Di Italia : Jangan Nikahi Pria Muslim, Please !
 <http://swaramuslim.net/ISLAM/weblog.php?id=C0_48_4> Berita Mualaf Oleh : 
Redaksi <http://swaramuslim.net/>  19 Jan 2006 - 1:00 pm 

 image <http://swaramuslim.net/images/uploads/murtadin/Roma_Camillo_Ruini.jpg>  
image <http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/muslim_roma.jpg> Ia lebih 
suka dipanggil dengan nama panggilan barunya, Iman. Sebelum menikah dengan 
Ahmed, seorang pria asal Yordania, dia penganut Katolik. Imigran asal Kanada 
yang sudah sepuluh tahun bermukim di Italia ini menjadi Muslim sejak lima tahun 
lalu, atau dua tahun setelah menikah. Kendati suaminya Muslim, mereka jarang 
mendiskusikan soal agama. Iman justru mengenal Islam di sekolah anaknya. 
Seorang teman meminjaminya buku Islam in Focus. Pertanyaan bertahun-tahun yang 
tak terjawab oleh agamanya ada dalam buku itu.

Misalnya, dalam agamanya yang lama, anak kecil yang meninggal sebelum dibaptis 
tidak akan masuk surga. Ia akan berkumpul dengan orang-orang senasib di limbo 
(tempat bagi orang-orang terlantar). Sedang dalam Islam, tak ada dosa asal. 
Tidak ada dosa nenek moyang yang diturunkan kepada anak cucunya. 

Ia pun mantap berislam. Suaminya mendukung dengan suka cita. ''Orang sulit 
untuk menemukan kebenaran Islam yang sesungguhnya, sebelum dia sungguh-sungguh 
menjadi Muslim. Saya damai dalam islam,'' ujarnya, seperti ditulis Islamicweb. 

Jumlah kaum wanita seperti Iman -- menikah dengan pria Muslim dan kemudian 
menjadi Muslimah -- jumlahnya meningkat di Italia. Situs BBC Online menyebut, 
pada tahun 2005 telah terjadi banyak pernikahan antara wanita Katolik dan 
lak-laki Muslim di Italia. Menurut data dari kantor statistik Italia, ISTAT, 
pada tahun 2004 lalu ada 19.000 lebih perkawinan beda agama di Italia.

Menggelembungnya jumlah mualaf wanita mulai meresahkan gereja. Para kardinal di 
Italia baru-baru ini mengingatkan kaum wanitanya agar tidak melakukan ikatan 
perkawinan dengan laki-laki Muslim, seiring dengan makin meningkatnya jumlah 
populasi Muslim di negara itu. 

Kardinal Camillo Ruini di Roma mengatakan, perbedaan budaya seperti peranan 
wanita dan pendidikan anak-anak membuat kaum perempuan Katolik mengalami 
kesulitan jika menikah dengan laki-laki Muslim. "Pengalaman beberapa tahun 
belakangan ini, membuat kami mengeluarkan himbauan agar tidak melakukan 
perkawinan campuran, atau dalam kasus apapun tidak membenarkan perkawinan itu," 
kata Ruini dalam siaran persnya. Kardinal Ruini juga mengungkapkan secara 
intrinsik, perkawinan beda agama itu sebagai perkawinan yang rapuh.

Imbauan Ruini agar tidak melakukan perkawinan beda agama ini juga pernah 
dikeluarkan oleh Kardinal Vatikan, Stephen Hamao. Hamao bahkan menyebut wanita 
Eropa yang terlanjur menikah dengan laki-laki Muslim sebagai 'pengalaman pahit.'

Menanggapi himbau gereja Vatikan itu, seorang pendeta Katolik yang juga 
profesor bidang filsafat di Universitas Kairo, Kristian Van Spen mengatakan, 
himbauan itu dilatarbelakangi kekhawatiran bahwa wanita Katolik yang menikah 
dengan laki-laki Muslim nantinya akan masuk Islam. "Selain itu mereka juga 
khawatir anak-anak hasil perkawinan ini nantinya akan memeluk Islam. 
Konsekuensinya, jumlah warga Muslim di Italia akan bertambah banyak," ujar Van 
Spen.

Bagi Italia, isu nikah campur menjadi hal yang sangat sensitif. Negara ini 
memiliki angka kelahiran paling rendah di dunia. Untuk meningkatkan pertumbuhan 
ekonominya, mereka mengundang tenaga kerja asing, karena jumlah naker di 
negerinya jumlahnya kurang memadai. 

Sepertiga dari imigran yang datang adalah Muslim. Kebanyakan dari mereka 
berasal dari Tunisia dan Maroko. Kini, jumlah Muslim di negara itu membengkak 
menjadi 500 ribu orang, atau dua kali lipat dari 10 tahun lalu. Dan, islam kini 
menjadi agama terbesar kedua di Italia. 

 image <http://swaramuslim.net/images/uploads/islam/muslim_roma-b.jpg> Momennya 
terjadi awal tahun 2000 lalu. Bayi yang lahir pertama di tahun tersebut -- 
dijuluki "Model 2000 Italian oleh media massa -- adalah anak seorang imigran 
Maroko. Ditelusur ke belakang, banyak familinya yang berislam karena menikah. 
Sekitar 10 ribu wanita Italia menikah dengan imigran Muslim dan beranak-pinak 
pula. 

Awal Februari 2002, konferensi para uskup diselenggarakan khusus untuk membahas 
pernikahan campur Muslim-Kristen. Konferensi merekomendasikan pelarangan 
pernikahan campur dan pemanfaatan gereja untuk shalat berjamaah. ''Kami 
khawatir hal ini akan menimbulkan kesan bahwa Kristen tidak mempunyai 
kepercayaan hakiki,'' kata Ennio Antonelli, juru bicara acara itu.

Namun imbauan itu bak angin lalu saja. Penduduk Naples memberi ruang bagi 
komunitas Muslim untuk mendirikan masjid. Warga kota Palermo dan Modena 
mendirikan badan penasihat bagi imigran. Kota kecil Meduno mengadopsi 
pasal-pasal diversitas budaya dalam undang-undang mereka. 

Inilah barangkali, yang melandasi imbauan Ruini. Apalagi komunitas Muslim 
mengusulkan kepada pemerintah agar di sekolah negeri disediakan guru untuk 
mengajar mata pelajaran Alquran dan bahasa Arab untuk murid Muslim mereka.



Islam di Tetangga Vatikan


Seperti di banyak negara Eropa, Islam tumbuh dengan cepat di Italia. Jumlah 
imigran Muslim saat ini sebanyak 500 ribu orang, atau 1 persen dari populasi 
Italia. Mereka umumnya berasal dari Maroko, Albania, Tunisia, Senegal, dan 
Mesir. Saat ini, jumlah penduduk Muslim di Italia sebanyak 719 ribu orang, dan 
25 ribu di antaranya adalah mualaf.

Terdapat sedikitnya 10 organisasi Muslim di negara itu. Berdasar survei yang 
dilakukan Italiaplease, sebanyak 59,7 persen Muslim Italia menilai pemakaian 
jilbab tergantung pada pilihan hati masing-masing, tidak diwajibkan.

Di negara ini, terdapat 214 tempat ibadah Muslim. Terbanyak di Italia bagian 
utara. Masjid pertama berdiri tahun 1980 di Catania, Sicily. Tahun 1988, Masjid 
Al Rahman di Segrate (Milan) diresmikan penggunaannya. Pendirian masjid ini 
didanai imigran Muslim dan mualaf. Tahun 1995 masjid terbesar di Eropa dibuka 
di Monte Antenne, Roma. tri/italiaplease ( tri/islamonline/bbc /Republika 
Online)



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke