Dear All,
assalamu'alaikum wr. wb.,

Berikut tidak utk di fikirkan, hanya sekedar meringankan curiosity
dan ditujukan utk Mak Ngah Sjamsir Sjarif khusus nya.

Mak Ngah, kita kira tenses bhs 'Arab, simple dan gampang?!
Sepertinya juga dg bhs Indoneisa yg seolah-olah tidak punya tenses?  

Kelihatan nya ..., tp sebenarnya hal ini persis spt tenses bahasa Indonesia 
yg sebenarnya juga adalah sangat ber-belit nya juga (kalau telah advance).

Tentang kata kerja, yg telah di berikan Rahima, adalah kata kerja yg masih 
simple
(krn kita masih di awal semesteran), tp mengagumkan juga kalau telah sampai 
ke lebih jauh (tergantung pada yg melihat nya tentunya).

Sekedar utk kita lihat2 saja krn pelajaran kita belum sampi kesana,
especially buat Mak Ngah yg banyak kurisiti dan 
ini hanya contoh utk kata kerja yg terdiri dari 3 huruf 
(pembagiaan kata kerja juga dilihat dari jumlah huruf nya)

Contoh utk kata menulis:
Bayangkan table nya berderet kesamping side way/in a row
(bukan ke bawah spt yg si Ben tulis ini, kebawah / in a column):

1. kataba =he wrote
2. kutiba = it was written
3. yuktubu =he is writihg 
4. yuktabu = it is being written
5. lan yaktabu = he will not write
   (sepertinya lam pakai tasdid berbaris diatas + nun?) 
6. lam yaktubu = he has not written
     (sepertinya lam pakai tasdid berbaris diatas + mim?) 
7. uktub = write!
8. kaatibun = writer
9. maktuub = written
10. kitaabatun = writing 

Kalau di telusuri bahan pegangan (e-book yg di anjurkan St. Sinaro) itu,
akan terlihat lebih banayk lagi hal2 yg mengagumkan.

Have fun mak Ngah, bye for now!
(si Ben harus manolong Rajoindo Sutan manyudahan rangkiang nyo/
alias rumah nyamuk :-))

In a message dated 8/22/2005 12:53:41 PM Eastern Standard Time, 
[EMAIL PROTECTED] writes:


--- Sjamsir Sjarif <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> >41995
> >From: Sutan Sinaro <[EMAIL PROTECTED]>
> >Date: Mon Aug 22, 2005 6:57am
> >Subject: [EMAIL PROTECTED] Membaca Ad-darsus saadisu
> >
> >"Ad-darsus saadisu" Pelajaran ke enam
> >...
> >"ibnu haamidin jaalisun ...
> >Anak lelaki Hamid duduk,
> 
> Kalau asa kato "jaalisun" tu baurek dari "ja-la-sa",
> duduak, sadangkan 
> pokok kalimatnyo Ibnu Hamid ko urang katigo, tungga,
> sadangkan peristiwa ko 
> tampaknyo present tense, kalimat aktif, baa mangko
> indak dituruik 
> grammarnyo dengan tolok ukur "fa-'a-la" manjadi
> "yaf-'a-lu",  tantu 
> "ja-la-sa" barubah manjadi "yaj-la-su" sajo?

Mak Ngah dan dunsanak kasadonyo.
Timbangan jalasa yajlisu ini adalah setara dengan : "
fa'ala yaf'ilu".
Bagaimana kita bisa membedakan suatu timbangan agar
tidak salah..? Contoh sami'a(mendengar) yasma'u.
timbangannya : " fa'ila yaf'alu ". Atau Dha-ra-ba
yad-ri-bu, ka-ta-ba, yak-tu-bu.

Dalam hal ini saya ngak bisa menjawab, karena rasa
saja. Semakin kita banyak membaca maka akan semakin
tahu saja. Allah yang berikan rasa itu. Undang-undang
tetap ada, namun bagaimana kita mengetahui itu
setimbangan ini..? Inilah dia rasa sebagaimana Allah
berfirman : "Allamalinsaana maalam ya'lam "
(Mengajarkan manusia apa yang tidak ia ketahui.

Tetapi yang perlu kita hafal adalah sharaf(perpalingan
dari satu kata kerja ke kerja lain), dan ini bisa
dilihat dari situs yang dikirimkan oleh uni Ben.

> 
> Kalau dituruik paraturan dan logika nan baitu tantu
> kalimatnyo "Yajlasu 
> Ibnu Hamid" sajo kan?
> Baa mangko indak baitu?

Karena ia bukan jumlah fi'liyah(jumlah yang terdiri
dari fi'il dan fa'il=subjek dan verb. tetapi ia
merupakan jumlah ismiyyah.(jumlah isim).

Jumlah isim ini bisa terdiri dari bagian : Mubtada dan
khabar, mudhaf, mudhafun ilaihi, atau keduanya
sekaligus.

Ibnu haamidin= 
Mubtada(yang terdiri dari mudhaf,mudhafun ilaihi)
Jaalisun(isim fai'l) fimahalliraf'in (ditempatnya
rafa') sebagai khabar dari mubtada tadi.

Kalau kita ingin merubah kalimat menjadi jumlah
fi'liyyah maka bentuknya seperti ini :

"Jalasa Ibnu haamidin.", atau yajlisu ibnu haamidin.


> Ataukah kalimat  "ibnu haamidin jaalisun.." dalam
> darsus tu agak babaun 
> pamikiran susunan kalimat Bahaso Indonesia?

Bukan, ia sudah tepat begitu, bukan karena berbau
susunan Indonesia, ini dikarenakan dalam saat itu
bentuk kalimatnya dalam jumlah ismiyyah.

Wassalam. Rahima.

> 
> Salam,
> --MakNgah
> 
> > 
> 
 
Website http://www.rantaunet.org
_____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
____________________________________________________

Kirim email ke