----- Original Message ----- 
From: masjid annahl 
Sent: Friday, April 16, 2010 8:58 AM


Seri : Renungan

Kamis, 15 April 2010 pukul 08:26:00

Oleh Ustaz Kusen MA

Bila semua ibadah kita seperti shalat, puasa, sedekah, dan haji, berjalan 
bagus. Maka, kelak di akhirat akan diberikan semacam tiket atau kunci untuk 
masuk surga. Tatkala banyak orang masuk surga, ternyata kita tidak dapat 
memasukinya, padahal sudah mempunyai tiket untuk memasukinya.

Apakah sebabnya? Padahal, amal kebaikan yang telah kita kumpulkan, bila 
dihitung jumlahnya sangat banyak. Namun, kenapa bukan surga yang didapatkan, 
dan sebaliknya malah neraka yang menjadi tempat kita? Itulah kunci surga yang 
terbuang.

Rasulullah SAW bersabda, ''Tidak akan masuk surga, orang yang memutuskan tali 
persaudaraan.'' Karena itu, walaupun amal kebaikannya banyak, jika memutuskan 
hubungan silaturahim dengan sesama Muslim, dia akan ditempatkan di neraka.

Mengapa demikian? Karena manusia punya penyakit hati atau sok. Dalam hadis yang 
diriwayatkan Imam Ali Ridla dikatakan bahwa ketika sedang berkumpul dalam suatu 
majelis bersama murid-muridnya (hawariyyun), Nabi Isa AS menceritakan kelebihan 
yang diberikan Allah SWT padanya. Seperti menyembuhkan penyakit kusta dan 
menghidupkan orang mati dengan izin Allah. 

Namun demikian, kata Isa AS, ada satu jenis penyakit yang ia tak mampu 
menyembuhkannya. Murid-muridnya bertanya jenis penyakit tersebut. Isa menjawab, 
penyakit itu adalah penyakit hati (sok).

Nabi Isa AS menjelaskan, penyakit sok memiliki ciri khas, yaitu merasa lebih 
dari yang lain. Merasa lebih cantik, ganteng, hebat, kaya, kuasa, dan benar. 
Selain itu, orang yang sok itu juga suka membantah (ngeyel), dan ngotot (tak 
mau kalah).

Imam Al-Ghazalie mengategorikan orang tersebut sebagai Laa Yadri wa Laa Yadri 
'Annahu Laa Yadri (orang bodoh tidak menyadari bahwa dirinya bodoh). Inilah 
orang bodoh yang merasa pintar. Dia tidak menyadari bahwa sesungguhnya dirinya 
bodoh, namun ia tidak mau belajar agar menjadi lebih pintar.

Jika manusia sudah mengidap penyakit sok ini, dia tidak akan pernah menyadari 
kesalahannya. Ia selalu merasa benar, padahal nyata-nyata salah dan ia tidak 
mau meminta maaf atas kesalahannya.

Jika masing-masing pihak merasa paling benar, maka akan mulai terputuslah tali 
silaturahim, dan ia tidak berhak mendapatkan surga kendati sudah memiliki 
kuncinya. Laa yadkhulu al-Jannata Qaththi'un al-Rahim (Tidak akan masuk surga 
orang yang memutuskan silaturahim).

Allah berfirman, ''Sejelek-jelaknya makhluk (binatang) di sisi Allah adalah 
mereka yang pekak dan tuli (sok), yang tidak mengerti apa pun.'' (QS Al-Anfal 
[8]: 22). Wa Allahu a'lam. 

Sumber : koran.republika.co.id

Kirim email ke