AL-FIRQOTUN NAJIYAH ADALAH AHLUS SUNNAH WAL-JAMA'AH


Oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan




Pada masa kepemimpinan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kaum muslimin 
itu adalah umat yang satu sebagaimana di firmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Sesungguhnya kalian adalah umat yang satu dan Aku (Allah) adalah Rab 
kalian, maka beribadahlah kepada-Ku". [Al-Anbiyaa : 92].

Maka kemudian sudah beberapa kali kaum Yahudi dan munafiqun berusaha memecah 
belah kaum muslimin pada zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, namun 
mereka belum pernah berhasil. Telah berkata kaum munafiq.

"Artinya : Janganlah kamu berinfaq kepada orang-orang yang berada di sisi 
Rasulullah, supaya mereka bubar". 

Yang kemudian dibantah langsung oleh Allah (pada lanjutan ayat yang sama) :

"Padahal milik Allah-lah perbandaharaan langit dan bumi, akan tetapi 
orang-orang munafiq itu tidak memahami". [Al-Munafiqun : 7].

Demikian pula, kaum Yahudi-pun berusaha memecah belah dan memurtadkan mereka 
dari Ad-Din mereka.

"Artinya : Segolongan (lain) dari Ahli Kitab telah berkata (kepada sesamanya) : 
(pura-pura) berimanlah kamu kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang 
beriman (para sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah pada akhirnya, 
mudah-mudahan (dengan cara demikian) mereka (kaum muslimin) kembali kepada 
kekafiran". [Ali Imran : 72].

Walaupun demikian, makar yang seperti itu tidak pernah berhasil karena Allah 
menelanjangi dan menghinakan (usaha) mereka.

Kemudian mereka berusaha untuk kedua kalinya mereka berusaha kembali memecah 
belah kesatuan kaum muslimin (Muhajirin dan Anshar) dengan mengibas-ngibas kaum 
Anshar tentang permusuhan diantara mereka sebelum datangnya Islam dan perang 
sya'ir diantara mereka. Allah membongkar makar tersebut dalam firman-Nya.

"Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika kalian mengikuti segolongan 
orang-orang yang diberi Al-Kitab niscaya mereka akan mengembalikan kalian 
menjadi orang kafir sesudah kalian beriman".[Ali Imran : 100].

Sampai pada firman Allah.

"Artinya : Pada hari yang diwaktu itu ada wajah-wajah berseri-seri dan muram 
....." [Ali-Imran : 106]

Maka kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kaum Anshar : 
menasehati dan mengingatkan mereka ni'mat Islam dan bersatunya merekapun 
melalui Islam, sehingga pada akhirnya mereka saling bersalaman dan berpelukan 
kembali setelah hampir terjadi perpecahan. [1]. Dengan demikian gagallah pula 
makar Yahudi dan tetaplah kaum muslimin berada dalam persatuan. Allah memang 
memerintahkan mereka untuk bersatu di atas Al-Haq dan melarang perselisihan dan 
perpecahan sebagaimana firman-Nya.

"Artinya : Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang berpecah belah dan 
beselisih sesudah datangnya keterangan yang jelas ......".[Ali-Imran : 105].

Dan firman-Nya pula.

"Artinya : Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan 
janganlah kamu berpecah-belah ....".[Ali-Imran : 103].

Dan sesungguhnya Allah telah mensyariatkan persatuan kepada mereka dalam 
melaksanakan berbagai macam ibadah : seperti shalat, dalam shiyam, dalam 
menunaikan haji dan dalam mencari ilmu. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa 
sallam-pun telah memerintahkan kaum muslimin ini agar bersatu dan melarang 
mereka dari perpecahan dan perselisihan. Bahkan beliau telah memberitahukan 
suatu berita yang berisi anjuran untuk bersatu dan larangan untuk berselisih, 
yakni berita tentang akan terjadinya perpecahan pada umat ini sebagaimana hal 
tersebut telah terjadi pada umat-umat sebelumnya ; sabdanya.

"Artinya : Sesunguhnya barangsiapa yang masih hidup diantara kalian dia akan 
melihat perselisihan yang banyak, maka berpegang teguhlah kalian dengan 
sunnah-Ku dan sunnah Khulafaa'rasiddin yang mendapat petunjuk setelah Aku".[2].

Dan sabdanya pula.

"Artinya : Telah berpecah kaum Yahudi menjadi tujuh puluh satu golongan ; dan 
telah berpecah kaum Nashara menjadi tujuh puluh dua golongan ; sedang umatku 
akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya akan masuk neraka 
kecuali satu. Maka kami-pun bertanya, siapakah yang satu itu ya Rasulullah ..? 
; beliau menjawab : yaitu barang-siapa yang berada pada apa-apa yang aku dan 
para sahabatku jalani hari ini". [3].

Sesungguhnya telah nyata apa-apa yang telah diberitakan Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam, maka berpecahlah umat ini pada akhir generasi sahabat 
walaupun perpecahan tersebut tidak berdampak besar pada kondisi umat semasa 
generasi yang dipuji oleh Rasulullah dalam sabdanya.

"Artinya : Sebaik-baik kalian adalah generasiku, kemudian generasi yang datang 
sesudahnya, kemudian yang datang sesudahnya".[4]

Perawi hadits ini berkata : "saya tidak tahu apakah Rasulullah menyebut setelah 
generasinya dua atau tiga kali".

Yang demikian tersebut bisa terjadi karena masih banyaknya ulama dari kalangan 
muhadditsin, mufassirin dan fuqaha. Mereka termasuk sebagai ulama tabi'in dan 
pengikut para tabi'in serta para imam yang empat dan murid-murid mereka. Juga 
disebabkan masih kuatnya daulah-dualah Islamiyah pada abad-abad tersebut, 
sehingga firqah-firqah menyimpang yang mulai ada pada waktu itu mengalami 
pukulan yang melumpuhkan baik dari segi hujjah maupun kekuatannya.

Setelah berlalunya abad-abad yang dipuji ini bercampurlah kaum muslimin dengan 
pemeluk beberapa agama-agama yang bertentangan. Diterjemahkannya kitab ilmu 
ajaran-ajaran kuffar dan para raja Islam-pun mengambil beberapa kaki tangan 
pemeluk ajaran kafir untuk dijadikan menteri dan penasihat kerajaan, maka 
semakin dahsyatlah perselisihan di kalangan umat dan bercampurlah berbagai 
ragam golongan dan ajaran. Begitupun madzhab-madzhab yang batilpun ikut 
bergabung dalam rangka merusak persatuan umat. Hal itu terus berlangsung hingga 
zaman kita sekarang dan sampai masa yang dikehendaki Allah. Walaupun demikian 
kita tetap bersyukur kepada Allah karena Al-Firqatun Najiyah Ahlus Sunnah Wal 
Jama'ah masih tetap berada dalam keadaan berpegang teguh dengan ajaran Islam 
yang benar berjalan diatasnya, dan menyeru kepadanya ; bahkan akan tetap berada 
dalam keadaan demikian sebagaimana diberitakan dalam hadits Rasulullah tentang 
keabadiannya, keberlangsungannya dan ketegarannya. Yang demikian itu adalah 
karunia dari Allah demi langgenggnya Din ini dan tegaknya hujjah atas para 
penentangnya.

Sesungguhnya kelompok kecil yang diberkahi ini berada di atas apa-apa yang 
pernah ada semasa sahabat Radhiyallahu 'anhum bersama Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam baik dalam perkataan perbuatan maupun keyakinannya seperti 
yang disabdakan oleh beliau.

"Artinya : Mereka yaitu barangsiapa yang berada pada apa-apa yang aku dan para 
sahabatku jalani hari ini" [5]

Sesungguhnya mereka itu adalah sisa-sisa yang baik dari orang-orang yang 
tentang mereka Allah telah berfirman.

"Artinya : Maka mengapakah tidak ada dari umat-umat sebelum kamu orang-orang 
yang mempunyai keutamaan (shalih) yang melarang dari berbuat kerusakan di muka 
bumi kecuali sebagian kecil diantara orang-orang yang telah kami selamatkan 
diantara mereka, dan orang-orang yang dzolim hanya mementingkan kemewahan yang 
ada pada mereka ; dan mereka adalah orang-orang yang berdosa". [Huud : 116].


[Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah oelh Syaikh 
Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah bin Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem PO Box 6373 
Riyadh Saudi Arabia, penerjemah Abu Aasia]
_________
Foote Note
[1] Lihat Tafsir Ibnu Katsir I/397 dan Asbabun Nuzul Al-Wahidy hal. 149-150
[2] Dikeluarkan oleh Abu Dawud 5/4607 dan Tirmidzi 5/2676 dan Dia berkata 
hadits ini hasan shahih ; juga oleh Imam Ahmad 4/126-127 dan Ibnu Majah 1/43
[3] Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi 5/2641 dan Al-Hakim di dalam Mustadraknya 
I/128-129, dan Imam Al-Ajury di dalam Asy-Syari'ah hal.16 dan Imam Ibnu Nashr 
Al-Mawarzy di dalam As-Sunnah hal 22-23 cetakan Yayasan Kutubus Tsaqofiyyah 
1408, dan Imam Al-Lalikaai dalam Syar Ushul I'tiqaad Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah I 
nomor 145-147
[4] Dikeluarkan oleh Bukhari 3/3650, 3651 dan Muslim 6/juz 16 hal 86-87 Syarah 
An-Nawawy
[5] Dikeluarkan oleh Abu Dawud 5/4607 dan Tirmidzi 5/2676 dan Dia berkata 
hadits ini hasan shahih ; juga oleh Imam Ahmad 4/126-127 dan Ibnu Majah 1/43




Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=956&bagian=0





[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke