Apakah di Aceh mulai proses "Talibanisasi"? Tambahan pula 17 jenderal AS telah 
berkunjung di NAD 16 Mei yang lalu (Republika 18 Mei), lengkaplah sudah untuk 
bertanya: siapa nanti yang akan menguasai ladang-ladang minyak dan gas alam di 
propinsi terbarat dari Republik Indonesia itu? Yang radikal, lagi-lagi Exxon 
Mobile, atau rakyat Indonesia? Mohon penjelasan dari yang kiranya berkenan.
   
  AAsaad
   
  Kamis, 31 Mei 2007  15:19:00
Thaliban Aceh Siap Bentuk Partai Lokal


  Banda Aceh- RoL-- Rabithah Thaliban/organisasi santri pondok pesantren di 
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) siap membentuk partai lokal (parlok) 
untuk menghadapi pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) 2009.
  "Keinginan itu muncul setelah mencermati perkembangan politik akhir-akhir ini 
yang ditandai munculnya sejumlah partai lokal. Namun kami melihat partai-partai 
itu tidak bernafaskan syariat Islam," kata Ketua Rabithan Thaliban Aceh, Tgk 
Faisal Aly, di Banda Aceh, Kamis.
  Faisal Aly menjelaskan, pentingnya kaum santri membentuk sebuah partai lokal 
itu sebagai tujuan untuk mewujudkan cita-cita masyarakat muslim bagi tegaknya 
syariat Islam secara kaffah (menyeluruh) di provinsi ujung paling barat di 
Indonesia tersebut. "Kami menginginkan Aceh baru di masa mendatang bisa 
menerapkan syariat Islam secara kaffah. Karena itu diperlukan alat perjuangan 
politik untuk duduk di parlemen berupa partai," katanya.
  Faisal menjelaskan, keinginan itu muncul untuk mengantisipasi upaya 
mengesampingkan syariat Islam di tengah kemajuan teknologi global. Karena itu, 
santri berkeinginan membentuk partai baru berbasis Islam sebagai upaya 
antisipasi kemungkinan tersebut. 
  "Jadi kalau ada partai lokal yang tidak berbasis pada syariat Islam dan duduk 
di parlemen, maka bila ada keinginan kelompok tertentu yang berhasrat 
mengagalkan pelaksanaan syariat di Aceh bisa diantisipasi," tambahnya. Oleh 
karena itu, keinginan santri (Thaliban) membentuk partai lokal adalah untuk 
mengantisipasi berbagai kemungkinan dari tujuan "menghapuskan" undang undang 
syariat Islam. Santri di Aceh ikut mengamankan pemberlakuan syariat Islam di 
daerah ini. 
  "Masyarakat harus tahu, mau dibawa kemana Aceh ini ke depan. Jangan sampai 
Aceh ke depan menjadi sebuah wilayah yang berpaham sekuler. Itulah tujuan kami 
mendirikan partai, sehingga ada keseimbangan suara di parlemen," ujar Faisal 
Aly. Kendati demikian, ia menjelaskan keinginan Rabithah Thaliban Aceh 
membentuk partai lokal itu pada pertimbangan membendung pemikiran-pemikiran 
yang akan menyeret Aceh ke dalam sebuah daerah sekuler.
  Akan tetapi, wacana pembentukan partai lokal itu sepenuhnya akan diserahkan 
kepada santri dalam pertemuan akbar (musyawarah) Rabithah Thaliban Aceh yang 
digelar beberapa bulan mendatang, kata Tgk Faisal Aly. antara

 mim 

       
---------------------------------
Did you know that Yahoo! Mail is the World's favourite email? Find out why for 
yourself.

Kirim email ke