Kurma: Keajaiban dan Manfaatnya Untuk Buka Puasa
Kamis, 27/08/2009 05:13 WIB


Tidak salah lagi, kurma sudah pasti jadi makanan favorit khas
Ramadhan. Sebagai makanan pembuka, kurma memang berada di urutan
paling atas yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. Tapi kita mungkin
belum begitu mengetahui ada apa di balik buah kurma itu sebenarnya.
Manfaat apa saja yang ada dalam buah kurma sehingga Rasul yang
menganjurkan kurma sebagai salah satu menu buka puasa kita?

Sejarah kurma

Kurma berasal dari jazirah Arab (Timur Tengah), dan nama latinnya
adalah Phoenix dactilyfera. Dinamakan begitu konon karena memang ada
hubungannya dengan burung Phoenix yang bisa bereinkarnasi setiap kali
ingin mati—Ini kepercayaan orang Mesir dan Yunani kuno.

Beberapa tahun ini, beberapa peneliti Israel mulai melirik untuk
membudidayakan pohon kurma (seperti dilansir LiveScience.com). Israel
menanam biji kurma yang usianya sampai 2000 tahun. Sampai sekarang,
nih pohon baru setinggi 30 cm. Rencananya sih mereka bakal meneliti
DNA pohon itu biar tahu bisa tidak pohon zaman purba memberikan
manfaat buat kehidupan modern.

Manfaat kurma

Banyak manfaat kurma yang baru terkuak di zaman ini, khususnya buat
kesehatan. Dari Salman ibn 'Aamir, sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian akan berbuka puasa,
maka berbukalah dengan kurma sebab kurma itu berkah, kalau tidak ada,
maka dengan air karena air itu bersih dan suci.” (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi)

Kenapa mesti kurma? Jika kita berbuka puasa, organ pencernaan kita
(khususnya lambung) butuh sesuatu yang lembut biar bisa bekerja lagi
dengan baik. Jadi makanannya harus yang mudah dicerna dan juga
mengandung gula dan air dalam satu makanan. Tidak ada makanan yang
mengandung gula dan air yang lebih baik daripada yang disebutkan oleh
hadits Rasul. Nutrisi makanan yang paling cepat bisa dicerna dan
sampai ke darah itu adalah zat gula, terlebih makanan yang mengandung
satu atawa dua zat gula (kalau tidak glukosa, ya sukrosa).

Nah, untuk hal ini kurma adalah makanan yang paling baik. Kurma
mengandung zat gula yang tinggi yaitu antara 75-87% dan glukosanya
sebanyak 55%, fructose (fraktosa) 45% lebih tinggi dari jumlah
protein, minyak dan beberapa vitamin (seperti vitamin A, B2, B12), dan
sejumlah zat penting laen kayak kalsium, phosphor, potassium, sulfur,
sodium, magnesium, cobalt, seng (zinc), florin, nuhas (tembaga),
salyolosa, dan sebagainya. Fraktosa bakal diubah jadi glukosa dengan
cepat dan langsung diserap oleh organ pencernaan, lantas dikirim ke
seluruh tubuh, khususnya ke organ-organ inti seperti otak, syaraf, sel
darah merah, dan sel pembersih tulang.

Seperti yang kita ketahui, di ujung puasa kita setiap harinya, glukosa
dan insulin dalam darah yang datang ke katup hati akan bergetar.
Artinya proses buka puasa kita bakal meminimalisir pemakaian glukosa
yang diambil dari organ hati dan sel-sel ujung (seperti otot-otot en
sel syaraf) jadi sesuatu yang bisa menghilangkan setiap zat yang
terkandung dalam gelokogen hati. Saat-saat seperti ini, organ-organ
sangat bergantung untuk mendapatkan energi dari CO2 (karbondioksida)
kimiawi dan oksida glukosa yang terbentuk dalam hati dari asam amino
dan gleserol.

Jadi, melentur dan memanjangnya organ penyerap makanan jadi sangat
berarti. Maksudnya, penyerapan glukosa yang cepat di dalam katup
pembuluh darah vena di hati akan masuk ke dalam organ hati untuk
pertama kalinya, kemudian masuk ke sel otak, organ pencernaan,
otot-otot, dan seluruh jaringan tubuh yang laen. Makanya, zat gula itu
makanan terbaik buat tubuh karena bisa menghentikan oksidasi karbon
kimiawi, memangkas zat-zat berbahaya dalam tubuh, dan bisa
meminimalisir lemahnya serta gemetarnya organ pencernaan. Cukup rumit
ya?

Dr. Hissam Syamsi Basya dalam tulisannya menjelaskan berdasarkan
penelitian biokimia, satu kurma yang kita makan itu mengandung air
20-24%, gula 70-75%, 2-3% protein, 8,5% serat, dab sedikit sekali
kandungan lemak jenuhnya (lecithine). Lain lagi dengan kurma mengkel
(atau Ruthab) yang mengandung 65-70% air, 24-58% zatgula, 1,2-2%
protein, 2,5% serat, dan sedikit mengandung lemak jenuh. Dr. Ahmad
Abdul Ra’ouf en Dr. Ali Ahmad Syahhat pernah melakukan penelitian
kimiawi dan fisiologi terhadap kurma, hasilnya? Menakjubkan! Coba
lihat:

  1.. Jika kita buka puasa dengan kurma ruthab atawa tamar, persentase
kandungan zat gula kita akan naik, artinya bisa membantu mengilangkan
penyakit anemia (kurang darah). Oya, ruthab itu artinya kurma yang
mengkel, yang masih segar, dan juga matang di pohon. Nah, kalo tamar
itu kurma matang kering yang banyak terdapat di Indonesia (misalnya
yang banyak dijual di Pasar Tanah Abang, Jakarta).
  2.. Waktu lambung kosong karena tidak makan seharian, pas buka,
lambung, akan lebih gampang mencerna dan menyerap makanan kecil yang
mengandung gula, malah lebih cepat dan maksimal lagi.
  3.. Kandungan zat gula dalam ruthab dan tamar (tentunya dalam bentuk
kimia sederhana) menjadikan proses pencernaan di lambung jadi sangat
mudah, soalnya 2/3 zat gula yang ada dalam tamar dan ruthab bisa
meningkatkan kadar gula dalam darah dalam waktu yang singkat.
  4.. Selain itu, kita juga tidak perlu minum banyak-banyak lagi
sewaktu buka jika kita makan ruthab atau tamar, karena sudah
mengandung air 65-70%?! Tetapi sangat tidak dilarang untuk minum pun.
Subhanallah. Tidak heran jika Rasulullah menganjurkan kurma sebagai
salah satu makanan pembuka puasa kita yang utama.
(in/sa/berbagaisumber)

www.eramuslim.com

------------------------------------------------------------------
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Rasulullah SAW bersabda, Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama,
seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga.
(Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu) (HR. Bukhari)

Kirim email ke