Re: [ob] JK mulai di kucilkan ?

2009-04-28 Terurut Topik ANDIK MUSTIKA
Memang JK harusnya berbesar hati, dan baiknya memang mengundurkan diri. kita 
bisa melihat sejak jadi ketua umum suara golkar turun dari sekitar 20% ke 14%. 
Hal ini merupakan bukti ketidak mampuan dia dalam memegang tampuk kepemimpinan.
Fakta ini harusnya JK berintropeksi diri bukan malah maju jadi capres, karena 
di kalangan golkar sendiri partainya menjadi mundur apalagi memimpin sebuah 
bangsa yang besar.
Untuk memimpin sebuah bahwa yang besar memang diperlukan seseorang yang 
mempunyai jiwa kenegaraan. di negara kita kayaknya dapat dihitung dengan jari 
yang mempunyai sifat itu. di negara maju seperti Jepang. pejabat yang gagal, 
biasanya dengan berbesar hati untuk mengundurkan diri. Sehingga dia mampu 
menjadi bapak bangsa yang mengayomi bangsa dan membantu di balik layar.

salam hangat,

Andik

--- On Mon, 4/27/09, simon bolenang simon_bolen...@yahoo.com wrote:

From: simon bolenang simon_bolen...@yahoo.com
Subject: [ob] JK mulai di kucilkan ?
To: obrolan-bandar yahoogroups obrolan-bandar@yahoogroups.com, saham 
yahoogroups sa...@yahoogroups.com
Date: Monday, April 27, 2009, 11:50 PM
















  
  JK harusnya berbesar hati dan menjadi negarawan dari pada dipermalukan 
begini
lebih baik lepas kutum Golkar, apalagi Golkar gagal mempertahankan suara
di Pileg.
  
  







 Jakarta
- Apes benar nasib Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK).
Setelah beramai-ramai didorong pada posisi sulit sebagai capres,
beramai-ramai pula para pendorong itu meninggalkannya. Sebabnya, kans
JK sebagai capres sangat kecil dan susah menang.

Sumber detikcom
di DPP Golkar menjelaskan bahwa JK saat ini sedang marah besar kepada
para pendukungnya yang main di dua kaki. JK pun akan mengunakan
kewenangannya untuk mendisiplinkan kader-kader Golkar yang tidak patuh
kepada pimpinan dan hasil Rapimnassus 23 April lalu.

Beliau
marah dengan ulah DPD-DPD yang dulu mendukung capres, kok sekarang mau
mencabut. Ini bagian dari upaya mendorong JK masuk jurang, kata sumber
tersebut kepada detikcom, Selasa (28/4/2009).

Dalam konteks
kemarahan itulah, lanjut sumber itu, JK mengatakan secara
terang-terangan ada pihak tertentu baik perorangan atau kelompok yang
memecah belah parpol-parpol demi kepentingan politiknya termasuk
Golkar. 

Konflik di tubuh internal PAN, PPP dan Golkar
merupakan bukti konkret akan tudingan JK itu. Lantas siap yang dimaksud
JK? Memang JK tidak menjawab secara langsung siapa yang dimaksud,
tetapi arahnya jelas, pemecah belah itu adalah orang kuat yang memiliki
kekuasaan.

Lalu siapa yang dimanfaatkan, di internal Golkar,
dari awal sudah terpecah belah dalam faksi-faksi kuat. Sebut saja untuk
lebih mudahnya, ada faksi JK, Faksi Surya Paloh, Faksi Sultan Hamengku
Buwono X. 

Faksi-faksi ini makin terpolarisasi mendekati pemilu
presiden. Kelompok yang dulu berada di belakang JK seperti Agung
Laksono, Muladi dan tokoh lainnya, belakangan terlihat mulai berani
'melawan' JK. 

Pernyataan Muladi yang keras soal kemungkinan
koalisi Golkar dan Demokrat menjadi bukti lebih kuat bahwa barisan
pendukung JK makin kocar-kacir. Hal sama juga di lakukan Wakil Ketua
Umum DPP Golkar Agung Laksono. Meski Rapimnassus Golkar sudah
memutuskan mendukung JK sebagai capres, Agung tetap berkeyakinan
koalisi Golkar-PD akan tetap bisa tejadi.    

Pak JK sudah
mulai ditinggalkan para sekutunya. Tidak hanya di DPP, DPD yang semula
mendukung juga sudah mulai goyah, buktinya mereka menggalang kekuatan
untuk mengusulkan agar mempertimbangkan kembali koalisi dengan PD,
paparnya.

Sampai saat ini JK memang masih memegang kendali penuh
Partai Golkar. Soemarsono, Burhanudin Napitupulu, Priyo Budi Santoso,
Syamsul Muarif dan sejumlah pengurus DPP lainnya memang masih solid di
belakang JK. Namun, bukan tidak mungkin jika peta berubah soliditas ini
akan runtuh juga.

Akankah JK mengalami nasib seperti Akbar
Tandjung? Dikerubuti para orang dekatnya, tetapi ramai-ramai
'dikhianati' saat kekuasaan itu menjauh dari tangannya. 





  
 

  




 

















  

Re: [ob] JK mulai di kucilkan ?

2009-04-28 Terurut Topik hendra_bujang
Politik tidak mengenal teman (supporter) or lawan abadi yang ada hanyalah 
kepentingan...bukannya para politikus level tinggi tahu akan hal ini???

Best Regards
HB

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: ANDIK MUSTIKA ahmust...@yahoo.com

Date: Tue, 28 Apr 2009 00:19:26 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [ob] JK mulai di kucilkan ?


Memang JK harusnya berbesar hati, dan baiknya memang mengundurkan diri. kita 
bisa melihat sejak jadi ketua umum suara golkar turun dari sekitar 20% ke 14%. 
Hal ini merupakan bukti ketidak mampuan dia dalam memegang tampuk kepemimpinan.
Fakta ini harusnya JK berintropeksi diri bukan malah maju jadi capres, karena 
di kalangan golkar sendiri partainya menjadi mundur apalagi memimpin sebuah 
bangsa yang besar.
Untuk memimpin sebuah bahwa yang besar memang diperlukan seseorang yang 
mempunyai jiwa kenegaraan. di negara kita kayaknya dapat dihitung dengan jari 
yang mempunyai sifat itu. di negara maju seperti Jepang. pejabat yang gagal, 
biasanya dengan berbesar hati untuk mengundurkan diri. Sehingga dia mampu 
menjadi bapak bangsa yang mengayomi bangsa dan membantu di balik layar.

salam hangat,

Andik

--- On Mon, 4/27/09, simon bolenang simon_bolen...@yahoo.com wrote:

From: simon bolenang simon_bolen...@yahoo.com
Subject: [ob] JK mulai di kucilkan ?
To: obrolan-bandar yahoogroups obrolan-bandar@yahoogroups.com, saham 
yahoogroups sa...@yahoogroups.com
Date: Monday, April 27, 2009, 11:50 PM
















  
  JK harusnya berbesar hati dan menjadi negarawan dari pada dipermalukan 
begini
lebih baik lepas kutum Golkar, apalagi Golkar gagal mempertahankan suara
di Pileg.
  
  







 Jakarta
- Apes benar nasib Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK).
Setelah beramai-ramai didorong pada posisi sulit sebagai capres,
beramai-ramai pula para pendorong itu meninggalkannya. Sebabnya, kans
JK sebagai capres sangat kecil dan susah menang.

Sumber detikcom
di DPP Golkar menjelaskan bahwa JK saat ini sedang marah besar kepada
para pendukungnya yang main di dua kaki. JK pun akan mengunakan
kewenangannya untuk mendisiplinkan kader-kader Golkar yang tidak patuh
kepada pimpinan dan hasil Rapimnassus 23 April lalu.

Beliau
marah dengan ulah DPD-DPD yang dulu mendukung capres, kok sekarang mau
mencabut. Ini bagian dari upaya mendorong JK masuk jurang, kata sumber
tersebut kepada detikcom, Selasa (28/4/2009).

Dalam konteks
kemarahan itulah, lanjut sumber itu, JK mengatakan secara
terang-terangan ada pihak tertentu baik perorangan atau kelompok yang
memecah belah parpol-parpol demi kepentingan politiknya termasuk
Golkar. 

Konflik di tubuh internal PAN, PPP dan Golkar
merupakan bukti konkret akan tudingan JK itu. Lantas siap yang dimaksud
JK? Memang JK tidak menjawab secara langsung siapa yang dimaksud,
tetapi arahnya jelas, pemecah belah itu adalah orang kuat yang memiliki
kekuasaan.

Lalu siapa yang dimanfaatkan, di internal Golkar,
dari awal sudah terpecah belah dalam faksi-faksi kuat. Sebut saja untuk
lebih mudahnya, ada faksi JK, Faksi Surya Paloh, Faksi Sultan Hamengku
Buwono X. 

Faksi-faksi ini makin terpolarisasi mendekati pemilu
presiden. Kelompok yang dulu berada di belakang JK seperti Agung
Laksono, Muladi dan tokoh lainnya, belakangan terlihat mulai berani
'melawan' JK. 

Pernyataan Muladi yang keras soal kemungkinan
koalisi Golkar dan Demokrat menjadi bukti lebih kuat bahwa barisan
pendukung JK makin kocar-kacir. Hal sama juga di lakukan Wakil Ketua
Umum DPP Golkar Agung Laksono. Meski Rapimnassus Golkar sudah
memutuskan mendukung JK sebagai capres, Agung tetap berkeyakinan
koalisi Golkar-PD akan tetap bisa tejadi.    

Pak JK sudah
mulai ditinggalkan para sekutunya. Tidak hanya di DPP, DPD yang semula
mendukung juga sudah mulai goyah, buktinya mereka menggalang kekuatan
untuk mengusulkan agar mempertimbangkan kembali koalisi dengan PD,
paparnya.

Sampai saat ini JK memang masih memegang kendali penuh
Partai Golkar. Soemarsono, Burhanudin Napitupulu, Priyo Budi Santoso,
Syamsul Muarif dan sejumlah pengurus DPP lainnya memang masih solid di
belakang JK. Namun, bukan tidak mungkin jika peta berubah soliditas ini
akan runtuh juga.

Akankah JK mengalami nasib seperti Akbar
Tandjung? Dikerubuti para orang dekatnya, tetapi ramai-ramai
'dikhianati' saat kekuasaan itu menjauh dari tangannya. 





  
 

  




 

















  


RE: [ob] JK mulai di kucilkan ?

2009-04-28 Terurut Topik rad10 ru54k
Sy rasa siih sebenarnya JK tidak ada niat untuk maju sebagai capres.

Apa yg terjadi dikubu golkar saat ini, sepertinya JK lagi digencet oleh
pihak2 tertentu.

JK klo tetap dipasangkan sebagai wapres SBY, besar kemungkinan JK akan tetap
menjabat sebagai ketua partai golkar.

Bila ada pihak2 tertentu yg tidak ingin JK sebagai ketua partai di golkar,
maka, JK akan diusung sebagai capres.

Banyak yg yakin bahwa apabila JK mencalonkan diri sebagai capres (siapapun
cawapresnya) maka karir politik JK akan tamat.

Pihak2 tertentu dikubu golkar yakin bahwa JK tidak akan mungkin terpilih
sebagai presiden bila dicalonkan sebagai capres golkar.

Dan bagi JK (sebagai ketua partai) sangat sulit bagi dia untuk menolak
usulan tsb, karena itu merupakan suara dari bawah yg mencerminkan
mendukung JK sebagai capres.

Bener2 buah simalakama bagi JK.

 

 

 

 

 

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
On Behalf Of ANDIK MUSTIKA
Sent: Tuesday, April 28, 2009 2:19 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [ob] JK mulai di kucilkan ?

 







Memang JK harusnya berbesar hati, dan baiknya memang mengundurkan diri. kita
bisa melihat sejak jadi ketua umum suara golkar turun dari sekitar 20% ke
14%. Hal ini merupakan bukti ketidak mampuan dia dalam memegang tampuk
kepemimpinan.
Fakta ini harusnya JK berintropeksi diri bukan malah maju jadi capres,
karena di kalangan golkar sendiri partainya menjadi mundur apalagi memimpin
sebuah bangsa yang besar.
Untuk memimpin sebuah bahwa yang besar memang diperlukan seseorang yang
mempunyai jiwa kenegaraan. di negara kita kayaknya dapat dihitung dengan
jari yang mempunyai sifat itu. di negara maju seperti Jepang. pejabat yang
gagal, biasanya dengan berbesar hati untuk mengundurkan diri. Sehingga dia
mampu menjadi bapak bangsa yang mengayomi bangsa dan membantu di balik
layar.

salam hangat,

Andik

--- On Mon, 4/27/09, simon bolenang simon_bolen...@yahoo.com wrote:


From: simon bolenang simon_bolen...@yahoo.com
Subject: [ob] JK mulai di kucilkan ?
To: obrolan-bandar yahoogroups obrolan-bandar@yahoogroups.com, saham
yahoogroups sa...@yahoogroups.com
Date: Monday, April 27, 2009, 11:50 PM


JK harusnya berbesar hati dan menjadi negarawan dari pada dipermalukan
begini
lebih baik lepas kutum Golkar, apalagi Golkar gagal mempertahankan suara
di Pileg.

 

Jakarta - Apes benar nasib Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK).
Setelah beramai-ramai didorong pada posisi sulit sebagai capres,
beramai-ramai pula para pendorong itu meninggalkannya. Sebabnya, kans JK
sebagai capres sangat kecil dan susah menang.

Sumber detikcom di DPP Golkar menjelaskan bahwa JK saat ini sedang marah
besar kepada para pendukungnya yang main di dua kaki. JK pun akan mengunakan
kewenangannya untuk mendisiplinkan kader-kader Golkar yang tidak patuh
kepada pimpinan dan hasil Rapimnassus 23 April lalu.

Beliau marah dengan ulah DPD-DPD yang dulu mendukung capres, kok sekarang
mau mencabut. Ini bagian dari upaya mendorong JK masuk jurang, kata sumber
tersebut kepada detikcom, Selasa (28/4/2009).

Dalam konteks kemarahan itulah, lanjut sumber itu, JK mengatakan secara
terang-terangan ada pihak tertentu baik perorangan atau kelompok yang
memecah belah parpol-parpol demi kepentingan politiknya termasuk Golkar. 

Konflik di tubuh internal PAN, PPP dan Golkar merupakan bukti konkret akan
tudingan JK itu. Lantas siap yang dimaksud JK? Memang JK tidak menjawab
secara langsung siapa yang dimaksud, tetapi arahnya jelas, pemecah belah itu
adalah orang kuat yang memiliki kekuasaan.

Lalu siapa yang dimanfaatkan, di internal Golkar, dari awal sudah terpecah
belah dalam faksi-faksi kuat. Sebut saja untuk lebih mudahnya, ada faksi JK,
Faksi Surya Paloh, Faksi Sultan Hamengku Buwono X. 

Faksi-faksi ini makin terpolarisasi mendekati pemilu presiden. Kelompok yang
dulu berada di belakang JK seperti Agung Laksono, Muladi dan tokoh lainnya,
belakangan terlihat mulai berani 'melawan' JK. 

Pernyataan Muladi yang keras soal kemungkinan koalisi Golkar dan Demokrat
menjadi bukti lebih kuat bahwa barisan pendukung JK makin kocar-kacir. Hal
sama juga di lakukan Wakil Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono. Meski
Rapimnassus Golkar sudah memutuskan mendukung JK sebagai capres, Agung tetap
berkeyakinan koalisi Golkar-PD akan tetap bisa tejadi.

Pak JK sudah mulai ditinggalkan para sekutunya. Tidak hanya di DPP, DPD
yang semula mendukung juga sudah mulai goyah, buktinya mereka menggalang
kekuatan untuk mengusulkan agar mempertimbangkan kembali koalisi dengan PD,
paparnya.

Sampai saat ini JK memang masih memegang kendali penuh Partai Golkar.
Soemarsono, Burhanudin Napitupulu, Priyo Budi Santoso, Syamsul Muarif dan
sejumlah pengurus DPP lainnya memang masih solid di belakang JK. Namun,
bukan tidak mungkin jika peta berubah soliditas ini akan runtuh juga.

Akankah JK mengalami nasib seperti Akbar Tandjung? Dikerubuti para orang
dekatnya, tetapi ramai-ramai 'dikhianati' saat kekuasaan itu menjauh

RE: [ob] JK mulai di kucilkan ?

2009-04-28 Terurut Topik dario kurniawan
sumpeh deh JK itu pantesnya tandem SBY di pemerintahan, gengsi amat kalo ga 
jadi presiden ya wis wapres udah cukup kok..itu khan amanah rakyat suruh dia 
jadi wapres aja..kalo dia jadi capres rakyat ga mau milih karena bukan amanah 
rakyat hehehe...gitu aja kok repot

Dario Amran

--- Pada Sel, 28/4/09, rad10 ru54k tv.k...@gmail.com menulis:

Dari: rad10 ru54k tv.k...@gmail.com
Topik: RE: [ob] JK mulai di kucilkan ?
Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 28 April, 2009, 2:51 PM
















  
  







Sy rasa siih sebenarnya JK tidak ada niat untuk maju sebagai
capres. 

Apa yg terjadi dikubu golkar saat ini, sepertinya JK lagi
digencet oleh pihak2 tertentu. 

JK klo tetap dipasangkan sebagai wapres SBY, besar kemungkinan
JK akan tetap menjabat sebagai ketua partai golkar. 

Bila ada pihak2 tertentu yg tidak ingin JK sebagai ketua partai
di golkar, maka, JK akan diusung sebagai capres. 

Banyak yg yakin bahwa apabila JK mencalonkan diri sebagai capres
(siapapun cawapresnya) maka karir politik JK akan tamat. 

Pihak2 tertentu dikubu golkar yakin bahwa JK tidak akan mungkin
terpilih sebagai presiden bila dicalonkan sebagai capres golkar. 

Dan bagi JK (sebagai ketua partai) sangat sulit bagi dia untuk
menolak usulan tsb, karena itu merupakan suara dari bawah yg mencerminkan 
“mendukung”
JK sebagai capres. 

Bener2 buah simalakama bagi JK. 

   

   

   

   

   

   





From:
obrolan-bandar@ yahoogroups. com [mailto:obrolan- ban...@yahoogrou ps.com] On
Behalf Of ANDIK MUSTIKA

Sent: Tuesday, April 28, 2009 2:19 PM

To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com

Subject: Re: [ob] JK mulai di kucilkan ? 





   













 


 
  
  Memang JK harusnya berbesar hati, dan baiknya memang
  mengundurkan diri. kita bisa melihat sejak jadi ketua umum suara golkar turun
  dari sekitar 20% ke 14%. Hal ini merupakan bukti ketidak mampuan dia dalam
  memegang tampuk kepemimpinan.

  Fakta ini harusnya JK berintropeksi diri bukan malah maju jadi capres, karena
  di kalangan golkar sendiri partainya menjadi mundur apalagi memimpin sebuah
  bangsa yang besar.

  Untuk memimpin sebuah bahwa yang besar memang diperlukan seseorang yang
  mempunyai jiwa kenegaraan. di negara kita kayaknya dapat dihitung dengan jari
  yang mempunyai sifat itu. di negara maju seperti Jepang. pejabat yang gagal,
  biasanya dengan berbesar hati untuk mengundurkan diri. Sehingga dia mampu
  menjadi bapak bangsa yang mengayomi bangsa dan membantu di balik layar.

  

  salam hangat,

  

  Andik

  

  --- On Mon, 4/27/09, simon bolenang simon_bolenang@ yahoo.com
  wrote: 
  

  From: simon bolenang simon_bolenang@ yahoo.com

  Subject: [ob] JK mulai di kucilkan ?

  To: obrolan-bandar yahoogroups obrolan-bandar@ yahoogroups. com,
  saham yahoogroups sa...@yahoogroups. com

  Date: Monday, April 27, 2009, 11:50 PM 
  
  
  
   

JK harusnya berbesar hati dan menjadi
negarawan dari pada dipermalukan begini

lebih baik lepas kutum Golkar, apalagi Golkar gagal
mempertahankan suara

di Pileg. 

   

Jakarta - Apes benar nasib Ketua Umum DPP
Partai Golkar Jusuf Kalla (JK). Setelah beramai-ramai didorong pada posisi
sulit sebagai capres, beramai-ramai pula para pendorong itu
meninggalkannya. Sebabnya, kans JK sebagai capres sangat kecil dan susah
menang.



Sumber detikcom di DPP Golkar menjelaskan bahwa JK saat ini sedang marah
besar kepada para pendukungnya yang main di dua kaki. JK pun akan
mengunakan kewenangannya untuk mendisiplinkan kader-kader Golkar yang tidak
patuh kepada pimpinan dan hasil Rapimnassus 23 April lalu.



Beliau marah dengan ulah DPD-DPD yang dulu mendukung capres, kok
sekarang mau mencabut. Ini bagian dari upaya mendorong JK masuk
jurang, kata sumber tersebut kepada detikcom, Selasa (28/4/2009).



Dalam konteks kemarahan itulah, lanjut sumber itu, JK mengatakan secara
terang-terangan ada pihak tertentu baik perorangan atau kelompok yang
memecah belah parpol-parpol demi kepentingan politiknya termasuk Golkar. 



Konflik di tubuh internal PAN, PPP dan Golkar merupakan bukti konkret akan
tudingan JK itu. Lantas siap yang dimaksud JK? Memang JK tidak menjawab
secara langsung siapa yang dimaksud, tetapi arahnya jelas, pemecah belah
itu adalah orang kuat yang memiliki kekuasaan.



Lalu siapa yang dimanfaatkan, di internal Golkar, dari awal sudah terpecah
belah dalam faksi-faksi kuat. Sebut saja untuk lebih mudahnya, ada faksi
JK, Faksi Surya Paloh, Faksi Sultan Hamengku Buwono X. 



Faksi-faksi ini makin terpolarisasi mendekati pemilu presiden. Kelompok
yang dulu berada di belakang JK seperti Agung Laksono, Muladi dan tokoh
lainnya, belakangan terlihat mulai berani 'melawan' JK. 



Pernyataan Muladi yang keras soal kemungkinan koalisi Golkar dan Demokrat
menjadi bukti lebih kuat bahwa barisan pendukung JK

Re: [ob] JK mulai di kucilkan ?

2009-04-28 Terurut Topik ::Pak_AA::
Indikasi memecah belah itu memang santer kedengeran dgn cara:
di PAN: S#Y mendekati Hatta Rajasa
di PKB: S#Y Muhaimin
di GOLKAR: S#Y mendekati Akbar Tanjung

2009/4/28 rad10 ru54k tv.k...@gmail.com:


 Sy rasa siih sebenarnya JK tidak ada niat untuk maju sebagai capres.

 Apa yg terjadi dikubu golkar saat ini, sepertinya JK lagi digencet oleh
 pihak2 tertentu.

 JK klo tetap dipasangkan sebagai wapres SBY, besar kemungkinan JK akan tetap
 menjabat sebagai ketua partai golkar.

 Bila ada pihak2 tertentu yg tidak ingin JK sebagai ketua partai di golkar,
 maka, JK akan diusung sebagai capres.

 Banyak yg yakin bahwa apabila JK mencalonkan diri sebagai capres (siapapun
 cawapresnya) maka karir politik JK akan tamat.

 Pihak2 tertentu dikubu golkar yakin bahwa JK tidak akan mungkin terpilih
 sebagai presiden bila dicalonkan sebagai capres golkar.

 Dan bagi JK (sebagai ketua partai) sangat sulit bagi dia untuk menolak
 usulan tsb, karena itu merupakan suara dari bawah yg mencerminkan
 “mendukung” JK sebagai capres.

 Bener2 buah simalakama bagi JK.













 From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
 On Behalf Of ANDIK MUSTIKA
 Sent: Tuesday, April 28, 2009 2:19 PM
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Subject: Re: [ob] JK mulai di kucilkan ?




 Memang JK harusnya berbesar hati, dan baiknya memang mengundurkan diri. kita
 bisa melihat sejak jadi ketua umum suara golkar turun dari sekitar 20% ke
 14%. Hal ini merupakan bukti ketidak mampuan dia dalam memegang tampuk
 kepemimpinan.
 Fakta ini harusnya JK berintropeksi diri bukan malah maju jadi capres,
 karena di kalangan golkar sendiri partainya menjadi mundur apalagi memimpin
 sebuah bangsa yang besar.
 Untuk memimpin sebuah bahwa yang besar memang diperlukan seseorang yang
 mempunyai jiwa kenegaraan. di negara kita kayaknya dapat dihitung dengan
 jari yang mempunyai sifat itu. di negara maju seperti Jepang. pejabat yang
 gagal, biasanya dengan berbesar hati untuk mengundurkan diri. Sehingga dia
 mampu menjadi bapak bangsa yang mengayomi bangsa dan membantu di balik
 layar.

 salam hangat,

 Andik

 --- On Mon, 4/27/09, simon bolenang simon_bolen...@yahoo.com wrote:

 From: simon bolenang simon_bolen...@yahoo.com
 Subject: [ob] JK mulai di kucilkan ?
 To: obrolan-bandar yahoogroups obrolan-bandar@yahoogroups.com, saham
 yahoogroups sa...@yahoogroups.com
 Date: Monday, April 27, 2009, 11:50 PM

 JK harusnya berbesar hati dan menjadi negarawan dari pada dipermalukan
 begini
 lebih baik lepas kutum Golkar, apalagi Golkar gagal mempertahankan suara
 di Pileg.



 Jakarta - Apes benar nasib Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK).
 Setelah beramai-ramai didorong pada posisi sulit sebagai capres,
 beramai-ramai pula para pendorong itu meninggalkannya. Sebabnya, kans JK
 sebagai capres sangat kecil dan susah menang.

 Sumber detikcom di DPP Golkar menjelaskan bahwa JK saat ini sedang marah
 besar kepada para pendukungnya yang main di dua kaki. JK pun akan mengunakan
 kewenangannya untuk mendisiplinkan kader-kader Golkar yang tidak patuh
 kepada pimpinan dan hasil Rapimnassus 23 April lalu.

 Beliau marah dengan ulah DPD-DPD yang dulu mendukung capres, kok sekarang
 mau mencabut. Ini bagian dari upaya mendorong JK masuk jurang, kata sumber
 tersebut kepada detikcom, Selasa (28/4/2009).

 Dalam konteks kemarahan itulah, lanjut sumber itu, JK mengatakan secara
 terang-terangan ada pihak tertentu baik perorangan atau kelompok yang
 memecah belah parpol-parpol demi kepentingan politiknya termasuk Golkar.

 Konflik di tubuh internal PAN, PPP dan Golkar merupakan bukti konkret akan
 tudingan JK itu. Lantas siap yang dimaksud JK? Memang JK tidak menjawab
 secara langsung siapa yang dimaksud, tetapi arahnya jelas, pemecah belah itu
 adalah orang kuat yang memiliki kekuasaan.

 Lalu siapa yang dimanfaatkan, di internal Golkar, dari awal sudah terpecah
 belah dalam faksi-faksi kuat. Sebut saja untuk lebih mudahnya, ada faksi JK,
 Faksi Surya Paloh, Faksi Sultan Hamengku Buwono X.

 Faksi-faksi ini makin terpolarisasi mendekati pemilu presiden. Kelompok yang
 dulu berada di belakang JK seperti Agung Laksono, Muladi dan tokoh lainnya,
 belakangan terlihat mulai berani 'melawan' JK.

 Pernyataan Muladi yang keras soal kemungkinan koalisi Golkar dan Demokrat
 menjadi bukti lebih kuat bahwa barisan pendukung JK makin kocar-kacir. Hal
 sama juga di lakukan Wakil Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono. Meski
 Rapimnassus Golkar sudah memutuskan mendukung JK sebagai capres, Agung tetap
 berkeyakinan koalisi Golkar-PD akan tetap bisa tejadi.

 Pak JK sudah mulai ditinggalkan para sekutunya. Tidak hanya di DPP, DPD
 yang semula mendukung juga sudah mulai goyah, buktinya mereka menggalang
 kekuatan untuk mengusulkan agar mempertimbangkan kembali koalisi dengan PD,
 paparnya.

 Sampai saat ini JK memang masih memegang kendali penuh Partai Golkar.
 Soemarsono, Burhanudin Napitupulu, Priyo Budi Santoso, Syamsul Muarif dan
 sejumlah pengurus DPP

Re: [ob] JK mulai di kucilkan ?

2009-04-28 Terurut Topik gnwn.wbsn
Yang memecah belah itu Surya Paloh sendiri dengan provokasi-nya jangan jual
murah golkar dgn sikit-2 SBY-JK, waspadai kader genit pengin jadi mentrinya
SBY. Ya iyalah dgn duet SBY-JK Paloh sbg Ketua Penasehat tidak akan dpt
keuntungan apa2. Sekarang diwelehkan SBY bahwa golkar bukan hanya JK dan
harus diajukan lewat mekenisme resmi partai. Jadi itu sebenarnya soal
gengsinya Paloh dan JK saja bukan Golkar sebagai partai. Jadi jelaslah JK
(dan golkar) dijerumuskan Surya Paloh.

On 4/28/09, simon bolenang simon_bolen...@yahoo.com wrote:



   JK harusnya berbesar hati dan menjadi negarawan dari pada dipermalukan
 begini
 lebih baik lepas kutum Golkar, apalagi Golkar gagal mempertahankan suara
 di Pileg.



 *Jakarta* - Apes benar nasib Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla
 (JK). Setelah beramai-ramai didorong pada posisi sulit sebagai capres,
 beramai-ramai pula para pendorong itu meninggalkannya. Sebabnya, kans JK
 sebagai capres sangat kecil dan susah menang.

 Sumber detikcom di DPP Golkar menjelaskan bahwa JK saat ini sedang marah
 besar kepada para pendukungnya yang main di dua kaki. JK pun akan mengunakan
 kewenangannya untuk mendisiplinkan kader-kader Golkar yang tidak patuh
 kepada pimpinan dan hasil Rapimnassus 23 April lalu.

 Beliau marah dengan ulah DPD-DPD yang dulu mendukung capres, kok sekarang
 mau mencabut. Ini bagian dari upaya mendorong JK masuk jurang, kata sumber
 tersebut kepada detikcom, Selasa (28/4/2009).

 Dalam konteks kemarahan itulah, lanjut sumber itu, JK mengatakan secara
 terang-terangan ada pihak tertentu baik perorangan atau kelompok yang
 memecah belah parpol-parpol demi kepentingan politiknya termasuk Golkar.

 Konflik di tubuh internal PAN, PPP dan Golkar merupakan bukti konkret akan
 tudingan JK itu. Lantas siap yang dimaksud JK? Memang JK tidak menjawab
 secara langsung siapa yang dimaksud, tetapi arahnya jelas, pemecah belah itu
 adalah orang kuat yang memiliki kekuasaan.

 Lalu siapa yang dimanfaatkan, di internal Golkar, dari awal sudah terpecah
 belah dalam faksi-faksi kuat. Sebut saja untuk lebih mudahnya, ada faksi JK,
 Faksi Surya Paloh, Faksi Sultan Hamengku Buwono X.

 Faksi-faksi ini makin terpolarisasi mendekati pemilu presiden. Kelompok
 yang dulu berada di belakang JK seperti Agung Laksono, Muladi dan tokoh
 lainnya, belakangan terlihat mulai berani 'melawan' JK.

 Pernyataan Muladi yang keras soal kemungkinan koalisi Golkar dan Demokrat
 menjadi bukti lebih kuat bahwa barisan pendukung JK makin kocar-kacir. Hal
 sama juga di lakukan Wakil Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono. Meski
 Rapimnassus Golkar sudah memutuskan mendukung JK sebagai capres, Agung tetap
 berkeyakinan koalisi Golkar-PD akan tetap bisa tejadi.

 Pak JK sudah mulai ditinggalkan para sekutunya. Tidak hanya di DPP, DPD
 yang semula mendukung juga sudah mulai goyah, buktinya mereka menggalang
 kekuatan untuk mengusulkan agar mempertimbangkan kembali koalisi dengan PD,
 paparnya.

 Sampai saat ini JK memang masih memegang kendali penuh Partai Golkar.
 Soemarsono, Burhanudin Napitupulu, Priyo Budi Santoso, Syamsul Muarif dan
 sejumlah pengurus DPP lainnya memang masih solid di belakang JK. Namun,
 bukan tidak mungkin jika peta berubah soliditas ini akan runtuh juga.

 Akankah JK mengalami nasib seperti Akbar Tandjung? Dikerubuti para orang
 dekatnya, tetapi ramai-ramai 'dikhianati' saat kekuasaan itu menjauh dari
 tangannya.

 



Re: [ob] JK mulai di kucilkan ?

2009-04-28 Terurut Topik eddytj99
Suheng jangan bicara politik ah, minta cluenya aja buat kawan2 seperguruan di 
dunia persahaman, untuk bisa cuan.
Salam


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, hendra_buj...@... wrote:

 Politik tidak mengenal teman (supporter) or lawan abadi yang ada hanyalah 
 kepentingan...bukannya para politikus level tinggi tahu akan hal ini???
 
 Best Regards
 HB
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: ANDIK MUSTIKA ahmust...@...
 
 Date: Tue, 28 Apr 2009 00:19:26 
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Subject: Re: [ob] JK mulai di kucilkan ?
 
 
 Memang JK harusnya berbesar hati, dan baiknya memang mengundurkan diri. kita 
 bisa melihat sejak jadi ketua umum suara golkar turun dari sekitar 20% ke 
 14%. Hal ini merupakan bukti ketidak mampuan dia dalam memegang tampuk 
 kepemimpinan.
 Fakta ini harusnya JK berintropeksi diri bukan malah maju jadi capres, karena 
 di kalangan golkar sendiri partainya menjadi mundur apalagi memimpin sebuah 
 bangsa yang besar.
 Untuk memimpin sebuah bahwa yang besar memang diperlukan seseorang yang 
 mempunyai jiwa kenegaraan. di negara kita kayaknya dapat dihitung dengan jari 
 yang mempunyai sifat itu. di negara maju seperti Jepang. pejabat yang gagal, 
 biasanya dengan berbesar hati untuk mengundurkan diri. Sehingga dia mampu 
 menjadi bapak bangsa yang mengayomi bangsa dan membantu di balik layar.
 
 salam hangat,
 
 Andik
 
 --- On Mon, 4/27/09, simon bolenang simon_bolen...@... wrote:
 
 From: simon bolenang simon_bolen...@...
 Subject: [ob] JK mulai di kucilkan ?
 To: obrolan-bandar yahoogroups obrolan-bandar@yahoogroups.com, saham 
 yahoogroups sa...@yahoogroups.com
 Date: Monday, April 27, 2009, 11:50 PM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
   JK harusnya berbesar hati dan menjadi negarawan dari pada dipermalukan 
 begini
 lebih baik lepas kutum Golkar, apalagi Golkar gagal mempertahankan suara
 di Pileg.
 
 
 
   
   
   
   
   
 
Jakarta
 - Apes benar nasib Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK).
 Setelah beramai-ramai didorong pada posisi sulit sebagai capres,
 beramai-ramai pula para pendorong itu meninggalkannya. Sebabnya, kans
 JK sebagai capres sangat kecil dan susah menang.
 
 Sumber detikcom
 di DPP Golkar menjelaskan bahwa JK saat ini sedang marah besar kepada
 para pendukungnya yang main di dua kaki. JK pun akan mengunakan
 kewenangannya untuk mendisiplinkan kader-kader Golkar yang tidak patuh
 kepada pimpinan dan hasil Rapimnassus 23 April lalu.
 
 Beliau
 marah dengan ulah DPD-DPD yang dulu mendukung capres, kok sekarang mau
 mencabut. Ini bagian dari upaya mendorong JK masuk jurang, kata sumber
 tersebut kepada detikcom, Selasa (28/4/2009).
 
 Dalam konteks
 kemarahan itulah, lanjut sumber itu, JK mengatakan secara
 terang-terangan ada pihak tertentu baik perorangan atau kelompok yang
 memecah belah parpol-parpol demi kepentingan politiknya termasuk
 Golkar. 
 
 Konflik di tubuh internal PAN, PPP dan Golkar
 merupakan bukti konkret akan tudingan JK itu. Lantas siap yang dimaksud
 JK? Memang JK tidak menjawab secara langsung siapa yang dimaksud,
 tetapi arahnya jelas, pemecah belah itu adalah orang kuat yang memiliki
 kekuasaan.
 
 Lalu siapa yang dimanfaatkan, di internal Golkar,
 dari awal sudah terpecah belah dalam faksi-faksi kuat. Sebut saja untuk
 lebih mudahnya, ada faksi JK, Faksi Surya Paloh, Faksi Sultan Hamengku
 Buwono X. 
 
 Faksi-faksi ini makin terpolarisasi mendekati pemilu
 presiden. Kelompok yang dulu berada di belakang JK seperti Agung
 Laksono, Muladi dan tokoh lainnya, belakangan terlihat mulai berani
 'melawan' JK. 
 
 Pernyataan Muladi yang keras soal kemungkinan
 koalisi Golkar dan Demokrat menjadi bukti lebih kuat bahwa barisan
 pendukung JK makin kocar-kacir. Hal sama juga di lakukan Wakil Ketua
 Umum DPP Golkar Agung Laksono. Meski Rapimnassus Golkar sudah
 memutuskan mendukung JK sebagai capres, Agung tetap berkeyakinan
 koalisi Golkar-PD akan tetap bisa tejadi.    
 
 Pak JK sudah
 mulai ditinggalkan para sekutunya. Tidak hanya di DPP, DPD yang semula
 mendukung juga sudah mulai goyah, buktinya mereka menggalang kekuatan
 untuk mengusulkan agar mempertimbangkan kembali koalisi dengan PD,
 paparnya.
 
 Sampai saat ini JK memang masih memegang kendali penuh
 Partai Golkar. Soemarsono, Burhanudin Napitupulu, Priyo Budi Santoso,
 Syamsul Muarif dan sejumlah pengurus DPP lainnya memang masih solid di
 belakang JK. Namun, bukan tidak mungkin jika peta berubah soliditas ini
 akan runtuh juga.
 
 Akankah JK mengalami nasib seperti Akbar
 Tandjung? Dikerubuti para orang dekatnya, tetapi ramai-ramai
 'dikhianati' saat kekuasaan itu menjauh dari tangannya.





RE: [ob] JK mulai di kucilkan ?

2009-04-28 Terurut Topik Yudizz
Friends, kayaknya thread ini udah OOT banget, mendingan disudahi saja, ntar
keburu disemprit Embah. Mengingat sebenarnya di milis ini ngobrolin politik
agak diharamkan. Karena pilihan politik itu menyangkut keyakinan dan
idealisme masing2, takutnya nanti ada yang tidak sepaham bisa jadi ribut2
lagi.

 

No offense, cuma ngingetin doang.

 

Regards,

Yudizz

 

 

  _  

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
On Behalf Of gnwn.wbsn
Sent: Tuesday, April 28, 2009 2:52 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [ob] JK mulai di kucilkan ?

 






Yang memecah belah itu Surya Paloh sendiri dengan provokasi-nya jangan jual
murah golkar dgn sikit-2 SBY-JK, waspadai kader genit pengin jadi mentrinya
SBY. Ya iyalah dgn duet SBY-JK Paloh sbg Ketua Penasehat tidak akan dpt
keuntungan apa2. Sekarang diwelehkan SBY bahwa golkar bukan hanya JK dan
harus diajukan lewat mekenisme resmi partai. Jadi itu sebenarnya soal
gengsinya Paloh dan JK saja bukan Golkar sebagai partai. Jadi jelaslah JK
(dan golkar) dijerumuskan Surya Paloh.

 

On 4/28/09, simon bolenang simon_bolenang@
mailto:simon_bolen...@yahoo.com yahoo.com wrote:

 


JK harusnya berbesar hati dan menjadi negarawan dari pada dipermalukan
begini
lebih baik lepas kutum Golkar, apalagi Golkar gagal mempertahankan suara
di Pileg.


 

Jakarta - Apes benar nasib Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK).
Setelah beramai-ramai didorong pada posisi sulit sebagai capres,
beramai-ramai pula para pendorong itu meninggalkannya. Sebabnya, kans JK
sebagai capres sangat kecil dan susah menang.

Sumber detikcom di DPP Golkar menjelaskan bahwa JK saat ini sedang marah
besar kepada para pendukungnya yang main di dua kaki. JK pun akan mengunakan
kewenangannya untuk mendisiplinkan kader-kader Golkar yang tidak patuh
kepada pimpinan dan hasil Rapimnassus 23 April lalu.

Beliau marah dengan ulah DPD-DPD yang dulu mendukung capres, kok sekarang
mau mencabut. Ini bagian dari upaya mendorong JK masuk jurang, kata sumber
tersebut kepada detikcom, Selasa (28/4/2009).

Dalam konteks kemarahan itulah, lanjut sumber itu, JK mengatakan secara
terang-terangan ada pihak tertentu baik perorangan atau kelompok yang
memecah belah parpol-parpol demi kepentingan politiknya termasuk Golkar. 

Konflik di tubuh internal PAN, PPP dan Golkar merupakan bukti konkret akan
tudingan JK itu. Lantas siap yang dimaksud JK? Memang JK tidak menjawab
secara langsung siapa yang dimaksud, tetapi arahnya jelas, pemecah belah itu
adalah orang kuat yang memiliki kekuasaan.

Lalu siapa yang dimanfaatkan, di internal Golkar, dari awal sudah terpecah
belah dalam faksi-faksi kuat. Sebut saja untuk lebih mudahnya, ada faksi JK,
Faksi Surya Paloh, Faksi Sultan Hamengku Buwono X. 

Faksi-faksi ini makin terpolarisasi mendekati pemilu presiden. Kelompok yang
dulu berada di belakang JK seperti Agung Laksono, Muladi dan tokoh lainnya,
belakangan terlihat mulai berani 'melawan' JK. 

Pernyataan Muladi yang keras soal kemungkinan koalisi Golkar dan Demokrat
menjadi bukti lebih kuat bahwa barisan pendukung JK makin kocar-kacir. Hal
sama juga di lakukan Wakil Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono. Meski
Rapimnassus Golkar sudah memutuskan mendukung JK sebagai capres, Agung tetap
berkeyakinan koalisi Golkar-PD akan tetap bisa tejadi.

Pak JK sudah mulai ditinggalkan para sekutunya. Tidak hanya di DPP, DPD
yang semula mendukung juga sudah mulai goyah, buktinya mereka menggalang
kekuatan untuk mengusulkan agar mempertimbangkan kembali koalisi dengan PD,
paparnya.

Sampai saat ini JK memang masih memegang kendali penuh Partai Golkar.
Soemarsono, Burhanudin Napitupulu, Priyo Budi Santoso, Syamsul Muarif dan
sejumlah pengurus DPP lainnya memang masih solid di belakang JK. Namun,
bukan tidak mungkin jika peta berubah soliditas ini akan runtuh juga.

Akankah JK mengalami nasib seperti Akbar Tandjung? Dikerubuti para orang
dekatnya, tetapi ramai-ramai 'dikhianati' saat kekuasaan itu menjauh dari
tangannya. 

 



Re: [ob] JK mulai di kucilkan ?

2009-04-28 Terurut Topik john.nuel
bisa juga sebaliknya, masing-masing orang tsb (dan temannya) itu berkepentingan 
memanfaatkan peluang utk ambil kesempatan jadi wapres dgn dekati PD. Politik 
memang serba tdk jelas. biarkan aja deh biar mereka main sendiri. kita ikut 
pilihan prof JT dan Embah aja.

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, \::Pak_AA:\: 
abdul.rahman.ra...@... wrote:

 Indikasi memecah belah itu memang santer kedengeran dgn cara:
 di PAN: S#Y mendekati Hatta Rajasa
 di PKB: S#Y Muhaimin
 di GOLKAR: S#Y mendekati Akbar Tanjung
 
 2009/4/28 rad10 ru54k tv.k...@...:
 
 
  Sy rasa siih sebenarnya JK tidak ada niat untuk maju sebagai capres.
 
  Apa yg terjadi dikubu golkar saat ini, sepertinya JK lagi digencet oleh
  pihak2 tertentu.
 
  JK klo tetap dipasangkan sebagai wapres SBY, besar kemungkinan JK akan tetap
  menjabat sebagai ketua partai golkar.
 
  Bila ada pihak2 tertentu yg tidak ingin JK sebagai ketua partai di golkar,
  maka, JK akan diusung sebagai capres.
 
  Banyak yg yakin bahwa apabila JK mencalonkan diri sebagai capres (siapapun
  cawapresnya) maka karir politik JK akan tamat.
 
  Pihak2 tertentu dikubu golkar yakin bahwa JK tidak akan mungkin terpilih
  sebagai presiden bila dicalonkan sebagai capres golkar.
 
  Dan bagi JK (sebagai ketua partai) sangat sulit bagi dia untuk menolak
  usulan tsb, karena itu merupakan suara dari bawah yg mencerminkan
  mendukung JK sebagai capres.
 
  Bener2 buah simalakama bagi JK.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
  On Behalf Of ANDIK MUSTIKA
  Sent: Tuesday, April 28, 2009 2:19 PM
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
  Subject: Re: [ob] JK mulai di kucilkan ?
 
 
 
 
  Memang JK harusnya berbesar hati, dan baiknya memang mengundurkan diri. kita
  bisa melihat sejak jadi ketua umum suara golkar turun dari sekitar 20% ke
  14%. Hal ini merupakan bukti ketidak mampuan dia dalam memegang tampuk
  kepemimpinan.
  Fakta ini harusnya JK berintropeksi diri bukan malah maju jadi capres,
  karena di kalangan golkar sendiri partainya menjadi mundur apalagi memimpin
  sebuah bangsa yang besar.
  Untuk memimpin sebuah bahwa yang besar memang diperlukan seseorang yang
  mempunyai jiwa kenegaraan. di negara kita kayaknya dapat dihitung dengan
  jari yang mempunyai sifat itu. di negara maju seperti Jepang. pejabat yang
  gagal, biasanya dengan berbesar hati untuk mengundurkan diri. Sehingga dia
  mampu menjadi bapak bangsa yang mengayomi bangsa dan membantu di balik
  layar.
 
  salam hangat,
 
  Andik
 
  --- On Mon, 4/27/09, simon bolenang simon_bolen...@... wrote:
 
  From: simon bolenang simon_bolen...@...
  Subject: [ob] JK mulai di kucilkan ?
  To: obrolan-bandar yahoogroups obrolan-bandar@yahoogroups.com, saham
  yahoogroups sa...@yahoogroups.com
  Date: Monday, April 27, 2009, 11:50 PM
 
  JK harusnya berbesar hati dan menjadi negarawan dari pada dipermalukan
  begini
  lebih baik lepas kutum Golkar, apalagi Golkar gagal mempertahankan suara
  di Pileg.
 
 
 
  Jakarta - Apes benar nasib Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK).
  Setelah beramai-ramai didorong pada posisi sulit sebagai capres,
  beramai-ramai pula para pendorong itu meninggalkannya. Sebabnya, kans JK
  sebagai capres sangat kecil dan susah menang.
 
  Sumber detikcom di DPP Golkar menjelaskan bahwa JK saat ini sedang marah
  besar kepada para pendukungnya yang main di dua kaki. JK pun akan mengunakan
  kewenangannya untuk mendisiplinkan kader-kader Golkar yang tidak patuh
  kepada pimpinan dan hasil Rapimnassus 23 April lalu.
 
  Beliau marah dengan ulah DPD-DPD yang dulu mendukung capres, kok sekarang
  mau mencabut. Ini bagian dari upaya mendorong JK masuk jurang, kata sumber
  tersebut kepada detikcom, Selasa (28/4/2009).
 
  Dalam konteks kemarahan itulah, lanjut sumber itu, JK mengatakan secara
  terang-terangan ada pihak tertentu baik perorangan atau kelompok yang
  memecah belah parpol-parpol demi kepentingan politiknya termasuk Golkar.
 
  Konflik di tubuh internal PAN, PPP dan Golkar merupakan bukti konkret akan
  tudingan JK itu. Lantas siap yang dimaksud JK? Memang JK tidak menjawab
  secara langsung siapa yang dimaksud, tetapi arahnya jelas, pemecah belah itu
  adalah orang kuat yang memiliki kekuasaan.
 
  Lalu siapa yang dimanfaatkan, di internal Golkar, dari awal sudah terpecah
  belah dalam faksi-faksi kuat. Sebut saja untuk lebih mudahnya, ada faksi JK,
  Faksi Surya Paloh, Faksi Sultan Hamengku Buwono X.
 
  Faksi-faksi ini makin terpolarisasi mendekati pemilu presiden. Kelompok yang
  dulu berada di belakang JK seperti Agung Laksono, Muladi dan tokoh lainnya,
  belakangan terlihat mulai berani 'melawan' JK.
 
  Pernyataan Muladi yang keras soal kemungkinan koalisi Golkar dan Demokrat
  menjadi bukti lebih kuat bahwa barisan pendukung JK makin kocar-kacir. Hal
  sama juga di lakukan Wakil Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono. Meski
  Rapimnassus Golkar sudah memutuskan mendukung JK sebagai capres, Agung tetap
  berkeyakinan