From: "kiky kece" <[EMAIL PROTECTED]> Dalam kitab Kejadian 1:31, Alkitab berkata: Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. Kata `melihat' dalam teks aslinya adalah ra'ah yang bukan saja dapat diterjemahkan melihat tetapi juga " selfadvise, appear, approve, consider, discern, (make to) enjoy" , ini berarti ketika Tuhan telah menciptakan alam semesta maka Ia mengevaluasi karya-Nya. Ia mempertimbangkan hasil karya-Nya. Dari pertimbangan- Nya atau penilaian-Nya maka ia menilai apa yang diciptakan "sungguh amat baik". Itulah catatan-Nya. Evaluasi Tuhan atas apa yang diciptakan-Nya atau karya-Nya adalah prinsip penting yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Evaluasi atau penilaian-Nya ini ternyata bukan saja berlaku bagi alam semesta benda mati yang diciptakan-Nya, tetapi juga manusia mahluk hidup yang diciptakan-Nya. Bukan hanya atas manusia pertama yang diciptakan pada hari penciptaan, tetapi juga atas orang percaya yang dilahirkan oleh Allah, yang diberi kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu pada hari ini kepada kita umat pilihan-Nya. Dalam Perjanjian Lama ditunjukkan bahwa Tuhan menguji manusia. Seperti yang ditulis dalam Mazmur 11:4 Alkitab berkata: Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia. Sorot mata Tuhan mengamati-amati anak-anak manusia untuk menguji atau menilai kehidupan setiap pribadi. Tuhan memiliki catatan atas setiap individu. Dari apa yang ditulis pemazmur ini jelas terbukti bahwa Tuhan "menilai" atau mengevaluasi setiap individu. Lebih tegas lagi dalam Mazmur 139 Alkitab berkata bahwa Tuhan menyelidiki setiap kita atau memeriksa kita (Maz 139:2-3 Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kau maklumi. Pernyataan pemazmur ini kiranya membangkitkan sikap tidak ceroboh atau sikap hati-hati dalam bertindak atau berperilaku setiap hari sebab Tuhan memeriksa jalan hidup kita. Terdapat mata yang tidak kelihatan, "the invisible eyes" yang selalu mengamati setiap gerak hidup kita. Hendaknya hal ini tidak kita terima sebagai ancaman tetapi sebagai anugerah kasih Tuhan yang besar bagi kita. Kita harus bersyukur memiliki Bapa yang sedemikian rupa memperhatikan kita. Dalam surat Korintus tertulis: Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan. Kata "memuji dan dipuji" menggunakan kata yang akar katanya sama dalam bahasa Yunaninya yaitu "sunistao" yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan "commend", menilai diri dan memujinya. Kata tahan uji sebenarnya terjemahan dari kata "dokimos" yang dapat diterjemahkan "diterima" (Ing. Approve). Jadi kalau kalimat ini diterjemahkan bebas bisa berarti "bukan orang yang menilai dirinya baik dan memuji diri yang diterima oleh Allah tetapi yang dinilai Tuhan baik". Dengan penjelasan ini nyata bahwa Tuhan mengevalusi kehidupan anak-anak-Nya. Dalam Wahyu 2:23 Tuhan Yesus berkata: Bahwa Dialah yang menguji batin dan hati manusia. Tentu menguji di sini sama maksudnya dengan "mengevaluasi". Hendaknya kita tidak terkecoh dengan orang yang secara terselubung maupun terang-terangan memuji diri, melaluinya menuntut pengakuan bahwa ia berkenan kepada Tuhan. Lebih penting lagi jangan kita terkecoh oleh diri kita sendiri yang menganggap diri baik tetapi sebenarnya tidak memiliki record "catatan" yang baik menurut Tuhan. Kesesatan ini sangat membahayakan. Dalam hal ini kita patut berdoa seperti pemazmur berdoa: Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari (Maz 19:3). Seperti yang telah disinggung diatas bahwa Tuhan mengevaluasi bukan saja alam semesta tetapi juga manusia, hasil karya-Nya. Demikian pula dalam kehidupan umat Perjanjian Baru, bahwa kita adalah buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan yang baik . (Efe 2:10). Karena kita adalah bagian dari proyek Tuhan maka Tuhan mengevaluasi terus menerus, sejauh mana kita telah menjadi seperti yang Ia kehendaki. Hal ini sama maknanya dengan petani yang terus menerus memeriksa atau mengavaluasi proyek kebun anggurnya, ia menghendaki kebun anggurnya menghasilkan buah. Yohanes 15:2 menulis bahwa ranting yang berbuah dibersihkannya supaya lebih lebat buahnya, tetapi yang tidak berbuah dikeratnya. Dari pernyataan tersebut jelas menunjukkan bahwa Bapa sebagai "pengusaha anggur" selalu memeriksa tanaman anggur-Nya, mengevaluasi proyek-Nya. Bapa selalu memeriksa sudah sejauh mana lukisan hidup kita indah. Sejauh mana ia dapat menemukan pribadi-Nya dalam diri kita, sejauh mana kita telah segambar dengan Tuhan. Bapa sangat merindukan Ia menemukan gambar dan persamaan diri-Nya dalam diri kita. Memantul menjadi terang bagi orang di sekitar kita. Kalau evaluasi atas alam semesta yang diciptakan-Nya, Tuhan tidak menuntut atau melibatkan peran alam semesta tetapi atas orang pilihan-Nya yang dipanggil untuk berbuah Allah sangat menuntut. Anak-anak Tuhan harus terlibat atau berperan dalam proyek Bapa ini. Jadi proyek atau bisnis Bapa agar kita serupa dengan gambar-Nya atau menjadi sewatak atau sekepribadian dengan Tuhan sendiri sangat melibatkan masing- masing individu. Bukan hanya Tuhan yang tertuntut untuk berperan, tetapi juga orang percaya yang adalah obyek proyek-Nya, sebab kita bukan benda mati tetapi mahluk hidup yang memiliki kebabasan dan tanggung jawab. Kebebasan maksudnya adalah bahwa hal bertumbuh atau tidak bertumbuh dan berbuah tergantung respon kita terhadap penggarapan Tuhan. Tanggung jawab artinya bahwa kita harus menyadari panggilan kita untuk menjadi seperti yang Tuhan kehendaki dan dengan rela mengerahkan segenap hidup memenuhi panggilan-Nya. Penjunan menggarapan tanah liat untuk menjadi bejana yang indah. Peran tanah liat sangat menentukan apakah ia berhasil dijadikan bejana yang indah dimata-Nya (Yer 18). Dalam kehidupan banyak orang saleh dalam zaman sebelum Abraham, hanya Henoch yang diperkenan Tuhan. Alkitab berkata bahwa .sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian bahwa ia berkenan kepada Allah (Ibr 11:5). Kalimat "memperoleh kesaksian" dalam teks aslinya terjemahan dari "memartureetai" dari akar kata "martureo" berarti to be witness, testify, menjadi saksi atau bersaksi. Kata martureo juga memiliki pengertian yang bermacam-macam antara lain "charge,give [evidence], bear record, have (obtain, of) good (honest) report, be well reported of, testify, give (have) testimony, (be, bear, give, =obtain) witness. Kata martureo juga berarti "tercatat atau memiliki catatan" (Ing.bear record). Di tengah kesibukan Henoch sebagai suami dan ayah dengan banyak anak-anak Henoch memiliki kehidupan yang disaksikan Allah atau dicatat-Nya sebagai orang yang berkenan kepada-Nya. Ia memilih taat. Ia memilih bergaul dengan Tuhan. Respon inilah yang menciptakan catatan "berkenan" dihadapan Bapa. Henoch diangkat Tuhan artinya Ia diterima Tuhan (Ibr. Laqach. Ing To take, accept). Dalam Injil Matius 3:17 Tuhan Yesus juga mendapat kesaksian atau catatan dari Bapa bahwa ia adalah Anak yang berkanan dihadapan Bapa. Pernyataan ini diberikan Bapa kepada Tuhan Yesus ketika usia fisik jasmaninya di bumi ini sekitar 30 tahun. Ia telah melalui proses panjang sebagai anak dan belajar taat sampai ia diperkenan memikul beban panggilan kemessiasan-Nya (Luk 2:52). Tuhan Yesus sejak muda telah belajar berkenan kepada Bapa. Alkitab menulis bahwa Ia makin dikasihi oleh Allah dan manusia. Kalimat :makin dikasihi oleh Allah dan manusia" artinya ia makin diterima oleh Allah dan manusia (Ing. In favor with God and man. Yun. Kai khariti para theoo kai anthoopois). Dalam usia 30 tahun ia telah melewati proses dan memperoleh ijazah, berkenan kepadaNya. Setiap kita memiliki catatan dari evaluasi Tuhan. Harus diingat bahwa Tuhan menguji setiap batin dan hati manusia, bahwa setiap perbuatan kita diuji Tuhan. Jadi bukan tidak beralasan kalau Paulus berkata bahwa Ia berusaha untuk berkenan kepada Tuhan (2 Kor 5:9). Paulus berusaha untuk memiliki catatan yang baik dimata Allah atau dengan pengertian yang sama ia berusaha menghasilkan buah. Pengusaha kebun anggur itu selalu memeriksa kebun anggurnya untuk mendapatkan buahnya. Periksa diri apakah kita telah memiliki catatan yang baik dimata Tuhan atau belum. Periksa diri apakah kita telah menghasilkan buah atau tidak. Alkitab jelas menunjukkan bahwa pohon yang tidak berbuah ditebangnya (Luk 3:9). Kita harus memahami bahwa menjadi anak Tuhan bukan saja memiliki jaminan pemeliharaan dan berkat-berkat-Nya tetapi juga memiliki tanggung jawab, sebab Bapa yang telah menginvestasikan Roh dan kuasa-Nya menghendaki kita berbuah. Kita bukan hanya memiliki jaminan tetapi juga konsekwensi. Malang benar kalau ada orang Kristen yang tidak mengerti kebenaran ini. Sangat diharapkan setiap kita termasuk carang yang berbuah, bukan sebaliknya sehingga dikerat karena tidak berbuah. Adalah dosa besar kalau seorang pelayan Tuhan tidak membuka kebenaran ini kepada jemaat Tuhan. Adalah penipuan dan penyesatan yang sangat membahayakan kalau seorang pembicara tidak menggiring umat kepada realitas kehidupan yang sangat dahsyat ini. Tuntutan untuk berbuah tidak bisa diganti dengan menjadi hamba Tuhan, aktivis gereja atau memberi persembahan uang dalam jumlah besar. Kita tidak dapat membeli ijazah atau sertifikat yang menyatakan perkenanan Tuhan kepada kita dengan apapun kecuali bertumbuh dan berbuah. Selama kita belum menghasilkan buah yang Tuhan kehendaki maka kita belum memenuhi panggilan yang Tuhan berikan kepada kita. Hendaknya kita tidak menyamakan diri kita dengan penajahat di samping salib Tuhan yang tidak dituntut berbuah tetapi boleh masuk Firdaus. Penjahat tersebut berbeda dengan kita.Harus diingat bahwa mereka yang menerima talenta lebih banyak akan dituntut lebih banyak.Talenta di sini bukan bakat, tetapi kesempatan dan kuasa yang Tuhan lengkapkan kepada kita untuk dikembangkan agar kita menjadi berbuah, seperti Yesus. Sesegera mungkin kita harus memperoleh pengakuan dari Bapa bahwa kita adalah anak-anak yang berkenan kepada-Nya. Bila belum, kita harus memburu atau mengejarnya lebih dari menantikan pembeli rumah kita, pekerjaan yang kita nantikan, model baru mobil, jodoh yang belum didapat, rezeki yang diharapkan lancar dan lain sebagainya. Patut kita memeriksa umur hidup kita, mohon pimpinan Tuhan apa isi buku atau catatan Tuhan tentang kita. Perlu kita periksa sejauh mana kita telah menghasilkan buah. Sejauh mana kita telah segambar dengan Tuhan. Mari kita hitung hari hari hidup kita yang sangat singkat ini. Selagi ada peluang atau kesempatan marilah kita bertumbuh dan berbuah. Hari masih ada kesempatan tetapi esok kesempatan itu akan lenyap seiring dengan perjalanan waktu dan umur hidup kita. Pelayan Saudara dalam Kristus, Erastus Sabdono [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IYOolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM - Daftar : [EMAIL PROTECTED] Keluar : [EMAIL PROTECTED] Posting: [EMAIL PROTECTED] Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED] WebSite: http://jnm.clear-net.com (Webmaster wanted!) -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/