Pidato Dr Ruyandi Rapimnas II PDS Kita Bersyukur kepada Tuhan karena kita sampai saat ini masih diberi ketegaran dan kekuatan menghadapi berbagai tantangan dan ujian yang tengah terjadi di bangsa ini bahkan juga partai ini. Dalam upaya kita bersama membangun hari esok kearah yang lebih baik maka kita akan melihat jalan yang kita tempuh lalui menjadi bangsa yang besar maju sejahtera sebagai manapula yang dialami bangsa lain dan jalan panjang tidaklah mudah penuh tantangan. Hanya bangsa yang tangguh ulet dan cerdas yang mau bekerja keraslah yang akan berhasil mencapai cita-citanya. Atas AnugrahNya bangsa Indonesia mampu mengatasi tantangan itu dan kelak akan menjadi bangsa maju adil dan sejahtera. Dalam kesempatan ini saya ingin mengingatkan kembali kita semua tentang berbagai hal yang sedang terjadi atas partai kita Partai Damai Sejahtera. Bapak ibu dan saudara-saudara sekalian baik itu DPW yang lama dan yang baru mengadakan musyawarah wilayah (muswil) saya menyampaikan pegangan kita semua Partai Damai Sejahtera. Untuk pendahuluan ini saya sampaikan pertama kita harus tahu Partai Damai Sejahtera sebenarnya tidak perlu hadir ditengah-tengah bangsa ini kalau saja suara dari kepentingan umat kristiani khususnya dan umat terdiskriminasi dan termajinal itu dapat disalurkan oleh partai-partai nasionalis dan kita tahu sudah puluhan tahun partai nasional memperjuangkan kepentingan kekeristenan dan kita tidak berpikir untuk mendirikan partai yang bernuansa kristiani tetapi PDS hadir setelah kita melihat lebih dari 1000 gereja yang telah di bakar, dirusak dan ditutup dan penganiayaan terhadap pendeta dan umat kristen disitulah PDS sadar bahwa kita harus hadir untuk bisa: Pertama: menyuarakan kepentingan umat kristiani (konstituen) tetapi juga mereka yang terdiskriminasi dan termajinal Kedua: Kehadiran Partai Damai Sejahtera memperjuangkan hak-hak demokrasi sebagai bagian daripada bangsa Ketiga: Hal Demokarasi yang terpenting yaitu, kebebasan, keadilan dan kesetaraan. Masalah kebebasan hal yang utama yaitu: kebebasan beribadah karena itu adalah Hak Asasi manusia. Dan bila kebebasan tersebut terganggu maka PDS-lah yang harus nomor satu memperjuangkan. Kita bersyukur pada tahun 2006 SKB mentri dalam negeri dan mentri agama yang sejak tahun 1969 yang telah berpuluh tahun diusahakan oleh PGI dan gereja-gereja untuk bisa direvisi akhirnya melalui perjuangan fraksi PDS di DPR dengan diadakannnya acara pameran atau demo foto-foto pengrusakan dan disaksikan oleh kurang lebih 500 anggota dewan yang akan mengikuti sidang paripurna dan disaat sidang tengah berlansung terjadi tiga interupsi supaya penutupan gereja dan hal kebebasan beribadah harus ditegakkan. Dan tiga hari kemudian dalam sidang kabinet Presiden SBY mengatakan bahwa SKB 2 mentri sudah tidak relevan lagi dan harus direvisi. Perjuangan untuk merevisi bukan berarti sudah selesai dan hasil revisi SKB menjadi Peraturan Bersama (Perber) masih ditolak oleh PDS. Kita meminta ukuran 60 orang izin yang disampaikan berdasarkan lingkungan, 60 masih terlalu banyak dan bahwa dalam beribadah tidak perlu meminta izin oleh manusia. Perjuangan ini harus terus diperjuangkan dan masih banyak perjuangan PDS di DPR dan DPRD dalam masalah perimbangan dan juga di DPR dalam memperjuangkan anggaran untuk Dirjen Bimas Kristen yaitu 47 milyar. Untuk tahun 2006 saja butuh untuk sekolah kristen dari 5 milyar menjadi 33 milyar ini merupakan perjuangan dalam tingkat keadilan. Didalam hal kesetaraan yang sama yaitu dalam jabatan publik untuk tingkatan mentri, duta besar, dan eselon dibawahnya dan hasilnyapun sudah mulai kelihatan untuk jabatan duta besar dari PDS yang akan dilantik bulan September ini kalau tidak ada halangan untuk Negara Jerman, ini merupakan terobosan kesetaraan yang kita rintis. Perjuangan PDS dalam ke-Indonesia-an NKRI kita tahu bahwa dasar negara adalah Pancasila berlandaskan hukum UUD 45, hampir disetiap tingkatan nasional diharapkan di DPW dan DPC juga harus dilakukan pembacaan Pancasila harus didengungkan karena kita melihat sepertinya Pancasila sudah mulai dilupakan sejak pemerintahan presiden Habibie dimana program P4 sudah dihapuskan. Dasar negara kita sepertinya sudah tidak lagi menjadi azas tunggal karena semenjak diperbolehkannya partai-partai berdiri yang dibangun sejak tahun 1999 dibolehkan dengan dasar yang lain bukan UUD 45 seperti dasar Marhaen, Islam dsb. Dan ini merupakan bencana dalam berbangsa dan bertanah air dalam satu bangsa. Oleh sebab itu saya bersyukur karena beberapa hari yang lalu Bpk Dirjen Kesbangpol Sudarsono mengumpulkan partai politik dan mulai mensosialisasikan UU Parpol dan saya cuplik dari pimpinan PPP yang pada kesempatan itu mengatakan bahwa setiap partai politik harus mempunyai dasar yaitu Pancasila dan ini menjadi terobosan yang luarbiasa karena PPP yang mengatakan mempunyai dasar partai yaitu Pancasila. Suatu perhatian bagi kita yang harus mendukung pernyataan dari PPP. Diharapkan dari Aleg DPR dari fraksi PDS dalam penetapan UU parpol memperjuangkan hanya Pancasila sebagai dasar parpol. Partai Damai Sejahtera bukan hanya untuk memperjuangkan kepentingan umat kristen saja dan sangatlah kecil bila kalau kita hanya berjuang untuk kepentingan umat kristiani saja oleh karena itu partai kita menyadari mempunyai tugas. Keempat yaitu Pendidikan politik. Pendidikan politik itu penting karena sejak tahun 1973 semua partai Kristiani baik itu Parkindo dan Katolik telah difusikan oleh pemerintah pada saat itu mempunyai rencana merampingkan partai-partai hingga menjadi tiga bersama PNI dan Murba menjadi Partai Demokrasi Indonesia PDI dan semenjak itu pendidikan politik ke Gereja hilang. Dan kita pada tahun 2004 PDS muncul dan kita mempunyai tugas yang besar . Apa itu politik berdasar Alkitab yaitu: Politik = Polis yaitu bicara tentang kota dan kewarganegaraan dan di Alkitab Politik = Politea yang dalam kitab Kisah Para Rasul 3:21 Aku tetap menjaga kehidupanku dengan nurani dihadapan Allah Berarti berpolitik menurut PDS adalah menjaga hati Nurani yang murni, itu harus kita sampaikan ke Gereja dan menjadi terang dalam dunia politik Perlu kita ketahui dalam acara pelantikan DPW PDS DKI didalam khotbahnya Pdt A Yewangoe mengatakan bahwa berpoltik mempunyai tujuan yaitu kekuasaan. Tujuan berpolitik untuk mempunyai kekuasaan, bukan untuk memperkaya diri dan berkuasa tetapi kekuasaan untuk melayani. Gubernur dan walikota dalam melayani mereka mempunyai kekuasaan untuk melayani masyarakat dengan baik oleh sebab itu kita perlu mempunyai kekuasaan oleh sebab itupula kita harus belajar dari Aristoteles dan Plato karena dalam berpolitik itu sangat erat hubungannya dengan masalah moral dan tidak menggunakan cara-cara Machiavelli yaitu dengan segala cara untuk memperoleh tujuan. Di PDS sangat dilarang untuk melakukan politik Machiavelli dan melakukan politik uang. Sesuai dengan khotbah ketua jaringan doa dan juga dewan kehormatan PDS bahwa PDS adalah partai dari surga dan partai doa selalu. Partai Damai Sejahtera seperti kita ketahui tidak lolos dalam electoral tresshold yang berarti kita harus membentuk partai baru dan mempersiapkan nama baru untuk mengantisipasinya persyaratan dimana harus ada di 100% propinsi, 75% kabupaten dan kotamadya dan 50% kecamatan dan juga mempunyai 3000-3500 kantor di seluruh indonesia dan ini membutuhkan sampai 200-300 milyar beserta izin, surat kontrak dll dan musti ada 1/1000 KTA. Pekerjaan berat sudah menanti sudah tidak banyak waktu yang tersisa lagi dan pada bulan Juni tahun ini 2007 verifikasi dari departemen dalam negeri sudah dimulai. Jadi harus siap fulltimer dan jabatan rangkap harus dilepas di kepengurusan DPP dan DPW demi kinerja kepengurusan. Dan diharapkan 30% kaum wanita harus terlibat dan juga untuk legislatif. Kaderisasi yang tidak berjalan saya tidak menyalahkan siapa-siapa dalam hal ini, karena kondisi partai sekarang ini mengalami 80% tenaga kita habis untuk mengurus masalah demi masalah. Ingat tujuan kita untuk Indonesia, untuk gereja dan banyak anggota dewan yang sudah lupa diri dan terjerat dalam mamon dan kehilangan arah karena posisi dan kedudukan jadi nomor satu di DPR dan DPRD. Itulah sebabnya kami harus tekankan lebih mementingkan kepentingan nasional dan gereja. Bidang infokom yang di pimpin oleh Brigjen TNI purn Adolf Mambu ketua DPP PDS bidang Infokom telah memberitakan dan menginformasikan ke seluruh kader di tanah air melalui newsletter PDS yang sudah terbit dua edisi dan majalah Peace yang akan terbit lagi demi mununjang publikasi Partai. Dalam Pilkada DKI PDS adalah partai pertama yang mengusung pilihannya kepada Fauzi Bowo. Tantangan begitu banyak tapi kita melihat kemudian dari PBR, PDIP, P Demokrat, Golkar , PAN, PBB dan partai lainnya mengikuti PDS duduk bersama mengusung Fauzi Bowo. Dalam Pilkada DKI 2007 bila kita melihat banyak partai seperti PBR dan PAN mengajak PDS untuk mengusung Agum gumelar tapi akhirnya mengikuti PDS mengusung Fauzi Bowo dan dalam berpolitik kita harus pintar kalau tidak bisa rusak dan ternyata peran kita PDS begitu diperhitungkan. DPD Ginanjar Kartasasmita ingin mengamandemen pasal 22 UUD 45 dan telah tiga kali bertemu PDS tapi belum tanda tangan padahal PKB dan PBR dalam hanya sekali bertemu sudah tanda tangan disini PDS menentukan dan ternyata PDS kecil-kecil cabe rawit..Kemuliaan Bagi Tuhan.. Saya mengucap syukur pencitraan haruslah disampaikan. Partai itu dalam bahasa Perancis disebut parle yang diartikan; berbicara. Dalam parlemen DPR diam seribu bahasa lebih baik keluar dari DPR karena di DPR harus banyak bicara. Saya mensyukuri di DPP banyak yang muda-muda dan sangat baik bicaranya. Saya mengharapkan pencitraan harus terjadi terutama di DPW-DPW. Dalam tahun ini kita membuat terobosan yaitu diadakannya acara pengucapan syukur dan ulang tahun ketua umum dimana dihadiri oleh partai-partai politik yang besar seperti Megawati ketua umum PDIP yang mengirim wakilnya dan ketua umum Golkar J Kalla yang mengirim wakilnya juga ketua-ketua partai golkar dan komisi DPR, pejabat, wakil gubernur yang hadir dalam acara tersebut, itu menunjukan bahwa PDS sangatlah disegani. Juga pada kesempatan itu sebelumnya digelar pertemuan-pertemuan dengan pengusaha-pengusaha yang Kristen seperti Ir Ciputra dan Hary Tanusudibyo (pemegang saham RCTI) yang akan mendukung kita dan program PDS khususnya didaerah yang pemilihan kepala daerahnya (Pilkada) kita menangkan. Kesemua itu memperlihatkan bahwa kita masih disegani dan juga didaerah. Akhirnya bapak ibu dan saudara sekalian badai tetap saja ada tetapi tema kita adalah: Terbanglah Rajawaliku Mengatasi Badai anak ayam takut menghadapi badai tetapi rajawali terbang tinggi menghadapi badai. Mutu kader PDS ditentukan bila kita menghadapi masalah seperti anak ayam atau rajawalikah? Ingat selalu ada tiga jenis sumber konflik yaitu: kepengurusan, pilkada dan korwil. Kiranya Tuhan Memberkati kita semua Damai Negriku, Sejehtera Bangsaku, Damai Sejahtera Partaiku
For of Him and through Him and to Him are all things, to whom be glory for ever. Amen (Romans 11:36) MARI KITA BERSATU PADU UNTUK MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA --------------------------------- Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.