BEI: Right Issue BUMI Boleh, Asal ada Nilai Tambah

INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Resources (BUMI) akan mempertimbangkan penerbitan 
hingga 10% saham baru atau 1,94 miliar saham dari total saham yang dikeluarkan 
senilai 19,40 miliar saham, asalkan memberi nilai tambah buat perseroan. 

"Penerbitan saham baru tersebut dapat dilakukan asal memberikan nilai tambah 
untuk perseroan. Kalau tidak ada nilai tambah harus melihat substansi 
penerbitan saham tersebut, tutur Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek 
Indonesia (BEI) Eddy Sugito, saat ditemui usai acara penutupan perdagangan 
saham di gedung BEI, Rabu (30/12) lalu. 

Menurutnya, berdasarkan peraturan Bapepam-LK, BUMI memungkinkan menerbitkan 
saham baru sekitar 10%, tapi harus melihat strukturnya secara keseluruhan. 
Selain itu, penerbitan saham baru juga harus mendapatkan persetujuan dari 
pemegang saham. 

Oleh karena itu, BEI menanyakan penundaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 
(RUPSLB) kepada BUMI beberapa waktu lalu. Eddy mengharapkan, ada keterangan 
tambahan dari BUMI. "Kita berharap ada keterangan tambahan dari BUMI," kata 
Eddy.

Seperti diketahui, BUMI kemungkinan menempuh skema konversi sebagian utangnya 
kepada China Invesment Corporation (CIC) menjadi saham baru yang akan 
diterbitkan perseroan. BUMI memiliki pinjaman sekitar US$1,9 miliar dari CIC. 
Pinjaman itu memberikan bunga 12% per tahun dan internal rate of return 19%.

Kirim email ke