From: Full Gospel Indonesia 

1. Apakah Doa Syafaat Itu? oleh : Rev. Paul Y. Chun


------------------ Solving Life's Problems ----------------

1.  Apakah Doa Syafaat Itu?

 

Doa adalah Nafas Rohani Untuk Menguatkan Roh Kita 

            Sebelum mempelajari tentang doa syafaat, kita harus bertanya 
terlebih dahulu, "Apakah doa itu? Apa pikiran Anda tentang doa?". 

            Kita dapat mengemukakan bermacam-macam jawaban, tetapi hubungan 
atau keterkaitannya hampir sama. Doa adalah percakapan rohani dengan Tuhan, 
yaitu saat kita berbicara kepada Tuhan dan Dia menjawab atau saat Tuhan 
berbicara kepada kita, dan kita menjawab. Itulah yang disebut doa. Doa bukan 
percakapan satu arah. Dan kita tahu, dalam Alkitab tertulis, "Tetaplah berdoa" 
(I Tes 5:17).

 

            Dalam tubuh kita, 'organ' yang terus bekerja dan tidak pernah 
berhenti adalah jantung. Siapapun mengetahui hal itu. Kalau jantung kita 
berhenti, semua organ di dalam tubuh kita juga berhenti.  Doa adalah nafas 
rohani, sama seperti kerja jantung. Kalau doa berhenti, kehidupan rohani kita 
juga berhenti. Kehidupan doa seperti peredaran darah yang bersikulasi di dalam 
tubuh kita. Tenaga yang baru, tersedia untuk hidup kita sewaktu darah beredar 
atau bersikulasi di dalam tubuh sambil menyaring semua kotoran. Doa juga 
memperbaharui dan membersihkan bagian yang sudah kotor. Doa adalah sarana untuk 
menyucikan dan membersihkan diri kita, ini merupakan keinginan Tuhan. Doa 
adalah nafas rohani untuk memeperkuat roh kita. 

 

Syafaat 

            Sekarang kita menyelidiki tentang syafaat. Syafaat berarti datang 
di hadapan Tuhan dengan tujuan menggantikan posisi seseorang. Saya ingin Anda 
mempercayai bahwa Tuhan Yesus adalah seorang yang menggantikan posisi kita di 
hadapan Allah untuk selama-lamanya.  Firman Tuhan berkata, "Demikian juga Roh 
membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya 
harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan 
keluhan-keluhan yang tidak terucapkan" (Roma 8:26). Ingatlah, Roh Kudus 
membimbing kita supaya dapat berdoa.

 

Perantara (Intercession)

            Syafaat diekspresikan dalam bahasa Inggris sebagai kata 
"intercession."  Arti kosakata ini adalah berdiri di antara dua orang, seperti 
saya berada dalam kelompok itu, yaitu saya berdiri di antara dua orang yang 
datang bersama di hadapan Tuhan.  Penjelasan yang lain, syafaat adalah berdoa 
di hadapan Tuhan dengan menggunakan haknya agar menerima rahmat Tuhan. 
Orang-orang yang mempunyai hak, akan berdoa. 

 

Siapakah Pendoa Syafaat? 

Pendoa syafaat adalah seseorang yang datang mendekat dan berdoa di hadapan 
Tuhan untuk menggantikan posisi orang lain yang sudah jauh dari Tuhan atau 
hidup tanpa Tuhan.  Jadi sebelum berdoa untuk orang lain, pendoa syafaat harus 
sudah mendapat pengampunan dosa dari Tuhan. 

            Kita tahu bahwa pendoa syafaat adalah seseorang yang datang di 
hadapan Tuhan dengan membawa haknya.  Hak-hak pendoa syafaat itu diterima dari 
Tuhan yang dimulai dari pengampunan dosa sampai menjadi anak Tuhan. Dan karena 
sudah mendapat pengampunan dosa maka kita dapat membimbing orang lain untuk 
mendapat pengampunan dosa juga. Prinsip yang sama dengan hal ini adalah 
anugerah, kasih, rahmat Tuhan dan mengampuni tanpa syarat.

 

            Kita sudah banyak diampuni oleh Tuhan. Ingat perumpamaan, jika kita 
mempunyai hutang sepuluh ribu talenta dan dihapuskan, apa yang akan kita 
lakukan kepada orang yang berhutang seratus dinar?  Hal ini sama seperti saya 
yang seharusnya dilemparkan ke dalam api neraka yang kekal (berhutang besar), 
tetapi karena menerima Yesus Kristus kemudian diampuni oleh Tuhan, lalu 
sekarang apa yang harus saya lakukan kepada orang lain yang melakukan kesalahan 
kecil kepada saya (berhutang kecil)?  Jadi, orang yang mempunyai pengalaman 
diampuni dan menerima pengampunan dari Tuhan, dapat mengampuni orang lain tanpa 
syarat. Orang seperti itu sajalah yang dapat berdoa syafaat untuk orang lain. 

            Lalu bagaimana cara dapat berdoa dengan sepenuh hati?  Sama seperti 
hal tadi, yaitu jika kita sudah menerima kasih Tuhan tanpa syarat, maka kita 
dapat berdoa untuk orang lain dengan kasih tanpa syarat. Seseorang yang sudah 
menerima kasih Tuhan dapat mengetahui dan mengerti konsep kasih. Kasih itu 
bukan cinta yang sering dikatakan oleh semua orang. Seseorang dapat mengasihi 
tanpa syarat  dan berdoa tanpa syarat  jika sudah menerima kasih Tuhan yang 
tidak pernah berubah.  Sebagai pendoa syafaat  kita harus memperhatikan hal-hal 
ini. Pada saat berdoa di hadapan Tuhan  jangan melakukan dengan syarat. Karena 
pendoa syafaat yang menerima kasih dari Tuhan tanpa syarat harus dapat berdoa 
tanpa syarat untuk negara yang belum pernah dikunjungi, yang bahasa dan sukunya 
tidak diketahui.

 

Dalam kitab Ester ada empat tokoh penting. Tokoh pertama adalah ratu Ester, 
tokoh kedua adalah Ahasyweros, seorang raja. Tokoh ketiga adalah Mordekhai, 
saudara dari ayah Ester yang membantu Ester.  Tokoh keempat adalah Haman, 
seorang perdana mentri yang melakukan apa saja untuk memuaskan hasratnya.  Jika 
kita menyeldiki hal tersebut dari pandangan doa syafaat, maka ratu Ester 
melambangkan pendoa syafaat, Mordekhai melambangkan Roh Kudus, Ahasyweros 
melambangkan Tuhan dan Haman melambangkan setan yang membunuh dan 
menghancurkan. Kita dapat mengetahui kisah mereka melalui kitab Ester.  Pada 
saat semua suku Israel berpuasa dan berdoa sehati, maka nasib mereka berubah 
dan lolos dari kematian. 

Melalui bangkitnya 'Gerakan Doa Syafaat Bersama', maka Tuhan menggenapi 
janjiNya menghidupkan orang yang mati dan membinasakan pembunuh.  Doa syafaat 
mengubah sejarah dengan cara demikian. Hal itu harus kita percayai dan alami.  
Karena bukanlah sifat doa syafaat yang sesungguhnya jika berpikir bahwa wilayah 
atau apa saja dapat diubahkan dan digenapi hanya melalui satu orang yang sudah 
diubah dan menerima kuasa.  Saya berharap semua orang Kristen di dunia bersatu 
dan berdoa kepada Tuhan untuk memulihkan dunia ini.  Jika demikian, bagaimana 
hati seorang pendoa syafaat dapat datang kepada Tuhan?

Untuk itu, kita menyelidiki di dalam Alkitab mengenai ciri-ciri orang yang 
dipakai Tuhan dengan luar biasa. Kita dpaat mengetahui bahwa mereka semua 
adalah pendoa syafaat.  Jika kita dapat memilih seseorang yang mempunyai iman 
yang luar biasa, tentunya dia adalah pendoa syafaat di hadapan Tuhan. Dia dapat 
berdoa untuk orang lain, mendengar suara Tuhan dan menaati kehendak Tuhan.  
Tuhan ingin membimbing zaman ini melalui mereka.

 

Abraham adalah Pendoa Syafaat yang Mengagumkan 

Sebagai pendoa syafaat Abraham muncul dalam kitab Kejadian 18:22-33. Namun kita 
akan mempelajari mulai pada Kejadian pasal 12 saat pertama kali Abraham 
mendengar suara Tuhan lalu dia pergidari negerinya, sanak saudaranya, rumah dan 
harta bapaknya serta hanya mempunyai harta yang ada padanya.  Kemudian karena 
menaati firmanNya, Tuhan memberkati Abraham dengan melimpah. 

Keponakannya yang bernama Lot juga  ikut bersama-sama dengan Abraham dan Lot 
pun diberkati oleh Tuhan. Tetapi pada suatu saat di antara kedua orang tersebut 
muncul persoalan oleh karena harta mereka yang sangat banyak.  Sperti juga kita 
yang kadang-kadang berpikir jika harta semakin banyak, maka karya Tuhan semakin 
baik.  Tetapi kita harus ingat bahwa ada kemungkinan hasilnya lebih buruk 
daripada waktu yang lalu.  Umat Allah yang ingin menjadi pendoa syafaat harus 
sadar dan bangun dari lamunan keduniawian bahwa harta menyelesaikan segala 
masalah: Harta dapat menjadi berhala. 

 

Kuasa Tuhan yang Maha Kudus dapat membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi 
mungkin.  Walaupun keadaan pendoa syafaat lemah dan tidak lebih baik, dia harus 
mempercayai bahwa dia berkenan di hati Tuhan dan berdoa sesuai dengan pokok doa 
yang diinginkan Tuhan sehingga dia dapat dipakai dengan dahsyat. Walaupun 
demikian pada saat kedua orang tersebut berpisah, Abraham menyesali hal itu. 
Tetapi di dalam Alkitab tertulis bahwa persoalan tersebut tidak menjadi masalah 
untuk Abraham.  Perlu diingat apa yang dilakukan oleh Abraham pada saat terjadi 
peperangan di Sodom dan Gomora.  Setelah beberapa saat Lot pindah ke kota 
tersebut, Abraham pergi ke tempat peperangan itu untuk menyelamatkan Lot. Dari 
hal ini kita harus mengambil pelajaran mengenai hati Abraham yang menolong Lot. 
 Apakah Anda bersukacita jika orang yang memfitnah dan mengecewakan Anda 
menderita kesusahan?  Anda harus berdoa supaya perasaan seperti itu hilang 
karena seorang pendoa syafaat yang sungguh-sungguh harus mampu berdoa untuk 
memberkati orang yang telah menganiaya.  Tuhan juga berfirman, "Tetapi Aku 
berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya 
kamu" (Mat 5:44).  Tetapi untuk melakukan firman Tuhan ini tidaklah mudah.  Hal 
tersebut jarang terjadi karena mengasihi musuh biasanya hanya dalam hati saja.  
Tetapi kalau firman ini dapat mengubahkan diri kita maka kita dapat mengasihi. 

Setelah Lot diselamatkan dalam peperangan, Tuhan berfirman akan memusnahkan 
semua tanah Sodom oleh karena dosa mereka.  Sodom dan Gomora akan dimusnahkan 
karena Tuhan tidak menemukan sepuluh orang benar.  Kita akan mengamati apa yang 
didoakan oleh Abraham untuk menyelamatkan Lot di hadapan Tuhan. 

 

Berdoa dengan Iman

            Pertama, berdoa dengan iman. Abraham adalah seorang pendoa yang 
beriman. Ia berdoa dengan sikap yang mengakui keadilan Tuhan, yaitu menghadap 
Tuhan dengan iman bahwa apa yang dijanjikan oleh Tuhan menurut firman Allah 
akan digenapi. Allah berkenan terhadap doa yang didoakan oleh orang yang 
beriman. Alkitab menyaksikan hal itu. Allah menghendaki doa seorang yang 
percaya bahwa yang didoakan akan diterima.  Allah berkenan ketika kita 
menanggapi hal yang didoakan. Allah mendengar doa orang yang dilakukannya 
dengan iman.  Tetapi Aku berkata kepadamu: "Pada hari penghakiman, tanggungan 
Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, 
apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan 
sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang 
telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari 
ini.  Tetapi Aku berkata kepadamu: "Pada hari penghakiman, tanggungan negeri 
Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu" (Mat 11:22-24). ". dan apa juga 
yang kamu minta dalam namaKu, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan 
di dalam Anak.  Jika kamu meminta sesuatu KepadaKu dalam namaKu, Aku akan 
melakukannya" (Yoh 14:13-14).  "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu 
tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan 
menerimanya" (Yoh 15:7).

 

Abraham dibenarkan karena iman.  Pada waktu Abraham berdoa syafaat untuk Lot, 
doa itu dijawab dan digenapi oleh Tuhan. Tanah Sodom dan Gomora diselamatkan 
oleh Tuhan melalui doa syafaat Abraham dan Lot pun tidak tahu tentang hal itu.  
Tetapi Abraham tidak berkata, "Karena saya berdoa maka Lot dapat diselamatkan." 
 Tetapi dia mengucap syukur kepada Tuhan.

 

Doa Orang Benar Hanya Merenungkan Tuhan 

            Saya berharap ketika pendoa syafaat berdoa untuk orang lain jangan 
menonjolkan kebenarannya sendiri, karena dia mendapat jawaban dari Tuhan dan 
bersukacita tentang hal itu.  Juga bersyukurlah dengan sungguh-sungguh, karena 
Tuhan mendengar doa kita dan melakukan 'revival.'  Nama Tuhan ditinggikan jika 
doa orang yang benar tidak menonjolkan kebenarannya sendiri tetapi hanya 
menonjolkan kebenaran Tuhan. 

            Sebagai pendoa syafaat kita mendapat banyak pengalaman rohani dan 
sudah seharusnya pendoa syafaat bersyukur kepada Tuhan dan meninggikan nama 
Tuhan. Jika kita berdoa untuk orang lain, mereka juga akan mendapat pengalaman 
rohani samapa seperti yang kita alami.  Ingat, jangan menghakimi orang lain 
ataupun membatasi karya Tuhan yang mau memakai kita.  Caranya, sejak awal kita 
harus bersyukur karena diberi kuasa dan kasih karunia dari Tuhan untuk dipakai 
sebagai alatNya.

 

            Selain itu, yang diinginkan oleh Tuhan dengan berdoa kita dapat 
terus menerus mempertahankan kasih karunia dan kuasa yang ada di dalam hati. 
Oleh karena iman orang benar yang memiliki motivasi, tujuan serta pengharapan 
yang sesuai dengan kehendak Tuhan, akan menghasilkan doa yang benar.  Kita 
harus mengetahui tujuan berdoa. Jika tujuan itu hanya untuk kehormatan, 
kekayaan, kekuasaan, dan jumlah pertambahan jemaat saja, maka hal itu akan 
menjauhkan kita dari Tuhan.  Tetapi doa yang mempunyai tujuan,alas an dan 
pengharapan yang jelas dapat menggerakkan sejarah kekristenan pada masa lalu 
dan sanggup bertahan karena pendoa syafaat tidak goyah terhadap kesulitan apa 
saja.  Contohnya, gerakan Kebangunan Rohani di Inggris yang dimulai oleh 
Wesley, awalnya hanya melibatkan sekitar 20 orang pendoa syafaat.

 

            Perintah untuk beriman kepada Tuhan juga tertulis dalam kitab 
Markus.  Supaya dapat berjalan bersama Allah, kita harus mempunyai iman sesuai 
dengan tingkat iman yang sudah diberikan Tuhan. Jika kita melakukannya sesuai 
tingkat iman yang sudah diberikan oleh Tuhan, maka tidak akan ada masalah.  
Tetapi jika seseorang merasa mempunyai tingkat iman tertentu yang ternyata 
melebihi tingkat iman pemberian Tuhan, maka kehidupan rohaninya menjadi 
bermasalah.  Melalui orang yang taat, Tuhan menggenapi terjadinya gerakan 
Kebangunan Rohani yang dahsyat yang mengubahkan dunia ini. Contohnya, hamba 
yang mempunyai dua talenta, walaupun dipercayakan sedikit, tetapi dia menaati 
untuk menjalankannya dengan jumlah iman tertentu yang sesuai.  Di lain pihak, 
walaupun mempunyai lebih banyak talenta, tetapi dipakai untuk memuaskan hawa 
nafsunya sendiri, menyebabkan kehidupan rohaninya hancur sehingga Tuhan tidak 
berkenan.  Tuhan tidak menjawab doa yang didasari hawa nafsu dan hasrat.   Kita 
harus menyadari bahwa berdoa dengan hasrat dan ambisi manusia, dapat menjadi 
peluang untuk roh jahat melakukan kejahatan.  "Atau kamu berdoa juga, tetapi 
kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta 
itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu" (Yak 4:3).

 

Berdoa Dengan Rendah Hati 

              Kedua, berdoa dengan rendah hati. Rendah hati dapat diartikan 
sebagai kemurnian dan kelemahlembutan.  Kita akan mempelajari Abraham yang 
adalah nenek moyang orang beriman.  Dia adalah 'prototype' (gamabar awal) Yesus 
Kristus yang memberikan teladan kerendahan hati.  Abraham menyahut, 
"Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku 
debu dan abu" (Kej 18:27). Bagaimana cara Abraham dapat berbicara seperti itu 
di hadapan Tuhan?  Hal itu menunjukkan walaupun Abraham melihat dirinya tidak 
baik, tetapi dengan berani meminta kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Dia 
dengan berani meminta karena Tuhan membenarkan, memilih dan menjadikannya anak 
Tuhan serta membimbingnya.  Kata-kata 'Walaupun aku debu dan abu' menunjukkan 
sifat kerendahan hati yang sungguh di hadapan Tuhan.

 

            Alkitab memberikan tekanan khusus pada kerendahan hati dan tinggi 
hati.  Dalam Amsal 18:12 tertulis, "Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi 
kerendahan hati mendahului kehormatan."  Rendah hati juga berkaitan dengan 
kelembutan hati.  Kelembutan hati di dalam Alkitab berarti orang yang bergaul 
karib dengan Tuhan. Abraham adalah orang yang bergaul karib dengan Tuhan.  Jika 
Tuhan memerintahkan kepada Abraham, "Pergi," maka dia pergi, dan jika, "Jangan 
pergi," maka Abraham tidak pergi. 

            Bandingkanlah kuda liar dan kuda jinak, yang mana lebih cepat 
larinya? Sewajarnyalah, kuda liar berlari lebih cepat dibanding kuda jinak, 
namun tidak ada seorangpun yang mau menunggang kuda liar.  Sebab jika kuda 
jinak disuruh oleh pemiliknya, "Pergi," maka kuda itu pergi, dan 
jika,"Berhenti," kuda itupun berhenti.  Kuda liar memang berlari lebih cepat, 
tetapi tidak menaati pemiliknya, hanya berlari sesuai dengan keinginannya.  
Demikian juga kehidupan kerohanian kita, dapat menjadi rendah hati oleh 
bimbingan Roh Kudus yang melatih kita.  Arti yang lain dari rendah hati adalah 
kemurnian hati.  

            "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepadaKu, karena Aku 
lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan" (Mat 11:29). 

            "Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telingaNya 
kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang 
orang-orang yang berbuat jahat" (I Petrus 3:12).

 

            Rendah hati berarti kemurnian, kemurnian adalah kesederhanaan 
(Bahasa Inggris: 'simple'). Semakin murni, semakin tidak bercampur dengan 
unsure lain.  Hampir semua orang di dalam Alkitab yang beriman besar adalah 
orang yang sederhana cara berpikirnya.  Jika mereka diperintahkan Tuhan, 
"Pergi," pasti pergi.  Kalau Tuhan berkata kepada mereka A, maka mereka 
mengakui hal itu akan menjadi A.  Tetapi orang yang rumit cara berpikirnya akan 
kehilangan iman yang besar karena mereka sering mempertanyakan alasan dari 
perkataan Tuhan. Kita dapat memperoleh kemurnian melalui berdoa. Jika Anda 
ingin kemurnian dari Tuhan, berdoalah demikian, 

            "Tuhan, tolong hapuskan perkara yang tidak Tuhan inginkan dari hati 
dan pikiran saya. Saya ingin hidup seperti yang Tuhan inginkan. Tolong hapuskan 
juga hal-hal yang menghalangi untuk maju di hadapan Tuhan dengan rendah hati, 
baik yang ada di dalam hati, pikiran dan kehidupan saya. Tolong pimpin saya 
supaya dapat melayani Tuhan dengan hati yang murni."

 

            Kita tidak dapat berdoa syafaat tanpa kerendahan hati. Saya pernah 
berdoa untuk setiap negara melalui informasi dari buku. Saya berdoa untuk 
tempat yang tidak saya ketahui sama sekali sebagai sasaran visi dan misi sambil 
menangis dan berteriak kepada Tuhan.  Selesai berdoa saya tidak merasa sedih, 
jengkel atau sakit hati walaupun tadi menangis dan berteriak.  Hal itu terjadi 
karena Roh Kudus memberikan hati seperti itu di dalam hati saya. Jika saya 
berdoa sebenatar saja di dalam hati, Roh Kudus mengijinkan saya merasakan hati 
Tuhan.

 

Berdoa Dengan Berani

            Ketiga, berdoa dengan berani.  Tuhan ingin memakai kita untuk 
berdoa syafaat, supaya tidak membatasi Tuhan  untuk hal itu, kita harus 
mempunyai hati yang berani. 

            Katanya, "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada 
Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati disana?" FirmanNya: "Aku tidak akan 
memusnahkannya karena yang dua puluh itu" (Kej 18:31).

            Ayat tersebut menunjukkan sebuah jalan keluar yang memenangkan 
setiap peperangan rohani atau perjuangan rohani.  Melalui orang beriman, Tuhan 
ingin memberikan kemenangan.  Kepada orang yang rendah hati Tuhan mencurahkan 
anugerah dan kuasa, namun Tuhan juga ingin memakai orang yang berani.  Tuhan 
tidak dapat memakai orang yang tidak berani karena orang itu setiap hari 
ragu-ragu walaupun dia mempunyai anugerah dan kuasa.  Perkataan Abraham 'Aku 
berani meminta' dapat diganti dengan 'Aku berani berdoa di hadapan Tuhan.'

 

            Pada saat Tuhan Yesus memanggil murid-muridNya, Dia berkata 
'Ikutlah Aku' bukan untuk orang yang diam dan duduk saja.  Tetapi Tuhan 
memanggil Matius, seorang pemungut cukai dan Petrus yang menjahit jala supaya 
dapat menjala ikan di laut dengan hati yang tulus.  Jadi Tuhan memilih dan 
memakai orang yang mempunyai ketulusan hati dengan pekerjaan sendiri.  Tuhan 
sudah melihat kemungkinan orang itu maka Tuhan meminta meninggalkan semua hal 
itu sekarang supaya dapat melihat keberaniannya.  Tuhan ingin mengamati apakah 
dia berani mengikuti Tuhan dengan iman.  Tuhan ingin kita taat kepadaNya. 
Setelah Tuhan menumbuhkan iman Abraham, Tuhan memerintahkan untuk 
mempersembahkan Ishak supaya dapat melihat ketaatan Abraham.  Maka dapat 
disimpulkan 'tidak taat adalah tanda tidak beriman.'

 

            Pada saat Roh Kudus menggerakkan hati kita, saat menginginkan kita 
berdoa, tetapi jika kita tidak menaati karena memikirkan keadaan dan kondisi 
kita, apa yang akan terjadi? Tuhan mencari orang taat yang menanggapi dengan 
segera dan melalui orang itu Tuhan selalu menggenapi karyaNya.  Pada saat 
mendengar musik dan mengemudikan mobil, di rumah maupun di gereja, kapan saja 
dan di manapun, Tuhan meminta keberanian dan ketaatan kita.  Tuhan ingin kita 
mempunyai keberanian yang tidak goyah.  Tanpa iman dan keberanian kita tidak 
dapat melayani pengusiran setan dan berdoa untuk orang sakit.  Kalau tidak 
siap, kita akan mendapat masalah sendiri pada saat mendoakan.  Antara berteriak 
karena merasa takut dan berteriak karena merasa berani saat mengusir setan 
merupakan tingkatan yang berbeda.  Menyadari keinginan Tuhan membuat kita 
berani.  Kita akan menyelidiki hal itu lebih dalam pada bagian kedua.

 

Berdoa untuk Komunitas 

            Keempat, berdoa untuk komunitas.  Abraham berdoa untuk Lot dan 
orang-orang yang tinggal di dalam kota itu. 

            "Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu?  
Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya 
karena kelima puluh orang benar yang ada didalamnya itu?  Jauhlah kiranya 
daripadaMu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan 
orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik!  
Jauhlah kiranya yang demikian daripadaMu!  Masakan Hakim segenap bumi tidak 
menghukum dengan adil?"  Tuhan berfirman: "Jika Kudapati lima puluh orang benar 
dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka.  
Abraham menyahut:"Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada 
Tuhan, walaupun aku debu dan abu. Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh 
orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang 
lima itu?" FirmanNya, "Aku tidakmemusnahkannya jika Aku dapati emapat puluh 
lima di sana!" (Kej 18:24-28).

 

            Di dalam ayat tersebut kita dapat melihat bahwa oleh karena Lot, 
Abraham berdoa syafaat untuk semua orang dalam kota itu.  Sebagai hamba Tuhan 
yang diberkati, kemanapun Abraham pergi maka daerah itu diberkati dan orang di 
sekelilingnya juga mendapat berkat.  Ini adalah dalah satu prinsip berkat.  
Prinsip itu diterapkan oleh Yusuf.  Saya berharap prinsip ini juga terjadi 
karena pendoa syafaat yang berdoa, sehingga tempat yang mereka kunjungi dan 
doakan serta orang yang bersama dengan mereka diberkati dan semuanya berjalan 
dengan baik. 

            Suatu saat walaupun pendoa syafaat tidak mendapat keuntungan dari 
hal tersebut, namun karena berguna untuk komunitas dan kerajaan Allah, maka dia 
harus berdoa.  Saat itulah akan kita sadari bahwa Tuhan menumbuhkan iman kita 
hingga tingkat tertentu.  Kita mampu berdoa dengan hati yang melingkupi seluruh 
dunia pada saat kita terus menerus berdoa seperti itu.  Kita tahu hati manusia 
sangat penuh dengan keinginan.  Meskipun kekayaan, kehormatan dan kenikmatan 
dimasukkan semuanya di dalam hati,  tetapi tidak pernah merasa puas.  Ini 
adalah sifat manusia.  Bahkan untuk mendapatkan lebih banyak, hati manusia 
memberontak.  Tetapi saya mengucap syukur karena hati kita yang besar sudah 
dipenuhi oleh Tuhan pencipta dunia ini.  Pada saat Tuhan masuk ke dalam hati, 
maka bagian kosong hati kita dapat diisi.  Selain memiliki hati yang melingkupi 
dunia, Kitadapat berdoa juga supaya Tuhan yang memiliki dan mengawasi 
berlangsungnya sejarah dunia.  Saya berharap para pendoa syafaat akan berdoa 
seperti poin-poin tersebut.  Sehingga oleh iman kita menerima hati Tuhan, 
berdoa dalam jamahan Roh Kudus, membaca Alkitab dan mendengarkan suara Tuhan.  
Sebagaimana Abraham yang berdoa sesuai kehendak Tuhan dengan iman dan kemurnian 
hati untuk satu bangsa di hadapan Tuhan.

 

Berdoa dengan Kesabaran dan Ketekunan 

            Kelima, berdoa dengan kesabaran dan ketekunan.  Abraham berdoa 
dengan kesabaran dan ketekunan untuk keselamatan keponakannya, yaitu Lot dan 
kota Sodom.  Di sepanjang perjalanan doa saya pernah melihat banyak orang yang 
menyerah dan berhenti. Pada saat Tuhan sudah mendengar doa kita dan menanggapi, 
kita sangat mudah berhenti mendoakan hal itu.  Begitu bodohnya jika melakukan 
hal itu.  Kesabaran diperlukan seorang pendoa syafaat untuk dapat dengan senang 
hati menunggu sampai mendapat tanggapan Tuhan.  Nikmatilah berdoa dengan 
kesabaran dan ketekunan sampai menerima tanggapan Tuhan dan dapat merasakan 
kebahagiaan yang dulu tidak pernah dibayangkan. 

            Sebagai kesimpulan, kita akan mengelompokkannya dalam beberapa 
bagian.  Melalui doa Abraham kita akan menyelidiki sikap seorang pendoa 
syafaat, antara lain:

 

            Pertama, pendoa syafaat adalah orang yang menolong orang lain, 
sehingga orang tersebut yang sudah jauh dari Tuhan menjadi orang yang mengenal 
Tuhan, lalu mau mendatangi Tuhan dan akhirnya mereka mendekat lagi kepada Tuhan.

 

            Kedua, pendoa syafaat harus berdoa untuk orang yang belum mempunyai 
keselamatan supaya memperoleh keselamatan.  Kalau ada orang yang sakit dan 
penyakitnya mengganggu hubungannya dengan Tuhan, maka dia harus berdoa kepada 
Tuhan supaya orang itu sembuh.

 

            Ketiga, jika roh jahat mengikat seseorang, maka pendoa syafaat 
harus mengikat roh jahat dan mengusirnya.  Tuhan akan memberitahu pendoa 
syafaat jika seseorang karena luka hati tidak menerima anugerah Tuhan dengan 
sepenuhnya.  Oleh karena itu pendoa syafaat dapat membimbing mereka di hadapan 
Tuhan karena Tuhan siap mencurahkan kuasa yang dapat menyembuhkannya. 

Saya berdoa supaya kehendak Tuhan yang mengagumkan dapat digenapi. 

 

Yesus Pengantara yang Kekal untuk Umat Manusia 

            Kita dapat mempelajari di dalam Alkitab Perjanjian Lama.  Saat kita 
berdoa untuk orang lain, maka gerakan Kebangunan Rohani pasti digenapi.  
Contohnya, saat Abraham bertindak sebagai pngantara dan berdoa untuk 
keponakannya Lot, maka gerakan kebangkitan dimulai dan keselamatan diterima.  
Pada saat Musa bertindak sebagai pngantara dan berdoa untuk orang Israel yang 
berdosa di hadapan Tuhan, gerakan Kebangunan Rohani juga terjadi dan 
keselamatanpun diterima.

 

            Sedangkan di dalam Alkitab Perjanjian Baru, pada saat para jemaat 
berdoa dengan kesungguhan untuk Petrus yang dimasukkan ke dalam penjara, maka 
malaikat menyelamatkan dia.  Paulus dan Silas didukung dari belakang oleh 
pendoa syafaat yang terus menerus berdoa.  Di dalam suratnya rasul Paulus 
meminta jemaat terus menerus berdoa untuk dirinya. Walaupun kuasa dari Tuhan 
sudah banyak diterima Paulus dengan berdoa sendirian tetapi segalanya tidak 
dapat digenapi. Paulus dapat menggenapi pekerjaan kebangkitan Tuhan yang 
dahsyat melalui pendoa syafaat yang terus menerus berdoa di sekelilingnya tanpa 
dilihat. Seperti itulah pelayanan doa syafaat, bisa menghidupkan jiwa yang 
sedang mengalami kematian, bisa melakukan salah satu bagian peranan yang 
penting untuk pekerjaan Tuhan.  Jika demikian siapa yang paling banyak 
melakukan pelayanan doa syafaat? 

            "Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua 
orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk 
menjadi pengantara mereka"  (Ibr 7:25).

 

            Kita dapat mengetahui melalui ayat tadi bahwa Yesus Kristus 
senantiasa berdoa untuk kita di sebelah kanan tahta Allah.  Itu berarti 
pengantara kekal kita adalah  Yesus Kristus.  Sementara tinggal di bumi ini 
menjadi seperti Yesus Kristus adalah kerinduan kita.  Lalu bagaimana caranya?  
Yaitu dengan menaati dan meneladani pelayanan yang dilakukan oleh Yesus 
Kristus.  Langkah pertama menjadi pengantara seperti Yesus Kristus dan langkah 
berikutnya dengan meneladani pelayanan Yesus Kristus. 

            Yesus meruntuhkan tembok dosa yang menghalangi hubungan manusia 
dengan Tuhan, sehingga menghancurkan manusia.  Saat Yesus berada di dunia, Dia 
juga menjadi pendoa syafaat supaya orang yang percaya kepada Yesus dapat masuk 
sorga. Selain itu, Tuhan Yesus mengaruniakan Roh Kudus kepada orang yang 
percaya setelah Tuhan mati dan dibangkitkan. Siapapun yang percaya, dapat 
menerima Roh Kudus sebagai anugerah. 

 

Roh Kudus Pendoa Syafaat untuk Kita 

            Muncul pertanyaan dalam hati kita, siapakah saksi yang dapar 
membuktikan bahwa Yesus mendoakan kita?  Roh Kudus adalah saksi itu.  Dia 
memberikan kesaksian di dalam hati bahwa Tuhan Yesus adalah Kristus, dan 
sungguh-sungguh adalah pendoa syafaat kita.  Selain sebagai saksi, Roh Kudus 
juga berdoa untuk kita di dalam hati. 

            "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita 
tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk 
kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.  Dan Allah yang 
menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai 
dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus." (Roma 8:26-27)

 

            Firman Tuhan tadi memberi kesaksian bahwa Roh Kudus juga berdoa 
untuk kita.  Bagaimana kita dapat mengetahui saat hal itu terjadi?  Yaitu pada 
saat hati kita disegarkan dengan membaca firman Tuhan atau ada kebebasan di 
dalam hati saat kita memuji Tuhan. Contoh, saya pernah melihat seseorang yang 
kerasukan setan disembuhkan  pada saat memuji Tuhan.  Kita juga pernah menangis 
saat berdoa, memuji atau mendengar firman Tuhan, walaupun tidak ada alasannya.  
Atau apakah anda pernah mengalami damai sejahtera yang mengalir di dalam hati?  
Itulah yang terjadi saat Roh Kudus mendoakan kita, dan kita juga tidak 
menyadari bahwa kita ikut melakukan pekerjaan Roh Kudus, di dalam hati kita.  
Kalau kehidpan kita tidak mengecewakan Roh Kudus dan tinggal dalam kehendakNya 
yang penuh dengan sukacita, maka Roh Kudus akan menghilangkan keraguan di dalam 
hati kita.  Dia akan mendorong kita untuk dapat berdoa serta menolong untuk 
menjalin hubungan lebih mendalam dengan Tuhan, sehingga memperoleh pokok doa 
yang diinginkan Tuhan.

 

            Pada saat menjalin hubungan lebih mendalam dengan Roh Kudus, kita 
dapat mendoakan apa yang menjadi kehendak Tuhan dan apa yang harus kita lakukan 
di dunia ini terhadap bangsa dan generasi agar lebih maju.  Saya berharap, kita 
dapar berdoa kepada Tuhan untuk memulihkan keadaan rohani bangsa ini dan semua 
pekerjaanNya sekali lagi.  Saya berangan-angan menjadi pendoa syafaat yang 
menginjili dunia dan pada saat itu kita akan mengalami karya Tuhan yang luar 
biasa, sebab Tuhan sendiri yang melakukan pekerjaanNya itu. 

( Seri Doa Syafaat ini berlanjut terus ) 

Sedikit tentang Rev. Paul Y. Chun :  Beliau adalah senior Pastor di Gereja 
Hasamag Korea, orang Korea pertama yang didispilinkan dalam doa syafaat di 
Global Harvest Ministries, sebuah lembaga yang menjadi pusat doa sedunia ( 
World Prayer Center ) yang berdoa untuk suku - suku terasing window 10 - 40. 
Elizabeth Albert ketua Organisasi Intercessors International 
mengimplementasikan segala hal dan seluk beluk doa syafaat kepada Rev Paul Y. 
Chun dan kini Rev Paul Y. Chun diangkat menjadi ketua Intercessors 
International untuk wilayah Benua Asia. Kunjungi website : www.lovemdi.org

Di Korea beliau mendirikan Ministry Development International.Berdomisili di 
Amerika, memiliki banyak lembaga pelayanan international. Di Indonesia sudah 
terbit buku " Doa Syafaat yang Hidup " Edisi Bahasa Indonesia. Terjemahan Bapak 
/ Ibu Barnabas Lee, diterbitkan oleh MDI, pada bulan Juli 2004 Anda bisa beli 
di toko2 buku Kristen.

Prepared by:

Bambang Wiyono

HP 0812 327 3886

e-mail: [EMAIL PROTECTED]

IP 206.190.39.113

http://groups.yahoo.com/group/fullgospel_indonesia/



[Non-text portions of this message have been removed]



-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
     Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM -
Daftar : [EMAIL PROTECTED]
Keluar : [EMAIL PROTECTED]
Posting: jesus-net@yahoogroups.com

Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED]
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke