Ass. wr.wb.
Untuk yang ke dua kalinya kami mengalami sendiri dan ternyata ada juga yang 
mengalami hal sama.
Sandal yang biasa kami pakai untuk ke Masjid, subhanallah ternyata ada orang 
yang lebih suka untuk memilikinya, sehingga ya... berpindah kaki lah itu 
sandal, kejadiannya :
1. Tgl. 9 Agustus 2011 (saat tarawih), 
2. Tgl. 12 Agustus 2011 (Saat shalat Jum.at) - ini dialami oleh anak kami dan 
juga ada 2 orang lainnya yang kehilangan sandal juga.

Tidak seberapa nilalinya....., cuma kesal saja karena pulang jadi nyeker alias 
tak pakai alas.... tahu sendiri jalan di akses kita banyak batu-batuan... sakit 
juga....khan...
Mohon jadi perhatian kita bersama.

Wass.
jama'ah

________________________________
Dari: Agus Rasyidi <ras...@wicaksana.co.id>
Kepada: jamaah@arroyyan.com
Dikirim: Senin, 1 Agustus 2011 12:09
Judul: [Ar-Royyan-10155] Agar Anak Tahan Puasa Sehari Penuh


 
Agar Anak Tahan Puasa Sehari Penuh
Orangtua sering memberi makan sebanyak mungkin pada anak 
saat berbuka dan sahur. Bolehkah?
Selasa, 24 Agustus 2010, 09:17 WIBPipiet Tri 
Noorastuti, Anda Nurlaila 
 
  (inmagine)
BERITA TERKAIT
        * Mungkinkah  Sisihkan THR untuk Tabungan
        * Mengapa  Jangan Minum Teh Saat Sahur
        * Balila,  Menu Eksotik Buka Puasa ala Jeddah
        * Agar  THR Tak Cepat Ludes
        * Paduan  Islam & Cina Saat Ramadan di Singapura
VIVAnews - Menjalankan puasa dirasakan sangat berat bagi 
anak-anak. Orangtua perlu memastikan anak-anak tetap sehat dan bugar selama 
sebulan penuh. Caranya dengan menjaga diet seimbang bagi sang buah 
hati.

Dengan harapan anak dapat bertahan saat puasa, tak jarang orangtua 
memberi makan sebanyak mungkin pada anak saat berbuka dan sahur. 

Padahal, menurut Kepala Divsi Nutrisi dan Diet Universitas Kedokteran 
Profesor Fatimah Arshad, menjejali anak terlalu banyak makanan malah berakibat 
buruk. "Jangan biarkan anak makan terlalu banyak, Namun penting menjaga agar 
anak makan diet bergizi baik dan terhidrasi selama periode puasa," katanya 
seperti dikutip dari News Strait Times.

Segelas susu hangat 
dengan beberapa kudapan manis seperti kurma adalah menu berbuka puasa yang 
baik. 
Kemudian, dilanjutkan dengan makan nasi atau roti dengan lauk pauk, dua porsi 
sayuran, buah dan penutup selang 30 menit hingga satu jam.

Fatimah 
mengingatkan agar orangtua tidak memanjakan anak dengan makanan manis terlalu 
banyak. "Hindari makanan manis karena cenderung membuat haus. Pastikan 
anak-anak 
minum banyak air sehingga mereka dapat berpuasa sepanjang hari, 
"katanya.

Untuk menu sahur, menurut Fatimah sama halnya dengan sarapan 
lebih pagi. Bagi anak, dianjurkan untuk memulai sahur dengan sereal diikuti 
susu 
dan makanan lain untuk melengkapi diet. Hindari makanan kaya lemak saat sahur 
karena anak akan cepat haus dan mengantuk.

Selama berpuasa, buatkan 
jadwal makan rutin sebanyak tiga kali, yakni saat berbuka, sebelum tidur dan 
sahur. Supaya anak tetap bugar dan bisa beraktivitas meski dalam keadaan 
berpuasa, orangtua hendaknya memperhatikan jenis kegiatan anak-anak mereka. Di 
siang hari, hindari berada di terik matahari dan usahakan agar anak tidur 
siang.

"Buat mereka sibuk dengan aktivitas sepanjang hari. Dan tidak 
apa-apa mereka merasa kelaparan selama satu-dua jam terakhir agar memiliki 
nafsu 
makan saat berbuka. Puasa juga bisa membentuk dan mempertahankan gaya hidup 
sehat."
Baca juga: Mengapa 
Jangan Minum Teh Saat Sahur
http://kosmo.vivanews.com/news/read/172897-agar-anak-tahan-puasa-sehari-penuh
Mengapa Jangan Minum Teh Saat Sahur
Menyeruput teh hangat saat sahur di pagi yang dingin tentu 
nikmat. Tapi, itu tak baik.
Senin, 23 Agustus 2010, 16:31 WIBPipiet Tri 
Noorastuti 
 
Teh herbal (dok. Corbis)
BERITA TERKAIT
        * Balila,  Menu Eksotik Buka Puasa ala Jeddah
        * Bahaya  Es Teh Bagi Ginjal
        * 10  Makanan Ini Tingkatkan Metabolisme Tubuh
        * Agar  THR Tak Cepat Ludes
        * Paduan  Islam & Cina Saat Ramadan di Singapura
VIVAnews - Bukan hanya pilihan makanan yang perlu 
diperhatikan saat sahur, tetapi juga minuman. Pakar kesehatan asal Swiss, Dr U 
Barsilus, memeringatkan agar mengurangi asupan teh saat sahur. 

Seperti 
dikutip dari lamanArab News, ia mengatakan bahwa teh bersifat 
diurektika, sehingga akan membuat orang lebih sering buang air kecil. "Ini 
tidak 
menguntungkan karena garam dan mineral yang dibutuhkan tubuh saat puasa ikut 
terbuang, padahal selama puasa tak ada cairan yang masuk," ujarnya. 

Tapi, bukan berarti ia melarang konsumsi teh hangat saat puasa. Hanya, 
jangan terlalu banyak. Kepekatan teh juga hendaknya diperhatikan. Lebih baik 
perbanyak konsumsi air putih demi kondisi prima selama Ramadan. 

Selain 
teh, ia juga menyarankan mereka yang berpuasa untuk menghindari makanan 
berlemak, gorengan, serta makanan mengandung terlalu banyak gula. Porsi makan 
saat sahur juga menjadi perhatiannya. "Terlalu banyak makan saat sahur 
sebaiknya 
dihindari," katanya. 

Ia menyarankan konsumsi karbohidrat kompleks saat 
sahur. Karbohidrat kompleks sangat membantu menjaga kebutuhan energi selama 
puasa, karena sifatnya lebih lambat dipecah menjadi gula darah. Menu 
karbohidrat 
ideal sahur antara lain nasi merah, oatmeal, roti gandum, ubi, jagung, atau 
singkong. 

Selama periode berbuka menuju sahur, perbanyak minum air putih 
dan jus buah. Dan, jangan lupakan sayur dan buah untuk memaksimalkan proses 
detoksifikasi. Sebab, puasa justru memberi kesempatan tubuh mengeluarkan racun 
melalui aliran darah, pori dan organ pembuangan lain.
http://kosmo.vivanews.com/news/read/172816-hindari-minum-teh-saat-sahur

Kirim email ke