Al-Quran yang Mulia        
      Written by <a 
href='/index.php?option=com_community&amp;view=profile&amp;userid=69&amp;Itemid=150'>Arifin
 Nugroho</a>     
      Monday, 31 August 2009 12:53  
      "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) AL-Quran 
sebagai petunjuk Bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu 
dan pembeda ."(AL-Baqarah: 185).



      Keseluruhan AL-Quran di turunkan kelangit di dunia dari lauh AL-Mahfuzh 
dalam bulan Ramadan , Bulan ini mendapat kehormatan dengan turunya AL-Quran di 
dalamnya. Karena itu Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam mengaji AL-Quran 
bersama Jibril Alaihis-Sallam pada bulan Ramadhan , mendengarnya, 
mentadaburnya, Membacanya,merenungi pelajaran-pelajarannya,melaksanakan 
kebajikan-kebajikannya, Membuka lubuk hatinya untuk mengaji 
rahasianya,mencurahkan segenap cintnya untuk Membuka simpanan-simpanannya .



      Sungguh orang yang berpuasa dan membaca AL-Quran telah memandukan antara 
Ramadhan dan AL-Quran dalam puasanya a, sehingga bulan ini hidup bersama kitab 
Yang mulia ini yang Allah jelaskan sebagai:

      "Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepada mu penuh dengan berkah 
Supaya mereka mempehatikan ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang mempunyai 
pikiran mendapat pelajaran."(Shad:29)



      "Maka apakah mereka tidak mentadabur AL-Quran ,ataukah hati mereka 
terkunci ?"(Muhamad:24)."

      Maka apakah mereka tidak mentabur AL-Quran ?kalau kirannya AL-Quran itu  
bukan dari sisi allah ,tentulah mereka mendapat pertentangan yang  banyak di 
dalamnya ."(An-Nisa;82).  

      Bagi AL-Quran dalam bulan Ramadan ada kelezatan tersendiri, ia mempunyai 
ilham-ilham khusus dan petunjuk dari jenis yang lain.



      AL-Quran dalam bulan Ramadhan bagaikan pembasah embun ,pemberi pewangi 
pada makhluk yang bernyawa .AL-Quran dalam bulan Ramadhan mengembalikan 
kenangan turunya, pemberi wewangi pada makhluk yang bernyawa.



      AL-Quran dalam bulan Ramadhan mengembalikan kenangan turunnya , saat-saat 
dikajinya, dan masa-masa penuh perhatian salaf atasnya.



       Dalam sebuah hadis shahih Rasulallah shallallahu Alaihi wa Salam 
bersabda:



      "Bacalah AL-Quran, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi 
syafa'at kepada pembacanya." 
      "Bacalah surat AL-Baqarah dan surat ali imran, sungguh keduanya akan 
datang pada hari kiamat seperti dua belah awan, atau seperti dua kumpulan 
burung berbulu lebat yang member naungan kepada pembacanya."  



      Dan rasulallah Alaihi wa salam juga bersabda :

       "Orang yang membaca AL-Quran dengan lancar, maka ia bersama para 
malaikat yang mulia dan baik, sedang orang yang membaca AL-Quran kurang lancar, 
maka baginya dua pahala ."



      Dalam sebuah sya'ir di jelaskan :

      Aku mendengarmu wahai AL-Quran sementara malam tengah tertidur lelap

      Engkau berjalan dan menggoncangkan hari,

      Maha Suci Tuhan yang menjalankan denganmu kami membuka dunia,

      hingga subuh pun tiba kami kelilingi seperempat dunia dan kami mengisinya 
dengan pahala."



      Para salaf kita apa bila datang bulan ramadhan membuka AL-Quran , dan 
mereka tinggal (tidak bepergian) dan bepergian dengan AL-Quran .



      Diriwayatkan oleh Imam Malik Rahimahullah, bahwa beliau tidak mempunyai 
kesibukan apapun pada bulan Ramadhan kecuali dengan AL-Quran , ia tinggalkan 
mengajar , memberi  fatwa dan berkumpul bersama manusia untuk sementara. Ia 
bertutur bahwa ini adalah bulan AL-Quran .



      Rumah-rumah para salaf kita khususnya pada bulan Rhamadan berdengung 
laksana dengung lebah, dipancari sinar , dipenuhi kebahagiaan. Mereka membaca 
AL-Quran dengan tartil (pelan), berhenti sejenak pada ayat-ayat yang membuat 
mereka takjub, menangis kala membaca nasehat-nasehatnya,  bergembira saat 
membaca kabar gembiranya, mengiakan dan mentaati semua perintahnya , menahan 
diri dari segenap laranganya.



      Menurut riwayat yang shahih bahwa ibnu mas'ud membaca di hadapan 
Rasulallah ShallallhuAlaihi Wa Salam awal surat An-Nisa', ketika pada sampai 
pada ayat :

      "Maka bagaimanakah (halnya orang-orang kafir nanti) apabila kami 
mendatangkan kamu (Muhamad)sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu 
)."(An-Nisa';41).

       Rasulallah kemudian berkata kepada ibnu Ma'sud: "Cukuplah bagimu  kini." 
Ibnu Mas'ud berkata: "Maka saya melihat kearah beliau , tiba-tiba matanya 
berkaca-kaca. Sungguh rasulullah adalah yang amat mencintai Allah, ketika 
mendengar firman kekasihnya iapun menangis ".

      Sudahkah kita merasakan kenikmatannya? semoga ALLAH SWT memudahkan niat 
baik kita untuk lebih dekat dengan Al-quran, sehingga kebahagiaan yang telah 
diraih oleh para pendahulu kita yang sholeh pun bisa kita rasakan. Amin

      Written by : 
       Arifin Nugroho 

<<pdf_button.png>>

<<printButton.png>>

<<emailButton.png>>

<<thumb_2cf0935fde384bf80b28da28.jpg>>

Kirim email ke