From: "Irnawan Silitonga" <[EMAIL PROTECTED]>

Kegagalan Keluarga Daud

"...I have sinned against the Lord...you shall not die" II Samuel 12:13.

Daud adalah seorang yang hatinya berkenan kepada Tuhan. Ini bukan berarti Daud 
seorang yang sempurna, tanpa suatu kegagalan. Tetapi ini berarti Daud adalah 
orang yang hatinya condong kepada Tuhan dan tunduk pada firmanNya.
Ketika Natan diutus Tuhan untuk menegur Daud,maka Daud berkata, "Aku telah 
berdosa kepada Tuhan". Karena Daud tunduk pada firmanNya dan mengaku bersalah, 
maka Tuhan
mengampuninya dan ia tidak akan mati. Namun karena perbuatannya, Daud dan 
keluarganya harus menerima disiplin Tuhan, sebab apa yang ditabur orang, itu 
juga yang akan dituainya.

Apakah yang telah dilakukan Daud ? Kegagalan apa yang menyebabkan keluarganya 
menerima disiplin Tuhan ? Dari II Samuel 12:7-9, kita dapat lihat bahwa kepada 
Daud
telah diserahkan ini dan itu, agar dijaga dan dipelihara. Kepada Daud, telah 
diberikan Tuhan, keluarganya, Umat Israel dan Yehuda, pengurapan untuk menjadi 
raja, rumah tangga tuannya ( Saul ), kebebasan dari tangan Saul yang hendak 
membunuhnya. Semua ini diserahkan Tuhan kepada Daud agar dijaga dan dipelihara. 
Dan Tuhan juga berkata bahwa jika
pemberianNya ini terlalu kecil, maka Ia akan memberikannya lebih lagi. Tetapi 
Daud telah mengambil sesuatu bagi dirinya, yaitu istri Uria, dengan cara yang 
tidak berkenan dihadapanNya. Dihadapan Tuhan, perbuatan ini merupakan tindakan 
yang meremehkan
perintah Tuhan, karena melakukan yang jahat dimataNya ( ayat 9 ).

Perbuatan Daud ini juga berarti bahwa ia kurang puas dengan apa yang telah 
diberikan Tuhan, kurang bersyukur, dan juga berarti kurang menjaga dan 
memelihara apa yang telah diserah kan Tuhan. Penambahan istri Uria, yang Daud 
lakukan dengan cara yang salah, kedalam genggamannya, ternyata mendatangkan 
masalah terhadap apa yang sudah menjadi milik Daud. Tuhan mendatangkan 4 
perkara yang harus ditanggung Daud dan keluarganya ( miliknya ).

Pertama, pedang tidak akan menyingkir dari keluarganya, 
Kedua, akan ada permusuhan terhadap Daud yang datang dari keluarganya sendiri. 
Ketiga, Tuhan akan mengambil isrti-istri Daud untuk ditiduri, dihadapan banyak 
orang. Keempat, anak yang diberikan istri Uria kepadanya, akan mati. 
Tepat seperti yang Daud katakan sendiri sebagai respon atas cerita Natan ( II 
Samuel 12:1-6 ),bahwa orang yang merampas harta milik orang lain, harus 
menggantinya 4 kali lipat,
maka demikianlah yang dilakukan Tuhan kepadanya.
Kita tahu cerita selanjutnya mengenai Absalom, Amnon, dan Tamar, yang mana 
semuanya ini merupakan cara Tuhan mengenapi keempat perkara yang telah 
diucapkanNya.

Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari kegagalan Daud ini ? Yang perlu 
diperhatikan disini adalah kepada seorang bapa, dipercayakan Tuhan keluarganya 
serta ini dan itu pemberian Tuhan. Semua ini harus dijaga dan dipelihara oleh 
seorang bapa ( tentu dengan penolong seorang ibu ). Apabila seorang bapa kurang 
puas dan tidak bersyukur, serta tidak menjaga apa yang telah Tuhan percayakan, 
dan bahkan menambahkan sesuatu kepada miliknya dengan cara yang salah, maka 
tindakannya ini akan mendatangkan disiplin Tuhan atas keluarganya. Semoga para 
bapa memelihara dan merawat pemberian Tuhan dan tidak meremehkan perintah 
Tuhan, serta belajar menguasai diri untuk tidak menambah sesuatu dengan cara 
yang salah kedalam miliknya.

Gema Sion Ministry  
=================================================
From: "irnawan silitonga" <[EMAIL PROTECTED]>

Keberhasilan dan Kegagalan Batsyeba

"Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, 
lalu Daud tidur dengan dia." [ II Samuel 11:4 ].
"Lalu berkatalah Natan kepada Batsyeba, ibu Salomo. baiklah kuberi nasihat 
kepadamu.[ I Raja-Raja 1:11-12 ].

Kisah perselingkuhan Daud dan Batsyeba, telah banyak menarik perhatian 
anak-anak Tuhan. Mungkin telah banyak khotbah dan tulisan mengenai mereka. 
Tetapi, pada umumnya, perhatian anak-anak Tuhan terpusat pada figur Daud 
sebagai raja Israel. Saat ini kita akan
melihat pada Batsyeba. Sesungguhnya, kisah Batsyeba ini merupakan kisah 
pemulihan Tuhan, yaitu bagaimana cara Tuhan memulihkan seorang isteri yang 
telah gagal.
Siapakah Batsyeba ini ?
Dalam II Sam. 11:3, dituliskan bahwa Batsyeba adalah anak Eliam. Dan nama Eliam 
termasuk dalam daftar nama-nama pahlawan Daud, serta disebutkan juga bahwa
ia adalah anak Ahitofel orang Gilo [ II Sam. 23 ].
Ahitofel adalah seorang penasihat, dimana nasihatnya diakui baik oleh Daud 
maupun Absalom, sebagai setara dengan petunjuk yang dimintakan dari Allah [ II 
Sam. 16:23 ]. Jadi, Batsyeba ini adalah keturunan orang-orang yang luar biasa 
di zamannya. Bapanya adalah pahlawan Daud yang dicatat dalam Alkitab, sementara 
Yoab, yang adalah panglima Daud, tidak dicatat Alkitab sebagai pahlawan. 
Kakeknya, Ahitofel, diakui memiliki nasihat yang setara dengan petunjuk Allah. 

Tetapi, Batsyeba memulai kehidupan rumah tangganya didalam ketidaktaatan kepada 
firman Tuhan. Suaminya, sekalipun juga pahlawan Daud yang setia, adalah orang 
Het. Mengenai perkawinan campur, firman Tuhan tegas menyatakan dalam kitab 
Ulangan 7:1-3, sebagai berikut, "Apabila Tuhan Allahmu telah membawa engkau 
kedalam negeri.orang Het.Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka.". 
Jadi, firman Tuhan melarang bangsa
Israel, baik laki-laki atau perempuan, untuk kawin dengan orang Het. 
Kegagalan Batsyeba selanjutnya adalah, tentu saja perselingkuhannya dengan 
Daud. Sekalipun inisiatifnya datang dari Daud, tetapi Alkitab mencatat, 
".perempuan itu datang kepadanya.". Bagaimanapun juga, perselingkuhan adalah 
dosa dua orang. Jadi, sebagai isteri, Batsyeba telah gagal dua kali.

Namun Tuhan berbelas-kasihan kepadanya, dan memulihkan dia. Pada akhirnya, ia 
melahirkan seorang anak yang dicintai Tuhan, bahkan melalui perantaraan nabi 
Natan,
Tuhan menyuruh menamakan anak itu Yedija. Bukan itu saja, tetapi Daud telah 
berjanji demi Tuhan kepada Batsyeba, bahwa Salomo, anaknya, akan menjadi raja 
sesudah dia. Itu berarti Batsyeba terpilih diantara sekian banyak isteri Daud, 
untuk menduduki posisi bunda raja [ I Raja-Raja 2:19 ]. 

Ada satu hal yang perlu kita perhatikan mengenai Batsyeba, yang merupakan 
kelebihannya. Ketika Daud telah menjadi tua, maka Adonia, anak Hagit, 
meninggikan diri dengan berkata, "Aku ini mau menjadi raja" [ I Raja-Raja 1:5 
]. Tetapi nabi Natan memberi nasihat kepada Batsyeba, dan nasihat ini diterima 
oleh Batsyeba dan karenanya, Salomo dapat menjadi raja,
sesuai janji Daud. Sekalipun Batsyeba memulai rumah tangganya didalam 
ketidaktaatan, namun oleh anugerah Tuhan serta kerelaannya menerima nasihat 
dari nabi Tuhan, maka ia dapat menjadi ibu dari seorang raja yang sangat 
dikasihi Tuhan. Posisi bunda raja memberikan kemuliaan yang jarang diperoleh 
para isteri. 
Bagaimana dengan para isteri kristen yang memiliki suami yang belum bertobat ? 
Melalui kisah Batsyeba, kita lihat masih ada harapan, sepanjang masih ada 
anugerah Tuhan dan kerelaan mendengarkan nasihat hamba Tuhan.

Gema Sion Ministry. 
=============================================
From: Irnawan Silitonga

Kegagalan Keluarga Salomo

" Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing..isteri-isterinya itu 
mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh 
hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya" [ I Raja-Raja 
11:1,4 ].

Salomo adalah seorang yang sangat dikasihi Tuhan, bahkan melalui nabi Natan, 
Tuhan menamakannya Yedija. Tuhan menampakkan DiriNya kepada Salomo 2 kali.
Pertama, ketika Salomo meminta hikmat, yaitu hati yang faham menimbang perkara 
agar dapat menghakimi Umat Israel ( I Raja-Raja 3:5 ). Kedua, ketika Salomo 
mendirikan Bait Suci ( I Raja-Raja 6:11-13 ). Pada dua kali penampakkan DiriNya 
kepada Salomo itu, Ia
berfirman, ".jika engkau hidup menurut segala ketetapanKu", maka Tuhan 
menjanjikan ini dan itu kepadanya. Jadi, sekalipun Salomo sangat dikasihi Tuhan 
dan Tuhan telah dua kali menampakkan DiriNya kepada Salomo, namun jika Salomo 
menyimpang dan tidak
hidup menurut ketetapanNya, maka akan ada akibat yang harus ditanggungnya ( dan 
keluarganya / keturunannya ) sebagai disiplin Tuhan. 

Ayat diatas menegaskan bahwa Salomo mencintai banyak perempuan asing, padahal 
Tuhan telah berfirman, ".Janganlah kamu bergaul dengan mereka.sesungguhnya 
mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka" ( I Raja-Raja 11:2 
). Salomo gagal
memperhatikan peringatan Tuhan ini, sehingga ketika ia telah menjadi tua, 
isteri-isterinya meminta agar dibangun bukit-bukit pengorbanan bagi allah-allah 
mereka, dan Salomo mengizinkannya. Karena tindakannya ini, maka Tuhan 
membangkitkan lawan-lawan Salomo
sehingga tidak ada lagi damai sebagaimana sebelumnya dan yang sangat 
menyedihkan bahwa Tuhan akan memecah kerajaannya. 

Apa yang menyebabkan Salomo jatuh kedalam penyembahan berhala ? Mengapa 
hikmatnya tidak dapat mencegah dia dari penyembahan berhala ? Penyebab 
kejatuhan Salomo jelas karena hatinya mencintai banyak perempuan asing, 
sedemikian sehingga ia mengabaikan peringatan Tuhan, bahkan sampai masa tuanya. 
Hatinya benar-benar telah terpaut kepada sesuatu yang lain dan bukan kepada 
Tuhan. Hikmat yang diperolehnya dari Tuhan, ternyata
lebih banyak bersangkut paut dengan pikirannya, dan bukan hatinya. Dalam 
kehidupan ini, ternyata hati lebih menentukan masa depan seseorang daripada 
pikirannya. Pikiran ada tempatnya, tetapi hati menentukan jalan hidup 
seseorang. Itu sebabnya Tuhan berfirman, "Jagalah hatimu dengan segala 
kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan".

Ketika hatinya telah terpaut kepada yang lain, Salomo tidak lagi mengikut Tuhan 
dengan sepenuh hati, seperti Daud, ayahnya. Daud adalah seorang yang hatinya 
berkenan kepada Tuhan, walaupun Daud juga memiliki kegagalan-kegagalannya. 
Namun hati Daud melekat kepada Tuhan. Salah satu mazmurnya adalah, "Seperti 
rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, 
ya Allah". Salomo memiliki hikmat,
kekayaan, keterkenalan, dan ia juga memiliki pewahyuan karena Tuhan telah 
menyatakan Diri dua kali kepadanya, namun yang menentukan jalan hidup seseorang 
adalah hatinya.   
Bagaimana dengan hati kita, khususnya para bapa ?
Apakah para bapa mencintai Tuhan atau dunia ini ?
Boleh jadi seorang bapa memiliki hikmat, kekayaan, keterkenalan, pewahyuan, dan 
mungkin pelayanan yang luas. Tetapi, pelajaran diatas menegaskan bahwa, pada 
akhirnya, yang menentukan hidup seseorang adalah hatinya. Apakah ia mencintai 
Tuhan dan terpaut kepadaNya, atau terpaut kepada yang lain.

Gema Sion Ministry. 

[Non-text portions of this message have been removed]



-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
     Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM -
Daftar : [EMAIL PROTECTED]
Keluar : [EMAIL PROTECTED]
Posting: jesus-net@yahoogroups.com

Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED]
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke