Refleksi: Dalam sistem kapitalisme tidak ada tempat untuk koperasi!

++++
KOMPAS
Jumat, 13 Juli 2007 

  
KOPERASI
Tidak Ada Tempat untuk Kapitalisme 


Ungasan, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, tidak ada 
tempat untuk sistem perekonomian yang berbasis kapitalisme dan neoliberalisme 
di Indonesia. Kedua ideologi ekonomi itu sama sekali tak mampu menjamin 
kemakmuran bagi seluruh rakyat. 

Oleh karena itu, bangsa Indonesia tetap memilih ideologi yang menguntungkan 
bagi seluruh rakyat, yakni ideologi ekonomi terbuka berkeadilan sosial yang 
mampu memaknai kerja sama dan kemitraan yang bermanfaat bagi bangsa. 

"Ideologi berbasis kapitalisme dan neoliberalisme tidak mencerminkan dan tidak 
sesuai dengan keadilan sosial terhadap rakyat Indonesia, termasuk bagi 
antarwarga bangsa. Maka, segala ideologi dari luar yang tidak memberi manfaat 
dan keadilan bagi rakyat harus ditentang dan dicegah masuk ke Indonesia," ujar 
Presiden dalam sambutan tanpa teksnya pada puncak perayaan Hari Koperasi Ke-60 
di Kompleks Garuda Wisnu Kencana, Ungasan, Badung, Bali, Kamis (12/7). 

Peringatan itu dihadiri 7.000 anggota dan pengurus koperasi dari seluruh 
Indonesia. Hadir pula perwakilan anggota Aliansi Koperasi Internasional (ICA) 
dari 42 negara. Acara itu juga dihadiri Menteri Negara Koperasi dan UKM 
Suryadharma Ali, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, mantan Menteri BUMN 
Sugiharto, Gubernur Bali Dewa Beratha, Bupati Badung Anak Agung Gede Agung, dan 
beberapa gubernur serta wali kota/bupati. 

Presiden mengatakan, bangsa Indonesia hidup dalam komunitas masyarakat dengan 
modal sosial yang kuat di samping sumber daya lainnya. "Koperasi menjadi wadah 
yang paling baik untuk melengkapi semua modal sosial dan sumber daya," katanya. 

Presiden mengimbau semua pejabat pemerintah daerah agar terus mendukung gerakan 
koperasi. "Koperasi diam-diam tanpa publikasi mampu mandiri. Maka terimalah 
ucapan terima kasih dan penghargaan saya kepada seluruh anggota koperasi," kata 
Presiden. 

Menurut Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Adi Sasono, pergerakan 
koperasi berdasarkan budi pekerti dengan kasih sayang tanpa mengedepankan 
pamrih harta benda. Ke depan koperasi akan mengupayakan kebangkitan di berbagai 
bidang pertanian, energi terbarukan, hingga teknologi pengolahan minyak sawit. 

Dalam acara itu Presiden juga memberikan penghargaan Satya Lencana Pembangunan 
di Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, antara lain kepada Gubernur 
Kalimantan Barat Usman Jaffar. Penghargaan Satya Lencana Wira Karya kepada 
Budianto Sudianto, Ketua Koperasi Pasar Ciracas, DKI Jakarta. Selain itu, 
sebanyak 261 orang mendapat berbagai kategori penghargaan dalam memajukan 
koperasi, termasuk Bupati Gianyar (Bali) Anak Agung Gede Agung Bharata, Bupati 
Balangan (Kalimantan Selatan) Sefek Effendi, dan Wali Kota Ternate (Maluku 
Utara) Syamsir Andili. (AYS/BEN

Kirim email ke