Halo teman-teman, saya mau menanggapi kritik Dodo
Karundeng.
Nggak apa-apa, semua orang berhak memberikan
penilaian. Saya hanya berusaha semaksimal mungkin untuk menyeleksi kartun yang
masuk (yang jumlahnya ribuan). Pertimbangan saya adalah soal tema. Lantas,
deadline pengiriman juga
Terima kasih atas kritiknya.
* Kokkang mengirim jutaan kartun ke Koran Tempo karena memang beberapa
orang Kokkang sangat rajin mengirim kartun setiap hari. Saya sangat
menghargai kerja keras itu. Pada saat-saat awal menjaga gawang rubrik
kartun, memang hanya anak-anak Kokkang yang mengirim. Kalau
Mas Nur,
soal rencana pembuatan buku kartun maju terus saya dukung. Soalnya selama ini susah sekali mencari buku-buku kartun di pasaran, yang banjir malah komik.
Thanks
"Oetho"__Do You Yahoo!?Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam
hehehe.
marah-marah karena kartun naip apakarna kartunnya ga dimuat?(jujur aja)
mo bagi pengalaman..saya belajar ngartun dari pertama sampe dimuat butuh waktu 3 taonperasaan kartun juga bisa bersaing tapi koq ga kemuat-muatyah..itulah kartun...
tapi klo udah
" ? "dodo karundeng [EMAIL PROTECTED] wrote:
!From: tonni malakian <[EMAIL PROTECTED]>?_Don't just search. Find. Check out the new MSN Search! http://search.msn.click-url.com/go/onm00200636ave/direct/01/
From : RAHARDI HANDINING [EMAIL PROTECTED]
heng, dulu bikin kartun banyak-banyak -- gambarnya apa aja? Apa itu semacam
latihan.
tiga taon untuk bisa dimuat di media itu kayak kuliah di D-3 aja. Tapi
latihannya 'kan nggak sia-sia. Aku cuma bingung, ketika kau bilang jadi
kangen ngartun lagi?.
genit juga kau Ton!. hahaha...
From : tonni malakian [EMAIL PROTECTED]
?
_
Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE!
http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/
Trims, Nur!
Alenia yang terahir aja aku jawab, hidup seseorang kan penuh label-label,
seandai sebagai kartunis, dia nggak 100 persen kartunis -- mungkin cuma 65 %
macam si Heng. Selebihnya mungkin 30 persen sebagai suami, atau 1 persen
tukang kritik.
Nggak kepikiran untuk menjelek-jelekkan
Kartun naif dan sense of humour kita.
di milis ini dulu pernah aku coba singgung dikit
tentang sense of homour atau taste of homour. Selera, taste atau pemahaman
terhadap humor tiap orang tentu berbeda-beda. ini yang membuat orang
menterjemahkan dalam gambar, kartun atau bahkan dalam film
Cho,
apa kita juga harus mengokkang burung kita juga!
hahaha...dk
From : [EMAIL PROTECTED]
Wah...wah ...lucu.malah lebih lucu dari
kartun hantu itu sendiri.(bertengkarnya jgn
kayak anak kecil dong...he...he...he..)
Perdebatan ini seru! , menurut saya sama2 benernya
kok!
Halo Mai dari Batam,
betul, kartun hanya dinikmati hanya beberapa detik.
tapi kartun yang baik selalu membuat inspirasi baru, dan teringat lama.
sementara kartun yang buruk, membuat kita selalu berpikir untuk terus
belajar lagi. Capek!
salam,
dk
From : mairi nandarson [EMAIL PROTECTED]
salam
menurut aku sih, kartun tuh universal,artinya tingkat kelucuannya
nggak bisa di pastikan ukuran, yang ada ukuran lucu itu
ya...kebiasaan aja.Nah...di sini masalah muncul..
lucunya Dodo sama lucunya Dodi dan Dido nggak sama,emang
sih yang bedain kualitas kelucuan itu sendiri.
lucu di jepang
hahaha...
giant ini jowo banget, selalu ingin yang simetris, yang dia pikir itulah
harmoni yang universal.
aku kirim kartun ke koran tempo, eh, giant malah belum pernah ngirim ke
sana. harus pake kulo nuwun nih? monggo-monggojangan menyamar dari
kokkang, dan jangan malu-maluin pak Jaya
tuh..kan..nggak nyambungkan(sori,,jujur nih..)
nggak ada hub dengan yang terhormat bapak kartun indonesia
Bpk Jaya Suprana..( nggak pake botak tau!nggak
sopan...luh..)
salam canda tapi mrengut
giant
SECAC
--- In pakarti@yahoogroups.com, dodo karundeng
hahaha...
gile juga si Giant ini, aku sudah berusaha nyambung tapi masih dia bilang
nggak. ampun deh. Kalau aku bilang pak Jaya itu gondrong, aku takut salah
dan bukan saja tak sopan tapi juga berbohong.
hahaha...
From : giantsugianto [EMAIL PROTECTED]
tuh..kan..nggak
Aku setuju dengan definisi kartun yang baik. Tapi, kalau definisi kartun
yang buruk itu agaknya perlu diredefinisi. Kalau sesuatu membuat kita harus
terus belajar, masa buruk sih? Kan kita tidak pernah boleh berhenti belajar
dan berfikir? Kalau kita berhenti berikir, wah... tewaslah kita. Kalau
16 matches
Mail list logo