Kamis, 19/06/2008 18:00 WIB 
Shell Tutup Fasilitas di Nigeria, Harga Minyak Melambung Lagi 
Nurul Qomariyah - detikFinance
Fasilitas Shell di Bonny (NYTimes)

 
Lagos - Raksasa minyak Shell menghentikan sementara produksi minyak utamanya di 
Nigeria menyusul adanya serangan dari kaum militan. Harga minyak pun kembali 
terlontar ke level US$ 137 per barel.

"Kami menutup fasilitas produksi di ladang minyak Bonga menyusul adanya 
serangan dari kaum militan yang tak dikenal pagi ini," ujar juru bicara Shell, 
Precious Okolobo seperti dikutip dari AFP, Kamis (19/6/2008).

Serangan tersebut merupakan yang kesekian kalinya diterima Shell. Serangan itu 
juga telah menyebabkan produksi Nigeria -- yang merupakan salah satu terbesar 
di dunia--- terus terganggu dan terpangkas hingga seperempatnya sejak Januari 
2006.

Pekan lalu, Shell menyatakan tak bisa memenuhi kontrak untuk Juni dan Juli dari 
terminal Bonny setelah kaum militan melakukan serangan pada jaringan pipanya 
pada April. Shell bahkan telah mengumumkan kondisi force majeure untuk April 
dan Mei akibat serangan dari Movement for Emancipation of Niger Delta (MEND).

Harga minyak mentah dunia langsung melompat setelah kabar tersebut. Kontrak 
utama minyak jenis light melonjak hingga US$ 137 per barel sebelum akhirnya 
surut sedikit. Sementara minyak jenis Brent sempat menyentuh US$ 137,05 per 
barel 




      

Kirim email ke