Dari milis sebelah...
_____ From: i t a [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 04, 2007 3:27 PM To: [EMAIL PROTECTED]; David Kusumawijaya; d14npuspa; Dewi Ariefyati Subject: (FW): TANGGAPAN AKSARA & WWF INDONESIA THD SURAT TERBUKA EDI TJAHJONO ----- Original Message ----- From: Adinda Simandjuntak Subject: TANGGAPAN AKSARA & WWF-INDONESIA TERHADAP SURAT TERBUKA EDI TJAHJONO TANGGAPAN AKSARA & WWF-INDONESIA TERHADAP SURAT TERBUKA EDI TJAHJONO Menanggapi surat dari Bpk. Edi Tjahjono yang dilayangkan kepada media dan milis, Aksara dan WWF-Indonesia menyatakan bahwa : Aksara dan WWF-Indonesia memiliki komitmen bersama untuk pendidikan pelestarian lingkungan hidup dan mengadakan workshop lingkungan hidup sebagai bagian dari komitmen tersebut. Jelas bahwa kejadian yang diceritakan Bpk. Edi Tjahjono adalah kecelakaan teknis murni yang tidak mungkin disertai unsur kesengajaan, jauh dari kesan yang berusaha ditimbulkan melalui judul dan isi surat 'WWF & TB Aksara Putar Film Panas'. Aksara dan WWF-Indonesia menyesal sedalam-dalamnya atas kecelakaan tersebut dan telah menyampaikan surat permintaan maaf dan klarifikasi atas kelalaian teknis yang terjadi kepada orang tua siswa sekolah dan diterbitkan website WWF Indonesia, serta bertemu dan menerima masukan dari orang tua siswa. Aksara dan WWF-Indonesia menyesalkan surat terbuka Bpk. Edi Tjahjono yang menunjuk kepada asumsi yang salah, bahkan mengutip beberapa fakta yang salah, sehingga sulit terlihat manfaatnya bagi masyarakat. Aksara dan WWF-Indonesia telah menyatakan pertanggungjawaban serta menunjukkan kesediaan penuh untuk bekerjasama dengan orang tua siswa. Apapun yang ingin disampaikan oleh Bpk. Edi Tjahjono dalam rangka mencari solusi dapat disampaikan langsung pada Aksara dan WWF Indonesia, ketimbang melalui cara yang mencemarkan nama baik Aksara dan WWF- Indonesia, tanpa dasar atau manfaat yang jelas bagi siapapun. Aksara dan WWF-Indonesia berterima kasih setulusnya atas dukungan segenap masyarakat, khususnya orang tua siswa yang telah ikhlas menerima permintaan maaf dan pertanggungjawaban kami, serta memberi masukan yang rasional dan konstruktif demi kepentingan bersama. Aksara dan WWF-Indonesia ---------------------------------------------------------- WWF & TB AKSARA PUTAR "FILM PANAS" Saya adalah orang tua dari dua orang anak, masing-masing duduk di TK B (5th) Dan kelas 2 (7th) di sebuah sekolah TK&SD di Kemang, Jakarta Selatan. Sebagai bagian dari eks-kul, pada tgl 29 April 2007 kedua anak saya tersebut memperoleh undangan dari sekolahnya untuk mengikuti workshop lingkungan hidup yang diselenggarakan TB Aksara bekerjasama dengan World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, judulnya WWF-Aksara Goes Green, maksudnya kampanye penyadaran mengenai pemanasan bumi (global warming) guna menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan hidup, serta memeliharanya sebagai sesuatu yang harus Kita pelihara demi semua yang tinggal didalamnya. Dituliskan di surat undangan bahwa kegiatan akan berupa bercerita, permainan, berdiskusi Dan membuat prakarya green project, Dan untuk kegiatan ini tidak dipungut biaya sama sekali. Sebagai orang tua kami memang sangat senang bahwa Ada kegiatan positif semacam ini, paling tidak kami berpikir hal ini akan sangat berguna bagi masa depan anak-anak kami serta bumi Kita di masa depan. Kedua anak kami pun tampak begitu bersemangat untuk dapat mengikuti kegiatan tersebut, bahkan beberapa Hari sebelumnya mereka sudah mengumpulkan daun-daun kering sebagai materi prakarya. Saat Hari H, kami sekeluarga lengkap pergi ke acara tersebut dengan harapan selain memperoleh pengetahuan sekaligus hiburan positif bagi keluarga kami. Tetapi justru di sini awal bencana terjadi. Dari awal terlihat ketidaksiapan kerja panitia, acara mulur, komputer serta LCD/layar lebar tidak berfungsi Dan lain-lain. Sehingga di tengah acara saat pergantian VCD penyuluhan, dimana terdapat beberapa orang dari WWF lengkap dengan seragam, petugas TB Aksara melakukan kesalahan fatal yang sangat tidak perlu terjadi apabila telah dipersiapkan sebelumnya, yaitu : memutar video porno rated XXX (maaf tidak dapat kami ceritakan di sini) yang filenya kebetulan berada di dalam komputer Dan salah klik oleh petugas. Selama puluhan detik adegan tersebut ditayangkan pada layar lebar Dan lengkap disaksikan oleh guru-guru, petugas WWF Dan TB Aksara juga tentunya.. Puluhan siswa TK serta SD beserta orangtua masing-masing sampai (maaf) adegan pemeran film ejakulasi. Coba bayangkan..! Kepanikan terjadi, wajah-wajah pucat pun terlihat, Ada beberapa anak yang menjerit, tapi Ada pula yang bertepuktangan, Dan untuk beberapa saat acara sempat terhenti. Banyak dari kami termasuk petugas (seperti telah diterka) yang terkesima Dan tak berbuat sesuatu, sampai salah seorang petugas mencoba mematikan komputer tersebut (bila anda mengerti cara kerja kompter, pasti paham bahwa komputer memerlukan beberapa detik untuk off, alias tidak langsung mati) Setelah kejadian tersebut, memang baik video WWF maupun video porno tidak tayang sama sekali. Setelah saling menyalahkan antara pihak WWF Dan TB Aksara, salah seorang staf TB Aksara mengumpulkan para orangtua murid seraya meminta maaf Dan menyampaikan bahwa hal ini terjadi karena "kecelakaan" tanpa didampingi oleh pihak WWF (karena menurut mereka, laptop milik salah satu staf TB Aksara serta yang mengundang adalah TB Aksara). Sampai di sini, kami memang sangat menyesalkan kejadian tersebut, Dan tinggal pertanyaan dari kami sebagai salah satu orangtua murid yang hadir . 1. WWF sebagai sebuah organisasi dunia professional yang setiap saat tanpa henti melakukan penyuluhan Dan presentasi, apakah tidak pernah melakukan persiapan secara matang seperti layaknya apabila hendak melakukan sebuah presentasi? Misal: peralatan yang compatible (bukan alasan yang masuk akal bila hal ini dinyatakan sebagai sebuah kecelakaan seperti kata mereka, karena komputer yang Ada tidak compatible dengan DVD kata petugas sehingga harus mencari pinjaman laptop dari orang lain) padahal menurut kami ini lebih pada kelalaian petugas (atau malah faktor kesengajaan) ? 2. Apakah mereka menganggap hal ini sepele, sehingga jawaban dari petugas (yang cukup membuat kami terkejut) yaitu tidak perlu dibahas dengan anak-anak, mari Kita berharap bahwa anak-anak tersebut tidak akan menyimpan dalam memori otak masing-masing tentang hal yang telah mereka lihat pada tayangan di layar lebar tersebut? Coba bayangkan apabila para petugas tersebut berada pada posisi kami, yaitu memiliki anak di bawah umur (5 Dan 7 tahun) yang kedapatan menonton film porno, apa kira-kira reaksi anda? 3. Presentasi penyuluhan yang disampaikan bagi siswa-siswi SD yang menggunakan bahasa Inggris secara penuh tanpa sepatah katapun bahasa Indonesia lengkap dengan istilah-istilah ilmiah, yang membuat banyak siswa tidak mendengarkan sama sekali Dan mengerjakan hal lain karena mungkin menurut penceramah "lebih gaya" (padahal mereka orang asli Indonesia, menurut tebakan saya) serta tidak perlu memperhatikan yang tidak gaya karena tidak dapat berbahasa Inggris? Saat kami pancing anak kami menceritakan pendapat tentang acara WWF Dan TB Aksara, anak kami yang kecil cuma berkomentar bahwa Ada seorang perempuan tanpa busana yang (maaf) mukanya penuh ingus. Bagaimana cara menjelaskan kepada anak-anak kami? Bagaimana mengatasi hal ini baik dari sisi pendidikan, psikologi, hukum, dll ? Mohon kiranya bantuan serta perhatian dari yang berwenang : WWF, TB Aksara, para pakar pendidikan, pakar psikolog anak, pihak berwajib/kepolisian , hukum, para orangtua Dan yang berkepentingan bagaimanakah hal ini bisa dihindari Dan menanggulangi bersama? World Wildlife bukan berarti hidup liar Dan pergaulan bebas kan ? Global warming tidak sama dengan film Bumi makin panas kan ? Edi T Jalan Mesjid 12 Cawang Jakarta Timur 13630 _____ No need to miss a message. Get email <http://us.rd.yahoo.com/evt=43910/*http://mobile.yahoo.com/mail> on-the-go with Yahoo! Mail for Mobile. Get <http://us.rd.yahoo.com/evt=43910/*http://mobile.yahoo.com/mail> started.