Lucu dalam kartun ternyata bukan hanya harus tertawa. Nggak percaya? Lihat 
saja misalnya ketika pebulutangkis Taufik Hidayat menang di Olympiade, eh 
dia malah mewek. Lucunya juga kita malah menertawakan kesialan orang lain. 
Misalnya ketika ada orang yang terpeleset kulit pisang.
Aneh memang, buatku logikanya kartun itu harus ngawur -- tapi masuk akal. 
Tapi kalau ada elit politik kita yang membuat pernyataan "ngawur" dan 
kelihatannya masuk akal, harap hati-hati artinya dia sedang mau menipu 
kita!. Dan kita seharusnya jangan tertawa, justru kita harus waspada.  Jadi 
memang berbeda kartun dengan elit politik. Kartun yang lucu, seharusnya 
mengundang "Aha" buat penikmatnya.
Contoh lagi, ketika aku memuji-muji Dwi Koen. Eh, nggak ada yang kasih 
komentar ttg Dwi Koen, seolah-olah di benak milister Dwi Koen nggak pernah 
ada, padahal dia  selalu nongol di hari Minggu di halaman Kompas.  Malah 
para milisrter sibuk memberi komentar kepada kalimat yang berada di dalam 
tanda kurung dari akhir surat-e-ku. Ngawur!!!!!! hahahaha....

salam mesra,
dk

_________________________________________________________________
Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! 
http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/



 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/pakarti/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke