Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

Saya hanya ingin urung rembug aja. Dulu waktu masih kuliah saya juga
pernah didatangi. Menurut yang pernah saya baca, bahwa kehidupan antara
dunia dan akherat harus seimbang. Karena ada dalam suatu riwayat pernah
ada seseorang yang hidupnya hanya beribadah siang dan malam kemudian
istrinya mengadukan hal itu kepada Rasululullah SAW bahwa suaminya tidak
pernah memenuhi nafkah baik fisik maupun biologis, kemudian Rasulullah
SAW menegur orang tsb. (Mohon disempurnakan riwayat ini). Agama kita
adalah agama yang sudah sempurna dimana Alquran dan Hadist telah
mengatur baik untuk urusan ibadah maupun muamalat. Yang penting
bagaimana kita dalam menjalankan kehidupan yang sifatnya keduniaan ini
tidak terlepas dari tuntunan syariat agama (islami) sehingga kita akan
selalu ingat kepada Allah SWT dan Rasulnya. Karena ibadah bukan hanya
shalat, puasa, zakat, dan naik haji tapi semua hal kegiatan yang
dilakukan hanya semata-2 karena mengharapkan ridho Allah juga adalah
ibadah seperti menuntut ilmu, mencari nafkah, menyambung silaturrahmi,
memberi nafkah istri, dsb.
Saya ambil contoh sederhana, dalam mencari nafkah anggaplah kita
berkebun, kita diperintahkan untuk berikhtiar kemudian tawakkal. Sebagai
ikhtiar kita tentunya untuk mendapatkan hasil yang baik kita harus
belajar ilmu berkebun, apakah itu tdk penting? Hasilnya baik atau tidak
kita pasrahkan pd ALLAH SWT. jika kita hanya mau shalat tapi tdk
memikirkan nafkah keluarga, bukankah kita sudah menzholimi mrk?.
bagaimana kita bisa membayar zakat atau sedekah ? bukankah lebih baik
tangan diatas lebih baik drpd tangan dibawah ? bagaimana kita bisa
menabung untuk haji ? dsb.

Mohon maaf sebelumnya bukan bermaksud menggurui, karena saya juga masih
tahap belajar. Mohon dikoreksi dan disempurnakan.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh

-----Original Message-----
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Riqzirad Setiawan
Sent: Thursday, October 27, 2005 3:47 AM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Jamaah Tablig

Assalamu'alaykum Wr. Wb.,

Saya pernah didatangi jamaah tablig (menamakan anggota kegiatan dengan
istilah "karkun") yang sengaja datang door to door untuk mengajak shalat
berjamaah di masjid. Bukan hanya subuh saja atau magrib saja tetapi
semua waktu shalat lima waktu wajib dilakukan berjamaah di masjid. Jelas
ajakannya adalah sesuatu yang sangat baik. 

Setelah terlibat percakapan secara mendalam, saya menyimpulkan bahwa
pandangan hidupnya akan duniawi sudah tidak difikirkan tetapi fokus
lebih banyak pada kehidupan akhirat (secara ekstrim seakan urusan
duniawi adalah urusan yang tidak terlalu harus dikerjakan)

Mungkin ada rekan-rekan juga yang pernah mengalami, atau bahkan telah
menjadi bagian kegiatan ini bisa sharing gimana pendapat / pandangan
atas kegiatan ini ?


Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh








Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke