Jakarta, 01 Juli 2005

Assalamu'alaikum Wr Wb
Apa kabar Naila ? ini dari aku, Ronald

Semoga Allah selalu menyertai langkah-langkahmu, membimbing 
hati-hati kita untuk selalu istiqomah. Jangan lupa ya, untuk selalu 
juga bershalawat kepada qudwah kita, baginda Rasulullah 
Muhammad saw. Masih suka rindu kan pada beliau ? 

Gimana kamu sekarang ? denger-denger udah dapat promosi dan 
gaji lumayan, Alhamdulillah. Kapan traktirnya ? Aku masih enjoy 
di tempat baruku ini. Tapi jadi sering lembur dan pulang malam. 
Kasian yah..

Aku nulis surat ini karena belakangan ini aku sering teringat 
kejadian dulu lagi. Masih ingat nggak dulu ketika kamu kusapa 
selesai sholat dzuhur. Aku bertanya : " Kok sholatnya pake mukena ? ". 
Kamu sedikit keheranan dengan pertanyaanku itu. " La memang gitu 
kan, buat nutup aurat " jawabmu dengan kening berkerut. 
( aku masih bisa membayangkan kerutan itu lo, jelek :) Trus aku 
berkomentar begini : " Hmm, berarti kalau sholat udah selesai, 
auratmu akan terbuka lagi dong " Sekenanya, waktu itu aku 
menunggu reaksi berikutnya darimu. Tapi kamu diam, tercenung 
tak menjawab. Lalu,  " Kok jadi ngurusin aku sih "  Jawabmu 
sedikit kesal dan berlalu. 

Naila, ingat kejadian itu aku sering termenung sendiri. Suka 
bertanya dalam hati, apakah pertanyaanku waktu itu salah ? 
Terus terang sebagai lelaki, aku iri dengan kalian para wanita. 
Nama kalian diabadikan Allah dalam kitab suci kita. Puluhan 
ayat bercengkrama tentang kamu dan kaummu. Tentang kemulian 
kaummu, sehingga umat manusia harus mendahulukan bakti 
mereka kepada kaummu sebelum kepada bapak-bapak mereka. 
Amanah Allah untuk hamil, melahirkan, dan membesarkan 
anak-anak merupakan anugerah terunik yang pernah diberikan 
Allah kepada kalian diantara umat manusia. Dan untuk semua 
itu Allah menjanjikan ganjaran Syorga. Kalian juga tak perlu 
bersusah payah mencari nafkah karena ada yang bertanggung 
jawab terhadap diri kalian, ayah dan suami kalian. Kaki kalian 
tidak perlu berdebu di medan jihad, karena rumah adalah ladang 
jihad yang dipersembahkan Allah buat kalian.

Tapi Naila, cobalah lihat dan renungkan apa yang kamu pakai. 
Juga yang dipakai oleh naila-naila lain. Terbuka, ketat, dan 
setengah telanjang. Apakah pakaian yang seperti itu yang 
lebih menarik perhatianmu dari pada pakaian yang di perintahkan 
Allah ? Kenapa rahmat dan kemuliaan yang begitu besar dari 
Allah kalian ganti dengan pakaian-pakaian itu ? Tidak sipakah 
kamu memakainya ? Seperti alasan naila-naila yang lain ? 

Naila, tidak ada paksaan dalam memasuki agama Islam yang 
agung ini. Tapi ketika kita mengikrarkan diri sebagai muslim, 
maka kita harus siap dengan segala konsekuensi keimanan itu. 
Kita akan terbebani dengan kewajiban untuk mematuhi segala 
perintah Allah dan Nabi kita saw, tidak ada pilihan yang lain.

"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula 
bagi perempuan yang mukmin apabila Allah dan Rasul-Nya 
telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan 
yang lain tentang urusan mereka..

Ayat ke 36 dari surat Al-Ahzaab ini, diakhiri dengan ancaman :

"Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka 
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata " 

Tidak ngerikah kita membacanya Naila ? Lalu halangan apa yang 
membuatmu masih belum mau berpakaian muslimah Naila ? 
Kenapa hanya ketika sholat kamu menutup auratmu sedangkan 
setelahnya kamu membuka auratmu lagi ? Bukankah Allah itu 
Maha Menyaksikan dirimu sepanjang waktu ? Siapakah yang 
menghalangimu dari mematuhi perintah Tuhanmu Naila ?


Naila, ma'afkan aku ya. Suratku ini jadinya seperti menghakimi 
dirimu dan naila-naila yang lain. Jadi emosional gini :)  Tapi ini 
semua karena kerinduan. Kerinduanku untuk melihat seorang 
Naila yang berpakaian muslimah, yang berbeda dari wanita-wanita 
musyrik. Yang menundukkan pandangan, memelankan suara, 
yang menjaga kehormatan diri. Aku yakin, ini bukan hanya 
kerinduan milikku semata, tapi juga milik pria pria lain, milik Nabi 
kita saw, juga milik Allah.

Nabi kita saw pernah berkata bahwa beliau pernah melihat dua
kelompok ahli neraka yang beliau belum pernah melihat keduanya. 
Seorang laki-laki yang mempunyai  cemeti/cambuk seperti ekor 
sapi. Mereka mencambuki manusia dengannya dan para wanita 
yang berpakaian tetapi telanjang, bergoyang-goyang dan 
berlenggak-lenggok, kepala mereka ( ada sesuatu) seperti punuk 
unta yang bergoyang-goyang. Mereka tidak akan masuk surga 
dan tidak akan mencium baunya  padahal bau surga itu dapat 
dicium dari jarak sekian dan sekian.

Allah Pencipta Alam Semesta juga telah berfirman begini :" Hai Nabi, 
katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan 
istri-istri orang mukmin Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya 
keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih 
mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan, Allah 
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Tidak cukupkah bagimu perintah ini Naila ? Janganlah terpedaya 
dengan manisnya hiasan dunia yang gemerlap ini. Yang menghamba
kan diri pada model, yang fashionable menurut mereka (eh..inggrisku 
betul kan?). Dunia yang bebas bergaul antara lelaki dan wanitanya. 
Naila, sepertinya Istilah muhrim menjadi istilah yang asing di negeri ini.

Naila, Ups, 
aku sudahi dulu yah suratku ini. Soalanya aku mau ke bank. Biasa, 
bayar tagihan listrik ama telpon :)  

Oh ya,  dua hari lalu aku baru selesai membaca tulisan Mak 
Lembang Alam tentang Nikmatnya Iman. Memang nikmat Iman 
Islam itu, dan tahukah kamu Naila ? tidak banyak manusia yang 
dianugerahi Allah nikmat iman itu ? kalau kamu mau, nanti akan 
aku forwardkan. Semoga kamu salah satu dari yang dianugerahi 
Allah itu.

Udah ya, titip salamku buat teman-teman lama di kantor. Bilang 
ke mereka kalau ada waktu aku akan main kesana, Insya Allah.

Wassalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu

Ttd.
Ronald

_____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke