--- Pada Kam, 13/11/08, indra devista <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Dari: indra devista <[EMAIL PROTECTED]> Topik: [obrolan-bandar] Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010 Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 13 November, 2008, 7:54 PM
http://www.detikfin ance.com/ read/2008/ 11/13/194636/ 1036622/6/ buy-back- rp-8246-triliun- bumi-siap- pangkas-laba- hingga-2010 Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyiapkan dana pembelian kembali saham (buy back) sebesar Rp 8,246 triliun. Resiko aksi korporasi tersebut akan berdampak pada terpangkasnya laba bersih perseroan hingga 2010. "Perseroan akan menyisihkan dana buy back sebesar Rp 8,246 triliun (US$ 824,67 juta) dan diperkirakan akan terjadi penurunan laba bersih sebesar US$ 132,2 juta dalam kurun waktu 3 tahun," ujar Presiden Direktur BUMI, Ari Saptari Hudaya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/11/2008) . Jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak 3.298.680.000 saham (17%) di asumsi harga rata-rata sementara di level Rp 2.500. Pelaksanaan buy back akan dilaksanakan dalam waktu tiga bulan terhitung sejak satu hari setelah disampaikannya keterbukaan informasi ini kepada Bapepam-LK dan BEI. Untuk keperluan tersebut, perseroan menunjuk PT Recapital Securities sebagai perantara efek. "Jika perseroan menggunakan seluruh dana yang dicadangkan untuk keperluan ini, jumlah aset akan berkurang US$ 224,67 juta dan ekuitas akan berkurang US$ 824,67 juta," ujar Ari. HIngga akhir 2008, pelaksanaan buy back diperkirakan bakal mencapai 1.079.100.000 saham (5,56%). Sisanya sebanyak 2.219.580.000 saham (11,44%) akan dibeli kembali pada tahun 2009. "Untuk keperluan tersebut, perseroan akan melakukan pencairan pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan jadwal pelaksanaan buy back," ujar Ari. Laba Bersih Tergerus Hingga 2010 Mengenai pengaruhnya pada laba bersih, perseroan memperkirakan akan terjadi penurunan sebesar US$ 3,4 juta di 2008, US$ 44,1 juta di 2009 dan US$ 49,1 juta di 2010. Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan beban bersih sebesar US$ 4,9 juta di 2008, US$ 63 juta di 2009 dan US$ 70,1 juta di 2010. "Saham yang telah dibeli kembali dapat dijual atau dialihkan pada pihak ketiga dengan harga tidak lebih rendah dari harga buy back atau dapat digunakan untuk memperoleh pinjaman baik sebagai jaminan atau konversi atau penukaran kewajiban perseroan menjadi saham atau untuk penyelesaian kewajiban perseroan baik dalam bentuk hutang, opsi atau lain-lainnya kepada kreditur," jelas Ari. Aksi buy back perseroan dinilai manuver yang cukup kontroversial. Sebab, grup Bakrie saat ini sedang dalam masalah-masalah yang menyelimutinya. "Saya tidak tahun ini untuk mendongkrak harga sahamnya atau apa. Setahu saya BUMI tidak punya kas sebanyak itu," ujar pengamat pasar modal Edwin Sinaga saat dihubungi. Kabar yang beredar di kalangan pelaku pasar mengatakan aksi ini berhubungan apa yang pernah dikatakan Ari Hudaya sebelumnya. Dalam paparan publik yang telah diadakan perseroan pada 1 November, Ari mengatakan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sebagai induk usaha BUMI menyatakan tetap mempertahankan kepemilikannya sebagai pemegang saham mayoritas. Padahal BNBR sedang dalam due dilligence penjualan seluruh portofolionya di BUMI (35%) pada konsorsium Northstar Pacific dan Texas Pacific Group. Kabar di pasar mengatakan saham yang telah dibeli kembali (treasury stock) akan dijual atau dialihkan kembali kepada BNBR. perasaan klu yg nama nya buy back,beli di harga termurah,karena yg di butuh kan lembar saham bukan harga saham nya. ya apa pun keputusan nya yg penting bisa buat den bei ngak mati suri. Pemanasan global? Apa sih itu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! ___________________________________________________________________________ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/