[ob] Re: Cement Sector - Harga Wajar

2009-04-15 Terurut Topik y_dizz
Thanks Pak Anthony atas sharingnya.

Memang FA tidak semudah kelihatannya, kalo kita tinggal terima jadinya seperti 
PER, PBV, dll memang paling enak. Saya akan berusaha untuk mendalaminya.

Tadi topiknya saya angkat karena memang sekarang kan member OB lagi berebut 
cari emas di tumpukan jerami. Daripada melirik saham2 yang tidak jelas, kan 
mending kita cari BC yang terlupakan.

BLTA salah satu yang sedang saya incar, will wait until I get the best price.

Regards,
Yudizz



--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Armando Anthony armando.anth...@... 
wrote:

 Sekedar saran buat Pak Yudizz,
 
 Kalau basednya TA, FA buat pembenaran seperti ini gak apa.  Tapi kalau FA yg 
 dipakai sebagai based, bapak harus baca FA auditnya bener2 kalau mau invest 
 L-T, karena banyak hal2 yang sering kali tidak terungkap kalau kita 
 adopt begitu saja.  Apalagi di jaman serba instan seperti saat ini.  
 Seringkali kita masuk dan beli karena lihat indikator2 ratio2 yg memang sudah 
 tersedia baik di RTI, IQ plus atau yg lainnya.
 
 Sebagai contoh misalnya cashnya besar shg keliatannya Current ratio atau 
 quick rationya sehat, bisa 2:1 atau 3:1.  Tapi setelah dibaca auditnya 
 ternyata 1/2 jumlah cashnya tidak liquid karena cash itu ternyata 
 penggunaannya bersyarat, misalnya dipakai sebagai back to back atau sinking 
 funds atau apapun yang sejenis itu.  Kalau itu semua dikeluarkan ternyata 
 CR/QRnya 0.4:1  
 
 Contoh lain misalnya DER ratio 0..4, keliatanya bagus.  Tapi setelah 
 ditelusuri ternyata itu hasil conversion dari shareholder loan ke equity.  
 Atau misalnya tiba2 ada pendapatan yang luar biasa besar, yg menyebabkan NPM 
 naik fantastis, padahal tidak ada investasi baru sama 
 sekali.  Ternyata terjadi keuntungan yang luar biasa di transaksi derivative, 
 atau tiba2 harga komoditinya naik tajam.  
 
 Kalau soal ini sptnya Bakrie jagonya.  BUMI dulu bisa naik sampai 8000 sptnya 
 sangat fantastis, padahal jelas2 harga produksi coalnya sudah diikat untuk 
 satu tahun kedepan, dalam artian sudah jual forward.  Menurut saya memang 
 saham2 bakrie tidak cocok untuk invest, tapi lebih cocok dipakai untuk 
 trading.  Jadi kalau pakar TA bilang beli, biasanya saya ikut beli diam2.  
 Tapi kalau semuanya diam, tidak ada yang posting, saya biasanya jual diam2.
 
 Hal-hal spt diatas seringkali tidak diperhatikan oleh TA'ers, yg biasa keluar 
 masuk bursa dalam hitungan detik/menit/jam ataupun hari.  Tapi tidak ada yg 
 salah dengan itu, karena kalau bermain cepat dan punya waktu berlimpah memang 
 harus begitu.  
 
 Dari 3 emiten yg Pak Y-dizz sebut dibawah ini, saya pernah baca LK SMGR aja.  
 Menurut saya memang sangat sehat, malah cenderung over liquid, tidak mampu 
 menggunakan kelebihannya cashnya secara lebih efisien.  Mungkin memang karena 
 birokrasi yang cukup feodal dikalangan BUMN, atau cashnya ada yg ngincer.  
 Waktu ke Surabaya tempo hari saya sempatkan juga kekantornya di gresik dan 
 ngobrol informal dengan beberapa manager SMGR yg saya kenal, konco lawas.
 
 Tapi nyungsepnya index sampai 1100-an tempo hari memang sudah susah untuk 
 menghitung fundamentalnya, karena seluruh asumsi2 harus dievaluasi lagi, 
 karena sudah nggak cocok dan irrelevant.  Dan sepertinya seluruh emiten 
 mengalami hal yang pahit sepahit2nya, karena tidak ada satu sahampun yang 
 harganya tidak turun.  Kalaupun ada yg untung pada saat itu, paling cuma 
 beberapa orang aja.
 
 Dalam kondisi seperti saat inipun juga masih agak sulit.  Tapi paling tidak 
 politik Indonesia yang seperti 'api dalam sekam' sudah terbakar.  Tapi yg 
 pasti sepertinya tidak ada satupun diantara 2 kelompok yg menginginkan 
 kejadian seperti th. '99.  Thailand baru tewas 2 orang sdh bubar.  Indonesia 
 mati ratusan, hilang gak ditemukan, dll, terus aja demo sampai akhirnya 
 lengser sendiri.  Tapi, tentu saja, the game is not over yet.
 
 Mungkin aja secara Makro sudah ada upaya perbaikan, atau sudah mengarah ke 
 perbaikan.  Bisa jadi ini dalam tahap recovery stage, sehingga fundamental 
 bisa digunakan lagi
  
 Armando
 
 
 
 
 From: y_dizz y_d...@...
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, April 15, 2009 6:33:03 PM
 Subject: [ob] Cement Sector - Harga Wajar
 
 
 
 
 
 Yang pinter FA, please share dong. Menurut anda berapa harga wajar emiten2 di 
 sektor semen?
 
 Saya kebetulan nggak ngikuti sektor ini. Apakah dengan PER yang sekarang ini 
 kemahalan?
 
 SMGR: PER 9.3, PBV 2.94, DER 0.02
 INTP: PER 10.97, PBV 2.25, DER 0.04
 SMCB: PER 18.19, PBV 2.02, DER 1.48
 
 Regards,
 Yudizz





Re: [ob] Re: Cement Sector - Harga Wajar

2009-04-15 Terurut Topik Himawan
BLTA sptnya bikin cup pak, 790 sampai kali ya

--- On Wed, 4/15/09, y_dizz y_d...@mail2web.com wrote:


From: y_dizz y_d...@mail2web.com
Subject: [ob] Re: Cement Sector - Harga Wajar
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Wednesday, April 15, 2009, 8:26 AM








Thanks Pak Anthony atas sharingnya.

Memang FA tidak semudah kelihatannya, kalo kita tinggal terima jadinya seperti 
PER, PBV, dll memang paling enak. Saya akan berusaha untuk mendalaminya..

Tadi topiknya saya angkat karena memang sekarang kan member OB lagi berebut 
cari emas di tumpukan jerami. Daripada melirik saham2 yang tidak jelas, kan 
mending kita cari BC yang terlupakan.

BLTA salah satu yang sedang saya incar, will wait until I get the best price.

Regards,
Yudizz

--- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Armando Anthony armando.anthony@ 
 wrote:

 Sekedar saran buat Pak Yudizz,
 
 Kalau basednya TA, FA buat pembenaran seperti ini gak apa.  Tapi kalau FA yg 
 dipakai sebagai based, bapak harus baca FA auditnya bener2 kalau mau invest 
 L-T, karena banyak hal2 yang sering kali tidak terungkap kalau kita 
 adopt begitu saja.  Apalagi di jaman serba instan seperti saat ini.  
 Seringkali kita masuk dan beli karena lihat indikator2 ratio2 yg memang sudah 
 tersedia baik di RTI, IQ plus atau yg lainnya.
 
 Sebagai contoh misalnya cashnya besar shg keliatannya Current ratio atau 
 quick rationya sehat, bisa 2:1 atau 3:1.  Tapi setelah dibaca auditnya 
 ternyata 1/2 jumlah cashnya tidak liquid karena cash itu ternyata 
 penggunaannya bersyarat, misalnya dipakai sebagai back to back atau sinking 
 funds atau apapun yang sejenis itu.  Kalau itu semua dikeluarkan ternyata 
 CR/QRnya 0.4:1  
 
 Contoh lain misalnya DER ratio 0..4, keliatanya bagus.  Tapi setelah 
 ditelusuri ternyata itu hasil conversion dari shareholder loan ke equity.  
 Atau misalnya tiba2 ada pendapatan yang luar biasa besar, yg menyebabkan NPM 
 naik fantastis, padahal tidak ada investasi baru sama sekali.  Ternyata  
 terjadi keuntungan yang luar biasa di transaksi derivative, atau tiba2 harga 
 komoditinya naik tajam.  
 
 Kalau soal ini sptnya Bakrie jagonya.  BUMI dulu bisa naik sampai 8000 sptnya 
 sangat fantastis, padahal jelas2 harga produksi coalnya sudah diikat untuk 
 satu tahun kedepan, dalam artian sudah jual forward.  Menurut saya memang 
 saham2 bakrie tidak cocok untuk invest, tapi lebih cocok dipakai untuk 
 trading.  Jadi kalau pakar TA bilang beli, biasanya saya ikut beli diam2.  
 Tapi kalau semuanya diam, tidak ada yang posting, saya biasanya jual diam2.
 
 Hal-hal spt diatas seringkali tidak diperhatikan oleh TA'ers, yg biasa keluar 
 masuk bursa dalam hitungan detik/menit/ jam ataupun hari.  Tapi tidak ada yg 
 salah dengan itu, karena kalau bermain cepat dan punya waktu berlimpah memang 
 harus begitu.  
 
 Dari 3 emiten yg Pak Y-dizz sebut dibawah ini, saya pernah baca LK SMGR aja.  
 Menurut saya memang sangat sehat, malah cenderung over liquid, tidak mampu 
 menggunakan kelebihannya cashnya secara lebih efisien.  Mungkin memang karena 
 birokrasi yang cukup feodal dikalangan BUMN, atau cashnya ada yg ngincer.  
 Waktu ke Surabaya tempo hari saya sempatkan juga kekantornya di gresik dan 
 ngobrol informal dengan beberapa manager SMGR yg saya kenal, konco lawas.
 
 Tapi nyungsepnya index sampai 1100-an tempo hari memang sudah susah untuk 
 menghitung fundamentalnya, karena seluruh asumsi2 harus dievaluasi lagi, 
 karena sudah nggak cocok dan irrelevant.  Dan sepertinya seluruh emiten 
 mengalami hal yang pahit sepahit2nya, karena tidak ada satu sahampun yang 
 harganya tidak turun.  Kalaupun ada yg untung pada saat itu, paling cuma 
 beberapa orang aja.
 
 Dalam kondisi seperti saat inipun juga masih agak sulit.  Tapi paling tidak 
 politik Indonesia yang seperti 'api dalam sekam' sudah terbakar.  Tapi yg 
 pasti sepertinya tidak ada satupun diantara 2 kelompok yg menginginkan 
 kejadian seperti th. '99.  Thailand baru tewas 2 orang sdh bubar.  Indonesia 
 mati ratusan, hilang gak ditemukan, dll, terus aja demo sampai akhirnya 
 lengser sendiri.  Tapi, tentu saja, the game is not over yet.
 
 Mungkin aja secara Makro sudah ada upaya perbaikan, atau sudah mengarah ke 
 perbaikan.  Bisa jadi ini dalam tahap recovery stage, sehingga fundamental 
 bisa digunakan lagi
  
 Armando
 
 
 
  _ _ __
 From: y_dizz y_d...@...
 To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
 Sent: Wednesday, April 15, 2009 6:33:03 PM
 Subject: [ob] Cement Sector - Harga Wajar
 
 
 
 
 
 Yang pinter FA, please share dong. Menurut anda berapa harga wajar emiten2 di 
 sektor semen?
 
 Saya kebetulan nggak ngikuti sektor ini. Apakah dengan PER yang sekarang ini 
 kemahalan?
 
 SMGR: PER 9.3, PBV 2.94, DER 0.02
 INTP: PER 10.97, PBV 2.25, DER 0.04
 SMCB: PER 18.19, PBV 2.02, DER 1.48
 
 Regards,
 Yudizz


















  

Re: [ob] Re: Cement Sector - Harga Wajar

2009-04-15 Terurut Topik vaulstrad
BLTA emang bagus fundamentalnya? Hutang nya gmn? 

Tapi kalau ekonomi pulih pasti rate mereka bisa lebih tinggi yah?


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: y_dizz y_d...@mail2web.com

Date: Wed, 15 Apr 2009 15:26:47 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [ob] Re: Cement Sector - Harga Wajar


Thanks Pak Anthony atas sharingnya.

Memang FA tidak semudah kelihatannya, kalo kita tinggal terima jadinya seperti 
PER, PBV, dll memang paling enak. Saya akan berusaha untuk mendalaminya.

Tadi topiknya saya angkat karena memang sekarang kan member OB lagi berebut 
cari emas di tumpukan jerami. Daripada melirik saham2 yang tidak jelas, kan 
mending kita cari BC yang terlupakan.

BLTA salah satu yang sedang saya incar, will wait until I get the best price.

Regards,
Yudizz



--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Armando Anthony armando.anth...@... 
wrote:

 Sekedar saran buat Pak Yudizz,
 
 Kalau basednya TA, FA buat pembenaran seperti ini gak apa.  Tapi kalau FA yg 
 dipakai sebagai based, bapak harus baca FA auditnya bener2 kalau mau invest 
 L-T, karena banyak hal2 yang sering kali tidak terungkap kalau kita 
 adopt begitu saja.  Apalagi di jaman serba instan seperti saat ini.  
 Seringkali kita masuk dan beli karena lihat indikator2 ratio2 yg memang sudah 
 tersedia baik di RTI, IQ plus atau yg lainnya.
 
 Sebagai contoh misalnya cashnya besar shg keliatannya Current ratio atau 
 quick rationya sehat, bisa 2:1 atau 3:1.  Tapi setelah dibaca auditnya 
 ternyata 1/2 jumlah cashnya tidak liquid karena cash itu ternyata 
 penggunaannya bersyarat, misalnya dipakai sebagai back to back atau sinking 
 funds atau apapun yang sejenis itu.  Kalau itu semua dikeluarkan ternyata 
 CR/QRnya 0.4:1  
 
 Contoh lain misalnya DER ratio 0..4, keliatanya bagus.  Tapi setelah 
 ditelusuri ternyata itu hasil conversion dari shareholder loan ke equity.  
 Atau misalnya tiba2 ada pendapatan yang luar biasa besar, yg menyebabkan NPM 
 naik fantastis, padahal tidak ada investasi baru sama 
 sekali.  Ternyata terjadi keuntungan yang luar biasa di transaksi derivative, 
 atau tiba2 harga komoditinya naik tajam.  
 
 Kalau soal ini sptnya Bakrie jagonya.  BUMI dulu bisa naik sampai 8000 sptnya 
 sangat fantastis, padahal jelas2 harga produksi coalnya sudah diikat untuk 
 satu tahun kedepan, dalam artian sudah jual forward.  Menurut saya memang 
 saham2 bakrie tidak cocok untuk invest, tapi lebih cocok dipakai untuk 
 trading.  Jadi kalau pakar TA bilang beli, biasanya saya ikut beli diam2.  
 Tapi kalau semuanya diam, tidak ada yang posting, saya biasanya jual diam2.
 
 Hal-hal spt diatas seringkali tidak diperhatikan oleh TA'ers, yg biasa keluar 
 masuk bursa dalam hitungan detik/menit/jam ataupun hari.  Tapi tidak ada yg 
 salah dengan itu, karena kalau bermain cepat dan punya waktu berlimpah memang 
 harus begitu.  
 
 Dari 3 emiten yg Pak Y-dizz sebut dibawah ini, saya pernah baca LK SMGR aja.  
 Menurut saya memang sangat sehat, malah cenderung over liquid, tidak mampu 
 menggunakan kelebihannya cashnya secara lebih efisien.  Mungkin memang karena 
 birokrasi yang cukup feodal dikalangan BUMN, atau cashnya ada yg ngincer.  
 Waktu ke Surabaya tempo hari saya sempatkan juga kekantornya di gresik dan 
 ngobrol informal dengan beberapa manager SMGR yg saya kenal, konco lawas.
 
 Tapi nyungsepnya index sampai 1100-an tempo hari memang sudah susah untuk 
 menghitung fundamentalnya, karena seluruh asumsi2 harus dievaluasi lagi, 
 karena sudah nggak cocok dan irrelevant.  Dan sepertinya seluruh emiten 
 mengalami hal yang pahit sepahit2nya, karena tidak ada satu sahampun yang 
 harganya tidak turun.  Kalaupun ada yg untung pada saat itu, paling cuma 
 beberapa orang aja.
 
 Dalam kondisi seperti saat inipun juga masih agak sulit.  Tapi paling tidak 
 politik Indonesia yang seperti 'api dalam sekam' sudah terbakar.  Tapi yg 
 pasti sepertinya tidak ada satupun diantara 2 kelompok yg menginginkan 
 kejadian seperti th. '99.  Thailand baru tewas 2 orang sdh bubar.  Indonesia 
 mati ratusan, hilang gak ditemukan, dll, terus aja demo sampai akhirnya 
 lengser sendiri.  Tapi, tentu saja, the game is not over yet.
 
 Mungkin aja secara Makro sudah ada upaya perbaikan, atau sudah mengarah ke 
 perbaikan.  Bisa jadi ini dalam tahap recovery stage, sehingga fundamental 
 bisa digunakan lagi
  
 Armando
 
 
 

 From: y_dizz y_d...@...
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, April 15, 2009 6:33:03 PM
 Subject: [ob] Cement Sector - Harga Wajar
 
 
 
 
 
 Yang pinter FA, please share dong. Menurut anda berapa harga wajar emiten2 di 
 sektor semen?
 
 Saya kebetulan nggak ngikuti sektor ini. Apakah dengan PER yang sekarang ini 
 kemahalan?
 
 SMGR: PER 9.3, PBV 2.94, DER 0.02
 INTP: PER 10.97, PBV 2.25, DER 0.04
 SMCB: PER 18.19, PBV 2.02, DER 1.48
 
 Regards,
 Yudizz