RE: [obrolan-bandar] [ANEH] Bapepam akan Selidiki Mahalnya Harga Akuisisi BUMI

2009-01-14 Terurut Topik Slasher McGorok

udah jual aja saham bakrie yang memang masih bisa dijual

To: obrolan-ban...@yahoogroups.comfrom: paramanand...@yahoo.comdate: Wed, 14 
Jan 2009 04:03:34 -0800Subject: [obrolan-bandar] [ANEH] Bapepam akan Selidiki 
Mahalnya Harga Akuisisi BUMI








 
Aneh bin ajaib, sudah berlalu 1 minggu, koq BARU MAU MULAI menyelidiki? Jadi 
apa fungsinya Bejo...?
 
 
Rabu, 14/01/2009 18:05 WIBBapepam akan Selidiki Mahalnya Harga Akuisisi 
BUMIAngga Aliya ZRF - detikFinance
(Foto: dok detikFinance) 
 
Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sedikitnya mengeluarkan dana Rp 6,191 
triliun untuk akuisisi 3 perusahaan yang baru saja dilakukannya. Badan Pengawas 
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam) akan mengkaji apa benar harga 
akuisisi itu sebegitu tingginya.Ketua Bapepam LK Fuad Rahmany mengatakan 
pihaknya akan melakukan review ulang terhadap aksi korporasi yang dilakukan 
BUMI itu. Kita akan review ulang semua apa yang mereka lakukan termasuk semua 
yang mereka katakan tidak ada benturan kepentingan. Kita harus lihat dulu, kita 
periksa dong. Apa iya ada benturan kepentingan apa tidak, tidak bisa hanya 
sepihak katakan ini tidak ada benturan kepentingan. Kita cek dulu, kata Fuad 
dikantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu (14/1/2009).Saat ini menurut 
Fuad, pihaknya sedang mengumpulkan data-data untuk menyelidiki harga akuisisi 
oleh BUMI itu. Fuad mengaku tidak bisa berkomentar dulu mengenai kemungkinan 
Bapepam melakukan pembatalan terhadap akuisisi yang dilakukan Bumi.Menurutnya, 
fokus perhatian Bapepam saat ini bukanlah pada pembatalan akuisisi melainkan 
masalah dana yang dikeluarkan untuk aksi korporasi itu.Semua harus butuh 
kepastian, kita mengecek menelaah, mencari informasi sampai juga kita yakin 
informasinya benar. Jadi nggak gampang itu. Tapi yang pasti kita tidak mau 
terima begitu saja. Kalau mereka bilang ini tidak ada benturan kepentingan. 
Nanti dulu, kita periksa dulu apa benar. Inikan transaksi besar, Rp 6 triliun 
dan ini tidak bisa kita biarkan lewat begitu saja, kita mau tahu, jelas 
Fuad.Sebelumnya, manajemen BUMI membantah tudingan yang menyatakan bahwa aksi 
akuisisi 3 perusahaan senilai Rp 6,191 triliun yang baru saja dilakukan 
perseroan bersifat material.Presiden Direktur BUMI, Ari Saptari Hudaya dalam 
paparan di Wisma Bakrie 2, Jl Rasuna Said, Jakarta, Rabu (14/1/2009) mengatakan 
transaksi tersebut tidak bisa dikatakan material karena dilakukan satu per 
satu.Pernyataan tersebut dilontarkan untuk menanggapi tudingan bahwa aksi-aksi 
tersebut bersifat material. Sebab, menurut mekanisme pasar modal, perusahaan 
yang melakukan aksi material harus melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) dan 
mendapat persetujuan otoritas pasar modal dan bursa.Namun menurut Fuad, 
pihaknya tidak akan fokus apakah transaksi itu material atau tidak atau 
memiliki benturan kepentingan. Bapepam benar-benar akan fokus mengenai nilai 
transaksinya.Saya melihat diharga ketiga perusahan itu, jadi penilaian dari 
pada ketiga perusahaan. Apa iya harganya segitu? Rp 5 triliun, apalagi kita 
tahu saham DEWA dipasar harganya Rp 50, dia beli Rp 300. Kita cek kok bisa jadi 
begitu, makanya saya akan cek lagi, katanya.Untuk pengecekan tersebut, kata 
Fuad, Bapepam butuh analisis, dan dukungan data-data. Sehingga kita bisa 
mengatakan harganya tidak segitu. Itu BUMI mengeluarkan dana sebesar 6 triliun, 
dan BUMI kan tidak hanya dimiliki BNBR yang hanya 65% setahu saya, tapi juga 
dimiliki oleh publik, katanya. Bagaimana pun lanjut Fuad, Bapepam harus 
melindungi kepentingan publik. Karena publik juga ingin tahun dana Rp 6 triliun 
itu digunakan untuk apa.Masalahnya publik juga ingin tahu keluar Rp 6 triliun 
untuk apa, itukan cash yang keluar, yang kita takutkan merugikan bumi. Makanya 
harganya langsung terkoreksi yang menggambarkan investor mengkhawatirkan nasib 
BUMI, makanya harganya jadi jatuh. Nah ini kita sebagai regulator menjadi 
perhatian kami, pungkas Fuad.BUMI baru saja menandatangani perjanjian akuisisi 
80% saham Zurich Asset Investments senilai Rp 2,412 triliun, 76,8% saham PT 
Fajar Bumi Sakti senilai Rp 2,475 triliun dan 84% saham PT Pendopo Energi 
Batubara senilai Rp 1,304 triliun.(ir/qom)  





_
See all the ways you can stay connected to friends and family
http://www.microsoft.com/windows/windowslive/default.aspx

Re: [obrolan-bandar] [ANEH] Bapepam akan Selidiki Mahalnya Harga Akuisisi BUMI

2009-01-14 Terurut Topik abdulrahim abdulrahim
Iya agak telat tu bpk Fuad !!!

Lain kali harus cepet, hari itu juga. Masa digaji untuk ngerjain itu
kalah sama Embah dan pasukan yang gak digaji yg langsung tau hari itu
juga.

Yg kenal dekat dengan pak Fuad dan pak Erry suruh gabung ke OB dong
biar dengar suara masyarakat.

Terus ganti tuh aturan MATERIAL. Semua gerak gerik emiten yang pake
uang investor harus melalui proses RUPS. Enak aja sembarangan pake
uang orang

2009/1/14 Parama Nandana paramanand...@yahoo.com:

 Aneh bin ajaib, sudah berlalu 1 minggu, koq BARU MAU MULAI menyelidiki? Jadi
 apa fungsinya Bejo...?


 Rabu, 14/01/2009 18:05 WIB
 Bapepam akan Selidiki Mahalnya Harga Akuisisi BUMI
 Angga Aliya ZRF - detikFinance



 (Foto: dok detikFinance)
 Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sedikitnya mengeluarkan dana Rp 6,191
 triliun untuk akuisisi 3 perusahaan yang baru saja dilakukannya. Badan
 Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam) akan mengkaji apa benar
 harga akuisisi itu sebegitu tingginya.

 Ketua Bapepam LK Fuad Rahmany mengatakan pihaknya akan melakukan review
 ulang terhadap aksi korporasi yang dilakukan BUMI itu.

 Kita akan review ulang semua apa yang mereka lakukan termasuk semua yang
 mereka katakan tidak ada benturan kepentingan. Kita harus lihat dulu, kita
 periksa dong. Apa iya ada benturan kepentingan apa tidak, tidak bisa hanya
 sepihak katakan ini tidak ada benturan kepentingan. Kita cek dulu, kata
 Fuad dikantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu (14/1/2009).

 Saat ini menurut Fuad, pihaknya sedang mengumpulkan data-data untuk
 menyelidiki harga akuisisi oleh BUMI itu. Fuad mengaku tidak bisa
 berkomentar dulu mengenai kemungkinan Bapepam melakukan pembatalan terhadap
 akuisisi yang dilakukan Bumi.

 Menurutnya, fokus perhatian Bapepam saat ini bukanlah pada pembatalan
 akuisisi melainkan masalah dana yang dikeluarkan untuk aksi korporasi itu.

 Semua harus butuh kepastian, kita mengecek menelaah, mencari informasi
 sampai juga kita yakin informasinya benar. Jadi nggak gampang itu. Tapi yang
 pasti kita tidak mau terima begitu saja. Kalau mereka bilang ini tidak ada
 benturan kepentingan. Nanti dulu, kita periksa dulu apa benar. Inikan
 transaksi besar, Rp 6 triliun dan ini tidak bisa kita biarkan lewat begitu
 saja, kita mau tahu, jelas Fuad.

 Sebelumnya, manajemen BUMI membantah tudingan yang menyatakan bahwa aksi
 akuisisi 3 perusahaan senilai Rp 6,191 triliun yang baru saja dilakukan
 perseroan bersifat material.

 Presiden Direktur BUMI, Ari Saptari Hudaya dalam paparan di Wisma Bakrie 2,
 Jl Rasuna Said, Jakarta, Rabu (14/1/2009) mengatakan transaksi tersebut
 tidak bisa dikatakan material karena dilakukan satu per satu.

 Pernyataan tersebut dilontarkan untuk menanggapi tudingan bahwa aksi-aksi
 tersebut bersifat material. Sebab, menurut mekanisme pasar modal, perusahaan
 yang melakukan aksi material harus melalui rapat umum pemegang saham (RUPS)
 dan mendapat persetujuan otoritas pasar modal dan bursa.

 Namun menurut Fuad, pihaknya tidak akan fokus apakah transaksi itu material
 atau tidak atau memiliki benturan kepentingan. Bapepam benar-benar akan
 fokus mengenai nilai transaksinya.

 Saya melihat diharga ketiga perusahan itu, jadi penilaian dari pada ketiga
 perusahaan. Apa iya harganya segitu? Rp 5 triliun, apalagi kita tahu saham
 DEWA dipasar harganya Rp 50, dia beli Rp 300. Kita cek kok bisa jadi begitu,
 makanya saya akan cek lagi, katanya.

 Untuk pengecekan tersebut, kata Fuad, Bapepam butuh analisis, dan dukungan
 data-data. Sehingga kita bisa mengatakan harganya tidak segitu. Itu BUMI
 mengeluarkan dana sebesar 6 triliun, dan BUMI kan tidak hanya dimiliki BNBR
 yang hanya 65% setahu saya, tapi juga dimiliki oleh publik, katanya.

 Bagaimana pun lanjut Fuad, Bapepam harus melindungi kepentingan publik.
 Karena publik juga ingin tahun dana Rp 6 triliun itu digunakan untuk apa.

 Masalahnya publik juga ingin tahu keluar Rp 6 triliun untuk apa, itukan
 cash yang keluar, yang kita takutkan merugikan bumi. Makanya harganya
 langsung terkoreksi yang menggambarkan investor mengkhawatirkan nasib BUMI,
 makanya harganya jadi jatuh. Nah ini kita sebagai regulator menjadi
 perhatian kami, pungkas Fuad.

 BUMI baru saja menandatangani perjanjian akuisisi 80% saham Zurich Asset
 Investments senilai Rp 2,412 triliun, 76,8% saham PT Fajar Bumi Sakti
 senilai Rp 2,475 triliun dan 84% saham PT Pendopo Energi Batubara senilai Rp
 1,304 triliun.(ir/qom)


Re: [obrolan-bandar] [ANEH] Bapepam akan Selidiki Mahalnya Harga Akuisisi BUMI

2009-01-14 Terurut Topik nyari duit
Yang diakuisi kan Zurich, 80 % dan BUMI jadi pengendali Zurich..Secara tidak
langsung menguasai 44 % saham DEWA.
Nah Zurich kan pasti punya aset-aset yang lain..
Ada yang tahu laporan keuangan zurich?
Jadi tidak Fair juga kalo kita cuma ngelihat DEWA nya aja..
Dan juga pembayarannya 3 tahun, bertahap..
Harus dihitung juga valuasi 3 tahun..

Sepertinya ada yang menggiring opini agar kelihatan BUMI membeli DEWA harga
mahal untuk menjatuhkan harga BUMI, dan kemudian buy back di harga bawah..

Kalo menurut saya DEWA juga termasuk harga KURANG AJAR (versi mbah)... BV
nya aja di 170-an..

Salam,

ND

2009/1/14 Parama Nandana paramanand...@yahoo.com


 Aneh bin ajaib, sudah berlalu 1 minggu, koq BARU MAU MULAI menyelidiki?
 Jadi apa fungsinya Bejo...?


 Rabu, 14/01/2009 18:05 WIB
 Bapepam akan Selidiki Mahalnya Harga Akuisisi BUMI
 *Angga Aliya ZRF* - detikFinance



 *(Foto: dok detikFinance) *
 http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a3db6179cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE
 *Jakarta* - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sedikitnya mengeluarkan dana Rp
 6,191 triliun untuk akuisisi 3 perusahaan yang baru saja dilakukannya. Badan
 Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam) akan mengkaji apa benar
 harga akuisisi itu sebegitu tingginya.

 Ketua Bapepam LK Fuad Rahmany mengatakan pihaknya akan melakukan review
 ulang terhadap aksi korporasi yang dilakukan BUMI itu.

 Kita akan review ulang semua apa yang mereka lakukan termasuk semua yang
 mereka katakan tidak ada benturan kepentingan. Kita harus lihat dulu, kita
 periksa dong. Apa iya ada benturan kepentingan apa tidak, tidak bisa hanya
 sepihak katakan ini tidak ada benturan kepentingan. Kita cek dulu, kata
 Fuad dikantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu (14/1/2009).

 Saat ini menurut Fuad, pihaknya sedang mengumpulkan data-data untuk
 menyelidiki harga akuisisi oleh BUMI itu. Fuad mengaku tidak bisa
 berkomentar dulu mengenai kemungkinan Bapepam melakukan pembatalan terhadap
 akuisisi yang dilakukan Bumi.

 Menurutnya, fokus perhatian Bapepam saat ini bukanlah pada pembatalan
 akuisisi melainkan masalah dana yang dikeluarkan untuk aksi korporasi itu.

 Semua harus butuh kepastian, kita mengecek menelaah, mencari informasi
 sampai juga kita yakin informasinya benar. Jadi nggak gampang itu. Tapi yang
 pasti kita tidak mau terima begitu saja. Kalau mereka bilang ini tidak ada
 benturan kepentingan. Nanti dulu, kita periksa dulu apa benar. Inikan
 transaksi besar, Rp 6 triliun dan ini tidak bisa kita biarkan lewat begitu
 saja, kita mau tahu, jelas Fuad.

 Sebelumnya, manajemen BUMI membantah tudingan yang menyatakan bahwa aksi
 akuisisi 3 perusahaan senilai Rp 6,191 triliun yang baru saja dilakukan
 perseroan bersifat 
 material.http://www.detikfinance.com/read/2009/01/14/140239/1068239/6/bumi-bantah-akuisisi-3-perusahaan-bersifat-material

 Presiden Direktur BUMI, Ari Saptari Hudaya dalam paparan di Wisma Bakrie 2,
 Jl Rasuna Said, Jakarta, Rabu (14/1/2009) mengatakan transaksi tersebut
 tidak bisa dikatakan material karena dilakukan satu per satu.

 Pernyataan tersebut dilontarkan untuk menanggapi tudingan bahwa aksi-aksi
 tersebut bersifat material. Sebab, menurut mekanisme pasar modal, perusahaan
 yang melakukan aksi material harus melalui rapat umum pemegang saham (RUPS)
 dan mendapat persetujuan otoritas pasar modal dan bursa.

 Namun menurut Fuad, pihaknya tidak akan fokus apakah transaksi itu material
 atau tidak atau memiliki benturan kepentingan. Bapepam benar-benar akan
 fokus mengenai nilai transaksinya.

 Saya melihat diharga ketiga perusahan itu, jadi penilaian dari pada ketiga
 perusahaan. Apa iya harganya segitu? Rp 5 triliun, apalagi kita tahu saham
 DEWA dipasar harganya Rp 50, dia beli Rp 300. Kita cek kok bisa jadi begitu,
 makanya saya akan cek lagi, katanya.

 Untuk pengecekan tersebut, kata Fuad, Bapepam butuh analisis, dan dukungan
 data-data. Sehingga kita bisa mengatakan harganya tidak segitu. Itu BUMI
 mengeluarkan dana sebesar 6 triliun, dan BUMI kan tidak hanya dimiliki BNBR
 yang hanya 65% setahu saya, tapi juga dimiliki oleh publik, katanya.

 Bagaimana pun lanjut Fuad, Bapepam harus melindungi kepentingan publik.
 Karena publik juga ingin tahun dana Rp 6 triliun itu digunakan untuk apa.

 Masalahnya publik juga ingin tahu keluar Rp 6 triliun untuk apa, itukan
 cash yang keluar, yang kita takutkan merugikan bumi. Makanya harganya
 langsung terkoreksi yang menggambarkan investor mengkhawatirkan nasib BUMI,
 makanya harganya jadi 
 jatuhhttp://www.detikfinance.com/read/2009/01/14/094026/1068035/6/saham-bumi-kian-terpuruk-di-rp-470.
 Nah ini kita sebagai regulator menjadi perhatian kami, pungkas Fuad.

 BUMI baru saja menandatangani perjanjian akuisisi 80% saham Zurich Asset
 Investments senilai Rp 2,412 triliun, 76,8% saham PT Fajar Bumi Sakti
 senilai Rp 2,475 triliun dan 84% saham PT Pendopo Energi Batubara senilai Rp
 1,304 triliun.*(ir/qom)*