CMIIW,........ pada waktu th 1998 terjadi krismon dg diikuti isu politik yaitu kejadian Mei 98 dan isu Semanggi. Pada waktu itu USDIDR bergerak ke 6000, 11.000, dan sempat ke 20.000 an, apa yg terjadi? kesulitan likuiditas krn kredit macet si sektor properti di antaranya, yg terakhir diikuti dg isu politik. Sewaktu krisis kredit macet, pemerintah memang dalam keadaan defisit dan jatuh tempo jadi meminjam dana ke IMF. Selanjutnya pada saat isu politik ini dolar bergerak naik jauh, dan utk menstabilkan disuntik dana (hutang IMF jilid selanjutnya) dan terbukti di belakang hari memang tidak efektif krn setelah kasus Semanggi dan penyelesaian politik harga dolar berangsur2 stabil. Jadi terlihat bahwa ada masalah kepercayaan dalam krisis moneter di Indonesia dan masalah 'cetak uang' krn hutang ke IMF bengkak ditambah hrs bayar bunga tinggi (suku bunga naik dan beban hutang IMF) utk stabilnya dolar, maka ongkosnya bengkak menjadi IDR 200-300 triliun, padahal masalahnya isu politik.
setidaknya berbeda dg kondisi US sekarang, defisit/ hutang tidak menjadi masalah (banyak negara majupun kadang2 defisit), asalkan masih ada arus investasi di US maka hal ini tidak berkembang menjadi isu moneter. Para investor pun melihat saat sekarang struktural perekonomian US masih baik (utk non property dan keuangan). salam