penjelasan yang mantap... penulis buku RDPD jadi Rich D karena dpt royalty & pembicara laris, pengikut Bukunya jadi Poor D krn nga bisa bayar cicilan, asset di sita, DP hilang... kacian deh. Berarti kita juga harus hati2 juga dgn SUHU MOTIVATOR yg anjurkan utang yang DAHSYAT... Mudah2an kejadian di US tdk terjadi di indo.
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Menlu Kwok <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Buat Pak Raimon, > > Saya bukan ahli ekonomi, bukan juga good analyst. tetapi saya coba jawab yah. > > 1. Bail Out 700 milyar dollar dari AS. Bagaimana bentuknya? apakah > > kucuran dana 700 milyard dollar yah ke market? sesuai pemikiran saya, > > kalo misalkan AmRik sono, kucuran dana segede itu, otomatis bukannya > > NILAI DOLLAR Amerika turun, karena Dollar yang beredar jadi sangat > > banyak. Tapi koq, malah Dollar AS menguat? atow bagaimana sih > > penjelasan secara teori ekonomi ? hehe3x > > Jawab : > Sebelumnya saya jelaskan dulu sumber masalah di Amerika. Ini berdasarkan pengamatan saya selama ini. US sama seperti orang Indonesia. US sangat menyukai Trend. Coba diingat, beberapa tahun yang lalu sangat populer adanya satu buku yang sangat fenomenal RDPD yang dikarang oleh RTK (Tebak sendiri yah). Singkat saja, Andaikata Anda punya uang 1 M, dan dari uang tersebut Anda mampu untuk beli 1 rumah seharga 1 M maka daripada Anda beli 1 Rumah dengan harga 1 M tersebut, JAUHHHH lebih baik bila Anda beli 10 rumah dengan @ 1 M. LHO, KAN DUITNYA GA CUKUP? Gampang saja, di Amerika Anda diperbolehkan untuk memperoleh KPR dengan durasi 50 Tahun. Belum lagi bunganya kan rendah. > > Apa keuntungan dengan melakukan ini? Saat ini Anda diajarkan untuk menjadi seorang trader RUMAH, bila salah satu dari rumah tersebut bisa Anda jual dengan keuntungan 10% saja di harga 1.1 M, maka anda tinggal oper KPR dan Anda bisa memperoleh profit cash 100 jt. Itu kalau 1, kalau 5? > > Tapi kan masih ada yang belum laku? Tenang, Anda kan bisa menyewakannya. Dari uang sewa itu Anda pakai untuk bayar Cicilan Rumah. WOW WHAT A GREAT IDEA!!!! > > Enak banget! Beli rumah, modal dikit, hutang bank, dalam waktu - let say - 10 Tahun, Anda sudah dapet banyak banget dari penjualan rumah dan uang sewa. > > Dari jutaan keluarga di Amerika kalau yang melakukan cuma 1 atau 2 aja it will be fine. Tetapi kalau menjadi TREND? Selanjutnya, kita lihat sisi lain. Dari mata developer melihat, "WOW ada banyak orang yang membutuhkan rumah. Data salesnya meningkat. AYUH!!! buat proyek kedua". Dananya? "GAMPANG!!! HUTANG BANK AJA. MUMPUNG BOOMING NIH PERUMAHAN!!!" > > Lanjut lagi. Kalau developer bangun rumah, butuh material donk! Mulai cat, semen, dll. Cat, semen diangkut pakai apa? Pakai transportasi. Tenaga kerja gimana? Wah gampang rekrut aja tenaga baru. Kan banyak duit, dari pembeli rumah dan dari bank. Dengan demikian ada muncul tenaga baru yang mengurangi pengangguran yang suka bebelanja sehingga roda ekonomi fantastis banget dst...... WOW what a domino effect. secara total kita melihat US BULLISH!!!! > > SOUNDS GOOD TO BE TRUE!!! > > Sampai satu ketika, rumah selesai dibangun dan diserah terimakan. Perlahan tapi pasti orang-orang pada sibuk untuk jual rumahnya. Mengikuti yang dituliskan di buku. TETAPI, kalau semua orang pada sibuk jual rumah, siapa yang mau beli rumah? Wah, daripada rumah ngga laku, mending saya jual rugi deh. Sebab, kalau rumah tidak terjual, bayar cicilan dari mana? Dalam hal ini, harga rumah perlahat tetapi pasti berguguran. > > Langkah berikutnya : Oh iya, disewakan saja. Nah, dengan sekian banyak orang melakukan hal ini, emang harga sewa bisa bagus? > > Dengan demikian, harga rumah menurun, harga sewa juga ikut turun. Lalu? ADUH CILAKA!!! dapet duit dari mana untuk bayar cicilan. Akibatnya, mau tidak mau kita cuman bisa menangis begitu BANK dengan kejamnya menyita aset kita. > > Apakah aset kita saja? BANYAK!!!! > > Dengan demikian sampai pada satu titik, bank kebanyakan aset sementara tidak ada samasekali dana liquid untuk melakukan pembayaran atas kewajibannya. Apakah satu BANK? BANYAK!!! Muncullah permasalahan PNB Paribas, Bearstern, Lehman Brothers dll. > > Kalo finansial hancur, bagaimana dengan yang lain? Lihat domino efek di atas tadi. Semua akan kena, mulai dari tenaga kerja, penyedia semen dan cat dll dst dlsb. Dengan demikian Saham akan drop dan hancur > > Sampai sini jelas? > > Nah, untuk mengatasinya maka pemerintah Amerika akan mengucurkan bantuan BAIL OUT, untuk membeli aset-aset macet tersebut (terutama rumah). Wah, secara otomatis duit mengucur banyak donk? YA dan memang itulah yang (akan) terjadi. Akibat berikutnya, dollar melemah donk? AWAS!!!! ini jawabannya YA dan TIDAK. > > Untuk menentukan mata uang naik atau turun, ada beberapa faktor. > FAKTOR PERTAMA : ialah dari sisi pemerintah. Bisa berupa pengaturan (bisa cut, hold atau hike) suku bunga, Bantuan liquiditas (BAIL OUT - Intervensi kalo orang kite ngomongnye). Bila suku bunga dipotong, mata uang melemah. bila di naikkan maka mata uang menguat. Kalo ada bailout maka juga akan melemah. > FAKTOR KEDUA : ialah dari kondisi perekonomian negara. Kalau ada satu negara, tinggat perekonomiannya naik alias bertumbuh sebanyak 10% per tahun, tertarik untuk invest di sana? Caranya gimana? ya sudah tukarkan mata uang yang Anda punya dengan mata uang negara tersebut. Percaya deh, nanti ngga Anda apa2in pun dari uang saja Anda bisa profit. Belum lagi kalau Anda investasikan dan ikut milis Obrolan bandarnya negara tersebut. Pasti luar biasa. > > Kesimpulannya : Memang di bail out. tetapi orang percaya bahwa dengan di Bail Out maka perekonomian US akan pulih. Dengan demikian walau ada banyak uang mengalir tetapi mata uang juga akan menguat. > > Jawaban ini juga saya harapkan menjawab tentang beberapa orang yang bertanya "Apa sih bail out itu" > > 2. Katanya kalo Resesi, paling bagus investasi OBLIGASI. Karena > > setiap penurunan suku bunga, maka kenaikan nilai obligasi. Apakah > > benar seperti itu? bagaimana logikanya koq bisa seperti itu? > > bukannya ketika suku bunga turun, utang jangka panjang (obligasi) > > dari perusahaan/pemerint ah kan harusnya juga ikut turun? > > Bagi Anda yang suka belajar, silahkan cari artikel dari NIKOLAI KONDRATIEV. > dibagian siklus di masa resesi. Pak Raimon, ada 2 hal yang harus Anda tentukan. Pertama ialah faktor KEUNTUNGAN (bunga obligasi memang selalu kecil) dan yang kedua yang tidak Anda perhitungkan ialah RISIKOnya. Di masa sekarang ini, Anda mau pilih return yang pasti2 saja walaupun kecil atau pilih yang berpotensi menghasilkan return banyak tetapi peluang kecil? > > 3. Apakah resesi intinya sama dengan Krisis Moneter yang dialami > > Indonesia tahun 1997-1998 (KRISMON) ? baik dari dampak ataupun > > efeknya? > > SAMA. > > 4. Investasi Properti adalah investasi terburuk ketika Resesi. Apakah > > benar pernyataan ini? > > Buktinya para Bapak2/Ibu2 yang beli tanah waktu 1997-1998, bukannya > > rugi investasi properti, malah kejipratan banyak uang, karena setelah > > itu naik melambung... > > BENAR SEKALI!!!! Sekarang saya tanya kepada Anda. Pada saat sekarang ini, bila Anda beli properti, bagus atau tidak? Coba lihat harganya turun atau naik? Sebelumnya, resesi itu ialah masa yang sangat panjang. Bisa mencapai beberapa tahun. Jepang bahkan sampai 20 Tahun. Oleh karena itu resesi mana yang Anda maksud? Awal resesi, tengah atau akhir resesi. Sebelumnya, coba Anda tanyakan dahulu ke mereka2 yang beli properti di tahun 1997-1998. Butuh berapa lama sampai propertinya benar2 naik? Bisakah mereka menjual untung di tahun 1999? atau di 2000? atau baru di tahun 2004 mereka bisa profit 100%? Dengan demikian, mending beli di tahun 1997nya atau mending beli di tahun 2000 bahkan 2001nya? > > 5. Waktu Krisis moneter 1998, bukannya banyak perusahaan yang > > bangkrut karena tingginya suku bunga. iya g sih? > > kalo begitu padahal bukannya mengatasi krisis moneter salah satunya > > yaitu meningkatkan likuiditas uang, melalui penurunan suku bunga, > > agar dana mengalir ke market... > > > Betul. Tetapi ada pertimbangan berikutnya. Berapa level inflasinya. Ga mungkin kan BI (Di INDONESIA) menurunkan suku bunga disaat harga inflasi membumbung tinggi. Rakyat kecil mau makan apa nanti? > > Sudah. > Capek. > > REGARDS, > > NMK - LCR FAC >