[ob] BUMI: Hold
Saham PT Bumi Resources (BUMI) pada perdagangan awal pekan diprediksikan melemah. Pasalnya, akhir pekan lalu volume transaksinya cukup besar sementara harga dan momentumnya melemah. Tapi, BUMI masih direkomendasikan hold. Widhi Indratmo Nugroho, analis Asia Kapitalindo Securities memprediksikan pergerakan saham BUMI secara teknikal masih berpotensi melemah. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, saham sejuta umat ini ditutup melemah ke level Rp 1.790. “Artinya harganya murah dan momentumnya melemah sementara volume transaksinya besar. Karena itu, pada perdagangan hari ini saham sejuta umat ini berpotensi melemah,” papar Widhi, di Jakarta, kemarin. Ia memaparkan, harga terendah BUMI akhir pekan lalu mencapai Rp 1.470 per lembar sehingga menunjukkan sangat volatile-nya saham ini. “Kemungkinan untuk Senin (18/5), pergerakan BUMI antara Rp 1.550 hingga Rp 1.850,” jelasnya. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, BUMI ditransaksikan melemah 160 poin (8,20%) ke level Rp 1.790 dengan harga terendah Rp 1.470 dan harga tertinggi Rp 2.100. Sedangkan volume transaksi mencapai 1,1 miliar lembar saham senilai Rp 2,1 triliun dan frekuensi 22.180 kali. Level harga terendah Rp 1.470 akan menjadi posisi support BUMI hari ini. Sedangkan untuk resistant-nya berada pada angka Rp 2.100. Ini, menurut Widhi, merupakan kisaran sangat lebar yang menunjukkan saham BUMI sangat volatile. “Saya rekomendasikan hold dulu untuk hari ini,” ungkapnya. Sedangkan sentimen dari fundamental BUMI, lanjut Widhi, belum ada aksi korporasi baru yang bisa mendorong pergerakan saham produsen batubara itu. “Jadi pergerakannya hanya dipengaruhi sentimen regional saja. Sedangkan regional sendiri sangat tergantung pada pergerakan Dow Jones yang terakhir ditutup pada angka 8.331.” Namun, jika dilihat dari sentimen market, seharusnya positif terhadap BUMI. Pasalnya, price earning (PE) IHSG sebesar 11,81 kali masih terlalu murah dibandingkan Dow Jones yang di kisaran 15 kali. “Seharusnya kalau dari sisi indeks kita menguat,” imbuhnya. Selain itu, jika dilihat dari sisi makro ekonomi, Indonesia masih positif dengan pemangkasan BI rate 25 basis poin menjadi 7,25%. Walaupun memang penurunan BI rate belum diikuti tingkat bunga kredit. ”Tapi, yang saya dengar pemerintah sedang mengusahakan agar tingkat bunga kredit juga ikut tutun,” paparnya. Pasalnya, penurunan tingkat bunga kredit akan berdampak positif ke sektor riil. Jika sektor riil berjalan dengan baik pertumbuhan ekonomi juga akan lebih baik. ”Karena itu dari sisi makro ekonomi seharusnya menjadi sentimen positif,” ujarnya.
Re: [ob] BUMI: ‘Hold’ Dulu !
Simpen dulu, kekepin, simpen bawah bantal :) Kalau signal HOLD artinya buat yg sdh punya pegang dulu, sabar, nanti juga naik lagi. Kalau HOLD artinya prospek masih bagus, cuma perlu waktu, atau akan ada koreksi normal. Salam On 14/05/2009, helen_setiawa...@yahoo.com wrote: > Mksdnya hold gmana ni? > > HS > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss...! > > -Original Message- > From: "JsxTrader" > > Date: Thu, 14 May 2009 15:44:27 > To: > Subject: RE: [ob] BUMI: ‘Hold’ Dulu ! > > > Normal correction, pls see below… > > > > JT > > > > bumi.png > > > > From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] > On Behalf Of Data Saham > Sent: 14 Mei 2009 15:41 > To: junior_tra...@yahoogroups.com > Subject: [ob] BUMI: ‘Hold’ Dulu ! > > > > > > > > > > > Kenaikan harga saham PT Bumi Resources (BUMI), Kamis (14/5) mulai tertahan > bahkan diprediksikan ditutup melemah. Saham produsen batubara thermal ini > memang sudah menguat tajam sebelumnya sementara faktor eksternal kurang > kondusif. > > Bayu Nugroho, Fund Manager PT Valbury Asia Securities mengatakan penguatan > saham BUMI sebelumnya terjadi akibat valuasinya yang masih rendah. Karena > itu, saham sejuta umat ini sangat potensial untuk naik. > > Dengan kata lain, investor masih mengacu terhadap historical trade di mana > BUMI pernah mencapai level tertinggi pada angka Rp 8.550 pada Juni 2008 > lalu. Karena itu investor berani memborong saham sejuta umat ini. > > “Selain itu saya tidak melihat indikasi lain yang menyebabkan kenaikan BUMI > yang signifikan beberapa hari lalu. Saya juga tidak melihat indikasi inside > trading yang mengakibatkan saham BUMI melonjak sepekan terakhir,” katanya > kepada INILAH.COM di Jakarta, Kamis (14/5) siang. > > Bayu memprediksikan, pergerakan BUMI hari ini akan ada di kisaran Rp 2.000 > hingga Rp 2.150. “Tampaknya BUMI masih bisa bertahan pada kisaran Rp 2.000 > hingga Rp 2.025. Hari ini BUMI turun karena pasar juga terkoreksi,” > paparnya. > > Ia memprediksikan hingga besok, pergerakan saham BUMI akan konsolidasi > terlebih dahulu karena kenaikan sebelumnya yang sangat kencang. “Saya > rekomendasikan hold untuk BUMI bagi yang sudah memegang saham ini dan bagi > yang belum seharusnya menunda pembelian,” ucapnya. > > Siang ini BUMI ditransaksikan melemah 150 poin (6,81%) ke level Rp 2.050. > Harga tertinggi BUMI mencapai Rp 2.150 dan terendah Rp 2.025. Volume > transaksi BUMI mencapai 807,6 ribu lembar saham senilai Rp 843,9 miliar > dengan frekuensi 7.915 kali. > > Mengenai kemungkinan terjadinya aksi goreng-menggoreng saham BUMI, Bayu > mengakui tidak melihat hal itu. Ia juga tidak melihat kaitan antara > penguatan BUMI dengan repo-repo Grup Bakrie. “Kenaikan harga BUMI > kemarin-kemarin itu merupakan sesuatu yang wajar karena harganya memang > masih murah,” tambahnya. > > Ditanya perihal sebagian besar analis asing yang merekomendasikan sell untuk > BUMI, Menurut Bayu karena asing lebih melihat good corporate governance > (GCG) BUMI. Asing lebih melihat keterbukaan informasi dalam kasus-kasus repo > Bakrie Group. “Mereka belum mengetahui secara tepat posisi reponya,” > imbuhnya. > > Namun demikan, jika dilihat dari kecenderungan pasar, sebenarnya BUMI masih > menarik bagi investor karena market kapitalisasinya yang besar di bursa. > “Karena likuiditas inilah yang menyebabkan investor lebih mudah melakukan > aksi jual maupun beli dan karena itu sahamnya laku,” pungkasnya. [E1] > > > > > > > > > > No virus found in this incoming message. > Checked by AVG - www.avg.com > Version: 8.5.329 / Virus Database: 270.12.28/2113 - Release Date: 05/13/09 > 18:04:00 > > > -- Sent from my mobile device + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ob] BUMI: ‘Hold’ Dulu !
Mksdnya hold gmana ni? HS Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: "JsxTrader" Date: Thu, 14 May 2009 15:44:27 To: Subject: RE: [ob] BUMI: ‘Hold’ Dulu ! Normal correction, pls see below… JT bumi.png From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Data Saham Sent: 14 Mei 2009 15:41 To: junior_tra...@yahoogroups.com Subject: [ob] BUMI: ‘Hold’ Dulu ! Kenaikan harga saham PT Bumi Resources (BUMI), Kamis (14/5) mulai tertahan bahkan diprediksikan ditutup melemah. Saham produsen batubara thermal ini memang sudah menguat tajam sebelumnya sementara faktor eksternal kurang kondusif. Bayu Nugroho, Fund Manager PT Valbury Asia Securities mengatakan penguatan saham BUMI sebelumnya terjadi akibat valuasinya yang masih rendah. Karena itu, saham sejuta umat ini sangat potensial untuk naik. Dengan kata lain, investor masih mengacu terhadap historical trade di mana BUMI pernah mencapai level tertinggi pada angka Rp 8.550 pada Juni 2008 lalu. Karena itu investor berani memborong saham sejuta umat ini. “Selain itu saya tidak melihat indikasi lain yang menyebabkan kenaikan BUMI yang signifikan beberapa hari lalu. Saya juga tidak melihat indikasi inside trading yang mengakibatkan saham BUMI melonjak sepekan terakhir,” katanya kepada INILAH.COM di Jakarta, Kamis (14/5) siang. Bayu memprediksikan, pergerakan BUMI hari ini akan ada di kisaran Rp 2.000 hingga Rp 2.150. “Tampaknya BUMI masih bisa bertahan pada kisaran Rp 2.000 hingga Rp 2.025. Hari ini BUMI turun karena pasar juga terkoreksi,” paparnya. Ia memprediksikan hingga besok, pergerakan saham BUMI akan konsolidasi terlebih dahulu karena kenaikan sebelumnya yang sangat kencang. “Saya rekomendasikan hold untuk BUMI bagi yang sudah memegang saham ini dan bagi yang belum seharusnya menunda pembelian,” ucapnya. Siang ini BUMI ditransaksikan melemah 150 poin (6,81%) ke level Rp 2.050. Harga tertinggi BUMI mencapai Rp 2.150 dan terendah Rp 2.025. Volume transaksi BUMI mencapai 807,6 ribu lembar saham senilai Rp 843,9 miliar dengan frekuensi 7.915 kali. Mengenai kemungkinan terjadinya aksi goreng-menggoreng saham BUMI, Bayu mengakui tidak melihat hal itu. Ia juga tidak melihat kaitan antara penguatan BUMI dengan repo-repo Grup Bakrie. “Kenaikan harga BUMI kemarin-kemarin itu merupakan sesuatu yang wajar karena harganya memang masih murah,” tambahnya. Ditanya perihal sebagian besar analis asing yang merekomendasikan sell untuk BUMI, Menurut Bayu karena asing lebih melihat good corporate governance (GCG) BUMI. Asing lebih melihat keterbukaan informasi dalam kasus-kasus repo Bakrie Group. “Mereka belum mengetahui secara tepat posisi reponya,” imbuhnya. Namun demikan, jika dilihat dari kecenderungan pasar, sebenarnya BUMI masih menarik bagi investor karena market kapitalisasinya yang besar di bursa. “Karena likuiditas inilah yang menyebabkan investor lebih mudah melakukan aksi jual maupun beli dan karena itu sahamnya laku,” pungkasnya. [E1] No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.329 / Virus Database: 270.12.28/2113 - Release Date: 05/13/09 18:04:00 <>
Re: [ob] BUMI: ‘Hold’ Dulu !
Dah dibilangin SHORT :p 2009/5/14 JsxTrader : > > > Normal correction, pls see below… > > > > JT > > > > > > From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] > On Behalf Of Data Saham > Sent: 14 Mei 2009 15:41 > To: junior_tra...@yahoogroups.com > Subject: [ob] BUMI: ‘Hold’ Dulu ! > > > > > > Kenaikan harga saham PT Bumi Resources (BUMI), Kamis (14/5) mulai tertahan > bahkan diprediksikan ditutup melemah. Saham produsen batubara thermal ini > memang sudah menguat tajam sebelumnya sementara faktor eksternal kurang > kondusif. > > Bayu Nugroho, Fund Manager PT Valbury Asia Securities mengatakan penguatan > saham BUMI sebelumnya terjadi akibat valuasinya yang masih rendah. Karena > itu, saham sejuta umat ini sangat potensial untuk naik. > > Dengan kata lain, investor masih mengacu terhadap historical trade di mana > BUMI pernah mencapai level tertinggi pada angka Rp 8.550 pada Juni 2008 > lalu. Karena itu investor berani memborong saham sejuta umat ini. > > “Selain itu saya tidak melihat indikasi lain yang menyebabkan kenaikan BUMI > yang signifikan beberapa hari lalu. Saya juga tidak melihat indikasi inside > trading yang mengakibatkan saham BUMI melonjak sepekan terakhir,” katanya > kepada INILAH.COM di Jakarta, Kamis (14/5) siang. > > Bayu memprediksikan, pergerakan BUMI hari ini akan ada di kisaran Rp 2.000 > hingga Rp 2.150. “Tampaknya BUMI masih bisa bertahan pada kisaran Rp 2.000 > hingga Rp 2.025. Hari ini BUMI turun karena pasar juga terkoreksi,” > paparnya. > > Ia memprediksikan hingga besok, pergerakan saham BUMI akan konsolidasi > terlebih dahulu karena kenaikan sebelumnya yang sangat kencang. “Saya > rekomendasikan hold untuk BUMI bagi yang sudah memegang saham ini dan bagi > yang belum seharusnya menunda pembelian,” ucapnya. > > Siang ini BUMI ditransaksikan melemah 150 poin (6,81%) ke level Rp 2.050. > Harga tertinggi BUMI mencapai Rp 2.150 dan terendah Rp 2.025. Volume > transaksi BUMI mencapai 807,6 ribu lembar saham senilai Rp 843,9 miliar > dengan frekuensi 7.915 kali. > > Mengenai kemungkinan terjadinya aksi goreng-menggoreng saham BUMI, Bayu > mengakui tidak melihat hal itu. Ia juga tidak melihat kaitan antara > penguatan BUMI dengan repo-repo Grup Bakrie. “Kenaikan harga BUMI > kemarin-kemarin itu merupakan sesuatu yang wajar karena harganya memang > masih murah,” tambahnya. > > Ditanya perihal sebagian besar analis asing yang merekomendasikan sell untuk > BUMI, Menurut Bayu karena asing lebih melihat good corporate governance > (GCG) BUMI. Asing lebih melihat keterbukaan informasi dalam kasus-kasus repo > Bakrie Group. “Mereka belum mengetahui secara tepat posisi reponya,” > imbuhnya. > > Namun demikan, jika dilihat dari kecenderungan pasar, sebenarnya BUMI masih > menarik bagi investor karena market kapitalisasinya yang besar di bursa. > “Karena likuiditas inilah yang menyebabkan investor lebih mudah melakukan > aksi jual maupun beli dan karena itu sahamnya laku,” pungkasnya. [E1] + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ob] BUMI: ‘Hold’ Dulu !
Normal correction, pls see below… JT bumi.png From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Data Saham Sent: 14 Mei 2009 15:41 To: junior_tra...@yahoogroups.com Subject: [ob] BUMI: ‘Hold’ Dulu ! Kenaikan harga saham PT Bumi Resources (BUMI), Kamis (14/5) mulai tertahan bahkan diprediksikan ditutup melemah. Saham produsen batubara thermal ini memang sudah menguat tajam sebelumnya sementara faktor eksternal kurang kondusif. Bayu Nugroho, Fund Manager PT Valbury Asia Securities mengatakan penguatan saham BUMI sebelumnya terjadi akibat valuasinya yang masih rendah. Karena itu, saham sejuta umat ini sangat potensial untuk naik. Dengan kata lain, investor masih mengacu terhadap historical trade di mana BUMI pernah mencapai level tertinggi pada angka Rp 8.550 pada Juni 2008 lalu. Karena itu investor berani memborong saham sejuta umat ini. “Selain itu saya tidak melihat indikasi lain yang menyebabkan kenaikan BUMI yang signifikan beberapa hari lalu. Saya juga tidak melihat indikasi inside trading yang mengakibatkan saham BUMI melonjak sepekan terakhir,” katanya kepada INILAH.COM di Jakarta, Kamis (14/5) siang. Bayu memprediksikan, pergerakan BUMI hari ini akan ada di kisaran Rp 2.000 hingga Rp 2.150. “Tampaknya BUMI masih bisa bertahan pada kisaran Rp 2.000 hingga Rp 2.025. Hari ini BUMI turun karena pasar juga terkoreksi,” paparnya. Ia memprediksikan hingga besok, pergerakan saham BUMI akan konsolidasi terlebih dahulu karena kenaikan sebelumnya yang sangat kencang. “Saya rekomendasikan hold untuk BUMI bagi yang sudah memegang saham ini dan bagi yang belum seharusnya menunda pembelian,” ucapnya. Siang ini BUMI ditransaksikan melemah 150 poin (6,81%) ke level Rp 2.050. Harga tertinggi BUMI mencapai Rp 2.150 dan terendah Rp 2.025. Volume transaksi BUMI mencapai 807,6 ribu lembar saham senilai Rp 843,9 miliar dengan frekuensi 7.915 kali. Mengenai kemungkinan terjadinya aksi goreng-menggoreng saham BUMI, Bayu mengakui tidak melihat hal itu. Ia juga tidak melihat kaitan antara penguatan BUMI dengan repo-repo Grup Bakrie. “Kenaikan harga BUMI kemarin-kemarin itu merupakan sesuatu yang wajar karena harganya memang masih murah,” tambahnya. Ditanya perihal sebagian besar analis asing yang merekomendasikan sell untuk BUMI, Menurut Bayu karena asing lebih melihat good corporate governance (GCG) BUMI. Asing lebih melihat keterbukaan informasi dalam kasus-kasus repo Bakrie Group. “Mereka belum mengetahui secara tepat posisi reponya,” imbuhnya. Namun demikan, jika dilihat dari kecenderungan pasar, sebenarnya BUMI masih menarik bagi investor karena market kapitalisasinya yang besar di bursa. “Karena likuiditas inilah yang menyebabkan investor lebih mudah melakukan aksi jual maupun beli dan karena itu sahamnya laku,” pungkasnya. [E1] No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.329 / Virus Database: 270.12.28/2113 - Release Date: 05/13/09 18:04:00 <>
[ob] BUMI: ‘Hold’ Dulu !
Kenaikan harga saham PT Bumi Resources (BUMI), Kamis (14/5) mulai tertahan bahkan diprediksikan ditutup melemah. Saham produsen batubara thermal ini memang sudah menguat tajam sebelumnya sementara faktor eksternal kurang kondusif. Bayu Nugroho, Fund Manager PT Valbury Asia Securities mengatakan penguatan saham BUMI sebelumnya terjadi akibat valuasinya yang masih rendah. Karena itu, saham sejuta umat ini sangat potensial untuk naik. Dengan kata lain, investor masih mengacu terhadap historical trade di mana BUMI pernah mencapai level tertinggi pada angka Rp 8.550 pada Juni 2008 lalu. Karena itu investor berani memborong saham sejuta umat ini. “Selain itu saya tidak melihat indikasi lain yang menyebabkan kenaikan BUMI yang signifikan beberapa hari lalu. Saya juga tidak melihat indikasi inside trading yang mengakibatkan saham BUMI melonjak sepekan terakhir,” katanya kepada INILAH.COM di Jakarta, Kamis (14/5) siang. Bayu memprediksikan, pergerakan BUMI hari ini akan ada di kisaran Rp 2.000 hingga Rp 2.150. “Tampaknya BUMI masih bisa bertahan pada kisaran Rp 2.000 hingga Rp 2.025. Hari ini BUMI turun karena pasar juga terkoreksi,” paparnya. Ia memprediksikan hingga besok, pergerakan saham BUMI akan konsolidasi terlebih dahulu karena kenaikan sebelumnya yang sangat kencang. “Saya rekomendasikan hold untuk BUMI bagi yang sudah memegang saham ini dan bagi yang belum seharusnya menunda pembelian,” ucapnya. Siang ini BUMI ditransaksikan melemah 150 poin (6,81%) ke level Rp 2.050. Harga tertinggi BUMI mencapai Rp 2.150 dan terendah Rp 2.025. Volume transaksi BUMI mencapai 807,6 ribu lembar saham senilai Rp 843,9 miliar dengan frekuensi 7.915 kali. Mengenai kemungkinan terjadinya aksi goreng-menggoreng saham BUMI, Bayu mengakui tidak melihat hal itu. Ia juga tidak melihat kaitan antara penguatan BUMI dengan repo-repo Grup Bakrie. “Kenaikan harga BUMI kemarin-kemarin itu merupakan sesuatu yang wajar karena harganya memang masih murah,” tambahnya. Ditanya perihal sebagian besar analis asing yang merekomendasikan sell untuk BUMI, Menurut Bayu karena asing lebih melihat good corporate governance (GCG) BUMI. Asing lebih melihat keterbukaan informasi dalam kasus-kasus repo Bakrie Group. “Mereka belum mengetahui secara tepat posisi reponya,” imbuhnya. Namun demikan, jika dilihat dari kecenderungan pasar, sebenarnya BUMI masih menarik bagi investor karena market kapitalisasinya yang besar di bursa. “Karena likuiditas inilah yang menyebabkan investor lebih mudah melakukan aksi jual maupun beli dan karena itu sahamnya laku,” pungkasnya. [E1]
[ob] BUMI HOLD
Harga BUMI saat ini akan mulai stabil 2-3 hari (probably). jika stabil dg kecendrungan naik its GOOD. Batas atas : 1550. Batas Bawah 1410 tapi menurut prediksi saya harga bumi akan ada dikisaran >1470 saat ini saya fokus ke PGAS.