----- Original Message ----- From: A Nizami Sent: Tuesday, January 19, 2010 3:12 PM Subject: [Sabili] Memberi Nama Bayi / Anak Secara Islami
Assalamu'alaikum wr wb, Memberi Nama Bayi / Anak Secara Islami Meski sastrawan Inggris, Shakespeare, berkata “What’s in a name?” Apalah arti sebuah nama? Namun dalam Islam, nama itu penting. Seorang teman ada yang dinamakan orang tuanya nama yang kurang bagus, namun karena malu begitu SMP namanya dirubah jadi lebih baik. Ada pula yang dinamakan Letoy (lemas). Anak bisa malu atau rendah diri jika namanya buruk dan teman-temannya memanggilnya dengan namanya yang buruk. Untuk itu Nabi memerintahkan agar para orang tua memberi nama anaknya dengan nama yang baik: Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, ” Ya Rasulullah, apa hak anakku ini?” Nabi Saw menjawab, “Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatirnu).” (HR. Aththusi). Nabi pernah merubah nama yang artinya buruk, Barrah, menjadi Zainab: Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Semula nama Zainab adalah Barrah. Orang mengatakan, ia membersihkan dirinya. Lalu Rasulullah saw. memberinya nama Zainab. (Shahih Muslim No.3990) Hendaknya memberi nama (tasmiyah) dilakukan pada saat aqiqah, yaitu menyembelih 2 ekor kambing untuk anak lelaki dan seekor kambing untuk anak perempuan: Setiap anak tergadai dengan (tebusan) akikahnya (seekor atau dua ekor kambing) yang disembelih pada umur tujuh hari dan dicukur rambut kepalanya (sebagian atau seluruhnya) dan diberi nama. (HR. An-Nasaa’i) Nabi melarang ummatnya untuk memberi nama dengan gelarnya: Abu Qosim: Dari Anas bin Malik ra., ia berkata: >Seseorang menyapa temannya di Baqi: Hai Abul Qasim! Rasulullah saw. berpaling kepada si penyapa. Orang itu segera berkata: Ya >Rasulullah saw, aku tidak bermaksud memanggilmu. Yang kupanggil adalah >si Fulan. Rasulullah saw. bersabda: Kalian boleh memberi nama dengan >namaku, tapi jangan memberikan julukan dengan julukanku. (Shahih Muslim No.3974) Sebaliknya, Nabi menganjurkan agar kita memberi nama anak kita dengan nama Nabi, yaitu: Muhammad: Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Abul Qasim, Rasulullah saw. bersabda: Berikanlah nama dengan namaku, tetapi jangan memberikan julukan dengan julukanku. (Shahih Muslim No.3981) Dari Jabir bin Abdullah ra., ia berkata: Seseorang di antara kami mempunyai anak. Ia menamainya dengan nama Muhammad. Orang-orang berkata kepadanya: Kami tidak akan membiarkanmu memberi nama Rasulullah saw. Orang itu berangkat membawa anaknya yang ia gendong di atas punggungnya untuk menemui Rasulullah saw. Setelah sampai di hadapan Rasulullah saw. ia berkata: Ya Rasulullah! Anakku ini lahir lalu aku memberinya nama Muhammad. Tetapi, orang-orang berkata kepadaku: Kami tidak akan membiarkanmu memberi nama dengan nama Rasulullah saw. Rasulullah saw. bersabda: Kalian boleh memberikan nama dengan namaku, tetapi jangan memberi julukan dengan julukanku. Karena, akulah Qasim, aku membagi di antara kalian. (Shahih Muslim No.3976) Haram menamakan anak dengan nama Allah seperti Malikul Amlak dan Malikul Mulk (Raja Segala Raja) karena itu adalah nama Allah. Jangan memberi nama anak dengan nama-nama Allah: Dari Ibnu Umar ra, Nabi bersabda: Nama yang paling disukai Allah adalah Abdullah (Hamba Allah) dan Abdurrahman (Hamba Yang Maha Pengasih) [HR Muslim] Dari Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Nama yang paling jelek di sisi Allah adalah seorang yang bernama Malikul Muluk. Ibnu Abu Syaibah menambahkan dalam riwayatnya: Tidak ada malik (raja) kecuali Allah Taala.. (Shahih Muslim No.3993) “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna” [Al A’raaf:180] “Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik)” [Thaahaa:8] Sebaliknya Nabi memberi nama-nama Nabi seperti Ibrahim kepada seorang anak. Dari Abu Musa ra., ia berkata: Anakku lahir, lalu aku membawanya kepada Nabi saw., beliau memberinya nama Ibrahim dan mentahniknya (mengolesi mulutnya) dengan kurma. (Shahih Muslim No.3997) Sebaiknya nama adalah Abdul (Hamba) dengan Asma’ul Husna (99 Nama Allah yang baik) seperti Abdullah (Hamba Allah), Abdurrahman (Hamba Maha Pengasih), Abdul Hakim, Abdul Hadi, dan sebagainya: Dari Aisyah ra., ia berkata: Asma binti Abu Bakar ra. keluar pada waktu hijrah saat ia sedang mengandung Abdullah bin Zubair. Ketika sampai di Quba’, ia melahirkan Abdullah di Quba’. Setelah melahirkan, ia keluar menemui Rasulullah saw. agar beliau mentahnik si bayi. Rasulullah saw. mengambil si bayi darinya dan beliau meletakkannya di pangkuan beliau. Kemudian beliau meminta kurma. Aisyah ra. berkata: Kami harus mencari sebentar sebelum mendapatkannya. Beliau mengunyah kurma itu lalu memberikannya ke mulut bayi sehingga yang pertama-tama masuk ke perutnya adalah kunyahan Rasulullah saw. Selanjutnya Asma berkata: Kemudian Rasulullah saw. mengusap bayi, mendoakan dan memberinya nama Abdullah. Tatkala anak itu berumur tujuh atau delapan tahun, ia datang untuk berbaiat kepada Rasulullah saw. Ayahnya, Zubair yang memerintahkan demikian. Rasulullah saw. tersenyum saat melihat anak itu menghadap beliau. Kemudian ia membaiat beliau. (Shahih Muslim No.3998) Jika memakai nama seperti itu, hendaknya jika kita menyingkat nama anak, panggilah dengan Abdul (Hamba).. Bukan memanggilnya dengan nama Allah seperti Hadi, ‘Alim, dan sebagainya. Jika tidak, panggil namanya dengan lengkap seperti Abdul Hadi. Dari Sahal bin Saad ra., ia berkata: Al-Mundzir bin Abu Usaid, ketika baru dilahirkan, dibawa menghadap Rasulullah saw. Beliau meletakkan di pangkuannya sedangkan Abu Usaid duduk. Lalu perhatian Nabi saw. tercurah pada sesuatu di depan beliau. Maka Abu Usaid menyuruh seseorang mengangkat anaknya dari atas paha Rasulullah saw. dan memindahkannya. Ketika Rasulullah saw. tersadar, beliau bertanya: Mana anak itu? Abu Usaid menjawab: Kami memindahkannya, ya Rasulullah saw. Rasulullah saw. bertanya: Siapa namanya? Abu Usaid menjawab: Fulan, ya Rasulullah saw. Rasulullah saw. bersabda: Tidak, tetapi namanya adalah Mundzir. Jadi, pada hari itu, Rasulullah saw. memberinya nama Mundzir. (Shahih Muslim No.4002) Meski ada yang berkata bahwa memberi nama bisa dalam bahasa apa saja bukan hanya Arab, namun saya pribadi beranggapan dalam bahasa Arab lebih baik karena bahasa Arab merupakan bahasa umum/persatuan yang dipakai ummat Islam. Artinya bisa dipahami secara sama/standar oleh siapa saja. Misalnya kalau Muhammad kita tahu artinya terpuji, atau Abdullah adalah Hamba Allah. Tapi kalau bahasa lain, meski dalam bahasa itu artinya bagus, tapi menurut bahasa lainnya bisa saja buruk. Sebagai contoh kata “Tai” dari Cina artinya besar. Dalam bahasa Indonesia “Tai” artinya kotoran dan bisa ditertawakan orang. Berikut adalah contoh nama-nama yang Islami: Nama Nabi: Muhammad atau Ahmad Adam, Idris, Nuh, Hud, Saleh, Ibrahim, Ismail, Ishaq, Luth, Ya’qub, Yusuf, Syu’aib, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Ayyub, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Ilyas, Ilyasa’, Dzulkifli, Khaidir Nama yang diberikan Nabi: Zainab (perempuan), Ibrahim, Mundzir Nama anak Nabi: Ibrahim, Qosim Fatimah (Az Zahro), Ummu Kaltsum Nama-nama orang baik dalam Al Qur’an: Luqman (bapak yang bijaksana), Dzulkarnain (raja yang perkasa), Imran Cucu Nabi: Hasan, Husein Istri Nabi: A’isyah, Ummu Salamah, Hafsah, Khadijah, Zainab, Shofiyah, Saudah, Maimunah, Juwairiyah Orang tua Nabi: Abdullah, Aminah, Halimah (ibu susu), Maryam (ibu Nabi Isa) Paman Nabi: Hamzah, Abbas Sahabat Nabi: Abu Bakar, Umar, Usman, Ali (Khulafaaur Rasyidiin) Salman Al Farisi, Bilal, Khalid bin Walid, Mu’adz bin Jabbal, Anas bin Malik, Abu Dzar Al Ghifari, Abu Ubaidah, Al Miqdad in Amr bin Tsa’labah, Bara’ bin Malik, Fudhail bin Iyadl At Tamimy, Khobbaab bin Al-Art, Zaid bin Haritsah, Mu’adz Bin Jabal, Mush’ab Bin Umair, Utbah bin Ghazwan, Abdullah Bin Mughaffal, Abdullah Bin Malik, Ubai bin Ka’ab, Hudzaifah Asma’ul Husna (99 Nama terbaik Allah) Asma’ul Husna ini harus dipadukan dengan Abdul (Hamba) sehingga artinya adalah Hamba Allah, misalnya Abdullah, Abdul Hakim, Abdul Hadi, Abdurrahman, dsb. Asma’ul Husna: 1. Allah 2. Ar-Rahman – Maha Pemurah 3. Ar-Rahim – Maha Penyayang 4. Al-Malik – Maha Merajai/Pemerintah 5. Al-Quddus – Maha Suci 6. As-Salam – Maha Penyelamat 7. Al-Mu’min – Maha Pengaman 8. Al-Muhaymin – Maha Pelindung/Penjaga 9. Al-’Aziz – Maha Mulia/Perkasa 10. Al-Jabbar – Maha Pemaksa 11. Al-Mutakabbir – Maha Besar 12. Al-Khaliq – Maha Pencipta 13. Al-Bari’ – Maha Perancang 14. Al-Musawwir – Maha Menjadikan Rupa Bentuk 15. Al-Ghaffar – Maha Pengampun 16. Al-Qahhar – Maha Menundukkan 17. Al-Wahhab – Maha Pemberi 18. Ar-Razzaq – Maha Pemberi Rezeki 19. Al-Fattah – Maha Pembuka 20. Al-’Alim – Maha Mengetahui 21. Al-Qabid – Maha Penyempit Hidup 22. Al-Basit – Maha Pelapang Hidup 23. Al-Khafid – Maha Penghina 24. Ar-Rafi’ – Maha Tinggi 25. Al-Mu’iz – Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan 26. Al-Muthil – Maha Merendahkan 27. As-Sami’ – Maha Mendengar 28. Al-Basir – Maha Melihat 29. Al-Hakam – Ma! ha Menghukum 30. Al-’Adl – Maha Adil 31. Al-Latif – Maha Halus 32. Al-Khabir – Maha Waspada 33. Al-Halim – Maha Penyantun 34. Al-’Azim – Maha Agong 35. Al-Ghafur – Maha Pengampun 36. Ash-Shakur – Maha Pengampun 37. Al-’Aliyy – Maha Tinggi Martabat-Nya 38. Al-Kabir – Maha Besar 39.. Al-Hafiz – Maha Pelindung 40. Al-Muqit – Maha Pemberi Keperluan 41. Al-Hasib – Maha Mencukupi 42. Aj-Jalil – Maha Luhur 43. Al-Karim – Maha Mulia 44. Ar-Raqib – Maha Pengawas 45. Al-Mujib – Maha Mengabulkan 46. Al-Wasi’ – Maha Luas Pemberian-Nya 47. Al-Hakim – Maha Bijaksana 48. Al-Wadud – Maha Pencinta 49. Al-Majid – Maha Mulia 50. Al-Ba’ith – Maha Membangkitkan 51. Ash-Shahid – Maha Menyaksikan 52. Al-Haqq – Maha Benar 53. Al-Wakil – Maha Berserah 54. Al-Qawiyy – Maha Memiliki Kekuatan 55. Al-Matin – Maha Sempurna Kekuatan-Nya 56. Al-Waliyy – Maha Melinuingi 57. Al-Hamid – Maha Terpuji 58. Al-Muhsi – Maha Menghitung 59. Al-Mubdi’ – Maha Memulai/Pemula 60. Al-Mu’id – Maha Mengembalikan 61. Al-Muhyi – Maha Menghidupkan 62. Al-Mumit – Maha Mematikan 63. Al-Hayy – Maha Hidup 64. Al-Qayyum – Maha Berdiri Dengan Sendiri-Nya 65. Al-Wajid – Maha Menemukan 66. Al-Majid – Maha Mulia 67. Al-Wahid – Maha Esa 68. As-Samad – Maha Diminta 69. Al-Qadir – Maha Kuasa 70. Al-Muqtadir – Maha Menentukan 71. Al-Muqaddim – Maha Mendahulukan 72. Al-Mu’akhkhir – Maha Melambat-lambatkan 73. Al-’Awwal – Maha Pemulaan 74. Al-’Akhir – Maha Penghabisan 75. Az-Zahir – Maha Menyatakan 76. Al-Batin – Maha Tersembunyi 77. Al-Wali – Maha Menguasai Urusan 78. Al-Muta’ali – Maha Suci/Tinggi 79. Al-Barr – Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan) 80. At-Tawwab – Maha Penerima Taubat 81. Al-Muntaqim – Maha Penyiksa 82. Al-’Afuww – Maha Pemaaf 83. Ar-Ra’uf – Maha Mengasihi 84. Malik Al-Mulk – Maha Pemilik Kekuasaan 85. Zhul-Jalali wal-Ikram – Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan 86. Al-Muqsit – Maha Mengadili 87. Aj-Jami’ – Maha Mengumpulkan 88. Al-Ghaniyy – Maha Kaya Raya 89. Al-Mughni – Maha Penberi Kekayaan 90. Al-Mani’ – Maha Membela/Menolak 91. Ad-Darr – Maha Pembuat Bahaya 92. An-Nafi’ – Maha Pemberi Manfaat 93. An-Nur – Maha Pemberi Cahaya 94. Al-Hadi – Maha Pemberi Petunjuk 95. Al-Badi’ – Maha Indah/Tiada Bandingan 96. Al-Baqi – Maha Kekal 97. Al-Warith – Maha Membahagi/Mewarisi 98. Ar-Rashid – Maha Pandai/Bijaksana 99. As-Sabur – Maha Penyabar Download Daftar Nama Anak Laki-laki dan Perempuan di: http://media-islam.or.id/2008/02/01/memberi-nama-bayi-anak-secara-islami Baca juga: http://media-islam.or.id/2007/09/06/bukti-tuhan-itu-ada http://media-islam.or.id/2007/09/06/tauhid-%E2%80%93-mengesakan-allah http://media-islam.or.id/2007/11/07/keajaiban-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan === Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id ------------------------------------------------------------------ - Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 - - Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com - Rasulullah SAW bersabda, Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga. (Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu) (HR. Bukhari)