SETUJU SEKALI DENGAN PENDAPAT PAK YUSUF.... Jadi kalau bukan sekolah
kader militer tidak usah sok militerlahh.... Ayo sampaikan kementeri
pendidikan... agar gaya sekolah non militer, atribut dan pakaian serta
gaya kemiliteran DIHAPUS SAJA....

Wassalam,

>>> yusuf rinaldy <[EMAIL PROTECTED]> 3/9/2007 11:32 AM >>>
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
  Orang jawa bilang ini adalah "salah kedaden". Maksudnya salah dari
awalnya. Selama ini kita melihat pada lembaga pendididkan ikatan dinas
dari pemerintah selalu menerapkan cara-cara militeristik. Kuliah harus
pakai seragam lengkap dengan tanda kepangkatan, rambut dipotong cepak
ala tentara, kegiatan yang mengutamakan fisik seperti lari, push up, dan
sejenisnya menjadi menu harian, merekapun disebut sebagai taruna.
  Kalau di AKABRI sih tepat sekali. Tapi kalau di STPDN, STTD, dan
sebagainya, ngapain sich pakai bergaya militer. Mengapa sich mereka
nggak disebut sebagai mahasiswa STPDN atau mahasiswa STTD, di kampus
juga mereka berpakaian seperti mahasiswa pada umumnya. Sehingga image
sebagai militer bisa hilang. Toh di STAN dan STTTelkom yang notabene
adalah ikatan dinas milik pemerintah bisa kok. Kita nggak pernah kan
mendengar mahasiswa STAN atau STT Telkom tewas karena digebukin
seniornya................
  Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Wa'alaikum salam wr wb
Ini akibat kurangnya pendidikan agama.
Terhadap orang kafir harbi kita lembek sekali. Tidak
berani melawan sama sekali.

Tapi terhadap sesama sadisnya minta ampun. Padahal
harusnya justru sayang menyayangi. 

Begitu lulus, luluslah orang2 yang bejat dan menjadi
pejabat pemerintah serta korupsi.

Semoga kita bisa mempelajari, mengamalkam serta
mengajarkan nilai-nilai Islam pada diri dan keluarga
kita.

Wassalam
--- "Angayomi, Tri" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> di TV sudah ditayangkan dan semalam ada wawancara
> pihak keluarga, ya....memang banyak ketakutan kalau
> mo melapor...dulu mereka (para senior) juga dihajar
> sampai akan mati, makanya sekarang mereka juga
> menghajar kalau bisa sampai akan mati...begitulah
> dendam..dendam tak akan lebih ringan...dendam akan
> selalu lebih keji...kalau bisa tulang tak ada yg
> bisa berguna lagi....(berhati-hatilah mencari
> sekolah untuk anak) 
> 
> sekolah negara kok kebanyakan mengajari jadi tukang
> pukul dan berjiwa preman....ya...nggak SPDN nggk
> STTD, aku yakin sekolah yg sejenis ya seperti
> itu......cuman belum terungkap.
> 
> "kita tahu semua kan bagaimana wakil raktyat kita
> kalau persidangan, "seperti anak kecil berebut
> mainan" saling hajar saling tuding...naik meja, naik
> kursi...wah..wah..memang tontonan yg perlu
> diabadikan....
> 
> 
> 
> -----Original Message-----
> From: media-dakwah@yahoogroups.com 
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of
> azmi...gitu loh!!
> Sent: Thursday, March 08, 2007 12:20 PM
> To: eramuslim_grup; [EMAIL PROTECTED];
> media-dakwah@yahoogroups.com;
> daarut-tauhiid@yahoogroups.com 
> Subject: [media-dakwah] OOT : Kekerasan di STTD
> 
> 
> 
> 
> Kira-kira 2-3 hari yang lalu saya menonton tayangan
> video kekerasan yang di alami siswa STTD (Sekolah
> Tinggi Transportasi Darat) di salahsatu stasiun TV
> swasta, hal ini mirip dg kasus STPDN dulu yg
> terungkap ke media tv, tapi tdk se-rame di saat
> kasus STPDN itu di ungkap....
> .........kenapa ya! 
> 
> Apa saya yang ketinggalan berita ya?
> 
> Padahal kita mengalami kecelakaan beruntun di bidang
> transportasi.
> 
> -
> Selasa, 06 Maret 2007 16:03 WIB
> 
> Orang Tua Korban Kekerasan STTD Melapor ke LBH
> 
> JAKARTA--MIOL: Orang tua Erwin, 21, taruna tingkat
> pertama Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD),
> Cibitung, Bekasi, yang tewas akibat tindak kekerasan
> seniornya, Selasa (6/3) mengadu ke LBH Jakarta.
> Ayah Erwin, Abdul Razak menceritakan sebelum
> meninggal, anaknya bersama tiga taruna STTD lain
> dihajar seniornya hingga babak belur di sebuah kamar
> kosong asrama STTD. Kekerasan ini belakangan
> diketahui Razak bukan yang pertama kali dialami
> putranya.
> "Dia dan beberapa temannya beberapa kali dihajar.
> Dada mereka ditendang. Ada yang tulang rusuknya
> patah dan akhirnya mengundurkan diri," ujar Razak.
> Berita kematian Erwin yang meninggal 15 Februari
> lalu, menurut Razak diperoleh dari pihak keluarga
> lewat telepon. "Setelah penganiayaan itu Erwin
> pingsan dan mengeluarkan busa dari mulut. Dia dibawa
> ke RS Karya Medika tanpa pengawalan pelatih atau
> pihak sekolah. Hanya teman-temannya saja," ujar
> Razak.
> Setelah tewasnya Erwin, Dewan Kehormatan Taruna STTD
> menggelar sidang dan mengeluarkan rekomendasi yang
> mengindikasikan keterlibatan para senior dalam
> kematian Erwin. "Sebelumnya mereka sempat berkilah
> bahwa anak saya meninggal sakit jantung. Katanya itu
> dari dokter mereka. Itu tidak mungkin, anak saya
> tidak punya penyakit jantung," ujar Razak.
> Razak menambahkan, sepuluh hari sebelum meninggal,
> Erwin sempat pulang ke rumah orang tuanya di Balik
> Papan dan menceritakan kekerasan yang dialami dia
> dan teman-temannya. Seorang teman Erwin bahkan
> sempat merekam pemukulan itu lewat kamera handphone.
> Dalam rekaman yang diperlihatkan ayah Erwin tersebut
> terlihat para taruna yunior secara bergantian
> dipukul dengan sangat keras pada bagian dada dan
> perut oleh seorang senior mereka. "Korban lainnya
> masih takut untuk melaporkan nasib mereka karena
> takut keselamatan mereka terancam," ujar Razak.
> Terkait dengan kasus ini, polisi telah menahan
> beberapa taruna STTD. Namun, Razak menuntut adanya
> penyelidikan yang lebih serius dan transparan juga
> mendesak pihak sekolah yang berada di bawah naungan
> Departemen Perhubungan itu untuk bertanggungjawab
> secara institusional atas kelalaliannya.
> "Kami sudah mengirim surat pada Menhub untuk meminta
> evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan di
> STTD. Namun belum ada respon. Kekerasan ini sudah
> secara turun temurun dilakukan. Seperti balas dendam
> yang tidak selesai-selesai," ujar pengacara publik
> dari LBH Jakarta, Nurkholis Hidayat. (*/OL-06)
> ----------------------------------------
> Sumber: Media Indonesia Online
> 
> Copyright ? 2007 Media Indonesia Online. All rights
> reserved 
> 
> Send instant messages to your online friends
> http://uk.messenger <http://uk.messenger.yahoo.com>
> .yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 
> 
> 
> 
>
--------------------------------------------------------
> 
> This message (including any attachments) is only for
> the use of the person(s) for whom it is intended. It
> may contain Mattel confidential, proprietary and/or
> trade secret information. If you are not the
> intended recipient, you should not copy, distribute
> or use this information for any purpose, and you
> should delete this message and inform the sender
> immediately.
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 

===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
http://www.media-islam.or.id 

__________________________________________________________
Get your own web address. 
Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/domains/?p=BESTDEAL 


         

 
---------------------------------
Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke