wa'alaikum salam wr.wb

hmm..sebelumnya aku nda menganjurkan ataupun melarang dengan
komentarku ini ya..:)kalaupun nantinya kamu ingin mengikuti ataupun
kamu ingin mengabaikannya, itu karena keputusanmu sendiri ya..

menurut pemahamanku akan hadist tsb adalah Rasul tidak menjamin
keimanan seseorang yg tinggal dan bertempat tinggal di negara kafir
yaitu keimanan seseorang tsb bisa saja terlepas dari akidah ataupun
tetap dalam keimanan dan dalam akidah islam. dan itu semua tergantung
dari seberapa kuat keimanan dan akidah seseorang tsb yg berada di
negara kafir dalam melihat kenyataan, di sekelilingnya orang2 yg
sebenarnya ingkar terhadap Allah dalam berbuat dan bertingkah laku
dikehidupan sehari-hari. (ukur diri seberapa kuatkah kita??)

hmm..sebatas mana kita boleh tinggal dinegara kafir??mungkin sebatas
keperluan yg terlanjur mengadakan hubungan diplomatik dengan mereka.
dengan syarat dan "yakin" kita mampu menjaga diri dan keimanan kita.

but..kalau urusan mencari nafkah di negera kafir, bagiku pribadi tidak
akan pernah aku lakukan:)karena 

1. masih banyak negara2 muslim yg kaya, dan mampu menghargai pekerjaan
kita dengan harga yg tinggi.

2. hasil kerjaan kita pun secara tidak langsung membantu kemajuan
negara muslim sendiri secara ekonomi, sosial maupun politik. dan kalau
dibalik andai kita bekerja di negara kafir, maka secara tidak
langsungpun kita membantu kemajuan negara tsb.:)

3. gaji yg kita terima dari negara muslim, insya Allah perputarannya
dari mana uang itu berasal hingga sampai ke tangan kita, jelas. Tapi
perputaran uang yg kita terima dari negara kafir, wallahu a'lam:)

4. keadaan lingkungan sekitar negara orang muslim, insya Allah masih
dengan jelas kita bisa membedakan mana yg benar dan mana yg salah
menurut ukuran islam, tapi di negara kafir, mungkin kita akan melihat
sesuatu yg tidak benar menjadi benar, karena semua orang melakukan
ketidak benaran itu dan menjadi suatu yg wajar.:) dll, dlsbnya.

intinya, kalau masih ada negara2 muslim yg kaya dan bisa memberikan
gaji besar kepada kita, mengapa kita harus bekerja di negara kafir??
atau jika masih ada negara2 muslim yg membutuhkan tenaga kita untuk
membantu kemajuan negara muslim itu sendiri, buat apa kita mengerahkan
 seluruh kemampuan kita untuk memajukan negara kafir???

hmm..andai aku terlanjur bekerja di negara kafir (jangan pernah ya
Rabb) mungkin yg akan aku lakukan adalah :

1.terus belajar dan memperkuat keimananku akan islam (dapat satu ilmu,
lalu amalkan agar tidak lupa) dengan catatan, kalau masih ada orang yg
searah dan setujuan untuk sharring. phuaaa...capeeee..

2. inisiatif menciptakan lingkungan pergaulan yg islami dengan cara
berkumpul dengan komunitas orang muslim dan membuat satu kegiatan
dalam mengkaji islam yg benar (wayaahhh..susyeh amat kayanya, entah
2kali seminggu) itupun kalau sempatttttttttt..kalau nda disibukkan
dengan pekerjaan. (jangan pernah ya Rabb) 

3. hmm..mungkin mengisolasi diri sebatas ruanganku aja untuk bekerja
jika sedang berada di dalam kantor, bicara seperlunya sebatas
pekerjaan, dan tidak mau mencari2 celah untuk bergaul terlalu dekat
dengan mereka (walahhhhhh..capeeee deccchhhh...)dll, dlsbnya.

hmm..komentar syarat aman menjaga iman yg aku tulis itupun hanya
sebatas teori lhooo..tapi kalau ternyata aku sudah berada disana dan
berkumpul dengan mereka, dan melihat semuanya yg sebenarnya tidak
benar, tapi setiap hari aku lihat sebagai suatu yg biasa dan wajar,
akupun nda bisa menjamin diriku akan tetap bertahan dengan akidah ku
sendiri. (astagfirullah al'adziem..jangan tempatkan aku di negara
kafir ya Rabb)

phuuii..aku ngebayangin susyehnya menjaga keimanan dan akidah andai
aku tinggal dan menetap di negara kafir, dan yg aku tangkap dari rasa
khawatir Rasul dengan sabdanya, ya..jelas aja Rasul akan berlepas
diri, dan Rasul hanya memberikan warning pada kita yg sudah terlanjur
menetap disana (wayaah..mending hijrah dech..emang buminya Allah hanya
sebatas eropa apeeee..)

oh iya..dan saat ini banyak sekali orang2 indonesia yg bangga sekali
berlibur ke negara2 kafir, dan merasa keyeenn kalau dah pergi kesana
dan menggunakan produk sana ataupun bergaya spt mereka. (untung aku
nda pernah pingin:) padahal di hadist lain Rasul pernah mengatakan 

"sesungguhnya perjalanan jauh yg boleh dilakukan oleh umatku hanya
pada 3 tempat yatiu Baitullah, masjidil haram dan masjidil aqsa"

jadi..nda usah banggalah..bisa jalan2 ke eropa, kalau Rasul sendiri
meminta kita melakukan perjalanan jauh hanya pada 3 tempat tsb.
berarti yg lainnya dah mahal, mubajir, dan resiko kehilangan akidah,
jadi..maaf maaf dech..kalau aku mah nda pernah kepingin:)hehehe

atau hadist lain yg mengatakan 
"jangan pernah meniru kebiasaan satu kaum, atau karena kamu termasuk
kaum itu sendiri" 

lha..ini sekarang, ngaku muslim tapi bangga banget berpenampilan
seperti orang2 kafir or musyrik? benar2 dah hilang akal.

hmm..aku pernah baca satu hadist, dimana suatu saat Rasul pernah
berpapasan dengan seorang yahudi yg menyisir rambutnya sama spt
sisiran rambut Rasul, dan saat berpapasan itu, Rasul langsung merubah
sisirannya agar tidak sama spt orang yahudi tsb. sebegitu besar rasa
tidak ingin disamakan spt orang yahudi tsb, hingga sisiran
rambutnyapun Rasul tidak mau sama spt mereka.

lha..kita sekarang, bukannya papasan or kebetulan sama spt penampilan
orang kafir or musyrik, tapi kita malah sengaja mencari2 agar
penampilan kita sama spt mereka. kacauuuuu..benar2 dah hilang akal.

ya..itu sich..hanya andai itu terjadi denganku (mudah2an nda ya Rabb)
terserah sich..itu kembali ke pilihan kita masing2 kan.?? dan
tergantung tujuan yg sebenarnya ingin kita capai sich..?hanya sebatas
dunia kah, ataupun jauh hingga ke akhirat.


salam
hana



--- In media-dakwah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Assalamualaikum Wr Wb,
> Mbak Hana.. Thanks untuk posting-postingannya yang cukup mencerahkan,
> semoga kita semua terhindar dari Sekularisasi yang sedang ramai di 
> Indonesia ini.
> 
> Sedikit bertanya mengenai hadist berikut:
> (saya kutip langsung dari tulisan Mbak Hana yah)
> 
> Aku jadi teringat bunyi hadist Nabi yg bersabda : 
> "sesungguhnya aku berlepas diri dari keimanan umatku
> yg menetap dan bertempat tinggal di negara2 kafir."
> 
> Kira-kira sebatas mana kita boleh tinggal di negara kafir ini yah ??
> Seandainya tugas sebagai diplomat di salah satu negara kafir gimana ??
> atau karena tugas kuliah dan karena mendapatkan kerja yang bagus di
negara 
> ini ??
> Masih boleh gak ??
> 
> dan kira-kira sebatas mana pembolehannya ini (atau ada syarat dan 
> prasyarat tertentu ??)
> 
> Mohon penjelasannya yah..
> 
> Terima kasih
> 
> Wassalam
> Toufiq
> 
> MENGAPA SEKULAR SEOLAH BIASA DI INDONESIA?? 
> Posted by: "suhana hana" [EMAIL PROTECTED]   suhana032003 
> Fri Mar 2, 2007 12:09 am (PST) 
> MENGAPA SEKULAR SEOLAH BIASA DI INDONESIA??
> 
> PERMASALAHAN AWAL
> 
> Hmm..menarik pada saat mengikuti kajian sabtuan di
> INSIST, disana dijelaskan mengapa pemikiran Nurcholis
> Madjid mendapat dukungan dari pemerintah dan
> Abri?sedangkan orang2 yg mempunyai pemikiran spt
> M.Natsir disingkirkan?? Disana disinggung juga
> mengenai pergerakan para tokoh2 islam yg berkumpul
> dalam satu organisasi spt Masyumi.
> 
> Yup!! Aku jadi teringat sejarah berdirinya Negara
> Indonesia yg mempunyai dasar dan pandangan hidup
> PANCASILA. Dan teringat beberapa makalah yg aku punya
> mengenai sejarah kerajaan islam di Indonesia, dan
> beberapa makalah yg aku simpan mengenai awal
> berdirinya negara Indonesia, dan tidak bisa dipungkiri
> ternyata Indonesia menjadi satu negara yg berdaulat
> berkat perjuangan para ulama dan tokoh2 islam yg
> berpegang teguh pada ajaran islam yg benar saat itu,
> karena Islam pertama kali disebarkan oleh orang2 Arab
> yg merupakan sumber awal pertama kali munculnya Islam
> di muka bumi oleh Rasulullah Muhammad SAW. Dan
> disebarkan pula oleh orang2 Persia dan Gujarat.
> 
> Hmm.. aku rasa..begitu besarnya ketakutan para
> penjajah dan orang2 Eropa saat itu terhadap keyakinan
> berupa akidah yg benar tentang Islam yg tertanam dalah
> hati para ulama dan raja2 islam dahulu hingga
> kesulitan mereka untuk menaklukkan Indonesia saat itu
> yg dipertahankan oleh Para Ulama dan Raja2 Islam
> dahulu, hingga tidak lagi menggunakan fisik tapi
> pendekatan secara emosi (lunak).Yup!! aku jadi
> teringat Pembusukan dari dalam yg dilakukan oleh
> orang2 yahudi terhadap pemuda2 di kerajaan Turki
> Utsmani, dimana Yahudi dulu berlindung dari kejaran
> orang2 Eropa yg ingin memusnahkannya, kemudian
> melakukan pembusukan dari dalam berupa pemikiran2 yg
> memfitnah Raja Abul Hamid II yg saat itu tidak mau
> memberikan tanah Palestina sebagai pemukiman orang2
> Yahudi.
> 
> Hmm..melihat sejarah, ternyata mulai terpecah menjadi
> 2 kubu sejak banyaknya pemimpin Indonesia saat itu yg
> berpendidikan Barat (eropa) yg merasa bangga dan
> tergila-gila oleh nilai dan ide yg dipelajari di Eropa
> yg kemudian memandang bangsanya (indonesia) sebagai
> bangsa terbelakang. Hmm..menarik.!! Tokoh2 Indonesia
> saat itu yg masih kuat pengaruh ajaran Islam dengan
> akidahnya yg benar karena peninggalan para ulama dan
> Raja2 islam dahulu yg menerima ajaran Islam langsung
> dari sumbernya (Arab, Persia dan Gujarat) dan
> tergabung dalam kubu islam, dengan para tokoh atas
> nama nasionalis yg kebanyakan berpendidikan Barat dan
> mengadopsi pikiran2 barat.
> 
> AWAL PERGERAKAN NASIONAL
> 
> Masa Pergerakan Nasional di bagi menjadi 3 masa yaitu
> Masa Pergerakan Indonesia Merdeka yg bercirikan
> sosial, budaya, ekonomi, agama yg bertujuan untuk
> meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi berubah
> orientasi sejak tahun 1912 menjadi ke arah politik dan
> tujuannya adalah Indonesia Merdeka. Saat itu ada
> organisasi Budi Utomo berdiri thn.1908, Sariekat Islam
> (SI) berdiri thn.1912, Sarekat Dagang Islam berdiri
> thn. 1911, Muhammadiyah berdiri tgl.18 Nopember 1912
> asas perjuangannya islam dan kebangsaan Indonesia, dan
> Indesche Partai, berdiri tgl.25 Desember 1912 yg
> merupakan organisasi politik dengan haluan asosiasi
> dan kooperasi.
> MASA RADIKAL
> 
> Yang dipengaruhi berakhirnya PD I (1914-1918), dengan
> perasaan antikolonialisme dan anti imperialisme bangsa
> di Asia dan Afrika makin menguat. Ditambah lagi oleh
> seruan Presiden Woodrow Wilson yg menyerukan hak
> menentukan nasib sendiri bagi setiap bangsa. Gerakan
> non kooperasi ialah gerakan yg tidak mau bekerja sama
> dengan pemerintah Hindia Belanda. dan tidak mau
> mengakui legitimasi kekuasaan Hindia Belanda
> 
> Timbulnya organisasi pergerakan Indonesia Merdeka yg
> radikal yaitu :
> 1. Perhimpunan Indonesia, diantara tokohnya Mohammad
> Hatta, tahun 1924
> 2. Partai Nasional Indonesia yg dipimpin oleh Ir.
> Soekarno, tahun 1927
> 3. Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) tahun 1930
> 4. Partai Sarekat Islam Indonesia, tahun 1924 
> 
> MASA MODERAT PERGERAKAN NASIONAL
> 
> Masa moderat pergerakan nasional ini timbul
> dikarenakan adanya tekanan terus menerus dari
> pemerintah Belanda, kemudian gerakan partai2 politik
> tsb mengubah strategi yaitu menempuh langkah moderat
> (lunak) dimana perjuangan ditempuh dgn cara bekerja
> sama dengan pemerintah Belanda. 
> Perubahan strategi perjuangan menjadi moderat ini
> dipengaruhi oleh 2 hal yaitu : 
> 1. krisis ekonomi dunia (Malaise) thn. 1929, yg
> mempengaruhi perekonomian negeri Belanda menjadi lesu,
> kemudian pemerintah Belanda menekan perjuagnan
> pergerakan Indonesia Merdeka
> 2. Penekanan terus menerus pemerintah belanda terhadap
> pergerakan partai politik Indonesia Merdeka yg radikal
> dan membuat partai politik itu tidak stabil dan
> menderita kerugian.
> Yup!! Karena perubahan strategi perjuangan bersikap
> moderat (lunak) itulah yg menyebabkan para tokoh yg
> tadinya satu tujuan untuk kepentingan nasional menjadi
> kepentingan persahabatan. Dikarenakan banyaknya para
> pemimpin kita yg berpendidikan barat atas nama kerja
> sama dengan pemerintah Belanda, dan pulang ke
> Indonesia dengan membawa bekal pemikiran yg tergila2
> oleh nilai dan ide2 yg dipelajari dari barat, kemudian
> memandang bangsa Indonesia sebagai bangsa yg
> terbelakang.
> 
> Hmm..dan ternyata kebanggaan akan berpendidikan ala
> Barat pun terjadi hingga saat ini, dan menganggap
> modernisasi adalah milik orang barat.hehehe yup!! Aku
> jadi teringat bunyi hadist Nabi yg bersabda : 
> "sesungguhnya aku berlepas diri dari keimanan umatku
> yg menetap dan bertempat tinggal di negara2 kafir."
> 
> Hehehe..rasanya belum banyak yg mengetahui peringatan
> Rasulullah ini, ttg berlepas dirinya Rasulullah dari
> umatnya yg menetap dan bertempat tinggal di negara
> kafir. Dan ternyata peringatan Rasul itupun terbukti
> saat ini, berapa banyak orang2 Indonesia yg bangga
> sekali dengan ide dan nilai2 budaya barat, hingga
> selalu mengecilkan negara nya sendiri, dan akhirnya
> benar2 lepas dari akidah Islam yg benar. Yup!!
> Subhannallah..Bagiku tidak akan ada yg salah dari
> apapun yg dibicarakan dan dikhawatirkan oleh
> Rasulullah, kecuali satu kebenaran dan selalu akan
> terbukti kebenarannya. Dan itu sudah terjadi sejak
> sebelum berdirinya negara Indonesia yg berdaulat
> hingga saat ini, orang2 yg bangga sekali dengan
> mengusung ide sekular dan liberalnya atas nama
> moderat.
> 
> MASA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA DAN KECURANGAN
> KELOMPOK NASIONALIS
> 
> Tidak bisa dipungkiri, Indonesia meraih
> kemerdekaannya di dominasi oleh kelompok Nasionalis
> Islam dibawah kepemimpinan M.Natsir, cs maupun
> kelompok Nasionalis "sekular" oleh Sukarno, cs.
> 
> Hmm..menarik pada saat melakukan sidang untuk
> memutuskan pendirian sebuah negara kedaulatan,
> terdapat 2 kubu yg berbeda latar belakang, yaitu yg
> menginginkan Indonesia didirikan sebagai negara Islam
> yg dicetuskan oleh pihak Islam dan oleh pihak
> Kebangsaan yg menginginkan negara Persatuan Nasional
> yaitu memisahkan urusan negara dan urusan islam.
> Kemudian sidang pertama berhasil mencapai kesepakatan
> antara pihak Islam dan pihak Kebangsaan dan
> ditandatangani pada tgl 22 Juni 1945. 
> 
> Kemudian terjadi perubahan2 naskah rancangan UUD yg
> dilakukan oleh pihak nasionalis tanpa terlebih dahulu
> mendapat persetujuan dari pihak islam, hingga
> dikatakan sebagai keputusan yg bulat oleh sidang. Dan
> perubahan kata2 dalam pembukaan ini sangat
> mengecewakan pihak Islam dan menimbulkan pertanyaan
> sejarah. Kekuatan apakah yg mendorong dari belakang
> hingga perubahan itu terjadi??? Dan yg mengecewakan
> pihak Islam, prosedur yg ditempuh dalam melakukan
> perubahan tidak sesuai dengan prosedur dan kesepakatan
> awal perjanjian yg pernah disepakati oleh kedua belah
> pihak (Pihak Islam dan Kebangsaan).
> 
> Kata2 yg hilang yg sudah disepakati sebelumnya oleh
> kedua belah pihak, kemudian mengalami perubahan tanpa
> sepengetahuan pihak Islam adalah "KETUHANAN DENGAN
> KEWAJIBAN MENJALANKAN SYARIAT ISLAM BAGI PEMELUKNYA"
> diganti menjadi KETUHANAN YME. 
> 
> Hmm..Ini awal kecurangan tokoh nasionalis sekular yg
> memulai sepak terjangnya dalam peta politik di
> Indonesia, yg sebelumnya mengambil keuntungan dari
> pihak Islam yg mendapat kepercayaan dari negara2 Arab,
> dahulu dalam memberikan bantuannya kepada Indonesia
> atas dasar kepercayaan yg diberikan kepada kelompok
> Islam, namun setelah menjelang pembentukan satu dasar,
> dengan begitu saja kelompok Islam disingkirkan.
> (culas!!!) mental penjilat dan pendusta yg tidak
> pernah mengerti akan sebuah perjanjian yg sudah pernah
> disepakati.
> 
> KESIMPULAN
> 
> Bila melihat sejarah awal, begitu kuatnya orang2 yg
> berpegangan teguh pada ajaran Islam hingga melahirkan
> sosok atau figur orang2 yg konsekuen dalam Islam,
> hingga memberikan rasa khawatir yg begitu besar bagi
> pihak2 di luar Islam, yg kemudian memecah kelompok
> islam dari dalam tubuh islam itu sendiri, menjadi
> kelompok orang2 yg tidak lagi konsekuen dengan ajaran
> islam dan atas nama nasionalis dengan melahirkan
> tokoh2 sekular dengan pendekatan moderat yg sudah
> tercemar pemikirannya oleh barat dan menjadi sekular,
> dengan kelompok yg masih konsekuen dengan ajaran Islam
> yg benar.
> 
> Hmm..hebat!! kelompok yg sudah tercemari pemikirannya
> menjadi seorang sekular dan berdasarkan fakta sejarah
> para raja2 islam dan ulama islam yg konsekuen dan
> tidak mudah untuk mematahkan perjuangannya dan
> keyakinannya hingga perlu membelokkan akidah yg benar
> dan diajarkan dalam islam kepada akidah yg disamarkan
> dan dibiaskan maknanya untuk mengalihkan perhatiannya
> kepada satu simbol yaitu PANCASILA dengan kata2
> KETUHANAN YME atas nama BHINEKA TUNGGAL IKA.
> 
> Hmmm..mengalihkan perhatian akidah islam yg benar
> menjadi akidah Pancasila dengan kalimat biasnya pada
> Ketuhanan YME, hanya merupakan langkah awal secara
> pelan namun pasti dari kelompok sekular dan
> selanjutnya ke-bias-an kalimat tersebut akan
> dihilangkan untuk seterusnya, hingga Indonesia benar2
> menjadi sebuah negara yg tidak Bertuhan.
> 
> Para intelektual dahulu hingga saat ini yg merasa
> pintar ternyata bodoh dengan pemikiran2 sekularnya,
> tidak sadar atau dengan sengaja ditunggangi oleh
> pihak2 barat, sebagai kelanjutan metode barunya dalam
> menjajah Indonesia. Kebodohan mereka, ternyata sejalan
> dengan niat dan tujuan negara2 eropa untuk menjadikan
> Liberal sebagai sebuah peradaban hingga tidak lagi
> berTuhan. Wallahu a'lam bisowab.
> 
> Note : yg mengaku sebagai orang Indonesia dan umat
> muslim, silahkan membaca sejarah yg merupakan awal
> benang merah terjadinya kekacauan2 dahulu hingga kini.
> Suka atau tidak suka, pihak minoritas disini hanya
> sebagai benalu yg selalu mencari keuntungan dimanapun
> mereka berada selama dalam posisi menguntungkan
> mereka. Hmm..masih maukah menjadi keledai yg selalu
> dipecundangi oleh pihak minoritas?? Kasian?
> 
> "tidak akan berhenti yahudi dan nasrani, hingga kalian
> akan mengikutinya selangkah demi selangah dan sehasta
> demi sehasta, hingga masuk ke lobang biawakpun,
> niscaya kalian akan mengikutinya"
> 
> Salam
> hana
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke