Setiap
orang Kristen percaya bahwa Alkitab adalah firman Allah dan mereka yang ingin
mencari kehendak Allah menemukannya di dalam firman-Nya, yaitu Alkitab.
Masalahnya adalah meskipun banyak orang Kristen telah membaca Alkitab, faktanya
tidak semua mengerti Alkitab. Lalu, bagaimana kita dapat mengerti Alkitab?
Tidak ada jalan lain kecuali kita menafsirkan Alkitab itu dengan
prinsip-prinsip yang tepat. Bagaimana cara menafsirkan Alkitab?
 
Temukan jawabannya dalam:
Buku
SPIRAL HERMENEUTIKA:
Pengantar Komprehensif bagi Penafsiran Alkitab
 
oleh:Prof. Grant R. Osborne, Ph.D.
 
Penerbit: Momentum Christian Literature, Surabaya, 2012
 
Penerjemah: Elifas Gani
 
 
 
Di dalam
bukunya, Dr. Grant R. Osborne menjelaskan prinsip-prinsip penafsiran Alkitab
baik secara umum maupun khusus (analisis setiap jenis literatur kitab dalam
Alkitab). Sebagai pendahuluan, Dr. Osborne menguraikan tentang makna
hermeneutika/penafsiran Alkitab, kaitannya dengan inspirasi dan otoritas
Alkitab, sifat-sifat Alkitab, seperti kesederhanaan dan kejelasan; dan kesatuan
dan keanekaragaman, kedudukan pembaca dalam penafsiran, dan pentingnya khotbah
ekspositori. Di Bagian I, Dr. Osborne menjelaskan tentang prinsip-prinsip
hermeneutika umum yang harus memperhatikan: konteks (konteks sejarah dan
konteks logis), tata bahasa, semantik, sintaksis, dan latar belakang sejarah
dan budaya di balik setiap kitab dalam Alkitab. Kemudian di Bagian II, Dr.
Osborne menjelaskan hermeneutika khusus yang meliputi definisi dan
prinsip-prinsip menafsirkan Alkitab sesuai dengan jenis literaturnya, yaitu:
hukum Perjanjian Lama, narasi, puisi, hikmat, nubuat, apokalipsis, perumpamaan,
surat-surat rasuli (epistle), dan
penggunaan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru. Hermeneutika bukan hanya
sekadar eksegese akademis, tetapi juga untuk diaplikasikan. Oleh karena itu,
kedua bagian ini diarahkan oleh Dr. Osborne ke bagian III yang berbicara
tentang Hermeneutika Terapan di mana hermeneutika Alkitab dikaitkan dengan
theologi Biblika, theologi sistematika, kontekstualisasi, dan theologi praktika
(homiletika/ilmu berkhotbah). Dr. Osborne bukan hanya menguraikan hermeneutika
Biblika, namun juga membahas hermeneutika di bidang filsafat. Penjelasannya
dapat dibaca di 2 apendiks belakang yang membahas sejarah hermeneutika dan
solusi yang tepat. Saya mengapresiasi karya Dr. Osborne ini sebagai gabungan
antara theologi Biblika, theologi sistematika, kapabilitas pastoral (terlihat
dalam paparannya tentang homiletika), dan filsafat.
 
 
 
Endorsement:
“Spiral Hermeneutika akan menjadi buku
pegangan standar seminari dan buku yang wajib ada di setiap toko buku
akademis.”
John
R. Kohlenberger III, M.A.
Penulis atau
editor bersama dari 4 lusin buku referensi Alkitab dan studi Alkitab, termasuk 
NIV Exhaustive Concordance dan The NIV Bible Commentary yang menyelesaikan 
studi Bachelor of
Theology (Th.B.) di Multnomah Bible College dan Master of Arts (M.A.) di 
Western Seminary, U.S.A.
 
“Spiral Hermeneutika adalah buku
pengantar terbaik praktik penafsiran Alkitab sampai bertahun-tahun yang akan
datang.”
Ted
Doorman
JETS
 
 
 
Profil Dr. Grant
R. Osborne:
Prof. Grant R. Osborne, B.A., M.A., Ph.D. adalah Profesor
Perjanjian Baru di Trinity Evangelical Divinity School, Deerfield, Illinois,
U.S.A. dan anggota dari: the Society of Biblical Literature, the
Evangelical Theological Society, dan the
Institute of Biblical Research. Beliau menyelesaikan studi Bachelor of Arts 
(B.A.) bidang misi dan
pelatihan pastoral di Fort Wayne Bible College; Master of Arts (M.A.) dalam 
bidang Perjanjian Baru di Trinity
Evangelical Divinity School; Doctor of
Philosophy (Ph.D.) bidang Perjanjian Baru di the University of Aberdeen, 
Skotlandia,
U.K.; dan menyelesaikan riset akademis di the University of Cambridge, Inggris
dan the University of Marburg, Jerman. Selain buku Spiral Hermeneutika, beliau 
menulis buku-buku lain, seperti: The Resurrection Narratives (Baker, 1984) dan 
Three Crucial Questions about the
Bible (Baker, 1994, 2007). Beliau juga menulis tafsiran-tafsiran
untuk kitab Wahyu (seri Baker Exegetical, 2002), surat Roma (seri IVP, 2004),
dan Injil Yohanes (seri Cornerstone, akan datang). Beliau juga menulis bersama
buku-buku: Handbook for Bible
Study (Baker, 1979) dan The
Bible in the Churches (Paulist, 1984). Selain itu, beliau juga
menjadi editor seri the IVP New Testament
Commentary, the Life Application
Bible Commentary (Baker), dan The
Face of New Testament Studies (Baker Academic, 2004). Beliau baru
saja menyelesaikan tafsiran Injil Matius bagi Zondervan. Beliau dan istrinya,
Nancy tinggal di Libertyville, Illinois dan dikaruniai dua orang anak.
 
"Kerendahan hati yang rohani merupakan suatu kesadaran yang dimiliki seorang 
Kristen tentang betapa miskin dan menjijikkannya dirinya, yang memimpinnya 
untuk merendahkan dirinya dan meninggikan Allah semata."
(Rev. Jonathan Edwards, A.M., Pengalaman Rohani Sejati, hlm. 100)

Kirim email ke