WAJIB MEMBERIKAN PERHATIAN KEPADA TAUHID TERLEBIH DAHULU SEBAGAIMANA 
METODE PARA NABI DAN RASUL


Oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Bagian Pertama dari Dua Tulisan [1/2]


AT-TAUHID AWWALAN YA DU'ATAL ISLAM [TAUHID, Prioritas Pertama dan 
Utama]


Pertanyaan
Syaikh yang mulia, tidak ragu lagi bahwa Anda mengetahui tentang 
kenyataan pahit yang dialami umat Islam sekarang ini berupa kebodohan 
dalam masalah aqidah dan masalah-masalah keyakinan lainnya, serta 
perpecahan dalam metodologi pemahaman dan pengamalan Islam. Apalagi 
sekarang ini penyebaran da'wah Islam di berbagai belahan bumi tidak 
lagi sesuai dengan aqidah dan manhaj generasi pertama yang telah 
mampu melahirkan generasi terbaik. 

Tidak ragu lagi bahwa kenyataan yang menyakitkan ini telah 
membangkitkan ghirah (semangat) orang-orang yang ikhlas dan 
berkeinginan untuk mengubahnya serta untuk memperbaiki kerusakan. 
Hanya saja mereka berbeda-beda cara dalam memperbaiki fenomena 
tersebut, disebabkan karena perbedaan pemahaman aqidah dan manhaj 
mereka -sebagaimana yang Anda ketahui- dengan munculnya berbagai 
gerakan dan jama'ah-jama'ah Islam Hizbiyyah yang mengaku telah 
memperbaiki umat Islam selama berpuluh-puluh tahun, tetapi bersamaan 
itu mereka belum berhasil, bahkan gerakan-gerakan tersebut 
menyebabkan umat terjerumus ke dalam fitnah-fitnah dan ditimpa 
musibah yang besar, karena manhaj-manhaj mereka dan aqidah-qaidah 
mereka menyelisihi perintah Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam dan 
apa-apa yang dibawa oleh beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, dimana 
hal ini meninggalkan dampak yang besar berupa kebingungan kaum 
muslimin dan khususnya para pemudanya dalam solusi mengatasi 
kenyataan pahit ini. 

Seorang da'i muslim yang berpegang teguh dengan manhaj nubuwwah dan 
mengikuti jalan orang-orang yang beriman serta mencontoh pemahaman 
para sahabat dan tabi'in dengan baik dari kalangan ulama Islam merasa 
bahwa dia sedang memikul amanat yang sangat besar dalam menghadapi 
kenyataan ini dan dalam memperbaikinya atau ikut berperan serta dalam 
menyelesaikannya.

Maka apa nasehat Anda bagi para pengikut gerakan-gerakan dan jama'ah-
jama'ah tersebut .?

Dan apa solusi yang bermanfaat dan mengena dalam menyelesaikan 
kenyataan ini .?

Serta bagaimana seorang muslim dapat terbebas dari tanggung jawab ini 
di hadapan Allah Azza wa Jalla nanti pada hari Kiamat .?

Jawaban.
Berkaitan dengan apa yang disebutkan dalam pertanyaan diatas, yaitu 
berupa buruknya kondisi umat Islam, maka kami katakan : Sesungguhnya 
kenyataan yang menyakitkan ini tidaklah lebih buruk daripada kondisi 
orang Arab pada zaman jahiliyah ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi 
wa sallam diutus kepada mereka, disebabkan adanya risalah Islam di 
antara kita dan kesempurnaannya, serta adanya kelompok yang eksis di 
atas Al-Haq (kebenaran), memberi petunjuk dan mengajak manusia kepada 
Islam yang benar dalam hal aqidah, ibadah, akhlak dan manhaj. Memang 
tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataan orang Arab pada masa jahiliyah 
menyerupai kenyataan kebanyakan kelompok-kelompok kaum muslimin 
sekarang ini !.

Berdasarkan hal itu, kami mengatakan bahwa : Jalan keluarnya adalah 
jalan keluar yang pernah ditempuh oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi 
wa sallam dan obatnya adalah seperti obat yang pernah digunakan oleh 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Sebagaimana Rasulullah 
telah mengobati jahiliyah yang pertama, maka para juru da'wah Islam 
sekarang ini harus meluruskan kesalahan pahaman umat akan makna Laa 
Ilaha Illallah, dan harus mencari jalan keluar dari kenyataan pahit 
yang menimpa mereka dengan pengobatan dan jalan keluar yang di tempuh 
oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan makna yang 
demikian ini jelas sekali apabila kita memperhatikan firman Allah 
Azza wa Jalla.

"Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri 
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) 
Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah". 
[Al-Ahzab : 21]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah suri teladan yang 
baik dalam memberikan jalan keluar bagi semua problem umat Islam di 
dunia modern sekarang ini pada setiap waktu dan kondisi. Hal ini yang 
mengharuskan kita untuk memulai dengan apa-apa yang telah dimulai 
oleh Nabi kita Shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu pertama-tama 
memperbaiki apa-apa yang telah rusak dari aqidah kaum muslimin. Dan 
yang kedua adalah ibadah mereka. Serta yang ketiga adalah akhlak 
mereka. Bukannya yang saya maksud dari urutan ini adanya pemisahan 
perkara antara satu dengan yang lainnya, artinya mendahulukan yang 
paling penting kemudian sebelum yang penting, dan selanjutnya !. 
Tetapi yang saya kehendaki adalah agar kaum muslimin memperhatikan 
dengan perhatian yang sangat besar dan serius terhadap perkara-
perkara di atas. 

Dan yang saya maksud dengan kaum muslimin adalah para juru da'wah, 
atau yang lebih tepatnya adalah para ulama di kalangan mereka, karena 
sangat disayangkan sekali sekarang ini setiap muslim mudah sekali 
mendapat predikat sebagai da'i meskipun mereka sangat kurang dalam 
hal ilmu. Bahkan mereka sendiri menobatkan diri sebagai da'i Islam. 
Apabila kita ingat kepada suatu kaidah yang terkenal -saya tidak 
berkata kaidah itu terkenal di kalangan ulama saja, bahkan terkenal 
pula dikalangan semua orang yang berakal- kaidah itu adalah :

"Artinya : Orang yang tidak memiliki, tidak dapat memberi".

Maka kita akan mengetahui sekarang ini bahwa disana ada sekelompok 
kaum muslimin yang besar sekali, bisa mencapai jutaan jumlahnya, 
apabila disebut kata : para da'i maka manusia akan mengarahkan 
pandangan kepada mereka. Yang saya maksudkan adalah jama'ah da'wah 
atau jama'ah tabligh. Bersamaan dengan itu, kebanyakan mereka adalah 
sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla.

"Artinya : Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" [Al-
A'raaf : 187].

Sebagaimana diketahui dari metode da'wah mereka bahwa mereka itu 
telah benar-benar berpaling dari memperhatikan pokok pertama atau 
perkara yang paling penting diantara perkara-perkara yang disebutkan 
tadi, yaitu aqidah, ibadah dan akhlak. Dan mereka menolak untuk 
memperbaiki aqidah dimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam 
memulai dengannya, bahkan semua nabi memulai dengan aqidah ini. Allah 
Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman.

"Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap 
umat (untuk menyerukan) : "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah 
thaghut". [An-Nahl : 36].


[Disalin dari buku At-Tauhid Awwalan Ya Du'atal Islam, edisi 
Indonesia TAUHID, Prioritas Pertama dan Utama, oleh Syaikh Muhammad 
Nashiruddin Al-Albani, hal 5-15, terbitan Darul haq, penerjemah Fariq 
Gasim Anuz]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke