PDIP : Bulog Harus Bersih Dari Intervensi Politik
Sabtu, 24 Maret 2007 | 14:32 WIB 
  TEMPO Interaktif, Jakarta: Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia 
Perjuangan (PDIP) Ramson Siagian menyatakan sebagai perusahaan umum yang 
sahamnya dimiliki pemerintah Bulog seharusnya bersih dari intervensi politik. 
“Begitu juga dari praktik-praktik politik,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, 
Sabtu (24/3).

Bentuk intervensi politik yang dimaksud Ramson adalah pernyataan Wakil Presiden 
Jusuf Kalla yang mengumumkan salah seorang kadernya menjadi calon terkuat untuk 
menduduki posisi Direktur Utama Perum Bulog. "Pernyataan Pak Jusuf Kalla 
sebagai Ketua Umum Partai Golkar mengundang tanda tanya," kata Ramson di 
Jakarta. 

Menurut dia, pernyataan itu merupakan bentuk intervensi politik karena Bulog 
dikenal sebagai sumber potensial untuk pendanaan. Dengan adanya indikasi ini, 
lanjut dia, maka Bulog tetap akan rawan terhadap kepentingan dari kekuatan 
politik tertentu. "Itu perlu dibuktikan oleh Wapres," ujarnya. 

Ramson berharap Direktur Utama Perum Bulog saat ini, yakni Mustafa Abubakar 
bisa menunjukkan integritasnya meskipun sebelumnya dia adalah kader partai 
politik. "Setelah jadi Dirut Bulog harus profesional," ujarnya. 

Sementara itu, Sekretaris Meneg BUMN Muhammad Said Didu menyangkal dipilihnya 
Mustafa mendapat intervensi politik. "Pernyataan Wapres saat itu karena beliau 
menjadi Ketua Tim Penilai Akhir," katanya. Lagipula, jelas Said, dalam 
peraturan pemerintah sudah diatur bahwa direksi dan jajaran BUMN dilarang 
menjadi pengurus atau anggota partai politik. 

Seperti diberitakan, Wakil Presiden, Jusuf Kalla pernah membenarkan bahwa 
seorang kadernya, Mustafa Abubakar akan menduduki posisi sebagai Direktur Perum 
Bulog. "Ya (dia) salah satu calon kuat," kata Kalla kepada wartawan di Istana 
Wapres, Rabu (21/3). 

Rini Kustiani


                
---------------------------------
 The all-new Yahoo! Mail goes wherever you go - free your email address from 
your Internet provider.

Kirim email ke