http://www.detikfinance.com/read/2009/06/29/122753/1155647/6/hexindo-bagi-dividen-rp-132

HEXA BAGI DIVIDEN Rp. 132

Jakarta - Pemegang saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) menyetujui agenda 
pembagian dividen tunai tahun 2008 sebesar Rp 109 per saham, ditambah dividen 
interim triwulan I-2009 sebesar Rp 23 per saham.

"Total dividen yang akan dibagikan sebesar Rp 132 per saham, terdiri dari 
dividen tahun 2008 sebesar Rp 109 per saham ditambah dividen interim triwulan 
I-2009 sebesar Rp 23 per saham," ujar Corporate Secretary HEXA, Hery Akhyar 
saat dihubungi detikFinance , Senin (29/6/2009).

Pada tahun 2008, HEXA membukukan laba bersih sebesar Rp 255,484 miliar. Total 
dividen tahun 2008 yang dibagikan sebesar Rp 91,56 miliar atau sekitar 35,8% 
dari laba bersih tahun lalu.

"Dividen akan dibagikan pada 7 Agustus 2009," ujar Hery.

Sisa perolehan laba bersih tahun 2008 akan dialokasikan untuk dana cadangan 
sebesar Rp 5 miliar dan laba ditahan sebesar Rp 158,924 miliar.

"Total dividen interim triwulan I-2009 yang akan dibagikan sebesar Rp 19,32 
miliar atau setara dengan 31% dari laba bersih triwulan I-2009," ujarnya.

Pada triwulan I-2009, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 62,053 miliar.

Dengan diputuskannya pembagian dividen tunai tahun 2008 dan dividen interim 
triwulan I-2009, total dividen yang akan dibagikan perseroan sebesar Rp 132 per 
saham.



--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Ruz7" <indeksbei3...@...> wrote:
>
> Pak Herman. Hasil RUPS HEXA hari ini apa ya ?
> Powered By FREN BondBerry.                  (Bayar Pake Daun).                
>                       Indeksbei3000®
> 
> 
> -----Original Message-----
> From: M Herman <hermanlat...@...>
> 
> Date: Sun, 28 Jun 2009 20:55:17 
> To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
> Subject: [ob] BKSL bagus ke depan
> 
> 
> Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers, 
> entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has 
> 2,700ha land bank, of which 800ha has been sold.
> 
> 
> Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis Indonesia)
> 
> Properti di Bogor terdongkrak tol
> Pengembang semakin agresif tawarkan proyek
> Cetak 
> Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya jalan tol baru yang akan 
> dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek perumahan, pengembang juga 
> mulai berani membangun superblok di wilayah Kota Hujan itu.
> 
> Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke sisi timur dan 
> barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan pengembang sejak 
> lama karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung dengan akses yang 
> memadai.
> 
> Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta, terutama Bogor selama ini kurang 
> berkembang. Meskipun sudah banyak proyek hunian di Kota Hujan itu, tetapi 
> perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan Bekasi.
> 
> Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and Wakefiled 
> Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai bahkan 
> melampaui harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua daerah itu 
> rata-rata mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk hunian di Ibu 
> Kota rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2.
> 
> Beberapa lokasi di Bekasi, seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai 
> akses infrastruktur dan fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta 
> per m2. Adapun harga lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 
> per m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2.
> 
> Kondisi ini menunjukkan, bahwa perkembangan industri properti di Bogor, 
> sebagai salah satu daerah penyangga Jakarta kurang berkembang dibandingkan 
> dengan Bekasi dan Tangerang, bahkan Depok.
> 
> Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap di sana, pengembang harus bersusah 
> payah melakukan promosi untuk mendongkrak citra.
> 
> Namun, dalam beberapa tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. 
> Harga lahan di Bogor berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru 
> Bogor Ring Road yang akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan 
> jalan tol Bogor Inner Ring Road (BIRR).
> 
> Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek dengan kehadiran kedua jalan 
> tol itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa mengakses beberapa alternatif 
> untuk menuju Bogor dari Jakarta untuk menghindari kemacetan.
> 
> Ketua Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) 
> Hari Ganie mengatakan pengembangan hunian di daerah penyangga Jakarta akan 
> bergeser ke arah selatan dan tenggara Jakarta.
> 
> Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan melambat. Selain lahan 
> yang semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta juga tidak 
> bertambah. Di Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur akan ada 
> akses baru yang langsung menuju jantung kota.
> 
> Ruas jalan tol Bogor Ring Road, sebagian menyebut Bogor Outer Ring Road dan 
> lebih populer dengan sebutan BORR, membentang sepanjang 11 km dari Sentul 
> Selatan hingga kawasan Dermaga.
> 
> Ruas jalan tol ini membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi langsung dengan 
> gerbang jalan tol Sentul Selatan pada ruas Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). 
> Keberadaan ruas jalan tol ini akan mendongkrak industri properti di Bogor 
> utara dan tengah.
> 
> Konsumen dari arah Jakarta melalui Jagorawi tidak lagi harus keluar di 
> gerbang jalan tol Bogor jika ingin masuk jantung kota. Kini kendaraan bisa 
> keluar melalui pintu tol Sentul Selatan kemudian masuk ke jalan tol BORR.
> 
> Sang investor, PT Jasa Marga Tbk, memastikan seksi pertama ruas itu sepanjang 
> 3,7 km rampung pada September 2009. Seksi pertama menghubungkan Sentul 
> Selatan ke Kedung Halang.
> 
> Sayang, seksi II dan seksi III belum juga digarap karena investor tengah 
> mengkaji ulang kelayakan investasi dua seksi sisanya. Seksi II dari Kedung 
> Halang-Yasmin/Semplak sepanjang 3,85 km dan seksi III dari Semplak- Dermaga 
> sepanjang 3,9 km.
> 
> Bogor Inner Ring Road atau jalan tol lingkar dalam kota sebenarnya masih 
> dalam tahap pembahasan karena belum ada investor yang menggarap atau 
> diputuskan dibangun oleh pemerintah. Jalan tol ini membentang sepanjang 3 km 
> mulai dari Harjasari (Bogor Selatan)-Pasirkuda (Bogor Barat).
> 
> Aksi pengembang
> 
> Meski baru satu seksi jalan tol BORR yang akan beroperasi, pengembang sudah 
> lebih dulu melangkah.
> 
> Pengembang di Bogor yang sudah lama eksis, kembali menawarkan hunian dengan 
> klaster baru. Maraknya tawaran ini, sudah bisa dilihat begitu Anda menyusuri 
> jalan tol Jagorawi kemudian keluar melalui gerbang Sentul Selatan.
> 
> Berbagai spanduk dan poster ukuran besar yang menawarkan hunian dengan 
> embel-embel akses tol baru itu bisa dengan jelas dilihat.
> 
> Yang paling diuntungkan dari keberadaan ruas baru ini adalah perumahan Sentul 
> City.
> 
> Kompleks perumahan ini akan mempunyai dua akses jalan tol sekaligus, karena 
> gerbang jalan tol dibangun persis berdekatan dengan kompleks perumahan.
> 
> PT Sentul City Tbk langsung menawarkan klaster baru Pine Forrest seharga 
> Rp300 jutaan.
> 
> Pengembang lain di daerah Bogor juga tak tinggal diam. Kelompok usaha PT 
> Bakrieland Development Tbk, melalui anak usaha PT Graha Andrasentra 
> Propertindo, juga agresif menawarkan hunian Bogor Nirwana Residence.
> 
> Dalam setiap kegiatan promosi, keberadaan kedua proyek jalan tol BORR dan 
> BIRR tak pernah ditinggalkan sebagai bagian dari salah satu keunggulan.
> 
> Tak hanya hunian, tetapi keberadaan jalan tol baru itu juga memberikan 
> semangat baru bagi perusahaan untuk merampungkan proyek hotel serta pusat 
> belanja dan gaya hidup Nirwana Epicentrum yang ada di dalam kompleks 
> perumahan.
> 
> Hal serupa dilakukan pengembang lain seperti PT Perdana Gapuraprima Tbk yang 
> mempunyai perumahan Bukit Cimanggu City. Tak hanya pengembang besar, tetapi 
> pemilik lahan individu dan pengembang kecil juga ketiban untung.
> 
> Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Komisariat Bogor Raya M. Harrys 
> mengatakan pengembang kecil yang membangun hunian harga terjangkau juga 
> diuntungkan dengan akses baru ini. "Harga properti di Bogor bisa naik 15%-20% 
> per tahun," ujarnya.
> 
> Pengembang juga mulai berani menggarap gedung bertingkat dan dan proyek 
> superblok. Properti campuran berupa hotel, pusat belanja, dan apartemen juga 
> akan berdiri di Kota Hujan tersebut. Ini akan meningkatkan persaingan bisnis 
> properti komersial di Bogor, di antaranya Bogor Centrum dan Bogor City Center.
> 
> Kelompok usaha Megapolitan juga kembali mencanangkan proyek superblok 
> Cimandala City di kawasan Jalan Cimandala, Bogor. Proyek yang terdiri dari 
> hotel, apartemen, sekolah, dan rumah sakit ini akan digarap di atas lahan 
> seluas 17 hektare dengan investasi sekitar Rp3,6 triliun.
> 
> Proyek ini sudah dirancang sejak 2005, tetapi sempat terhenti. Pada Mei lalu, 
> Megapolitan mencanangkan untuk melanjutkan proyek ini. Kehadiran jalan tol 
> baru menjadi slaah satu pemicu grup Megapolitan untuk merealisasikan rencana 
> lama ini.
>


Kirim email ke