PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) menyepakati untuk menjalin kerjasama dengan
Macmahon, perusahaan konstruksi dan kontraktor tambang asal Australia.
Memorandum of Understanding (MoU) ini dilakukan untuk mengefektifkan pekerjaan
kontrak pertambangan hingga memberikan pendapatan yang lebih besar.
"Secured payment dan less competition dilakukan karena entry barrier untuk
pekerjaan kontrak pertambangan yang dikenal tinggi," ungkap Djohan.
Secara bertahap dengan kerjasama ini, diharapkan akan memberi kontribusi
pendapatan kepada perseroan Rp 1 triliun per tahun.
Sayangnya Djohan tidak menjelaskan secara rinci lokasi yang menjadi incaran
mereka. "Kami sedang mencari lokasi bersama-sama. Tapi fokus kami di Kalimantan
dan Sumatera,"paparnya.
Perseroan saat ini menjajaki 4 kontrak tambang yang sedang dalam proses tender.
Diharapkan dalam 1 tahun setelah MoU, operasi tambang emas dan batu bara sudah
mulai beroperasi.
"Untuk target produksi,kami minimal dapat menghasilkan volume 1juta ton per
tahun untuk batubara," tambah Djohan.
Perseroan yang diawal berdiri bergerak di bidang jasa konstruksi
infrastruktur,mulai melirik sektor pertambangan sebagai bidikan pasar potensial.
"Segmen pasar pertambangan sangat potensial. Di Indonesia potensinya keenam
terbesar di dunia," papar Djohan.
Tahun ini, lanjutnya, perseroan sedang menkonsolidasikan pertumbuhan internal
pada masa akan datang. Salah satunya kerjasama dengan Macmahon Australia.
Sumber: detikcom