From: sunanto
choa
Kehidupan Kristen Yang Tak Terkalahkan Oleh: Pdt. Eric Chang Bagian keempat dan terakhir dari satu seri khotbah yang terpusat pada 2 Korintus 12:9 "KuasaKu menjadi sempurna dalam kelemahan" Khotbah oleh Pdt. Eric Chang Gereja Central CDC Hongkong
Mari kita membuka satu pasal yang penting dari Firman Tuhan di 2 Korintus 12:7b-10. Maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. Perhatikan setiap kata. Apabila anda memperhatikan dengan saksama, anda akan melihat bahwa tanpa melebih-lebihkan, pasal ini merupakan satu pasal yang terpenting. Kapan anda pernah merasakan bahwa kelemahan anda merupakan sesuatu yang dapat dibanggakan? Kapan anda pernah berpikir bahwa masalah-masalah, kesulitan-kesulitan, kesukaran-kesukaran, dan aniaya-aniaya, merupakan hal-hal yang dapat membuat kita bersukacita? Kekristenan Yang Bagaimana? Kita sedang hidup dalam suatu masa dimana banyaknya pengajar-pengajar yang mengatakan bahwa Tuhan sedang memberkati anda apabila tidak ada kesukaran-kesukaran, apabila semuanya berjalan dengan lancar. Tetapi Paulus berbicara tentang kesukaran-kesukaran, penderitaan-penderitaan dan semua jenis kehinaan yang menimpa dirinya sebagai sesuatu yang dapat membuat ia bersukacita dan bangga. Kekristenan semacam ini dapat disebut sebagai kekristenan yang tak dapat dikalahkan, tidak mudah untuk menyerah. Kekristenan semacam ini sangat sulit ditemukan pada zaman ini. Jenis khotbah-khotbah yang kita dengar hari-hari ini di Amerika Utara dan berbagai tempat lainnya adalah apabila anda mengalami penderitaan-penderitaan dan kesukaran-kesukaran, itu bukanlah dari Tuhan. Apabila anda miskin, itu bukanlah kehendak Tuhan. Apabila anda menderita sakit penyakit, itu juga bukanlah kehendak Tuhan. Semua penyakit harus disembuhkan. Setiap kemiskinan harus disingkirkan. Apabila anda miskin, itu karena anda tidak memiliki iman. Kalau anda memiliki iman anda dapat meminta sebuah mobil Cadillac, atau Mercedes. Kalau anda tidak mendapatkan Cadillac, berarti anda tidak memiliki iman. Kekristenan semacam inilah yang sedang dikabarkan di seluruh dunia. Dengan kekristenan semacam ini, anda heran apakah anda membaca Alkitab yang sama dengan yang dibaca oleh rasul Paulus. Kalau saja dia mendengarkan semuanya ini, ia akan heran kalau-kalau tidak ada seorangpun yang dapat mengerti tentang apa yang ia sudah tuliskan. Apakah Anda Sedang Menjalani Kehidupan Kekristenan Yang Berkemenangan? Hari ini, saya ingin membahas sesuatu yang amat penting - yaitu, intisari dan sifat kehidupan Kekristenan. Apakah kehidupan Kekristenan yang berkemenangan itu? Apakah anda hidup di dalamnya? Apakah rahasia kekuatan rohani? Apakah anda memiliki kekuatan rohani dalam hidup anda? Apakah kerohanian yang sejati itu? Kalau saya meminta anda untuk mendefinisikannya, tahukah anda apa itu kerohanian? Pertanyan-pertanyan ini sangat penting. Tanpa kuasa rohani, kita tidak dapat menjalankan kehidupan kekristenan. Ketika Aku lemah Maka Aku Kuat
Saya
ingin menarik perhatian anda pada 2 Korintus 12:10, "Ketika aku lemah, maka aku
kuat". Perhatikan setiap kata. Sudah jelas ada dua bagian dalam kalimat ini.
Bagian terakhir dalam kalimat ini adalah: "Aku kuat". Apakah anda kuat? Apakah
anda merasa anda kuat? Sepanjang minggu ini, apakah anda memiliki kekuatan untuk
mengatasi semua masalah yang anda hadapi? Kalau kita melihat pada kalimat ini,
kita cenderung ingin menekankan bagian keduanya, bukan? "Aku kuat" - inilah
bagian yang menarik bagi kita.
Anda
dapat memikirkan pasal-pasal yang sejajar yang Rasul Paulus gunakan, seperti
Filipi 4:13, "Aku dapat melakukan segala sesuatu di dalam Kristus." Ah, inilah
kehidupan Kekristenan yang indah "Aku dapat melakukan segala perkara". Paulus
memiliki kemampuan untuk bertahan dalam setiap kesukaran. Anda dapat melemparkan
segala sesuatu kepadanya dan ia tetap kuat. Ia seorang Kristen semacam itu.
Bagaimana dengan anda dan saya? Kita ditimpa masalah sedikit saja dan kita
jatuh. Sayangnya hidup ini penuh dengan masalah. Sebagai akibatnya, kita
menemukan diri kita sendiri sering kali jatuh. Kapan kita dapat bangkit? Barang
kali ketika kita ke gereja. Jadi selama 6 hari kita jatuh, dan pada hari ke-7,
kita mengumpulkan sedikit kekuatan untuk bangkit. Tetapi dengan kondisi yang
demikian, kita akan mengalami defisit yang tak terbatas. Saya takut kalau pada
waktu yang akan datang apabila saya datang untuk berkhotbah lagi, saya tidak
akan melihat anda lagi, karena defisit itu telah mengakibatkan kebangkrutan
rohani.
Hal-hal
Apakah Yang Dibanggakan Oleh Rasul Paulus?
Tetapi
kemampuan Paulus untuk bertahan sangat mengagumkan. Bacalah saja daftar yang
panjang di 2 Korintus
Jika
anda seorang missionari yang melayani Tuhan, sepenuh waktu bekerja sebagai
pemberita Injil, tentu saja anda akan berpikir bahwa Tuhan akan meratakan
jalan-Nya bagi anda. Tetapi apa yang Ia lakukan? Ia mengizinkan kapal anda
tenggelam. Anda boleh saja protes: "Tetapi Tuhan, maafkan aku, itu bukan caranya
memperlakukan hamba-Mu. Yang penting bukan aku bisa berenang atau tidak, tetapi
menggantung-gantungkan hamba-Mu di tengah air laut seperti ini pasti bukan
caranya untuk memperlakukan hamba-Mu! Tuhan, kalau Engkau melakukan hal ini
sekali saja kepadaku, aku masih dapat memaafkan-Mu. Tetapi tiga kali!? Ini tidak
dapat diterima. Pada waktu pertama kali aku sudah punya cukup banyak masalah,
tetapi tiga kali, aku tidak sanggup menerimanya. Bukan saja karena Alkitabku
basah dan hancur, tetapi semua catatan khotbahku hilang dan aku tidak dapat
mengingat apa yang akan kukhotbahkan."
Saya
ragu-ragu apakah iman kekristenan anda cukup kuat untuk mengatasi hal ini. Saya
percaya iman anda tidak sanggup untuk mengatasinya, jika kekristenan anda adalah
semacam ini, bahwa Tuhan tidak akan pernah mengizinkan satu perkara buruk pun
terjadi kepada anda. "Inilah aku hamba-Mu, siap untuk diutus dan memberitakan
Firman-Mu. Tentu saja Tuhan akan meratakan jalan-Nya bagiku, benarkah?" Dan apa
yang terjadi? Lif mogok, dan anda menderita malu ketika anda coba membetulinya,
dan anda tidak berhasil. Jadi anda lari ke lantai bawah dan mendapati anda telah
ketinggalan bis. Sudah pasti ini bukanlah caranya memperlakukan seorang hamba
Tuhan.
Anda
mengalami beberapa masalah lalu anda berkata, "Tuhan, mengapa Engkau
memperlakukan aku seperti ini?" Itulah sebabnya saya berkata anda perlu mengerti
intisari dari Kekristenan. Anda mungkin saja sudah dibesarkan dalam Kekristenan
yang semacam ini, yaitu selama anda berjalan dalam kehendak-Nya, maka semuanya
akan menjadi lancar. Ia boleh saja tidak meratakan jalan anda dengan bunga-bunga
mawar, tetapi paling tidak bukan dengan begitu banyaknya duri.
Ketika
Paulus menuliskan hal-hal itu di 2 Korintus 11, apakah tujuannya? Apakah ia
menulis untuk menggerutu melawan Tuhan? Ia menuliskan hal-hal ini untuk
membuktikan kepada jemaat Korintus bahwa ia adalah seorang hamba Tuhan yang
sejati (ayat 23). Inilah yang menjadi penghubung antara bagian pertama dan
bagian kedua dari 2 Korintus 11. Paulus mengatakan: "Apakah mereka hamba-hamba
Tuhan? Aku lebih lagi. Apakah buktinya? Kapalku karam." Bukankah ini hal yang
menakjubkan? Kapal mereka tidak tenggelam dan dengan demikian mereka bukan hamba
Tuhan yang sejati. Inikah pemikirannya? Apakah saya lagi membuat lelucon? Anda
bacalah dan temukanlah, kalau anda dapat menemukan penghubung yang
lain.
Belajar Berjalan Dengan Tuhan
Di
dalam berjalan dengan Tuhan, saya sering kali mengalami hal-hal yang
menakjubkan. Saya banyak sekali membaca, tidak pernah seharipun saya lalui tanpa
membaca. Kebanyakan dari buku-buku yang saya baca berkaitan dengan
teologia. Tetapi bahkan dari apa yang saya baca, heran sekali bagaimana Tuhan
memimpin saya. Saya tidak sembarangan mengambil satu buku dan membacanya. Saya
berkata, "Tuhan, apa yang Engkau ingin saya baca berikutnya?" Ini bukanlah
buku-buku renungan tetapi merupakan buku-buku teologia yang berurusan dengan
eksegesis.
Saya
baru saja membaca sebuah buku dalam dua minggu terakhir, dan kemarin saya sampai
pada bagian akhir dari buku tersebut. Ketika saya membuka halaman berikutnya,
saya sulit sekali mempercayai mata saya. Judul dari bagian itu justru bertepatan
dengan apa yang saya khotbahkan hari ini, yaitu bukti-bukti kwalifikasi yang
menunjukkan bahwa Paulus layak menjadi seorang rasul. Ia merujuk kepada nas yang
sama yang saya tuliskan dalam buku catatan saya lebih dari 5 minggu yang lalu.
Bukankah ini sesuatu yang luar biasa? Penulisnya membahas hal yang sama persis
dengan yang saya bicarakan sekarang.
Bukti-bukti Kerasulan
Paulus
menyebut kesukaran-kesukaran, pukulan-pukulan dan lemparan-lemparan batu sebagai
bukti yang sungguh-sungguh menunjukkan kerasulannya. Ini sangat mengagumkan.
Dalam perikop itu, ia tidak menunjuk kepada penglihatannya ketika dalam
perjalanan ke Damsyik. Dalam suratnya kepada jemaat Korintus, ia mengklaim
dirinya sebagai rasul yang sejati, bertentangan dengan mereka yang mengklaim
diri sebagai rasul-rasul sejati, dengan argumen bahwa mereka seharusnya tahu
bahwa ialah seorang rasul yang sejati justru karena lemparan-lemparan batu,
pukulan-pukulan dan peristiwa kapal karam yang harus ia alami demi
Injil.
Ketika
Paulus keluar untuk berkhotbah, ia tidak mengharapkan Tuhan untuk melembutkan
hati orang banyak supaya mereka tidak akan melemparinya dengan batu atau
memukulnya. Kadang-kadang, saya keheranan mendengar banyak orang berkata, atau
saya membaca dalam majalah-majalah, bahwa bukti dari kebaikan Tuhan adalah kalau
mereka pergi ke
Rasul
Paulus yang
Dan
berapa kali dia dipukuli? Setiap kali Paulus dipukul, ia dipukul dengan memakai
cambuk, 39 pukulan di punggungnya. Setiap kali cambuk itu mengenai tubuhnya, itu
akan mengambil keluar sedikit dari kulitnya. Ketika cambuk itu mengenai tubuhnya
terdapat 4 atau 5 sayatan pada waktu yang sama. Ia diberikan 40 pukulan kurang 1
sebagai tindakan belas kasihan menurut ketentuan hukum Yahudi. Dapatkah anda
tahan menderita satu pukulan seperti itu, apalagi
Tetapi
anda mungkin berpikir bahwa tentu saja kalau Roh Kudus bekerja melalui Paulus,
kuasa dari perkataannya akan menginsafkan para pendengarnya dan mereka akan
jatuh tersungkur di atas tanah dan bertobat. Nah, ketika Stefanus di Kisah Para
Rasul 7 berkhotbah dengan penuh kuasa, ia dirajam batu sampai mati. Mengapa
Tuhan tidak melindungi hamba-Nya yang berharga ini, tetapi sebaliknya
membiarkannya untuk dirajam dengan batu sampai mati?
Beranikah anda pergi dan memberitakan Injil? Jangan berpikir bahwa Tuhan
akan meratakan jalanmu. Pada umumnya, Ia tidak akan melakukan itu. Mungkin
kadang-kadang, tetapi jarang sekali Ia akan meluruskan jalanmu, sebagaimana yang
anda lihat dalam Alkitab. -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM - Daftar : [EMAIL PROTECTED] Keluar : [EMAIL PROTECTED] Posting: jesus-net@yahoogroups.com If you have any comment or suggestion about this mailing list, to : [EMAIL PROTECTED] Bagi Saudara yang berdomisili di Amerika, saudara dapat bergabung dengan mailing list Keluarga Kristen USA (KK-USA) dengan mengirimkan email kosong ke [EMAIL PROTECTED] dan ikuti instruksi yang ada. -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
SPONSORED LINKS
YAHOO! GROUPS LINKS
|