From: Mang_Ucup Kenapa Anda bersedih hati?
Satu pertanyaan yg jarang sekali kita dengar! Kenapa? Karena kebanyakan orang tidak tertarik untuk mendengar keluhan orang lain, dgn catatan "Ngurusin problem dan kesusahan sendiri aza udah kebanyakan, buat apa aku menambah beban yg ada, - no time & no interest!" Bahkan jangan2 nanti kita turut kecepretan nasib sialnya! Memang kita sering mengajukan pertanyaan "How are you?", tetapi kalau kita jujur, ini hanya sekedar basa-basi pemanis bibir saja, sebab kenyataannya kita tidak tertarik untuk mendengar jawabannya. Pertanyaan yg instant untuk jawaban yg instant pula. Kenapa dunia ini semakin hari semakin egoist dan semakin dingin! Sejak terjadinya krismon di Indonesia, berapa juta orang yg kehilangan pekerjaannya, harta maupun kesehatan, belum lagi dibayangi oleh rasa takut menjelang pemilu ini. Apakah kita tertarik untuk mendengar keluhan mereka? Tidak! Bahkan kalau kita dengarin keluhan mereka, bisa2 nanti buntutnya enggak enak lagi, dimana mereka mau minjam duit ataupun minta pekerjaan. Oleh sebab itu kita merasa semakin hari semakin kesepian di dunia yg ramai dan penuh dgn hiruk pikuk ini. Walaupun mungkin benar kadang2 ada orang yg tertarik untuk mendengar problem kita, tetapi akhirnya kenyataan pahit harus kita terima, dimana keluhan kita ini dijadikan story untuk bahan gunjingan ngerumpi seluruh kampung maupun di kantor. Sehingga sering terpikirkan kepada siapa lagi kita bisa berbagi rasa? Tidak si kaya - tidak si miskin, semua orang di dunia ini bukan hanya pernah saja tetapi sering mendapat kunjungan dari Mr. Sad, yg membawa duka, kesedihan, kesusahan di dlm hati kita. Sehingga sering saya bertanya kepada Tuhan: "Engkau bisa mengambil istri, harta, kesehatan dan pekerjaan dari saya, kenapa Engkau tidak bisa mengambil kesedihan dan rasa duka dari hati saya?" Apakah kita hanya tertarik akan berita2 sensasi saja tentang pembunuhan, tentang perang di Kosovo, tetang adanya banjir, gempa bumi dsb-nya? Tetapi apakah kita tertarik untuk mendengar keluhan dari korban musibah ini? Tidak, no time - no interest and the most important thing NO MONEY! Tetapi kita tertarik kalau si A menang loto/nalo, kita tertarik kalau si B naik pangkat, kita tertarik kalau si C dapat proyek dgn catatan siapa tahu kita akan kecepretan rejeki bisa, sehingga turut nebeng dikit. Berapa kali kita pernah mendengar keluhan, pada saat aku jaya tiap orang ingin berkawan, bahkan mengaku saudara dgn saya, tetapi pada saat aku jatuh, jangankan manusia, setanpun menjauhi kita! Kita lebih senang berkujung ke pesta ulang tahun daripada berkujung ke orang sakit, kita lebih senang datang kepesta perkawinan daripada melayat orang yg meninggal dan turut berkabung dgn mereka. Tamu yg dtg ke pesta ulang tahun saya akan lebih mudah terlupakan, tetapi orang yg berkujung pada saat saya sakit hingga kapanpun tidak akan terlupakan. Kita akan mudah mengajak dan mencari kawan untuk tertawa besama, tetapi sukar untuk mendapatkan kawan yg mau menangis bersama. Jawaban yg saya terima kebanyakan lebih bernadakan kritikan maupun saran, tetapi jarang sekali ada orang yg bisa turut dan mau merasakan perasaan yg tercerminkan di balik tulisan saya. Salah seorang pembaca yg mungkin merasakan bahwa saya merasa kesepian sehingga ia menulis: "Mang, kalau Allah tiba-tiba berdiri dihadapanku dan mengatakan bahwa aku boleh mengajukan 3 permintaan mau tau apa yang akan kuminta? ...Buat mata Mang Ucup melihat dunia ini menjadi kebun bunga. Mungkin bagi orang lain kata2 ini sekedar basa-basi, tetapi bagi saya yg pada saat saya membaca kata2 tsb diatas, entah kenapa terlinang air mata saya keluar! Rupanya masih ada orang di dunia ini yg tertarik akan problem orang lain, rupanya masih ada di dunia ini orang yg mau berbagi rasa dgn kita? Maka dari itu marilah kita menyediakan sejenak waktu kita untuk mereka yg sedang membutuhkanya, entah untuk mendengar keluhan mereka, entah untuk menghibur mereka. Beberapa kata2 yg kita tuliskan maupun ucapan akan besar sekali artinya bagi orang yg sedang membutuhkannya. No matter what we might be suffering, we can be sure that God will never leave us hopeless. Maranatha Mang Ucup Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.og ======================================== From: Roy Adimulyo <[EMAIL PROTECTED]> : Cukupkah 490 Kali Maaf? Yesus sendiri yang mengatakan bahwa kita harus memaafkan orang lain sebanyak tujuh kali tuju puluh kali (Mat 18:22). Namun Dia tidak bermaksud memerintahkan kita membawa-bawa kalkulator untuk menghitung berapa kali kita harus memaafkan. Memaafkan tidak memperhitung kan jumlah. Memaafkan adalah bagian dari kehidupan Kristiani. Selama manusia belum mampu melepaskan diri dari rasa kebencian (hatred) dan kepahitan (bitterness), manusia akan selalu membutuhkan untuk memaafkan. Pada kenyataanya, banyak dari kita yang masih men-salah artikan konsep memaafkan ini. Memaafkan Tidak Melupakan. Tuhan tidak akan melupakan dosa-dosa kita. Dia adalah Tuhan yang Maha Tahu. Ketika Dia mengatakan tidak akan mengingat dosa kita, yang dimaksud adalah, bahwa Dia tidak akan menggunakan perbuatan dosa kita untuk menentukan masa depan kita selanjutnya. Memaafkan bukan berarti kita tidak boleh mengungkapkan kembali kesalahan orang lain dengan tujuan pencarian kebenaran. Memaafkan harus timbul dari hati yang terdalam agar kita benar dihadapanNya dan lepas dari parasaan kepahitan. Memaafkan Tidak Mentoleransi Dosa. Yesus memaafkan, namun Dia tidak mentoleransi dosa. Setiap manusia harus mempertanggung jawabkan dosa yang dia lakukan. Memaafkan Tidak Menyangkal Emosi dan Sakit Hati Kita. "Saya telah memaafkan teman saya". "Bagus, untuk apa kau memaafkan temanmu?" "Untuk sesuatu yang dia lakukan pada saya". "Apa yang dia lakukan padamu?" "Ah, saya tidak mau menceritakannya!" Orang semacam ini sesungguhnya belum memaafkan temannya. Dia hanya berusaha lari dari kepahitan yang dia alami. Jika kita hendak mengubur masa lalu kita, kita tidak akan pernah bisa menguburnya. Mereka akan kembali ke permukaan dalam bentuk penyakit fisik, masalah emosi, atau konflik interpersonal. Jadi apakah memaafkan itu?? Memaafkan adalah:"Membuang segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu"(Ef 4:31-32) Bagaimana Kritus mengampuni kita? Dia mengemban dan mengorbankan diriNya sendiri demi menebus dosa2 kita tadi. Memaafkan adalah menerima untuk menjalani hidup dengan konsekwensi dosa orang lain. Fairkah itu? Jelas tidak fair! Namun itulah yang harus kita lakukan. Pada kenyataannya, setiap manusia hidup dengan konsekwensi dosa orang lain. Kita semua hidup dengan konsekwensi dosa Adam. Pilihan yang sesungguhnya adalah: Hidup dengan ikatan dari kepahitan, atau kebebasan dari sikap memaafkan. Jadi di manakah letak Keadilan? Ada di kayu salib dari Yesus Kristus Juru Selamat. Kita tidak akan pernah menemukan keadilan di dunia ini. Itulah mengapa kita harus memaafkan orang lain dan mempercayakan Tuhan untuk membuatnya menjadi kebenaran yang abadi. In Him, Roy [Non-text portions of this message have been removed] -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM - Daftar : [EMAIL PROTECTED] Keluar : [EMAIL PROTECTED] Posting: jesus-net@yahoogroups.com Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED] -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/