http://unpublisheddream.blogspot.com/


Waktu berjalan begitu cepat dan tanpa terasa situasi pasar keuangan
global semakin terpuruk. Setengah tahun yang lalu, masih cukup mudah
menemukan berbagai argumentasi dan analisis yang memberikan pandangan
optimis bahwa pasar keuangan di US maupun di tingkat global akan
segera pulih. Masih banyak pendapat ekonom yang kontra terhadap
kecenderungan terjadinya resesi. Malam ini baru saya sadari bahwa dari
berbagai argumentasi dan analisis yang kredibel dan layak baca dalam
beberapa minggu terakhir, hampir semuanya memberikan pandangan yang
kurang lebih sama yaitu krisis keuangan global akan segera berubah
menjadi resesi global.

Lalu, saya kembali teringat berbagai email yang masuk ke saya dalam
seminggu terakhir. Intinya mempertanyakan tulisan saya yang condong
bernada pesimis terhadap situasi pasar keuangan global dan Indonesia.
Sebenarnya, ada keinginan kuat untuk menulis dan berbagi harapan serta
impian bahwa krisis ini akan segera berakhir. Tapi kesulitan yang saya
hadapi adalah kenyataan bahwa hampir tidak ada lagi topik yang dapat
dipilih untuk hal tersebut. Krisis keuangan global saat ini begitu
dasyat dan potensi resesi begitu kuat. Sehingga lebih baik saya
berbagi pandangan tersebut , berharap mungkin ada alternatif yang
dapat ditempuh untuk mereduksi dampak krisis di republik ini.
Setidaknya memberikan informasi untuk persiapan yang lebih baik dalam
menghadapi kemungkinan terjadinya krisis keuangan di Indonesia.

Begitu pula tulisan kali ini, menyambung tulisan terdahulu
Rekapitalisasi dan Karet Gelang. Disitu saya katakan bahwa pembentukan
harga saham saat ini akan sangat sulit dianalisa dengan bersandar
melulu kepada technical analysis. Indikator support dan resistance
tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Bila kita perhatikan
pergerakan harga saham (ataupun indeks) maka pergerakan indeks di
berbagai bursa pada Rabu kemarin membuktikan bahwa mayoritas investor
tidak lagi memiliki dasar harga yang kuat dan kredibel di dalam
menentukan posisi jual dan beli. Harga dapat dengan mudah membumbung
tinggi maupun dengan mudah menukik tajam. Dengan kata lain, tanpa
adanya dasar keputusan yang kuat di dalam menentukan harga beli maka
kecenderungan menjual pada harga yang lebih rendah akan menjadi besar.
Kecenderungan kolektif inilah yang menjadi faktor pemicu volatilitas
harga saham seakan tanpa batas lagi. Karena memang tidak ada lagi
informasi kalkulasi matematis yang dapat dijadikan dasar.

Lalu apa yang harus dilakukan? Saya pribadi memilih untuk menunggu
pasar lebih stabil. Tanpa kemampuan mengawasi pergerakan harga di
setiap detik selama masa perdagangan maka tidak ada lagi peluang saya
untuk mengambil keuntungan ala kulakan pagi jual sore. Sedangkan
membeli saham untuk disimpan sementara terlalu berisiko. Terbaik
adalah menarik diri sementara waktu dan mengalihkan dana ke instrumen
dengan tingkat risiko terkecil alias parkir di tabungan.

Kapan pasar akan stabil? Pasar lokal akan relatif stabil bila pasar
regional stabil yang akan bergantung pula pada stabilitas pasar
keuangan di US dan Eropa. Sehingga patokan termudah adalah melihat
kondisi pasar keuangan di US. Setiap kebijakan dari otoritas keuangan
dan pemerintah di US akan sangat berpengaruh terhadap situasi pasar
lokal baik di Asia maupun di Eropa.

Bicara soal kebijakan terkini dari otoritas keuangan dan pemerintah US
maka kita akan sampai (kembali) kepada bailout plan, cash infusion
kepada bank, pembelian saham bank oleh pemerintah dan moral hazard.
Dari keempat issue terkait ini maka dalam beberapa minggu ke depan,
masalah moral hazard akan menjadi issue yang sangat kritis dan
berperan banyak terhadap gejolak pasar keuangan di US (dan berimbas
kemana mana). Intinya satu: Bila kebijakan penggunaan dana bantuan
adalah hak penuh dari segelintir eksekutif di bank maka jaminan apa
yang dapat dipegang publik bahwa dana tersebut akan digunakan untuk
menghidupkan kembali pasar kredit yang layak untuk diberi kredit? Di
Reuters ada artikel menarik mengenai keinginan institusi keuangan agar
pemerintah US membeli bad auto loans. Akankah keinginan tersebut dipenuhi?

Socrates Rudy Sirait, PhD
http://unpublisheddream.blogspot.com/2008/10/karet-gelang-celengan-dan-moral-hazard.html


Kirim email ke