Price Earning Ratio (PER) itu perbandingan antara harga dan earning. Begitu
gak, pak cendrawira?
Makin besar/mahal harganya dibandingkan earning, makin besar PER-nya.
Makin besar earning dibandingkan harganya, makin kecil PER-nya.
Jadi, PER yang makin kecil itu makin bagus -- murah!
Kalau TMPI
: [obrolan-bandar] Conspiracy di belakang CPRO - Overrated hati hati
Kepada YTH pemain2 saham
jangan terpancing kepada isu2 sampah palsu yg disebar2 dari bandar2,
Dipasena yg diisukan yg mempunyai value up to 20 Triliun itu OMONG
KOSONG dan produksi Per tahun sampa 100 ribu TON itu sangat jauh. Saya
Tahun 1996 DIPASENA luas tambaknya cuma 1/4 dari luas
sekarang! Memperbaiki tambak cukup 1 tahun, nggak lama
kok, apalagi di Lampung airnya masih bagus!
--- ihsg 88 [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sayangilah uang anda.
Bersikaplah realistis.
Berdasarkan fundamental:
Saya setuju dengan Bpk.
Terkirim: Jumat, 18 Mei, 2007 12:14:20
Topik: [obrolan-bandar] Conspiracy di belakang CPRO - Overrated hati hati
Kepada YTH pemain2 saham
jangan terpancing kepada isu2 sampah palsu yg disebar2 dari bandar2,
Dipasena yg diisukan yg mempunyai value up to 20 Triliun itu OMONG
KOSONG dan produksi Per tahun
Kepada YTH pemain2 saham
jangan terpancing kepada isu2 sampah palsu yg disebar2 dari bandar2,
Dipasena yg diisukan yg mempunyai value up to 20 Triliun itu OMONG
KOSONG dan produksi Per tahun sampa 100 ribu TON itu sangat jauh. Saya
punya bukti / references bahwa di tahun prima, Dipasena hanya
Sayangilah uang anda.
Bersikaplah realistis.
Berdasarkan fundamental:
Saya setuju dengan Bpk. Cendrawira. (Duit anda siap untuk dipinjam). Bila
dipasena dimenangkan ini adalah perusahaan yang sakit (Petambak dan
managemen selalu bermasalah). Bukan seperti CVRD yang mengakusisi N.TO
Berdasarkan
Kalkulasi TA thd CPRO tersebut masih lebih baik dari TMPI (yang harganya
bisa meroket 10x lipat):
Aset: 615 Milyar (CPRO: 4 Triliun)
PER: 455x (CPRO: 49x)
PBV: 11x (CPRO:8.8x)
kalau CPRO dikondisikan sama dengan TMPI, harga wajar CPRO bisa menjadi
455/49x590=Rp.5.478,-
(PER -- earning
Bagus postingnya. Di situ disebutkan memang produksi Dipasena hanya 30% dari
total kapasitas yang ada karena kekurangan kapital. Konsesi tambak 186,250
ha tapi baru dimanfaatkan 59,000 ha. Coba kalau pakai kapasitas penuh. Jadi
rasanya wajar, kalau potensi produksi Dipasena memang sampai 100
Saya setuju juga pak. Dengan kondisi harga sekarang tanpa akuisisi Dipasena
harga saham Rp.600 berarti CPRO harus punya target paling tidak peningkatan
200% dari laba bersih tahun lalu? apabila Dipasena jadi dibeli kemudian target
Rp.1000, berarti harus ada peningkatan laba bersih minimal 500%?
9 matches
Mail list logo