service delivery (layanan publik kan bagus). blt kan bisa menggerakkan ekonomi 
grass root, walaupun tidak sustainable.
soal utang, most nations are in debt. amerika aja utangnya segede gunung. lebih 
baik utang (untuk nutup budget) daripada jualan asset negara dgn deep discount 
(bppn jamannya mega).




--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, wahyu widhitya <elis_wa...@...> wrote:
>
> 
> 
> 
> 
> ----- Pesan Diteruskan ----
> Dari: pisher Fighter <pisherfigh...@...>
> Kepada: alumni unsoed <alumni-uns...@yahoogroups.com>
> Terkirim: Minggu, 14 Juni, 2009 15:25:55
> Topik: [ Alumni Unsoed ] Fw: [patrigroup] Fw: [Infid_Partisipan] Pernyataan 
> Sikap INFID mengenai Sumber Pendanaan BLT
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> --- On Fri, 6/12/09, Hasprabu <pram...@centrin. net.id> wrote:
> 
> 
> From: Hasprabu <pram...@centrin. net.id>
> Subject: [patrigroup] Fw: [Infid_Partisipan] Pernyataan Sikap INFID mengenai 
> Sumber Pendanaan BLT [1 Attachment]
> To: patrigr...@yahoogro ups.com
> Cc: "Prihandoko" <p...@prihandoko. com>, "kholil Kholil" <kholil2...@yahoo. 
> com>
> Date: Friday, June 12, 2009, 3:36 PM
> 
> 
>  
> ----- Original Message ----- 
> From: Infid 
> jakarta 
> To: infid-partisipan@ googlegroups. com ; komunitas_riset@ googlegroups. com 
> Sent: Friday, June 12, 2009 7:56 PM
> Subject: [Infid_Partisipan] Pernyataan Sikap INFID mengenai Sumber 
> Pendanaan BLT
> 
> Pernyataan Sikap INFID mengenai 
> Sumber Pendanaan BLT:
>  
> BANTUAN LANGSUNG TUNAI DIDESAIN 
> OLEH BANK DUNIA 
> DAN DIBIAYAI DENGAN 
> UTANG
>  
> Temuan audit BPK mengenai 
> sumber pembiayaan BLT yang berasal dari utang membuktikan bahwa selama ini 
> Pemerintahan SBY-Kalla telah melakukan kebohongan public dengan menyatakan 
> bahwa 
> sumber pembiayaan BLT bukan berasal dari utang. Menteri Koordinator 
> Kesejahteraan Rakyat, Aburizal Bakrie menyatakan bahwa pernyataan ketua Badan 
> pemeriksa Keuangan (BPK), Anwar Nasution, yang menyatakan bahwa Bantuan Tunai 
> Langsung (BLT) adalah berasal dari dana utang, tidak sepenuhnya benar. 
> Pernyataan ini secara tersirat mengakui bahwa dana utang memang menjadi salah 
> satu komponen pembiayaan BLT.
>  
> Berdasarkan penelusuran 
> INFID, dari dokumen-dokumen perjanjian utang yang dilakukan Pemerintah  
> Indonesia ditemukan bukti bahwa 
> sumber pembiayaan BLT berasal dari utang. Bahkan lebih dari itu, kebijakan 
> tentang BLT adalah merupakan bagian dari policy driven kebijakan macro 
> ekonomi  Indonesia yang didesign oleh Bank 
> Dunia dan didukung oleh ADB dan Jepang.
>             
> Dalam skema utang Bank Dunia dan ADB, Bantuan 
> Tunai Langsung (baik yang bentuknya bersyarat (conditional cash transfer) 
> maupun 
> tak bersyarat (unconditional cash transfer) termasuk dalam utang program yang 
> bernama Development Policy Loan (DPL), khususnya dalam komponen Service 
> Delivery. Utang ini digunakan untuk pembiayaan bagi perubahan kebijakan 
> ekonomi 
> agar sejalan dengan agenda pasar bebas dan mendorong iklim 
> investasi.  
>  
> Sejak Desember 2004 
> hingga Desember 2008, Pemerintah Indonesia dan World Bank telah 
> menandatangani  lima perjanjian 
> utang yaitu DPL 1-5. Dalam dokumen Bank Dunia disebutkan bahwa Perjanjian 
> utang 
> tersebut untuk melaksanakan 4 pilar penting yaitu : Pilar 1 : Stabilitas 
> Makro Ekonomi (Macroeconomic Stability), Pilar 2 : 
> Iklim Investasi (Investment Climate), Pilar 3 : Management 
> Keuangan dan Anti Korupsi (Financial Management and Anti 
> Corruption),Pilar 4 : Layanan Publik (Service 
> Delivery). Sumber pendanaan utang ini selain dikucurkan dari World Bank, 
> juga didukung (co-financing) oleh ADB dan pemerintah Jepang (Development 
> Policy 
> Support). (Lihat tabel “Sumber dan Jumlah Dana Development Policy 
> Loan).
> Sumber dan Jumlah Dana : Development Policy Loan 
> (DPL)
> (dalam Juta US 
> Dollar) 
>  
> Development Policy  Loan  World Bank  Japan Asian Development  Bank   Total  
> Year
>   
> DPL 1  300 100 - 400 2004 -  2005 
> DPL 2  400 100 200 700 2005 -  2006 
> DPL 3  600 100 200 900 2006 -  2007 
> DPL 4 600 200 200 1.000 2007 -  2008 
> DPL 5 750 100-200 200 1.050-1.150 2008 -  2009 
> Total  2,650 600-700 800 4,050-4,150    
>             Sumber: Dokumen Development Policy Loan 1-5, World 
> Bank.
>  
>  Dari pembacaan 
> kritis terhadap dokumen pembiayaan utang Development Policy Loan juga 
> terbukti 
> bahwa selama ini produksi kebijakan macro ekonomi Indonesia ternyata telah 
> didesign 
> secara sistematik dan programatik sebagai bagian dari conditionality utang. 
> Berbagai peraturan di 
> bidang perpajakan, anggaran dan keuangan Negara- termasuk didalamnya 
> penghapusan 
> subsidi, investasi, pendidikan terutama tentang guru yang telah diterbitkan 
> oleh 
> pemerintahan SBY-JK adalah pelaksanaan dari perjanjian DPL 1-5, ini. 
>   
> Pemerintah Indonesia telah kehilangan kedaulatan untuk 
> menyusun kebijakan ekonomi yang seharusnya menyejahterakan rakyat Indonesia .
>  
> Atas realitas tersebut 
> diatas, INFID menuntut kepada Pemerintahan SBY â€" Kalla untuk meminta maaf 
> kepada 
> seluruh rakyat Indonesia atas kebohongan public yang 
> dilakukannya dengan menyatakan bahwa “sumber pembiayaan BLT bukan berasal 
> dari 
> utang”.
>  
> INFID juga mendesak 
> kepada Pemerintahan SBY â€" Kalla untuk segera mengakhiri hubungan dengan 
> lembaga-lembaga keuangan internasional dan donor bilateral yang telah 
> menjerumuskan Indonesia dalam 
> ketergantungan ekonomi yang memiskinkan rakyat Indonesia .
> Jakarta, 12 Juni 2009
>  Hormat Kami
> <!--[if !vml]--><!--[endif]-->                                            
> <!--[if !vml]--><!--[endif]-->                                    
> Dian 
> Kartikasari                                                    Wahyu 
> Susilo
> Deputy Direktur INFID                                      Kepala 
> Divisi Kampanye dan Jaringan
> (0816759865)                                                          
> (08129307964)
> -- 
> ============ ========= ========= ========= ==
> Suwarno
> Information Technology
> International NGO Forum on Indonesian Development (INFID)
> Jl. Mampang Prapatan XI/23
> Jakarta 12790
> Phone  : 62-21-79196721/ 22
> Fax    : 62-21-7941577
> Mobile : 0813 9947 9142
> e-mail : wa...@infid. org
> Blog   : http://infid- news.blogspot. com/
> website: www.infid.org
> ============ ========= ========= =========
>  ===
> 
> --~--~------ ---~--~-- --~------ ------~-- -----~--~ ----~
> Anda menerima 
> pesan ini karena berlangganan Grup "Infid Partisipan" dari Grup Google. 
>  Untuk mengeposkan ke grup ini, kirimkan email ke 
> infid-partisipan@ googlegroups. com 
>  Untuk keluar dari grup ini, kirim 
> email ke infid-partisipan+ unsubscribe@ googlegroups. . com 
>  Untuk opsi 
> lainnya, kunjungi grup ini di http://groups. google.com/ group/infid- 
> partisipan? hl=id 
> 
> -~---------- ~----~--- -~----~-- ----~---- ~------~- -~---
> 
>  
> 
>    
> 
> 
>       Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya! 
> http://id.mail.yahoo.com
>


Kirim email ke