Padang, Padek—Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Syaifulah Yusuf melalui Deputi Pembiayaan dan Invetasinya, Kanna, kemarin mengklarifikasi pernyataan tentang sejumlah daerah tertinggal yang disiarkan koran ini Kamis (8/12) lalu dibawah judul “Padangpariaman Tertinggal”.
Katanya lagi, Kabupaten Padangpariaman bukan tertinggal dalam bidang pembangunan. Namun, tertinggal yang dimaksudkan di sini adalah dalam kualifikasi khusus versi Kementerian Percepatan Daerah Tertinggal, bahwa daerah ini sering menghadapi bencana banjir serta musibah kebakaran. Sedangkan, APBD-nya berada di bawah Rp 143 milyar setelah dikurangi biaya rutin. Sehingga, tidak bisa mengatasi secara cepat bencana yang terjadi. Dengan demikian upaya merecovery perekonomian masyarakat memerlukan perhatian dan dukungan dana dari pemerintah pusat. Dalam percakapan via telepon kemarin sore, Kanna lebih jauh menjelaskan, di Sumatera Barat tidak hanya Padangpariaman yang dikatagorikan “tertinggal” tetapi juga ada delapan kabupaten lainnya. Delapan kabupaten tersebut adalah; Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Kepuluan Mentawai, Sawahlunto Sijunjung, Solok, Solok Selatan, Dharmasraya dan Pasaman. Dalam data Desk I, Daerah Tertinggal Zona Aceh, Sumatera dan Bangka Belitung tersebut tercantum 58 daerah yang dikategorikan tertinggal. Kategori ini sendiri dimaksudkan oleh kementrian sebagai prioritas pengembangan dan pembangunan di awal 2005 nanti. Sementara itu, masuknya Kabupaten Padangpariaman ke dalam kategori daerah tertinggal, menurut Bupati Padangpariaman Muslim Kasim yang dikonfirmasi secara terpisah kemarin menyebutkan ada hikmahnya. Sebab, berdasar penetapan tersebut, Padangpariaman bersama delapan kabupaten lainnya di Sumbar akan diberikan program khusus serta project pembangunan daerah yang lebih dari daerah lainnya. “Kita tidak sertamerta menolak pernyataan kementrian tersebut. Tetapi, setelah ditelusuri dan dikonfirmasi langsung ke kementrian ternyata hanya ada tiga dari 47 variabel daerah tertinggal saja yang dipenuhi oleh kabupaten Padangpariaman,” ungkap Bupati Muslim Kasim, kemarin. Variabel tersebut, pertama bidang anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Idealnya, berdasar standar penetapan anggaran secara nasional, APBD setelah dikurangi anggaran rutin tersisa Rp143 milyar. Hal ini menurut Muslim Kasim jelas tidak mungkin tercapai. Sebab, daerah lain pun di Sumbar ini memiliki kesulitan serupa untuk pemenuhan standar anggaran demikian. Ditambah lagi untuk anggaran rutin saja Padangpariaman mesti mengeluarkan biaya hingga Rp180 M per tahunnya. Variabel kedua, seperti diterangkan Muslim Kasim berdasar data Kementrian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, adalah tingkat gizi dan kelahiran serta kematian bayi. Tetapi, Muslim Kasim menyebut data itu sendiri diambil pada tahun 2003 dimana pada tahun ini kondisinya telah jauh lebih baik. Variabel terakhir yang diakui Bupati Muslim Kasim adalah penetapan Padangpariaman sebagai daerah khusus yang sering dilanda bencana, baik alam maupun tak terduga, misalnya banjir dan kebakaran. Sedangkan untuk 44 variabel lainnya, ternyata Padangpariaman berada di atas standar “tertinggal” yang ditetapkan kementrian tersebut. Bahkan, pada sektor-sektor tertentu Padangpariaman berada diatas rata-rata Sumbar. Bupati Muslim Kasim yang didampingi oleh Asisten II Bidang Ekonomi Yuhaldi, Kepala Bappeda Abd Fatah, Kadinas Kimpraswil Zamrin Aim, Kepala BPS Muchlis Syirad serta tokoh Padangpariaman Bagindo Muhammat Letter menjelaskan data yang diambil oleh kementerian sendiri sebenarnya bukan data Suspenas 2003. Tetapi, data yang dipakai adalah data Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2002 dan Prodes 2003 daerah Padangpariaman tahun 2003. Sehingga, data tersebut belum up to date untuk Padangpariaman terkini. Menurut Kepala BPS Padangpariaman data terbaru Suspenas 2003 sendiri telah dikirimkan ke pusat. HDI Nomor Delapan Sebenarnya, jelas Muslim Kasim di Padangpariaman telah banyak kemajuan yang signifikan tercipta. Antara lain dari human development index (HDI) Padangpariaman dari 19 kota/kabupaten yang ada di Sumbar menempati urutan kedelapan. Hal ini membuktikan Padangpariaman komit membina potensi manusia yang ada di daerah tersebut. Dukungan akan HDI tersebut diperlihatkan dengan pembebasan biaya SPP di sekolah-sekolah dan pengobatan gratis di pusat-pusat layanan kesehatan bagi keluarga kurang mampu. Bahkan, untuk Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan di sana kini hampir mencapai angka 100 persen. Artinya, hampir tidak ada anak usia sekolah yang kini terpaksa putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikannya. Hikmah Tersendiri Bupati Muslim Kasim ternyata arif menanggapi pemberitaan koran ini, Rabu (8/12) lalu. Bahkan, berdasarkan pemberitahuan yang sampai kepadanya, dikatakan banyak daerah lain yang ingin dimasukkan ke kategori tersebut agar kemudian juga mendapat prioritas bantuan pembangunan seperti yang akan diberikan kepada Padangpariaman dari Kementerian Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal nantinya. Bupati dan jajarannya pun saat ini mengaku diminta menyegerakan pembuatan proposal prioritas pembangunan oleh kementrian. Bak gayung bersambut, Bupati dan tim pun dalam waktu dekat segera akan melayangkan proposal pembangunan Rumah Sakit Padangpariaman yang sebenarnya telah lama diidam-idamkan oleh seluruh masyarakat di sana. “Ini ada hikmahnya. Kita bukan ingin menyanggah, tetapi tiga variabel yang dipakai oleh kementrian tersebut memang benar adanya. Tetapi, secara total Padangpariaman saat ini telah jauh lebih baik dan maju,” katanya. Pada bidang pendidikan, misalnya Kabupaten yang bertetangga langsung dengan Kota Padang ini berada di peringkat enam di Sumbar untuk hasil UAN 2004. Padangpariaman pun berhasil mendapatkan Penghargaan Widyakrama 2004. Di bidang infrastruktur pun Padangpariman telah banyak berbuat. Accesibilitas di kabupaten ini sangat tinggi. Hampir semua korong dan nagari dapat ditempuh dengan kendaraan, sehingga tidak ada nagari yang tidak dapat ditempuh. Hal besar yang akan diprestasikan oleh Padangpariaman dan hampir rampung adalah Minangkabau International Airport yang merupakan penghubung Sumatera Barat langsung dengan dunia internasional. Di bidang pertanian pun irigasi PU Padangpariaman adalah yang terluas di Sumbar (28000 ha). (dsp/zil) zul amri <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamualaikum wr.wb : Hasil kerja team verifikasi Meneg PDT telah menetapkan 190 Kabupaten di Indonesia yang termasuk kedalam kabupaten tertinggal . Kabupatem tertinggal ini terdapat dibeberapa Propinsi dan salah satunya dan satu satunya di Sumatera Barat adalah Kab . Padang Pariaman . Sedangkan kabupaten lain di Sumatera adalah Muko – Muko ( Bengkulu ) , Rokan Hulu ( Riau ) Banyuasin ( Sumsel ) . Yang dimaksud Kab. Tertinggal adalah daerah dalam kondisi perekonomian , sdm , infrastruktur , kesenjangan fiscal dan aksesbilitas yang buruk , dan rawan bencana alam . Indikator yang paling mudah dilihat menurut Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Syaifullah Yusuf yang biasa disapa Gus Ipul tersebut adalah fiscal gap atau kemampuan keuangan lokal . Bila APBD setelah dikurangi belanja rutin daerah kurang dari Rp 143 milyar , dapat disebut daerah tertinggal ( * ) Ditetapkannya Kab . Padang Pariaman sebagai Kab . tertinggal tentunya mencengangkan kita semua , khususnya anggota palanta R/N ini , karena kita tahu akan potensi daerah Kab . Padang Pariaman saat ini dan dimasa yang akan datang cukup besar . Bukankah Bandara yang bertaraf internasional Minang International Airport ( MIA ) berada disini . Semoga keberadaan bandara ini dapat memacu dan meningkatkan PAD dan Kab . Padang Pariaman bisa keluar dari julukan Kab . tertinggal ( zul ). ( * ) dikutip dari koran Japos tgl 8 Des 2004. Wassalam : Zul amry piliang . --------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - now with 250MB free storage. Learn more. ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________