http://www.bangkapos.com/opini.php?action=baca&topik=42&id=973

Kamis, 28 Juni 2007 20:40


Sepuluh Cara Melawan Zina
oleh: Dodod Almansyurin Almadiuni 


ketika anda tergelincir pada perbuatan zina, maka bagaimana jika seandainya hal 
itu diketahui oleh bapakmu, ibumu, saudara-saudaramu, kerabatmu atau 
suamimu/istrirmu? Dalam pandangan dan buah bibir mereka ketika Anda meninggal, 
mereka akan menganggap Anda sebagai seorang pezina, na'udzu billahi min dzalik. 

ORANG BIJAK bilang zaman sudah tua, kemaksiatan sudah merajalela di mana-mana. 
Tidak pandang bulu, tidak memandang usia, status bahkan sudah menggerogoti 
seorang yang menggunakan atribut orang baik-baik. Apaguna atribut baik bila 
kelakuannya sama seperti mereka yang dicibir dan direndahkan yang bertempat 
tinggal di lokalisasi. Inilah 
sekelumit keluhan peserta Majelis Taklim Arroyan di Pangkalpinang beberapa 
waktu lalu. 
Mendengar keluhan itu, tentunya tidak salah bila direnungkan bagi siapa pun, 
khususnya keluarga, baik orangtua, anak-anak atau pun saudara seiman. Sudah 
sedemikian parahkah perilaku anak Adam saat ini. 

Para ulama selalu mengingatkan kepada umatnya khususnya orangtua, agar selalu 
menjaga anak-anaknya dari godaan dunia yang luar biasa derasnya. Godaan yang 
paling dahsyat adalah cobaan hubungan laki-laki dengan perempuan. Bila 
dilakukan tidak sesuai aturan yang digariskan agama bisa menjerumuskan ke 
perbuatan zina. 

Zina adalah perbuatan hina yang bisa menghancurkan bangunan yang megah, 
menundukkan kepala yang berwibawa, menghitamkan wajah yang putih dan membisukan 
lisan yang tajam. Kehinaan yang bisa menanggalkan baju kehormatan, seperti 
contoh kecil kasus Maria Eva. 
Zina merupakan kotoran hitam yang bisa menimpa keluarga. Meski sebelumnya 
kehidupan keluarga itu diliputi lembaran-lembaran putih berubah seketika. Mata 
pun enggan untuk memandangnya kecuali yang tampak adalah sesuatu yang hitam dan 
jelek. 

Allah dan Nabi Muhamad SAW secara jelas telah mengharamkan zina karena kejinya 
perbuatan ini dan jeleknya sarana pengantarnya. Maka Allah melarang mendekati 
sarana dan penyebab zina karena itu adalah langkah awal sebelum terperosok ke 
dalamnya. Allah berfirman dalam Al Isra':32 yaitu "Dan janganlah kamu mendekati 
zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan 
yang buruk." 

Karena perbuatan zina termasuk dosa besar setelah syirik dan pembunuhan, dan 
termasuk perbuatan jijik yang membinasakan, dan kejahatan yang mematikan. 
Rasullullah SAW bersabda, "Tidak ada suatu setelah syirik yang lebih besar di 
sisi Allah daripada setetes air mani yang diletakkan seorang lelaki pada rahim 
yang tidak dihalakan bagiannya." 

Keharaman zina ditegaskan Allah pada Surat Al-Furqan 68-70. "Dan orang-orang 
yang tidak menyembah Allah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang 
diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak 
berzina. Barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapatkan 
(pembalasan) dosa(nya), yakni akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari 
kiamat. Dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina. Kecuali 
orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shaleh. Maka kejahatan 
mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi 
Maha Penyayang." 

Dalam ayat ini, Allah menyatukan perbuatan zina dengan sirik dan pembunuhan 
serta menjadikan hukuman semua itu akan kekal dalam adzab yang berlipat-lipat. 
Selama hamba itu belum membuang penyebab azab itu dengan tobat, iman dan amal 
shaleh. 

Maka Allah telah memberikan panduan agar hambanya bisa selamat pada Surat 
Al-Mu'minun: 1-6). "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu 
orang yang khusuk dalam shalatnya, orang yang menjauhkan diri dari perbuatan 
dan perkataan yang tidak berguna, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang 
yang menjaga kemaluannya, kecuali pada istri-istrinya, maka sesungguhnya mereka 
dalam hal ini tidak tercela. 

Maka Ulama LDII KH Aceng Karimullah BE, SE mengajak pada manusia yang mengaku 
dirinya muslim untuk menuju jalan keselamatan dari perbuatan keji. Dengan 
menjauhi perbuatan yang dapat menggiring manusia kepada kehancuran dan membawa 
kita kepada kehinaan. Ingatlah bahwa sebenarnya meninggalkan maksiat lebih 
ringan daripada melaksanakan taubat dan menunaikan kafarohnya. Dirinya 
memberikan sepeluh tips menuju jalan keselamatan untuk menghindari zina. 

[1]  Tidak berdua-duaan (nyepi) antara laki-laki dengan perempuan yang bukan 
mahrom, baik di rumah, di mobil, di mana saja. Mengikuti Sabda Rasulullah, 
"Tidaklah seorang laki-laki yang berdua-duaan dengan seorang wanita, kecuali 
yang ketiganya adalah setan. 

[2]  Bagi para wanita muslimah, hindarilah Tabarruj (berhias diri) dan Sufur 
(tidak menutup aurat) ketika keluar rumah, karena itu-menyebabkan fitnah dan 
menarik perhatian. Rasulullah bersabda, "Ada dua golongan penghuni neraka dan 
disebutkan salah satu diantaranya- wanita yang berpakaian tapi telanjang dan 
berjalan miring berlenggak-lenggok. Dan pakaian yang paling dianjurkan adalah 
abaya yang sederhana (pakaian berwarna hitam yang menutupi seluruh tubuh), 
menutup kedua tangan dan kaki, serta tidak menggunakan wangi-wangian. Hendaklah 
mencontoh Ummahatul Mu'minun dan Shahabiyat, bila keluar rumah mereka itu 
bagaikan burung gagak yang memakai pakaian hitam, tidak sesuatupun dari tubuh 
mereka yang terlihat. 

[3]  Hindari membaca majalah-majalah yang merusak dan menonton film-film-yang 
terdapat adegan porno, karena itu akan membangkitkan nafsu seks dan Anda akan 
meremehkan perbuatan keji dengan menamakannya sebagai cinta dan persahabatan, 
dan menampakkan perbuatan zina dengan menamakan hubungan kasih sayang yang 
matang antara seorang laki-laki dan wanita. Janganlah merusak rumahmu, hatimu 
dan akalmrnu dengan hubungan-hubungan yang diharamkan. 

[4]  Allah berfirman, "Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan 
perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa 
pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu bahan olok-olokan. Mereka itu akan 
memperoleh adzab yang menghinakan." (Lukman:6). 
Maka hindarilah (minimal kurangi) mendengarkan lagu-lagu dan musik, hiasilah 
pendemgaranmu dengan lantunan ayat-ayat suci Alquran, rutinlah membaca dzikir 
dan istighfar, perbanyaklah dzikrul maut (mengingat mati) dan Muhasabatun Nafs 
(evaluasi diri). 

[5]  Takutlah kepada Yang Maha Tinggi, Maha Kuasa dan Maha Mengetahui apa-apa 
yang tersembunyi. Ini adalah rasa takut yang paling tinggi yang menjauhkan 
seseorang dari perbuatan maksiat. Anggaplah bahwa ketika anda tergelincir pada 
perbuatan zina, maka bagamana jika seandainya hal itu diketahui oleh bapakmu, 
ibumu, saudara-saudaramu, kerabatmu atau suamimu/istrirmu? Dalam pandangan dan 
buah bibir mereka ketika Anda meninggal, mereka akan menganggap Anda sebagai 
seorang pezina, na'udzu billahi min dzalik. 

[6]  Mencari teman yang shaleh atau sholehah yang selalu siap menolong dan 
membantu Anda, karena manusia itu lemah sementara setan siap menerkam di mana 
saja dan kapan saja. Hindarilah teman jelek, karena ia akan datang kepada Anda 
bagaikan seorang pencuri yang masuk secara sembunyi-sembunyi mencuri kesempatan 
hingga ia menggelincirkanmu pada sesuatu yang diharamkan. 

[7]  Perbanyak berdoa, karena Nabi umat ini termasuk orang yang senantiasa 
membaca doa dan banyak istighfar. 

[8]  Tidak membiarkan waktu senggang berlalu kecuali dengan membaca Alquran. 
Berusaha menghafal apa yang mudah dari Alquran. Kalau Anda memiliki semangat 
yang tinggi, bergabunglah dengan kelompok Tahfidzul Quran. Karena jika diri 
Anda tidak disibukkan dengan ketaatan dan ibadah, maka Anda akan disibukkan 
oleh kebathilan. 

[9]  Ingatlah bahwa Anda akan meninggalkan dunia ini dengan lembaran-lembaran 
yang Anda tulis sepanjang hari-hari kehidupan Anda. Bila lernbaran-lembaran itu 
penuh dengan ketaatan dan ibadah, maka bergernbiralah. Dan bila sebaliknya, 
segeralah bertaubat sebelum meninggal. Karena hari kiamat itu adalah hari 
penyesalan. Allah berfirman, "Dan berilah mereka peringatan tentang hari 
penyesalan." (Maiyam: 39). Yaitu hari dibukanya segala hal yang tersembunyi) 
dan lembaran-lembaran yang beterbangan. Hari dimana seorang ibu yang menyusui 
melupakan anaknya yang sedang ia susui. 

[10]  Hati-hati menggunakan telepon, jangan sampai menjerumuskan banyak 
manusia, laki-laki maupun wanita, dalam perbuatan zina. Maka janganlah Anda 
menjadi salah satu dari mereka yang menjadi korban. Dan ketahuilah bahwa Allah 
akan memberikan anda jalan keluar, dan keselamatan dari padanya.
(*) 


Dodod Almansyurin Almadiuni, Ketua F

Kirim email ke