http://www.dalimunthe.com/2010/01/wanita-cantik-lebih-memilih-pria-tidak.html

WANITA cantik yang ingin menikah kini lebih memilih pria yang secara fisik 
kurang menarik. Karena membuat wanita menjadi lebih percaya diri.

Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan Journal of Family Psychology 
memaparkan, saat ini sebagian pria dengan fisik kurang menarik atau pas-pasan 
memilih menikah dengan wanita cantik. Sebab, itu mampu meningkatkan kepercayaan 
diri. Hal ini juga berlaku untuk sang wanita. Artinya, wanita cantik merasa 
nyaman karena dia mendapat perhatian lebih dari pria tidak menarik.

Kriteria wanita cantik masing-masing orang berbeda dan sangat subjektif. 
Kendati begitu, ada beberapa kriteria standar, seperti mempunyai mata besar, 
wajah imut dan simetris, lekukan pinggul menawan.

Hasil penelitian ini menyanggah penelitian sebelumnya, yakni fisik bukan 
menjadi faktor utama memilih pasangan hidupnya. Berdasarkan hasil penelitian 
terbaru, kecantikan merupakan langkah awal menjalin sebuah hubungan.

"Saat memulai sebuah hubungan, faktor kecantikan fisik sangat dominan. Namun, 
banyak pasangan menyadari kecocokan sebuah hubungan tidak hanya berdasarkan 
fisik," ujar Ketua Penelitidari Universitas Tennessee James McNulty.

Dengan demikian, tidak jarang pernikahan menjadi rentetan sebuah masalah karena 
ketidakcocokan yang dirasakan. "Pernikahan merupakan sebuah misteri," lanjutnya.

Studi McNulty menyertakan 82 pasangan menikah yang sedikitnya sudah enam bulan 
dan hampir tiga tahun pacaran. Keseluruhan pasangan berusia rata-rata 20-an.

Dalam observasi peneliti, setiap pasangan mendiskusikan masalah yang dihadapi 
selama 10 menit dan selanjutnya dianalisis. Dalam pengamatan tersebut, setiap 
pasangan harus saling mendukung, seperti menjalani pola hidup sehat, mencari 
pekerjaan baru, berolahraga bersama.

"Ada dua versi jawaban dan coba bandingkan. Ada suami yang menjawab, 'Itu 
masalahmu dan kamu harus bisa mengatasinya sendiri'. Ada pula suami yang 
menjawab, 'Aku selalu ada di sini untuk membantu?'," ungkapnya.

Subjek yang menjadi sumber penelitian diwajibkan menjawab kuesioner dari segi 
ketertarikan fisik dengan skala 1-10. Alhasil, sepertiga dari mereka memiliki 
istri yang lebih menarik daripada sisanya. Sementara itu, sisanya mempunyai 
fisik yang sama-sama menawan.

Kemudian ditarik kesimpulan, suami yang berkelakuan baik mempunyai istri 
berwajah menarik. "Penemuan ini terasa sangat rasional," tutur Profesor 
Perilaku Ekonomi MTI Programdari Media Arts and Sciences and Sloan School of 
Management Dan Ariely.

Meski tidak ikut berkecimpung dalam penelitian tersebut, Ariely memberikan 
respons atas penelitian McNulty. "Pria lebih tertarik dengan wanita berwajah 
dan berpenampilan menarik. Adapun, pada wanita lebih tertarik dengan postur 
pria serta penghasilan tinggi," ujar Ariely.

Berbeda pada pasangan yang mempunyai suami rupawan, istri tidak mendapat 
dukungan. Artinya, kedua pasangan tidak saling mendukung. Kondisi seperti ini 
tentu saja sangat disayangkan dan tidak bisa dibiarkan terus-menerus.

"Suami yang mempunyai fisik tidak menarik akan memperoleh lebih dari yang 
seharusnya," sebut McNulty dalam LiveScience seraya menyarankan sebaiknya kedua 
pasangan saling mendukung.

McNulty melanjutkan, suami mendapatkan lebih dari yang seharusnya. Namun, dia 
harus bekerja keras untuk mempertahankan agar hubungan tetap langgeng.

Secara teoritis, pria rupawan dibandingkan pasangannya bisa mendapatkan 
pasangan yang lebih menarik dari pasangannya sekarang.

Istilah rumput tetangga lebih hijau terkadang masih berlaku dan membuat pria 
selalu merasa tidak puas. "Ternyata, mempunyai suami menarik secara fisik bukan 
lagi menjadi hal penting bagi wanita. Sebab, wanita lebih membutuhkan perasaan 
nyaman serta dukungandari suami," lanjutnya.

Hasil penemuan ini sekaligus memberikan sanggahan tentang definisi pasangan 
ideal. Penampilan menarik bukan lagi menjadi patokan wanita untuk menikah. 

Kirim email ke