Analisa ini diambil dari kiriman Bung Mamba di www.jphan.com/forum
Thread "Strategi Taruhan Sepak Bola melawan Bandar dan di Bursa
Taruhan" dibawah sub-thread "Kumpulan Tips dan Strategi Mamba".

Judul: Lay Favorite / Eat Ball (Asian Handicap) yang berarti melawan
tim unggulan atau mengambil tim underdog/lemah dalam pertandingan
sepak bola.

Sistem ini atau cara ini merupakan salah satu cara terbaik untuk
bertahan di dunia betting menurut hemat gw, mengapa ? karena secara
logika , pilihan ini berarti kita berada di dua posisi bila kita
analogikan di 1X2 , sehingga bila persentase tiap kemungkinan adalah
+/- 33.33 % maka kita mempunyai persentase +/- 66.66 % untuk menang.
Well, tentu hitungan ini bila dikondisikan setiap pilihan bernilai
sama...yang membedakan adalah ekspektasi dari bookmarker ataupun
orang/pihak yang membentuk pasaran itu sendiri, dengan analogi
persentase tertentu maka seolah2 setiap tim yang beradu mempunyai
kemungkinan yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Tepat atau tidaknya persentase yang dibentuk tersebut menjadi salah
satu titik terpenting dari penentuan, bet dengan system ini. Bukanlah
suatu hal yang tepat menurut opini gw, bila seseorang memperkirakan
sesuatu pada titik tertenu dan menemukan hal tersebut kurang dari
titik yang diharapkan namun tetap mengambilnya !

Contoh :

A memperkirakan peluang Chelsea v Arsenal => 40 - 30 - 25 ...yang
dapat juga diartikan (dengan profit margin 0) => 2.38 - 3.16 - 3.8
..yang bila kita konversikan ke AH adalah pasaran 0.25 dengan payout
rata atas dan bawah, dan ia berencana untuk mengambil draw di partai ini.
Kemudian A melihat bahwa pasaran rata2 yang terbuka adalah 35-35-30
atau 2.86 - 2.86 - 3.33 . dengan pasaran AH LvL ball.
Situasi di realita tersebut memberikan gambaran bahwa ekspektasi diri
A untuk hasil Draw ternyata lebih kecil dibandingkan dengan ekspektasi
pasar, sehingga nilai yang diharapkan oleh A sudah tidak tepat pada
sasarnnya lagi, bila ia tetap berniat mengambilnya.

Penentuan value atau pasaran yang sesuai dengan harapan tentulah tidak
sekaku contoh di atas, setiap pihak bisa saja memberikan suatu batasan
toleransi tertentu ! misal dalam range odds 2 - 2.2 masih bisa
diterima dan lain halnya. Adapun fungsi dari penentuan harga atau
persentase di atas tidak lain dan tidak bukan untuk membuat diri kita
terbatas dalam melakukan suatu betting..mengapa hal ini yang gw
kemukakan bukan hal lain yang bersifat teknis, misalnya untuk
menentukan bet ? karena dengan cara ini kita dituntut untuk lebih
disiplin dalam menentukan bet kita (hal yang sulit ..masih sering
bolong juga yang nulis Laughing ) dan ketika kita sudah serba terbatas
maka dengan sendirinya kita bisa lebih fokus , dan buah dari kita
fokus adalah mendapatkan pengertian yang lebih mendalam sehingga
analisa kita terhadap suatu bet menjadi lebih dekat dan tentunya
berkaitan dengan peluang kita untuk tidak kalah di bet tersebut !

Setelah berangkat dari penentuan persentase dan kaitannya juga dengan
faktor psikologis, maka sekarang kita berangkat ke cara dan juga ciri2
kita layak untuk melakukan lay fave atau juga mengambil bet tim
underdog. Cara yang pertama adalah dengan memperbandingkan data
statistik kedua tim , bila sebuah tim yang diunggulkan di suatu partai
mempunyai form yang buruk sedangkan calon lawannya mempunyai form yang
bagus, namun menjadi underdog karenga satu alasan klasik, yaitu NAMA
!! maka sangatlah layak untuk dipertimbangkan..atau dilirik lebih jauh
dan dibuat suatu perbandingan probabilitas (subyektif)....mungkin ada
pertanyaan bagaimana membuat perbandingan itu sendiri , well kita bisa
berangkat dari cara yang sederhana. contoh :

Liverpool v MU
Rekor Liverpoll di 10 partai terakhir : 6 W - 3 D - 1 L
Rekor MU di 10 partai terakhir : 4 W - 4 D - 2 L
Dari data di atas, kemudian kita mencoba membuat persentase sederhana.
Kemungkinan Liverpool menang : 6 + 2 / 20 = 40%
Kemungkinan Draw : 3 + 4 /20 = 35 %
Kemungkinan MU menang : 4 + 1 /20 = 25 %

Dari situasi di atas kemudian kita konversikan ke odds => 2.5-2.8-4.0
(untuk konversi secara manual juga tidak sulit pada dasarnya..cukup
mengingat bahwa odds 2.0 berarti mempunyai peluang 50% Very Happy )

Langkah selanjutnya kita kemudian melihat pasaran di luar seperti apa
? apakah sudah sesuai dengan ekspektasi kita, lebih rendah atau lebih
tinggi ? dan ketika pasaran yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan
yang kita harapkan maka tidak salah bila kita mengatakan "VALUE"

Sekarang kita kembali ke cara dan ciri dari layaknya mengambil tim
underdog atau lay fave. Setelah kita menemukan fakta bahwa form dari
ti underdog lebih baik dibandingkan dengan tim favorite, maka kita
mencari info lebih lanjut..bisa pendalaman dari data statistik itu
sendiri, seperti gol memasukkan dan kemasukan, atau bisa juga dengan
form home atau away dalam suatu periode tertentu dan lainnya. Selain
itu tentu adalah info seputar tim yang akan bertarung...apakah
penyebab suatu tim dengan performa bagus dijadikan underdog sangat
mungkin kita temukan setelah mengetahui latar belakang berita seputar
kedua tim...pada intinya, kumpulkanlah info sebanyak mungkin Laughing

Untuk teknisnya sendiri, gw tidak akan bicara secara buka2an mengenai
teknik gw pribadi .. untuk ini harap maklum Laughing . Namun dasar2nya
yang gw gunakan seperti di paragraf atas, dan cara penetapan
persentase juga tidaklah seperti di atas, namun hanya untuk
menggambarkan saja. Satu hal yang pasti, mengapa Lay fave jauh lebih
baik dibandingkan Lay Underdog adalah Payout yang harus kita bayarkan
ketika prediksi atau pick kita salah maka harga yang harus dibayarkan
tidak terlalu besar, sedangkan mengapa Eat ball lebih baik
dibandingkan dengan Give ball sudah disebutkan di atas....dan kuncinya
adalah penentuan persentase tersebut....Sudahkah tepat ? bila tidak
maka di sana ada PELUANG!


Best Regards ,

= MaMba =

Terima Kasih,
Joe
www.jphan.com/forum

Kirim email ke