saya juga bingung dengan pers indonesia
...nahi munkar dibilang merusak hak milik orang lain...
...menutup gereja liar katanya mencegah toleransi agama...
...mencegah perusakan syariat malah dicap tidak demokratis...
menurut saya justru rekans pers yg harus dirubah, banyak sekali perilaku 
masyarakat berubah setelah mengenal media siaran, saya merasakan betul 
bagaimana teman-teman main & lingkungan saya berubah menjadi negatif saat 
sinetron-sinetron remaja bermunculan.
saya juga kecewa kepada rekans pers, yg memberikan penilaian sesat kepada 
orang-orang yg bertindak benar.
gosip, hantu, wanita seksi, ingin cepat kaya, popularitas... hanya itu saja 
acara-acara yg dimunculkan
walaupun mereka menayangkan acara religius, tapi ditampilkan di malam hari 
atau pagi-pagi buta saat semua orang siap2 beraktifitas.
lewat milis ini saya mohon kepada teman-teman, barangkali ada yg punya rekan 
pers & entertainer, mohon diberikan pengertian kepada mereka bagaimana duduk 
perkara sebenarnya, percuma saja kita berkata-kata di milis ini jika gemanya 
tidak terdengar keluar. insyaallah saat ini saya juga sedang berusaha untuk 
menjadi tandingan "pers", memberikan informasi kepada keluarga & masyarakat 
tentang duduk perkara yg sebenarnya. kasian sekali masyarakat kita, sudah 
dibodohi terus akidahnya dirusak.

On 8/25/05, Ahmadi Agung <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> 
> Dari milis tetangga...
> 
> Mungkin bermanfaat...
> 
> Salam
> AL-Pacitan
> 
> -----Original Message-----
> From: Abdi M.U [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> Ass wr wb.,
> 
> Tanggapan atas [EMAIL PROTECTED] :
> 
> 
> 
> 1. Antum benar bahwa Rasulullah SAW tidak pernah menghunus pedang dalam
> syiar Islam, sedangkan FPI tidak bertujuan melakukan syiar Islam tapi
> membela agama Islam (karenanya mungkin pedang memang diperlukan). Kalau
> antum penduduk jl. Ketapang, Jakarta, mungkin antum akan senang karena
> tidak ada lagi preman yang berani mengganggu rumah umat Islam disana sejak
> perang terbuka tahun 1998 antara 200-300 preman dengan 50 laskar FPI. 
> Dimana
> dalam perang tersebut 50 laskar FPI berhasil membuat para preman lari
> terbirit-birit hingga sebagian lari ke Ambon (yang kemudian mereka
> menggerakkan perang saudara Ambon). Dalam peristiwa Ketapang ini antum 
> akan
> saksikan memang digunakan pedang dalam arti sesungguhnya, dan 
> pedang-pedang
> FPI berhasil membuat 15 preman mati tersungkur (tentunya dengan bantuan
> Allah SWT, dan alhamdulillah tidak ada satupun korban di pihak FPI).
> 
> 
> 
> Kalau antum ingin mengambil jalan dakwah (amar ma'ruf) dalam membela dan
> mempertahankan agama Islam, silahkan saja. Biar FPI yang melakukan nahi
> munkar. Kita bagi-bagi tugas, tapi tidak saling mencela.
> 
> 
> 
> 2. Rasulullah berperang sebanyak (kalau tak salah) 39 kali selama 
> hidupnya,
> hanya 4 diantaranya yang berupa perang fisik, sisanya berakhir di meja
> perundingan (dilakukan secara musyawarah). FPI melakukan ribuan kali
> musyawarah dengan pihak kepolisian dan DPRD / DPR serta pejabat Pemda
> setempat akan rencana penertiban tempat maksiat, tapi yang diberitakan 
> media
> massa (yang diketahui antum) hanyalah ketika mereka sedang 'berperang'
> secara fisik seperti menghancurkan kafe atau minuman keras.
> 
> 
> 
> 3. Antum berpendapat sebagai berikut : "Pernahkah orang-orang yang
> dianggap melakukan maksiat itu menyerang secara fisik? Kalau memang itu
> mereka lakukan, silahkan mempertahankan diri, lawan mereka. Kalau mereka
> menyerang kita secara ideologi yang buruk dengan kebiasaan mereka berbuat
> maksiat, pertahankanlah diri dengan jalan memperkuat keimanan Islam kita.
> Jaga anak-anak kita agar tidak akan pernah sekalipun terjerumus ke dalam
> dunia hitam itu. Jika bisa, sadarkan mereka agar tidak lagi berbuat 
> maksiat
> dengan jalan yang baik, yang hikmah."
> 
> Untuk menjawab pernyataan antum ini izinkan ana mengingatkan diri kita
> bersama dengan hadits yang diriwayatkan Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. 
> mendengar
> bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya manusia jika mereka melihat
> orang yang berbuat zholim dan tidak mencegahnya, maka telah dekatlah azab
> Allah yang akan menimpa mereka seluruhnya" (HR At-Tirmidzi). Sabda
> Rasulullah SAW : "Barangsiapa yang melihat suatu kemunkaran diantaramu,
> maka hendaknya ia merubahnya dengan tangannya (kekuasaannya). Jika ia tak
> mampu, maka dengan lisannya. Jika ia tak mampu, maka dengan hatinya, dan
> yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman."
> 
> 
> 
> 
> 
> Wassalam, Abdi
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Dien <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Assalamualaikum
> Imho, bercocok tanam atau mengusir hama juga ada ilmunya. Yang bercocok
> tanam kalo mau hasilnya baik tentu memilih bibit unggul. Di antara tanaman
> harus diberi jarak, setiap kali diberi pupuk dan sebagainya.
> Mengusir hama juga demikian, bahkan harus dilihat jenis hamanya. Ada hama
> yang tidak perlu menggunakan pestisida atau racun, cukup dengan penggunaan
> bibit unggul yang notabene punya daya tahan lebih terhadap hama yang
> menyerangnya. Kalaupun menggunakan racun hama, tidak sembarang racun yang
> dipakai. Kalau tidak, bisa-bisa malah membunuh pohon dari bibit tadi.
> Mungkin juga tidak feasibel jika memakai golok mencari satu-satu hama 
> untuk
> ditebas, bisa-bisa malah terkena tanaman tadi. Semua ada ilmunya, yang 
> kalau
> 
> orang salah memakai ilmu bisa-bisa malah orang tadi yang jadi 'hama' untuk
> tanaman yang ditanam.
> Begitu juga dengan beramal baik dan memerangi keburukan, semua harus 
> dengan
> jalan hikmah jika ingin hasilnya baik, karena Islam mengajarkan demikian
> seperti dicontohkan oleh Rasulullah saw. Tidak pernah sekalipun beliau
> menghunus pedang untuk syiar Islam. Kalaupun beliau terpaksa menghunus
> pedang, itu hanya untuk membela diri dan tidak pernah beliau yang memulai
> suatu peperangan.
> Imho, bukan salah mereka jika mereka hidup tanpa dilandasi agama yang 
> kuat.
> Bukan salah mereka juga jika lingkungan mereka lupa akan mengingat Allah 
> di
> setiap napas mereka. Kitalah yang harusnya bertanggung jawab menciptakan
> lingkungan yang hidup dengan bernapaskan Islam.
> Rasulullah saw mengajarkan agar kita berakhlak sebagaimana Allah SWT.
> Sekalipun kepada orang yang menentang Allah, sekalipun kepada orang yang
> tidak mengakui adanya Allah, Allah memberi orang itu hidup. Tanah, udara,
> air bahkan akal dan segala sarana Allah sediakan agar orang tersebut bisa
> menikmati kehidupan. Kita sebagai makhluknya apakah berhak untuk mencabut
> nikmat Allah itu?
> 
> Berilah contoh, berilah pengertian, hembuskanlah napas Islam kepada 
> mereka.
> Tapi jangan pukul mereka, karena mereka akan menganggap orang Islam itu
> penghukum mereka. Bisa jadi mereka bahkan orang yang menyaksikan itu akan
> anti terhadap Islam. Jika itu terjadi, mungkin mereka tidak akan pernah 
> bisa
> 
> menerima Islam.
> Imho, janganlah melakukan hal untuk niat yang baik dijalankan jalan yang
> buruk. Pernahkah orang-orang yang dianggap melakukan maksiat itu menyerang
> secara fisik? Kalau memang itu mereka lakukan, silahkan mempertahankan 
> diri,
> 
> lawan mereka. Kalau mereka menyerang kita secara ideologi yang buruk 
> dengan
> kebiasaan mereka berbuat maksiat, pertahankanlah diri dengan jalan
> memperkuat keimanan Islam kita. Jaga anak-anak kita agar tidak akan pernah
> sekalipun terjerumus ke dalam dunia hitam itu. Jika bisa, sadarkan mereka
> agar tidak lagi berbuat maksiat dengan jalan yang baik, yang hikmah. 
> Jangan
> sampai malah kita yang jadi 'hama' tadi.
> Jika ada kesalahan, itu dari saya pribadi dan mohon dimaafkan. Jika ada
> suatu kebaikan, hanya Allah yang bisa menyelipkannya di antara tulisan 
> saya.
> Wassalam
> -dien-
> On 8/24/05, Abdi M.U <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Para Penentang Perjuangan FPI yang saya hormati,
> > Masalahnya banyak orang banyak melihat perjuangan FPI dari TV dan media
> > massa lainnya. Media massa hanya memberitakan berita yang punya nilai
> > berita, misalnya perusakan2 tempat hiburan, tapi peristiwa FPI menulis
> surat
> > ke Kapolda atau DPRD dll agar suatu tempat maksiat segera ditutup tidak
> > diberitakan. Padahal dalam setiap surat FPI ke aparat selalu jelas
> dikatakan
> > bahwa ada tempat maksiat yang secara konstitusi dilarang di negara ini,
> lalu
> > FPI minta agar aparat menindak sesuai konstitusi, kalau lewat batas 
> waktu
> > yang diberikan oleh FPI maka FPI menganggap bahwa aparat tidak becus
> > melaksanakan kewajibannya secara konstitusional. Kenapa mereka nggak
> becus,
> > mas ? Karena ada aparat yang menjadi oknum yang menerima uang sogok dari
> > para bandar judi, bandar pelacuran, dan bandar maksiat lainnya. Beberapa
> > petugas negara sendiri sering mengakui hal ini, dan kalau mas mau tahu
> > ikutlah di FPI sebagai pengamat biar bisa dengar langsung dari beberapa
> > petugas negara yang sholeh dan lurus yang
> > secara sembunyi-sembunyi mengatakan mereka bersyukur ada FPI karena 
> mereka
> 
> > sendiri sering pengen memberantas suatu kemaksiatan tapi nggak bisa 
> karena
> 
> > teman nya ada maen sama bandar ini atau bandar itu.
> > Memperjuangkan kebenaran emang sulit, mas, banyak dicaci, dianggap 
> kasar,
> > dianggap anarkis, mengorbankan nyawa dan harta pribadi, masuk penjara
> lumrah
> > bagi laskar FPI, tapi hidup mulia masih lebih baik dari menjadi
> orang-orang
> > yang bisanya mencari kesalahan orang lain. Mudah-mudahan mas bukan
> termasuk
> > orang yang merasa terhormat dan mulia karena tidak mencaci maki para
> germo,
> > para hidung belang atau para perusak akidah agama Islam. Banyak orang 
> yang
> 
> > mau mengorbankan nyawanya demi mempertahankan keselamatan anak dan
> keluarga
> > nya atau siap mati untuk sejengkal tanah miliknya yang diserobot orang,
> tapi
> > lebih banyak orang yang merasa bukan masalah besar bila agama Allah
> dirusak
> > orang lain.
> > Wassalam,
> > Abdi
> >
> >
> > Winarto Rachmat <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Problemnya adalah negara kita bukan negara Islam Mas....Suka tidak suka,
> > senang tidak senang perjuangan kita mesti dalam kerangka konstitusi
> > Indonesia. Kecuali ada sebuah kelompok yang mampu meraih suara 
> mayoritas,
> > lalu mengubah konstitusi sesuai dengan visi kelompok itu.
> >
> > Kita memang tidak suka dengan perjudian, dengan premanisme, dan kegiatan
> > negatif lainnya. Tetapi sekali lagi tindakan "perang" terhadap kegiatan
> > tersebut harus dalam bingkai konstitusi Indonesia. Mungkin kalo mau 
> cerdik
> 
> > ya bikin aja pressure group atau lobbying group.
> >
> > "Abdi M.U" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Assalamu alaikum wr wb.,
> > Intisari ceramah Habib Rizieq : "Kalau semua petani menanam padi dan tak
> > ada yang memberantas hama, maka bersiaplah menerima panen yang gagal.
> Kalau
> > semua petani memberantas hama dan tak ada yang menanam padi maka
> bersiaplah
> > tidak makan. Kedua pekerjaan itu harus dilakukan secara harmonis. 
> Demikian
> 
> > juga amar ma'ruf dan nahi munkar, keduanya harus ada yang melakukan.
> Karena
> > itu harus ada rakyat yang bekerja untuk membangun negeri dan harus ada
> > polisi yang menjaga keamanan rakyat. Dan sebagai negara dengan mayoritas
> > Islam maka di Indonesia harus ada pula umat Islam yang menjaga keamanan
> > agama Islam. Untuk itulah FPI didirikan. Semoga ini menjadi pembagian
> tugas
> > harmonis yang saling menguatkan".
> > (LIHAT FOTO TERLAMPIR/ ATTACHMENT)
> > Wassalam,
> > Abdi M.U.
> >
> >
> >
> >
> >
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke