Siakolah nan mambali?
   
  ajo
   
  
--------------------------------------------------------------------------------
   
  Wajah Sumbar Hari Ini, Pondasi Tuo Tak Lagi Kokoh
            Padek Minggu, 04-Februar1-2007, 07:43:00
                Benar-benar di luar dugaan, ternyata Sumatra Barat yang dikenal 
dengan masyarakat agamis dan memegang teguh adat dan budaya Minangkabau dengan 
falsafah ”Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” telah terjadi 
peningkatan masalah sosial yang sangat memprihatinkan.         Dari tahun 2001 
hingga 2006 lalu telah terjadi peningkatan 100 persen lebih jumlah Pekerja Seks 
Komersial (PSK) di Ranah Minang. Bukan hanya itu masalah sosial lainnya, 
seperti anak jalanan, gelandangan dan peredaran Narkoba pun meningkat secara 
signifikan. 

Hal ini terungkap dan dibahas serius dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur 
dan Bupati/Walikota se-Sumbar di Anai Resort Kabupaten Padangpariaman (28-29/1) 
lalu dengan mengambil tema ”Penanggulangan Masalah Sosial dan Narkoba 
se-Sumbar”. 

Jika tidak segera diatasi, seperti kata Gubernur Gamawan Fauzi, Sumbar bakal 
menjadi Undercover Sumatera (urutan paling bawah). Karena itu butuh keseriusan 
dan tanggung jawab bersama dalam memerangi penyakit masyarakat ini. 

Salah satu solusi yang disepakati Gubernur dan kepala daerah se-Sumbar dalam 
rakor tersebut adalah mengisolasi Sumbar dari pengaruh luar melalui instrumen 
check point di setiap pintu masuk Sumatera Barat. Bahkan dalam rakor yang 
digelar selama dua hari di Malibou Anai, Kabupaten Padangpariaman itu, para 
bupati/walikota juga sudah berjanji memaksimalkan chek point tersebut. 

”Kita mempunya fasilitas untuk itu dan biasanya kita gunakan untuk mengawasi 
praktik illegal logging. Sekarang kita manfaatkan untuk pengawasan narkoba, dan 
masuknya pelacur ke daerah ini,” kata Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi. 

Kekhawatiran akan besarnya pengaruh luar dalam peningkatan masalah sosial dan 
narkoba di Sumbar tersebut sangat beralasan. Berdasarkan data yang dikumpulkan, 
selama empat tahun terakhir, permasalahan sosial dan narkoba meningkat dua kali 
lipat dan kedua hal ini menjadi permasalahan serius di ranah Minang ini. 

Walaupun tidak merata di masing-masing daerah, namun peningkatan terjadi secara 
signifikan di masing-masing kabupaten dan kota yang menjadi pintu masuk Sumbar. 
Menurut gubernur, berdasarkan data-data yang dimiliki Pemprov Sumbar, pada 
tahun 2001 jumlah PSK hanya sekitar 285 orang. Namun jumlah ini meningkat tajam 
pada tahun 2006 dengan jumlah 502 PSK. Jumlah ini jelas meningkat hampir 100 
persen. 

Kepala Dinas Sosial Sumbar Muksis Malik, hampir semua masalah sosial di Sumbar 
terjadi peningkatan dari tahun 2001 hingga 2006. Seperti halnya jumlah anak 
jalanan yang pada tahun 2001 hanya 4.900 orang, pada tahun 2006 terjadi 
peningkatan mencapai 7.046 orang. Jumlah gelandangan dari 326 pada tahun 2001 
terjadi peningkatan hingga 704 jiwa pada tahun 2006. 

Direktur Bina Mitra Polda Sumbar, Kombes Pol Zahirwan Marza juga menyatakan 
bahwa peredaran narkoba sangat mengkhawatirkan di Sumbar. Malahan target 
peredaran narkoba tersebut adalah usia produktif. Karena pengaruh peredaran 
narkoba ini sangat nyata di tengah masyarakat, ia meminta bukan hanya pihak 
kepolisian saja, tapi semua elemen harus komit untuk memeranginya. 

Ia mengatakan narkoba masuk ke Sumbar dari berbagai macam jalur. Namun pihak 
berwajib dikatakannya, telah mengantisipasi dengan mengeliminir pintu masuk 
tersebut. Keterbatasan personil juga menjadi kendala, agar barang haram 
tersebut tidak menyentuh generasi muda di Minangkabau ini. 

Tentang masuknya PSK ke Ranah Minang dari luar Sumbar dibuktikan Wakil Bupati 
Pesisir Selatan, Syafrizal, dimana kebanyakan PSK yang masuk ke Pesisir Selatan 
dibawa dengan truk dari daerah lain. Dari beberapa kali razia menurut 
Syafrizal, PSK yang tertangkap ada yang berasal dari daerah lain dan masuk ke 
Pessel. 

Mengingat peliknya masalah sosial dan narkoba ini, rakor yang dihadiri hampir 
seluruh kepala dinas, bupati dan walikota se-Sumbar itu pun sepakat agar 
masalah sosial dan narkoba dilakukan secara serempak dengan mengisolasi Sumbar 
dari sumber-sumber masalah sosial tersebut. Malah Gamawan Fauzi mengusulkan 
perlu dilakukan gerakan bersama untuk mengatasi permasalahan sosial ini secara 
serentak di Sumbar. Karena jika tidak bisa saja nantinya berpindah dari satu 
daerah ke daerah lain. (*)    

Sukseskan Pulang Basamo 2008
visit: www.west-sumatra.com
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008.
-----------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email dengan attachment, tidak dianjurkan.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >500KB.
2. Email dikirim untuk banyak penerima.
--------------------------------------------------------------
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di:
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
============================================================

Kirim email ke