http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/12/time/132129/idnews/851308/idkanal/6
Senin, 12/11/2007 13:21 WIB *US$ 2,5 Triliun Dana Asing Masuk /Emerging Market/* Indro Bagus SU - detikfinance *Jakarta - *Krisis /Subprime Mortgage/ (SPM) membawa musibah di AS, namun membawa berkah untuk negara-negara /emerging market/. Krisis kredit sektor perumahan AS itu telah mendorong /capital inflow/ sebesar US$ 2,5 Triliun di Emerging Market seperti China, India dan Indonesia. Demikian disampaikan Chief Invesment Strategist Stanchart, Lim Say Boon, dalam seminar Wealth Management Stanchart di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (12/11/2007). "SPM telah mendorong investor-investor di negara-negara maju untuk mencari alternatif pasar modal yang lebih stabil dan memiliki tingkat suku bunga yang tetap," kata Boon. Keputusan Bank Sentral AS (The Fed) menurunkan tingkat suku bunganya juga membuat para investor menarik modalnya dari negara-negara maju. Ia memperkirakan kondisi tersebut akan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. "Pasar di /emerging market/ masih bagus, dan bisa bertahan cukup lama," imbuhnya. Sementara CEO Putera Sampoerna Foundation, Lin Che Wei mengatakan, khusus di Indonesia dampak SPM tidak terlalu menggoyahkan pertumbuhan pasar modal. Hal ini dikarenakan investor di pasar modal didominasi oleh investor lokal. "Saat ini 2/3 investor pasar modal Indonesia adalah orang lokal. Sehingga ketika SPM terjadi, dan investor2 asing banyak yang menarik modalnya, namun sikap positif investor lokal mendorong IHSG untuk terus naik," ujar mantan Dirut Danareksa itu. Sementara investor asing juga belum menggoyahkan portofolionya di pasar modal Indonesia, ditengah krisis SPM tersebut. "Mereka melihat potensi positif pergerakan modal di Indonesia cukup aman," kata Wei. Demikian juga yang terjadi di beberapa negara, kata Che Wei, investor memilih peluang di pasar alternatif, yaitu di /emerging market/. *(dro/qom)*