Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan dunia yang dulu 
luas dan lebar, kini terasa sempit. Yasraf Amir Piliang mengandaikan dunia 
sekarang seperti selembar kertas yang dilipat-lipat hingga lipatan terkecil, 
lalu ditusuk jarum informasi lewat media elektronik berupa TV dan internet, 
sehingga ruang dan waktu tidak lagi berjarak. Sayangnya, kemasan informasi 
lebih berbau kapitalistik dibanding humanistik. 
Semua benda, baik yang nyata maupun abstrak dijadikan komoditas dan 
diperjual-belikan. Pemasarannya, tidak lagi hanya di ruang publik seperti 
swalayan, mall atau pasar, tapi menyeruak hingga ruang privat. Dari atas 
ranjang, pasutri bisa memesan apa saja yang dilihatnya di layar kaca, hanya 
dengan menekan tombol-tombol telepon seluler atau memindahkan kursor komputer 
dan menulis nomor kartu kreditnya. Dari atas tempat tidur juga mereka bisa 
mengikuti kuis, dukung mendukung idolanya dalam kontes AFI dan Penghuni 
Terakhir serta  dialog interaktif, dengan merelakan puluhan ribu rupiah dari 
pulsanya yang terjerat premium call charge. 
Inilah dugem atau dunia gemerlap yang menyajikan berlimpah kenikmatan dan 
kemudahan, sehingga tidak semua orang berkehendak mengubahnya, apalagi kembali 
ke zaman kuda gigit besi. 

 

zul amry piliang



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 
____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke