Wa'alaikum salam wr.wb Bissmillahirrahmanirrahim..
hmm..terus terang semua kata2mu melukai hatiku . karena anda tidak tahu tentang diri orang yg sedang anda komentari, tapi dengan mudahnya anda memberikan penilaian padaku. terus terang..aku bingung sekali, pada saat anda mengucapkan kata2 yg rasanya kasar sekali terbaca olehku, karena aku merasa tidak mengenal anda dan tidak pernah berurusan dengan anda, lalu kenapa tiba2 anda marah sekali padaku.? terus terang, komentar anda yg menyamakan diriku dengan syech siti jenar dan ungkapan2nya syech siti jenar itu, terus terang membingungkan diriku. karena demi Allah tidak pernah aku membaca buku2 ttg itu. tapi aku tahu sedikit ttg syech siti jenar dari cerita guru2ku, lalu..tega sekali anda menyamakan aku dengan orang sesat spt itu. Alhamdulillah..aku moderator di MD, pada saat tulisan2 anda yg menyakiti dirku itu hanya dibaca oleh moderator2 di MD, dan bukan aku yg mendelete tulisan yg menyakitkan itu. coba anda bayangkan..andai tulisan anda yg menyakitkan itu dilempar di milis? apa yg akan terjadi disana? fitnah terbesar akan terjadi lagi, karena komentar2 anda yg sama sekali anda tidak pernah tahu, orang yg sedang anda komentari. andai tulisan itu dilempar di milis, apa yg terjadi dimilis? orang yg tidak senang pada diriku, akan mempunyai kesempatan untuk memfitnah dan memojokkan aku, tapi..orang yg mengenal dan tahu siapa diriku, merekapun akan tersakiti oleh komentar2 anda yg spt itu. dan akhirnya apa yg akan terjadi?? mungkin keributan dari orang2 yg membenciku dan orang2 yg menyayangi diriku. Demi Allah..aku tidak perduli penilaian mereka yg tidak suka padaku untuk menyakitiku, dan andai aku mampu untuk membalasnya, pasti akan aku balas. Karena aku terikat tanggung jawab dan amanat dari Allah untuk menjaga diri ini yg telah dianugrahi oleh Allah. tapi..Demi Allah..aku tidak rela bila orang2 yg aku anggap baik dimataku, lalu jadi menilai, aku yg membuat keributan2 spt itu. sungguh..mereka yg aku tahu orang yg baik agama, dan akhlaknya tiba2 menilai gara2 komentar yg tidak bertanggung jawab itu, lalu memberikan penilaian yg akhirnya jadi beda dimatanya. sungguh aku tidak rela bila penilaian itu keluar dari orang2 yg aku percaya dan aku sayang dan aku nilai baik agama dan akhlaknya. iya..kamu sudah menyakiti hatiku. kalaupun aku bisa menulis puisi2 spt itu, itu adalah hasil renunganku selama aku dalam menjalani hidupku. aku adalah single parent dari 2 orang putri. aku berjuang sendiri untuk menghidupi 2 orang anakku, kedua orang tuaku, dan adik2ku.dengan gaji seorang PNS. jika bukan karena Allah yg selama ini aku ingat dan jadi sandaranku, niscaya aku tidak akan mampu menjalani hidup spt ini, karena andai aku boleh mengeluh, ini berat untukku. tapi..apakah dengan aku mengeluh akan merubah semua jalan hidupku?tidak!! niatku hanya untuk berbagi pada semua saudara2ku, bahwa dengan tangisan dan keluhan tidak akan pernah mampu merubah jalan hidup seseorang, karena kita bukan hidup untuk yg telah lalu, tapi kita hidup untuk yg akan datang. aku jalani hidup dengan mensyukuri berapapun rejeki yg Allah berikan ditanganku dan yg harus aku bagi2 untuk mencukupi semua. aku hanya seorang hamba yg selalu saja lupa, dan terus mengeluh tapi aku tahu..kalau Allah maha pengampun dan penyayang dan Dia akan terus mengampuni dosa2 hambaNya yg lupa. tapi..aku bukan Allah yg begitu sabarnya dan memaafkan semua dosa2 hambaNya. ditambah dengan tetap memberikan kesehatan dan rejeki pada hambaNya yg sudah mendustaiNya. akupun bukan Rasulullah yg baik budi pekerti dan sabarnya beliau, apabila orang menyakiti dirinya dan masih bisa tersenyum dan bersabar. Rasulullah bersabda pada hadist Qudsy "tidak ada seorangpun yg lebih bersabar ketika ia mendengar sesuatu yg memojokkan, selain Allah. Mereka menuduh bahwa Dia memiliki anak dan istri, tetapi Dia tetap memberi mereka kesehatan dan kekayaan" pak Dedi, sesungguhnya hal serupa sudah menimpa diriku. aku tidak bisa mendapatkan maaf dari orang yg begitu aku hormati dan aku sayangi, hanya karena persoalan yg sangat2 sepele dimata orang, tapi jadi begitu besar di matanya. hal yg aku lakukan tidak ada 0.0000..nya dibandingkan komentar2mu yg menyakitkan itu. aku hanya bercanda dengan ucapan "menuduhnya bohong" keluar dari mulutku kepada orang yg selama ini sangat aku hormati dan aku sayangi. tapi..apa reaksinya dari ucapanku yg tidak sebanding dengan ucapanmu padaku. dia habis memaki2 diriku, kecewa sekali dirinya karena kata "bohong" dengan candaan yg keluar dari mulutku itu. dan peristiwa itu sungguh menampar diriku dan jadikan pelajaran padaku, untuk hati2 memberikan komentar yg sama sekali tidak aku tahu, walaupun hanya sekedar bercanda. jadi saat ini, andai aku bisa memberikan reaksi yg keras kepada orang2 yg sudah menyinggung diriku itu dikarenakan memang mereka sudah keterlaluan sekali padaku. ya Allah..mungkin ini hikmah dariMu..aku terima semua hikmah ini dengan selalu sangka baik dan mengagungkan namaMu. Ya..Allah..aku menghormati dan menyayangi sekali ayah angkatku, andai pemberian maafku pada pak Dedi akan membuka pula pintu maaf beliau padaku, aku maafkan pak dedi atas namaMu dan berharap, Engkaupun mengetuk pintu hati orang yg aku hormati dan aku sayang untuk memaafkan diriku. tapi..andai pemberian maafku pada pak Dedi tidak juga meluluhkan hatinya untuk memaafkan diriku, biarlah..aku terima semua dengan selalu bersandar padaMu. dan hanya ampunan dariMu dan RidhoMu saja yg aku harapkan untuk selalu ada padaku. maafkan juga kepada semua saudara2ku yg mungkin tanpa sadar aku menyakiti perasaan kalian semua. maafkan diriku yg karena puisiku akhirnya jadi memancing dirimu dan lainnya untuk berkomentar spt itu. kalian semua saudaraku, aku sayang sekali dengan kalian andai kalian tahu isi hatiku. salam:) hana --- In media-dakwah@yahoogroups.com, "Dedi Susanto" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > assalamu'alaikum wrwb > > Bu suhana, maaf saya, ternyata anda adlah seorang wanita, subahanalah sekali lagi maaf kan saya. > > Inilah isi hati saya " > > seperti sabda Rasullulah saw ( nabi kita yang agung ), jika allah berkehendak baik kepada seorang hamba, maka allah akan pahamkan dia agama " > > Jika allah berkehendak menyempurnakan hambannya, maka sedikitpun noda pada hambannya Dia tidak akan ridho, pasti dan pasti akan langsung didatangkan tarbiah, > tetapi Jika hamba ini tidak dalam ridhonya, berjuta nodapun dia akan biarkan > Hari kemaren, bu suhana mendapat tarbiyah dari saya, sekali maafkan saya kalau kata maaf saya tidak dapat mengobati hati ibu suhana, mari kita gunakan syafaat kalimat la illaha illallah ( amin ) > > maaf ibu suhana, saya dibesarkan tanpa ibu, disaat saya tahu anda seorang wanita, seluruh tubuh saya gemetaran dan tak bertenaga, energy saya hilang , Alllah lansung cash membalas dosa saya.............. > > sekali lagi maafkan saya bu suhana, > > saya akan belajar untuk memandang sebuah jarum dalam dalam lautan, dan saya terus belajar untuk memperbaiki diri > > untuk sadara2 yang lain, sekali lagi maaf kan saya > > dedi susanto > > > kata2 mutiara > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/