From: Natalis, Michael (kem) [EMAIL PROTECTED] 

Pertunjukan Teladan 
 
 jawabanCom - Kepemimpinan adalah pengaruh, tidak lebih dan tidak kurang (John 
Maxwell).
 
 Kepemimpinan menghasilkan teladan, dalam hal positif atau juga negatif. 
Adolf Hitler adalah pemimpin hebat. Dia mempunyai cita-cita yang besar dan konsep 
pemerintahan yang dahsyat. Dia mampu menghimpun pemimpin-pemimpin hebat lainnya untuk 
menggenapi impian dan visinya. Namun kerena Adolf Hitler adalah seorang diktator 
bengis dan rasis, semua susunan stafnya memiliki sikap dan tindakan yang tidak kalah 
kejam sepertinya. Itulah kepemimpinan, suatu pengaruh baik ke arah positif maupun 
negatif.
 
 Demikian juga dalam keluarga. 
Seorang pria sebagai pemimpin keluarga setiap harinya tengah mempertontonkan suatu 
tindakan dan sikap yang kelak akan mempengaruhi keluarganya. Setiap perkataan, 
tindakan, cara berpikir, cara menangani masalah akan menjadi suatu tayangan "reality 
show". Istri yang menjadi pasangan akan terus belajar merespon apa yang diperbuat 
suami setiap harinya. Sementara anak-anak akan terus belajar dari apa yang bisa 
ditangkap benak dan pancaindranya sejak ia lahir hingga dewasa.
 
 Seperti halnya tayangan horor akan menyimpan memori menakutkan, seperti itulah 
pertunjukan teladan. Hasil dituai sesuai apa yang ditabur. Ada banyak hal yang membuat 
pikiran kita menjadi kotor, terutama melalui panca indra kita. Pikiran yang kotor 
membuat mata hati seorang pria menjadi gelap. Saat pikiran dan mata hati gelap, hanya 
tindakan salahlah yang akan dilakukan seorang manusia. Tindakan buruk akan menjadi 
tayangan berdampak buruk dan ini bukanlah tayangan yang diharapkan. Sayangnya memori 
terhadap tayangan jelek akan diteruskan juga oleh satu individu pria pada banyak 
keturunannya.
 
 Sebuah tayangan indah haruslah mempunyai skenario yang bagus dan dibuat melalui seni, 
pemahaman pikiran jernih. Demikian juga dengan tayangan cantik yang dipertunjukkan 
seorang pria akan membekas di benak anak istrinya dan dapat menjadi model yang bisa 
dilakukan anaknya ketika dewasa kelak. Tapi bagaimana mencipta pertunjukan yang 
berdampak kuat, indah dan berpengaruh serta membangkitkan kehormatan orang, itulah 
yang menjadi tugas seorang pria.
 
 Pertama, Seorang Pria Mampu Menuntun. 
Tuntunan adalah salah satu bentuk tayangan. Untuk ini seorang pria membutuhkan hikmat 
sesuai dengan tingkat kedewasaan orang yang kita tuntun. Jika seorang pria menuntun 
putranya, ada teladan yang baik tentang bagaimana ia menuntun putranya. 

Ini adalah prinsip mengikat tali sepatu
 . Seorang pria melakukan, putranya melihat.
 . Seorang pria melakukan, putranya membantu.
 . Putranya melakukan, seorang pria membantu.
 . Putranya melakukan, seorang pria melihat.
 
 Untuk semua ini diperlukan kesabaran dan investasi yang mahal. Investasi mahal dapat 
berupa telinga yang siap mendengar dan juga waktu. Disaat seorang pria masih bersama 
dengan putranya, adalah waktu yang tepat untuk menanamkan investasi waktu yang mahal 
itu.
 
 Kedua, Seorang Pria Menata Emosi Anaknya. 
Banyak putra terluka oleh seorang yang seharusnya menjadi teladan hidupnya. Pria 
seperti ini tidak mampu memberikan kematangan emosional yang baik bagi anaknya. Mereka 
acapkali menumpahkan emosi negatif (kemarahan, perkataan negatif dan tindakan tidak 
mendidik pada anaknya). Penelitian menyebutkan bahwa 95 persen narapidana yang 
menjalani hukuman mati ternyata menyimpan luka hati dan kemarahan pada ayah yang tidak 
memberi teladan bagi si anak. Ada banyak contoh kasus yang menyatakan korelasi nyata 
antara kelabilan seorang pria yang akhirnya berdampak negatif terhadap kehidupan 
seorang anak.
 
 Ketiga, Seorang Pria Menjaga Anaknya. 
Seorang pria menjaga langkah penerusnya. Seorang pria yang menerapkan nilai-nilai 
dalam hidupnya, langkah anaknya akan turut terjaga. Kisah nyata dunia hewan ini bahkan 
menunjukkan teladan orang tua :
 
 Di satu kawasan suaka alam Afrika, penjaga taman nasional dikejutkan dengan penemuan 
sejumlah badak yang mati akibat serangan. Dipastikan kematian badak bukan karena ulah 
manusia karena cula badak tidak tercuri. Setelah melalui pengamatan ditemukan 
penyebabnya : badak-badak mati oleh serangan sejumlah kawanan gajah berusia muda. 
Kawanan gajah muda ini tidak mempunyai pemimpin gajah dewasa karena sebelumnya telah 
terjadi serangkaian penembakan terhadap gajah dewasa untuk tujuan diambil gadingnya.
 
 Seekor gajah saja tingkahnya bisa dikendalikan oleh teladan binatang dewasa, apalagi 
pada suatu keluarga. Seorang pria kini harus mempunyai tanggung jawab untuk menjaga 
pergaulan dan juga apa yang dinikmati anaknya (televisi, radio, bacaan serta internet).
 
 Keempat, Seorang Pria Harus Mengatur Hidup Anaknya. 
Memberi aturan menjadi tayangan yang juga termaterai dalam pikiran anak-anaknya. 
Setiap tindakan anaknya harus berdasar etika dan norma sehat yang dibangun melalui 
hubungan dua arah. Perkembangan jaman memang mengubah banyak hal termasuk penyampaian 
peraturan pada anak saat ini harus melalui cara yang lebih komunikatif.
 
 Saat seorang pria mampu menuntun, menata emosi, menjaga dan juga mengatur 
anak-anaknya, pria tersebut sedang menayangkan film yang tidak sekedar tersimpan dalam 
memori anaknya. Pria tersebut secara tidak disadari sedang :
 . Mengubah anaknya melalui keteladanan. Pria ini sedang menjadi contoh cara berpikir 
dan cara bertindak anak-anaknya kelak.
 . Menjadi model dan standar nilai bertingkah laku anak-anaknya, terutama secara 
spiritual.
 . Meninggalkan warisan nilai, nama baik, karya hidup dalam pekerjaan dan pelayanan 
serta iman kepada Tuhan.
 
 Saat pria mampu memberikan pengaruh positif pada hidup anak-anaknya maka kepemimpinan 
terjadi. Pria pemimpin adalah pria pemberi pengaruh, tidak lebih dan tidak kurang.  
(nat)
 
 Sumber: nath - cbni
 =====================================
 
 Tegas Namun Juga Lembut 
 
 jawabanCom - Seorang pria ~ dengan setelan suara menggelegar penuh intimidasi, 
memelihara kumis besar bak pisang ambon untuk menakut-nakuti anak istri, ia gemar 
memukul untuk mendisiplin anak dan menyangka itulah cara untuk menunjukkan dirinya 
sebagai pria sejati. Tapi ternyata konsep pria seperti itu adalah amat salah.
 
 Dimulai dari prinsip keseimbangan, dan ini adalah prinsip yang amat rohani. 
Seperti seseorang yang tidak melulu kerja tapi terkadang perlu juga berlibur. Tidak 
melulu makan tetapi juga berolahraga, tidak hanya sedih namun pasti mengalami suka. 
Semua harus seimbang, demikian pula dengan seorang pria dalam kehidupannya.
 
 Pria harus menjadi seorang yang tegas tanpa meninggalkan sisi kelembutan. 
Hal ini mungkin akan ditolak oleh banyak kaum pria. Ada banyak pria yang berfikir 
hanya ketegasan dan kekerasan yang membuat orang kuat. Mereka membenci dan menolak air 
mata. Saat mereka mengelola keluarganya dengan pola keras dan tegas, tanpa disadari ia 
telah melukai hati istrinya dan menciptakan anak pemberontak yang berujung membenci 
dirinya.
 
 Satu pihak ada pula pria yang begitu lembut terhadap keluarganya, pria itu takut 
mendisiplin keluarganya dengan ketegasan. Tanpa disadari, pria jenis inipun akan 
mengalami kehilangan suatu saat kelak. Istrinya menjadi sukar diatur, tidak mengenal 
otoritas dan bersikap dominan. Si anak menjadi manja, tidak memiliki keteguhan 
menghadapi hidup atau dapat juga menjadi anak yang bebas tanpa aturan. Ayah sebagai 
kepala keluarga begitu mengasihi namun longgar dalam ketegasan.
 
 Seorang pria sejati mengenal keseimbangan.
 Pria sejati akan mengetahui mengapa ia harus memberi penghargaan, hadiah dan 
sanjungan pada anaknya yang berprestasi sepadan ketika ia harus memberi sangsi, 
teguran dan pukulan ketika anaknya melakukan penyimpangan. "Ketegasan tanpa kelembutan 
akan membunuh seperti halnya kelembutan tanpa ketegasan" .> 
 
 Namun baik ketegasan maupun kelembutan harus berada dalam konteks yang sama, ada 
batasan disiplin yang jelas. Kasih sayang, hawa nafsu, keinginan harus dijabarkan 
dalam konteks kedisiplinan. Ketegasan dan kelembutan juga harus dilakukan dalam 
konteks yang disiplin. Contohnya : seorang ayah yang tidak mau memarahi anaknya yang 
bolos sekolah secara tidak langsung tidak mempunyai disiplin ketegasan bagi anaknya 
dan juga dirinya. Seorang pria yang terus menyayangi anaknya walau sang anak bergaul 
dengan kawan-kawan yang buruk adalah juga pria yang tidak disiplin dalam menerapkan 
kelembutan. Ia tidak sadar bahwa kasih sayangnya yang tidak terkontrol akan dapat 
membunuh putranya.
 
 Ketegasan dan kelembutan harus dipadukan dengan seimbang.
 Ilustrasinya adalah seperti petani buah dan sebatang pohon buah-buahan. Seorang 
petani yang baik akan memelihara pohon buah itu mengikuti prinsip ketegasan dan juga 
kelembutan. Bentuk kelembutan yang dilakukan petani itu adalah ketika ia . memupuki 
pohon buah itu, membuang semak dan rumput yang mengganggu pohon dan menyiraminya di 
musim kering. Namun sang petani juga melakukan tindakan ketegasan : ia akan memangkas 
ranting yang terlalu rimbun, memotong dahan yang tidak baik. Sewaktu-waktu ia terlihat 
begitu keras dan disiplin.
 
 Semua bentuk kelembutan atau juga ketegasan itu harus dilakukan sang petani demi satu 
tujuan : 'membuat pohon buah itu sehat dan dapat menghasilkan banyak buah yang baik'.
 
 Demikian juga sikap pria sejati dalam mengatur keluarganya. 
Ia harus berani memangkas kesalahan dengan disiplin ketegasan, namun seorang pria 
tidak terlepas dari tanggung jawab kelembutannya dengan memberi pupuk nilai-nilai dan 
prinsip hidup bermoral pada keluarganya. Tujuannya hanya satu : 'setiap anggota 
keluarganya akan memberi buah nilai-nilai kehidupan yang dapat dinikmati banyak orang 
dan bersifat mengubahkan serta memberkati'.
 
 Kaum pria harus harus memiliki tanggung jawab utama atas keputusan yang mereka 
perbuat. 
Menerima tanggung jawab atas kegagalan yang selama ini telah dilakukan terhadap 
keluarganya akan menjadi bentuk keberhasilan yang tertunda. Ketika seorang pria 
menyadari kegagalan atas tindakannya yang salah terhadap keluarganya dimana ia telah 
menjadi pria yang terlalu lembut atau terlalu kasar, pria tersebut tengah ada dalam 
jalur pemulihan. Seorang pria yang berubah setelah menyadari kehidupannya yang terlalu 
kasar atau terlalu lembut, akan membawa dampak perubahannya pada banyak orang, dimulai 
dari keluarganya.
 
 Seorang pria sejati adalah pemimpin bagi keluarganya.
 Seorang pemimpin bukanlah diktator karena diktator tidak pernah mendapat persetujuan 
dari pihak bawahannya. Seorang pria sejati menjadi seorang pemimpin karena semua 
keputusan yang dibuatnya akan mampu dijadikan pegangan bagi orang yang dipimpinnya. 
Bangsa-bangsa, keluarga, wanita, anak membutuhkan pembuat keputusan. Tanpa keputusan 
kehidupan akan dipenuhi kebimbangan. Namun keputusan terbaik adalah suatu keseimbangan 
~ ketegasan dan kelembutan yang disertai disiplin.
 
 Sudah terlalu banyak korban individu akibat tidak adanya keseimbangan dari keputusan 
yang dibuat seorang pria. Anak-anak pemberontak dan pecandu serta istri bermasalah 
telah banyak lahir akibat seorang pria yang tidak mampu menunjukkan hidup diatas 
prinsip dan nilai. Demi mengembalikan keadaan seorang pria harus berubah.
 
 Pria sejati adalah seorang yang tegas tapi lembut, itulah Anda (nat)
  Sumber: nath - cbni
 ======================================    
 
 Mengapa Harus Sejati? 
 
 jawabanCom - Sebelum runtuh oleh serangan teroris 11 September, gedung World Trade 
Centre New York pernah juga mengalami serangan bom di area parkir lantai dasarnya. 
Ledakan bom dahsyat yang menelan beberapa korban jiwa dan melukai ratusan orang pada 
tahun 1993 itu ternyata tidak mampu menggoyahkan gedung WTC. Dasar gedung itu terlalu 
kuat bahkan untuk bom skala dahsyat buatan teroris. Gedung ini akhirnya rubuh juga 
pada 11 September ~ tapi tidak pada pondasinya.
 
 Keluarga juga merupakan bangunan yang didirikan di atas satu pondasi.
 Pondasi inilah yang menentukan kokoh serta abadinya keluarga. Uang, ketenaran, 
jabatan, kesehatan, kekuatan semata tidak dapat dijadikan pondasi keluarga. Contoh 
nyata telah tersaji setiap hari di televisi, koran dan majalah. Banyak individu yang 
memegang aspek-aspek diatas hancur dalam perjalanan waktu. Hanya prinsip dan nilai 
kehidupan positif yang tertanam dan diaplikasi dalam hidup yang akhirnya berubah 
menjadi pondasi. Tapi sayangnya tidak semua orang memilih mempunyai pondasi yang kuat.
 
 Hampir semua orang bisa mendapatkan nilai hidup yang baik. 
Buku, khotbah agama, nasehat orang tua, kitab suci adalah sumber-sumber nilai 
kebajikan. Tapi tidak semua mau menerima ini dalam hidupnya dan berbuah dalam 
tindakannya. Orang senang mendengar nilai-nilai tapi tidak menerapkan dalam hidup, 
mereka suka dengan aktifitas religi tapi gagal dalam aplikasi. Mereka tidak dapat 
menjadi sejati dengan keyakinannya. Tapi ada juga yang yakin dengan prinsip dan 
nilai-nilai hidupnya, mengaplikasikan dalam tindakannya. Merekalah orang dan pria 
sejati.
 
 Pria sejati adalah pelaku nilai dan prinsip.
 Terlalu lama orang dikecohkan dengan image seorang pria yang sejati. Dunia memamerkan 
pria sejati sebagai pria tampan tengah mengisap rokok, pria bertubuh kekar berotot 
bermotor besar, pria yang sanggup menaklukkan banyak gadis atau seorang jagoan minum 
tanpa mabuk. Terlalu banyak contoh salah yang disajikan dunia tentang wujud pria 
sejati. Rokok, otot, penampilan dan reputasi tidak membuat seseorang menjadi sejati. 
Justru penyakit dan masalah banyak timbul karena seseorang mengandalkan semua itu. 
Dunia melupakan bahwa hanya prinsip dan nilai kebajikan yang membuat seseorang 
maksimal, pria yang sejati.
 
 Untuk menjadi seorang yang hidup diatas prinsip, nilai dan norma diperlukan suatu 
keteguhan hati. Nilai integritas membuat seorang pria akan sama dimanapun ia berada, 
di tengah kelompok atau didalam kesendiriannya. Pria sejati akan berani menunjukkan 
perbedaan ditengah dunia yang telah malu akan kebaikan. Seorang yang maksimal akan 
tetap lurus saat orang banyak menghalalkan semua cara demi pemuasan diri. Sikap ini 
tidaklah mudah, ini memerlukan kekuatan jiwa untuk tidak tergoda. Inilah yang membuat 
pria sejati menjadi mahal. Hidupnya tidak sama dengan kebanyakan orang.
 
 Seperti apakah seorang pria sejati?
 
 Pertama, Tuhan adalah Kasih, dan Tuhan sangat menginginkan manusia di dunia hidup 
dalam kasih. 
Ia sangat menginginkan pria sebagai pemimpin keluarga juga mengaplikasikan kasih dalam 
hidupnya. Kasih seorang pria diwujudkan bukan hanya pada keluarganya tapi juga pada 
semua orang. Mengasihi bukan menjadi anjuran tapi suatu perintah Tuhan. Itulah mengapa 
mengasihi menjadi sesuatu yang amat mahal dihadapan Tuhan.
 
 Membenci orang yang berbeda, orang yang menyebalkan hati menjadi begitu mudah dan 
biasa. Membenci menjadi umum dan wajar bagi banyak orang saat ini. Tapi patut 
diketahui, sesuatu yang umum biasanya harganya murah. Sesuatu yang tidak umumlah yang 
mahal. Dan tindakan mengasihi bagi sebagian orang adalah tindakan bodoh dan tidak 
berguna. Tapi sesungguhnya mengasihi itulah menjadi tindakan yang paling mahal yang 
memerlukan pengorbanan secara jiwa dan roh. Ada ego yang harus ditaklukkan. Itulah 
mengapa pria sejati harus mengasihi. Karena kasih adalah mahal, seperti halnya Tuhan 
yang adalah kasih adalah harga termahal.
 
 Kedua, Pria sejati adalah pria yang mengaku dosa dan kelemahan. 
Ini adalah harga yang amat mahal. Ada banyak pria yang berani mengeluarkan uang banyak 
demi menyembunyikan istri simpanannya. Tidak sedikit pria yang mengeluarkan hasil 
kerja kerasnya demi menyembunyikan kebiasaan buruknya dari orang lain. Padahal yang 
diperlukan dirinya adalah kesembuhan dan pemulihan melalui pengakuan dan 
keterusterangan. Keterbukaan menjadi awal suatu pemulihan.> 
 
 Ada nats firman mengatakan :
 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu 
sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
 
 Keterbukaan akan kelemahan dan dosa amat mahal harganya.
Ada resiko ketika harus melakukannya. Tapi ada imbalan mahal ketika seorang pria mau 
melewatinya. Menurut penelitian, banyak pecandu narkoba, seks, penjudi, penderita 
sakit tumor dan kanker mengalami kesembuhan dan pemulihan setelah mengakui dosa dan 
kelemahan dan memohon pengampunan dan pertolongan untuk apa yang mereka alami. Bagi 
sebagian besar orang ini seperti mempertaruhkan segalanya : rasa malu, ego atau juga 
resiko kerusakan serta rasa takut. Tapi bagaimanapun lebih baik mengubur bangkai 
daripada mengantungi benda busuk. Pengakuan dosa membutuhkan keberanian, dan dengan 
pertolongan Tuhan seorang pria sejati akan mau melakukannya.
 
 Ketika pengakuan dosa dilakukan, doa seseorang akan berubah menjadi doa yang 
berkuasa. Tidak ada lagi kemunafikan dibalik doa-doa yang ia panjatkan. Doa seorang 
jujur yang dinaikkan pada Tuhan menjadi berkuasa. Doa itu mampu menyembuhkan semua 
penyakit, jasmani maupun rohani.
 
 Ketiga, semua pria harus bertobat. 
Pertobatan tidaklah terjadi hanya satu kali. Setiap orang akan tertarik untuk 
melakukan kesalahan dan dosa yang sama. Tetapi kesadaran diri akan suatu kebenaran 
membuat seseorang berbalik dari tindakannya yang melenceng dari kebenaran yang Tuhan 
tetapkan. Inilah pertobatan.
 
 Ketika kesadaran akan keberadaan diri yang lemah di hadapan Tuhan terus ada dalam 
kehidupan manusia, ia semakin disempurnakan. Seorang pria sejati akan belajar untuk 
tidak jatuh pada lubang yang sama terus menerus. Ketika godaan untuk berbuat dosa 
kembali datang, kesadaran terhadap dosa akan bangkit. Sesuatu yang buruk akan dapat 
dihindarkan.
 
 Pertobatan membawa manusia mengakui keberadaan dirinya di hadapan Tuhan. Manusia akan 
mengundang Tuhan melakukan sesuatu dalam hidupnya, mengembalikan jalannya pada prinsip 
dan kebenaran. Pria sejati akan semakin membaik melalui suatu pertobatan.
 
 Ketika ketiga prinsip diatas dinyatakan dalam kehidupan seorang pria, ia sedang 
berjalan menuju kesejatian. Hidupnya makin bergerak menyerupai apa yang Tuhan 
inginkan. Sebab sesungguhnya kesempurnaan seorang pria dan keserupaan dengan Firman 
Tuhan adalah suatu hal yang sama
 
 Itulah mengapa seorang pria harus sejati. (nat) 
 Sumber: nath - cbni 
 ==========================================
 
 Jikalau Pria Tidak Maksimal 
 
 jawabanCom - Dalam sejarah kuno pernah terjadi keadaan dimana ada satu bangsa berdiam 
di negeri asing dan kemudian menjadi budak bangsa pribumi. Peristiwa ini terjadi 
ketika bangsa keturunan Yakub yang kemudian disebut bangsa Israel menjadi pendatang 
selama 430 tahun di tanah Mesir. Bangsa Israel mendiami Mesir semenjak pemerintahan 
Yusuf. Yusuf yang putra Yakub (atau nama lain untuk Israel), menjadi petinggi nomor 
dua di Mesir. Yusuf membawa ayahnya dan sebelas saudaranya mendiami Mesir sehingga 
dalam 430 tahun berkembang menjadi bangsa dengan jumlah sekitar dua juta orang lebih.
 
 Di jaman inilah keturunan Yakub yang disebut juga Israel menjadi budak bangsa 
pribumi, Mesir. Bangsa yang mulanya datang sebagai pendatang resmi akhirnya berubah 
menjadi kaum terjajah. Tapi keadaan ini mengingatkan kembali bangsa Israel bahwa 
wilayah yang disediakan bagi bangsa ini untuk berdiam bukanlah tanah Mesir, melainkan 
Kanaan. Tanah Kanaan inilah yang disebut dengan tanah yang berlimpah susu dan madu, 
suatu perlambangan akan berkat dan kekayaan. Bangsa Israel harus meninggalkan tanah 
Mesir beserta pola dan kebiasaan hidupnya untuk masuk ke tanah perjanjian, Kanaan.
 
 Perjalanan keluar dari Mesir inilah yang tidak mudah. 
Perjalanan keluar dari negeri perbudakan sendiri sebenarnya merupakan keajaiban. Kitab 
Taurat khususnya kitab Kejadian menceritakan mujizat yang terjadi sehingga jutaan umat 
Israel yang dianggap pembantu gratisan di Mesir akhirnya diijinkan keluar dari tanah 
Firaun. Sulit juga bagi bangsa Mesir melepas bangsa yang dianggap budaknya. Tetapi 
yang lebih mengherankan adalah dibutuhkan waktu 40 tahun bagi bangsa Israel untuk 
melihat tanah harapannya. Perjalanan normal sepanjang dua minggu harus ditempuh selama 
40 tahun hanya karena bangsa Israel tidak siap menjadi bangsa sejati yang merdeka. 
Mereka masih terikat akan kebiasaan sebagai budak dan membiarkan dosa membuat mereka 
tidak maksimal untuk menerima janji Tuhan.
 
 Bangsa Israel sebanyak dua juta lebih harus dihabiskan di gurun. 
Bangsa yang masuk ke tanah perjanjian Kanaan adalah generasi baru yang lahir di padang 
gurun. Mereka yang tidak lagi memelihara tabiat lama sebagai budak dan bayangan 
tentang Mesir yang subur, walaupun diperlakukan sebagai budak. Hanya dua orang yang 
meninggalkan Mesir akhirnya melihat tanah perjanjian, Kanaan, mereka adalah Yosua dan 
Khaleb.
 
 Apa yang membuat lebih dua juta orang Israel kehilangan janji yang besar dan baik, 
tanah yang berlimpah susu dan madu sehingga mereka mati di padang gurun?. Ada nats 
yang menulis tentang kegagalan orang Israel melihat tanah perjanjiannya. Nats inilah 
yang mengajarkan kita yang hidup di jaman sekarang untuk tidak meniru tindakan bangsa 
Israel di jaman dulu.
 
 Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua 
berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Untuk 
menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka 
semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, 
sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu 
ialah Kristus. Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang 
terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun. Semuanya ini telah 
terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita 
menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, dan supaya jangan 
kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, 
seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian 
bangunlah mereka dan bersukaria." Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang
 
 Orang Israel gagal melihat janji Tuhan karena tabiat dosa berikut ini :
 Tabiat pertama, Berbuat Jahat. 
Bangsa Israel dikuasai hawa nafsu dan pementingan diri sendiri walau mengorbankan 
orang lain. Hawa nafsu yang bersifat mengambil itu merugikan orang lain. Ada nats yang 
menyebut bahwa dimana ada hawa nafsu dan pementingan diri sendiri, perbuatan jahatlah 
yang bermunculan.
 
 Tabiat kedua, Menyembah Berhala. 
Penyembahan berhala terjadi ketika seseorang mencipta dan memegang sistem nilai yang 
ditaruh lebih tinggi dari posisi Pencipta Alam Semesta, Tuhan. Ketika uang, hobi, 
jabatan, ketenaran, adat istiadat merebut perhatian utama dibanding Tuhan, saat itulah 
sistem penyembahan berhala terjadi. Seorang pria sejati harus menyadari prioritas ini 
sehingga sistem nilai yang dianutnya tidak bergeser menjadi suatu kejahatan yang 
melencengkan hidupnya dari kebaikan yang Tuhan telah sediakan.
 
 Tabiat ketiga, Mencobai Tuhan. 
Manusia sering tergoda melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak dan 
karakter Tuhan. Hal ini seperti memelintir tangan Tuhan. Inilah yang disebut mencobai 
Tuhan, sebagai contoh:> 
 . Adalah salah bila menyumbangkan uang hasil korupsi untuk anak-anak miskin.
 . Menyangkali kuasa Tuhan atas kehidupan manusia merupakan bentuk mencobai Tuhan
 
 Tabiat keempat, Bersungut-Sungut. 
Sikap hati yang menempatkan diri diluar kedaulatan Tuhan adalah bentuk 
persungut-sungutan. Seseorang yang merasa tidak puas dan tidak menerima keadaan yang 
menimpa dirinya akan cenderung bersungut-sungut. Ia akan menyangkali bahwa Tuhan 
mengijinkan keadaan apapun terjadi padanya. Perasaan bersyukur adalah sikap hati 
seseorang yang menyadari bahwa hidupnya ada dalam kedaulatan Tuhan, dalam keadaan baik 
atau buruk.
 
 Tabiat kelima, Percabulan. 
Percabulan menunjukkan keberadaan seseorang yang melanggar batasan dan standar yang 
Tuhan tetapkan. Semua dosa seks tercakup dalam percabulan. Ketika seseorang terikat 
pada pihak lain yang bukan pasangannya secara tubuh jasmani, secara pikiran mental 
(imajinasi), ia membiarkan terjadi obsesi-obsesi dan fantasi imajinasi terhadap orang 
lain yang bukan pasangannya, ia telah melanggar batasan yang Tuhan tetapkan. Tindak 
percabulan telah terjadi bahkan semenjak di pikiran.
 
 Percabulan juga berarti melanggar batasan dan standar kesetiaan. Tuhan yang setia 
memberi fokus yang jelas terhadap hidup kita. Manusia yang memegang titahnya harus 
meneladani hal yang sama, memberikan fokus yang tidak berpindah dari pasangan resminya.
 
 Dua juta orang Israel mati di gurun antara tanah Mesir dan tanah Kanaan yang 
berdekatan. Mereka tidak dapat menikmati kelimpahan tanah perjanjian dan menjadi 
bangsa merdeka yang sejati karena kelima tabiat buruk ini. Kemaksimalan seseorang 
terganggu akibat semua ini. Jangan sampai terjadi dalam kehidupan anda sebab anda 
adalah individu sejati yang siap menerima janji yang baik dari Tuhan. (nat)
 
 Sumber: nath - cbni


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IYOolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
     Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM -
Daftar : [EMAIL PROTECTED]
Keluar : [EMAIL PROTECTED]
Posting: [EMAIL PROTECTED]

Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED]
WebSite: http://jnm.clear-net.com (Webmaster wanted!)
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
     http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
     [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
     http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke